Satu Kamar

Begitu sampai di rumah, Amar mengantar Mahira hingga ke kamarnya. Amar terus mengamati Mahira yang meletakkan baby Emir di ranjang dengan sangat perlahan, akan tetapi baby Emir kembali menangis sehingga Mahira kembali mengangkatnya, menepuk-nepuk b0kong nya supaya diam. Namun baby Emir terus menangis sehingga Mahira kembali meletakkan di ranjangnya dan ingin memberinya ASI supaya diam.

"E-aku keluar," ucap Amar menyadari apa yang ingin Mahira lakukan.

"Jika butuh sesuatu, panggil aku." imbuh Amar sebelum menutup pintu lalu pergi meninggalkan kamar Mahira.

Hingga dini hari, Amar masih belum bisa tidur memikirkan kondisi baby Emir meskipun tak terdengar lagi suara tangisnya. Untuk menghilangkan keresahan di hatinya, Amar kembali ke kamar Amira untuk memastikan kondisi baby Emir.

Semakin langkahnya mendekati kamar Mahira, samar-samar suara tangis baby Emir kembali terdengar. Membuat Amar kembali merasa khawatir dan membuka pintu tanpa mengetuk pintu.

Cklekkk...

Mahira yang tengah menggendong baby Emir tersentak dan menoleh kearah pintu dimana Amar tengah berdiri.

Seperti seorang Ayah yang menghawatirkan bayinya yang tengah sakit, Amar mendekati Mahira dan mengambil baby Emir dari gendongannya.

"Apa sejak tadi Emir tidak tidur?" tanya Amar sambil menepuk-nepuk baby Emir supaya diam.

"Hanya tidur saat aku memberinya ASI, tapi saat terlepas Emir kembali menangis."

Penjelasan Mahira cukup membuat Amar paham mengapa Emir kembali menangis, tapi Amar juga tidak menyalahkan Mahira karena semalaman memberikan ASI tentu akan membuat seluruh tubuhnya terasa pegal-pegal.

"Kamu beristirahatlah, aku akan menjaganya." ujar Amar dengan penuh perhatian.

"Tapi..." saut Mahira ragu.

"Percayalah aku akan menjaganya dengan baik, lihatlah sekarang dia sudah diam."

Mendengar itu, Mahira menatap baby Emir yang memang tidak lagi menangis, hanya kedua manik matanya membulat sempurna seakan tidak ingin tidur lagi.

"Baiklah, jika kak Amar merasa lelah, bangunkan aku," ucap Mahira yang kemudian naik ke ranjangnya untuk beristirahat.

Melihat Mahira yang hanya dalam hitungan menit tertidur, Amar duduk di tepi ranjang, menatap wajah Mahira yang terlihat lelah. Mengingat Amir sang adik selalu memperlakukan Mahira dengan baik dan tak sedikitpun membiarkan sang istri kelelahan Amar merasa bersalah.

"Amir... maafkan Kakak karena belum bisa sepenuhnya memenuhi wasiat terakhir mu." gumam Amar yang kemudian bangkit dari duduknya kemudian duduk di sofa yang berada tak jauh dari ranjang Mahira. Dengan telaten, Amar mengajak baby Emir bicara, semakin banyak Amar mengajaknya bicara, baby Emir semakin banyak mengeluarkan suara yang belum bisa di terjemahkan. Bahkan tawa khas bayi lima bulan membuat Amar semakin bersemangat. Hingga pada akhirnya baby Emir kelelahan dan tertidur di dada bidang sang Paman yang kini telah menjadi Ayahnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi harinya, dimana Mahira lebih dulu membuka mata, pemandangan indah tersaji di depannya, dimana dengan nyenyaknya baby Emir tertidur pulas di pelukan Amar yang setengah berbaring menyandarkan tubuhnya di sofa.

Dengan senyum terukir, Mahira dengan langkah perlahan mendekati mereka. Sedikit membungkukkan badannya untuk melihat lebih dekat baby Emir yang begitu nyaman berada di pelukan Amar. Melihat baby Emir mengeluarkan air dari mulutnya yang terbuka, Mahira kembali tersenyum dan mencoba menutupnya, tapi belum sempat Mahira melakukannya, Amar membuka mata dan langsung menggenggam tangan Mahira lalu menariknya hingga jatuh hingga menimpa bahu kiri Amar.

Posisi yang tak berjarak antara keduanya, membuat Amar dan Mahira saling memandang satu sama lain. Menimbulkan perasaan yang berbeda di hati keduanya mengingat ini kali pertama mereka sedekat itu.

"Kau..." lirih Amar seakan baru tersadar jika Mahira lah yang berada di depannya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Tdk apa juga karena sdh halal meskipun dgn perlahan 🤭

2025-04-03

0

Ds Phone

Ds Phone

tadi tu mimpi lagi

2025-03-17

0

Monica

Monica

Amar tuh ada trauma apa sih thor...dingin kyk puncak Dieng😁

2024-09-05

2

lihat semua
Episodes
1 Istri yang di wariskan
2 Melahirkan dihari Pemakaman
3 Menggantikan Peran Adik
4 Suara Misterius
5 Gunjingan Tetangga
6 Kesedihan dimasa Kecil
7 SAH
8 Panik
9 Satu Kamar
10 Kecewa
11 Merasa Bersalah
12 Gelisah
13 Tak Sesuai Harapan
14 Senyuman Pertama
15 Apa Yang Terjadi?
16 Kembali Merasa Bersalah
17 Resah
18 Kembali Kecewa
19 Makan Malam
20 Romantis
21 Mabuk
22 Pertengkaran
23 Berdebar
24 Mimpi
25 Trauma Masa Lalu
26 Berubah Sikap
27 Ngamuk
28 Kegaduhan
29 Kembali Bertengkar
30 Dalam Bahaya
31 Merasa Kotor
32 Menenangkan
33 Penyelidikan
34 Malu-malu Mau
35 Gagal
36 Flashback
37 Awal Baru
38 Pagi Pertama
39 Menggoda
40 Titik Terang
41 Menunggu Giliran
42 Pijat plus-plus
43 Terancam
44 Perkelahian
45 Teringat Kembali
46 Mulai terungkap
47 Terungkap
48 Bukti
49 Khawatir
50 Selamat
51 Hottie
52 Salah Paham
53 Ngambek
54 Sesal
55 Damai
56 Mengajak Keluar
57 Perjalanan
58 Malam Panas
59 Lagi
60 Wanita Dimasa Lalu
61 Memanas-manasi Mantan
62 Kata Cinta
63 Kembali Bertemu
64 Penghinaan
65 Bertengkar
66 Minta Maaf
67 Godaan Tetangga
68 Fitnah
69 Mencari Tau
70 Dilema
71 Ketegasan Amar
72 Terkejut
73 Khawatir
74 Ancaman
75 Tak Ambil Pusing
76 Siasat
77 Masuk Perangkap
78 Terungkap
79 TAMAT
80 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Istri yang di wariskan
2
Melahirkan dihari Pemakaman
3
Menggantikan Peran Adik
4
Suara Misterius
5
Gunjingan Tetangga
6
Kesedihan dimasa Kecil
7
SAH
8
Panik
9
Satu Kamar
10
Kecewa
11
Merasa Bersalah
12
Gelisah
13
Tak Sesuai Harapan
14
Senyuman Pertama
15
Apa Yang Terjadi?
16
Kembali Merasa Bersalah
17
Resah
18
Kembali Kecewa
19
Makan Malam
20
Romantis
21
Mabuk
22
Pertengkaran
23
Berdebar
24
Mimpi
25
Trauma Masa Lalu
26
Berubah Sikap
27
Ngamuk
28
Kegaduhan
29
Kembali Bertengkar
30
Dalam Bahaya
31
Merasa Kotor
32
Menenangkan
33
Penyelidikan
34
Malu-malu Mau
35
Gagal
36
Flashback
37
Awal Baru
38
Pagi Pertama
39
Menggoda
40
Titik Terang
41
Menunggu Giliran
42
Pijat plus-plus
43
Terancam
44
Perkelahian
45
Teringat Kembali
46
Mulai terungkap
47
Terungkap
48
Bukti
49
Khawatir
50
Selamat
51
Hottie
52
Salah Paham
53
Ngambek
54
Sesal
55
Damai
56
Mengajak Keluar
57
Perjalanan
58
Malam Panas
59
Lagi
60
Wanita Dimasa Lalu
61
Memanas-manasi Mantan
62
Kata Cinta
63
Kembali Bertemu
64
Penghinaan
65
Bertengkar
66
Minta Maaf
67
Godaan Tetangga
68
Fitnah
69
Mencari Tau
70
Dilema
71
Ketegasan Amar
72
Terkejut
73
Khawatir
74
Ancaman
75
Tak Ambil Pusing
76
Siasat
77
Masuk Perangkap
78
Terungkap
79
TAMAT
80
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!