Ibu Suri Agung

Jian Ying mencoba melepaskan tangan orang yang membekapnya dari belakang. Dari postur tubuhnya yang memeluk dari belakang, Jian Ying yakin jika orang di belakangnya adalah seorang pria.

"Hembttttt!"

"Diam!!" Bisik pria itu mengeluarkan suara rendahnya.

Mata Jian Ying melebar ketika dia bisa mengenali siapa pemilik suara itu. Dia juga langsung terdiam saat melihat segerombolan perampok melewati mereka.

Setelah tak suasana kembali tenang, barulah bekapan Jian Ying dilepas orang itu.

"Untuk apa Kaisar ada di sini?" Jian Ying mengusap mulutnya yang di bekap oleh Kaisar tadi.

Sementara Kaisar hanya tersenyum sinis saat melihat apa yang dilakukan Jian Ying itu.

"Kau pikir untuk apa? Kalau kau tidak keluar Istana sesukamu, aku tidak mungkin ada di sini? Apa otakmu itu masih bodoh karena tidak berpikir jika perampok akan mengejar seperti tadi? Kau tidak lupa posisimu saat ini?" Shun Yuan mencecarnya dengan suaranya yang berat.

"Jadi Kaisar sampai sini hanya untuk mencari Permaisuri yang kau benci ini?" Jian Ying seperti mengejek Shun Yuan dengan merendahkan dirinya sendiri.

"Jangan terlalu percaya diri. Aku hanya tidak ingin Permaisuri ku mati di tangan kaumnya sendiri! Apa mereka tidak mengenali Tuan putrinya sendiri sampai mengejar mu seperti itu?" Kini giliran Shun Yuan yang begitu sinis pada Jian Ying.

"Mereka bukan kaum ku karena kami sama-sama mempunyai tanda dan hanya kami yang tau. Entah mereka siapa! Meski kaumku rendahan, mereka tidak akan membu-nuh putri dari orang yang telah membantu mereka"

Jian Yung sengaja menekan di setiap kata pada kalimat terakhirnya. Dia menang ingin menyinggung soal Kaisar yang tak tau belas budi pada Ayahnya dan keluarganya.

Shun Yuan pun tercengang untuk beberapa detik karena ucapan Permaisurinya yang menduga jika kalimat itu memang untuknya.

Dalam jarak yang begitu dekat itu, mereka kembali saling beradu tatapan dengan maknanya masing-masing. Kebencian dan dendam terpancar dari mara indah Jian Ying, sementara milik Shun Yuan, Entahlah. Manusia satu itu begitu membingungkan.

"Terimakasih sudah menolong Hamba Kaisar. Hamba mohon pamit!" Ucap Jian Ying saat melihat Shuwan keluar dari semak belukar bersama Kasim Bao.

Tepatnya Jian Ying sengaja menghindari sepasang mata tajam yang sejak dulu disukainya itu.

"Ayo pergi Shuwan!" Jian Ying melenggang pergi tanpa menoleh kembali pada Shun Yuan yang masih terdiam di sana. Sepertinya pria itu menang tersentil dengan ucapan Jian Ying tadi.

"Mari Kaisar!" Kasim Bao membuyarkan lamunan Kaisar.

"Hmm" Gumamnya.

Tapi langkah Kaisar tertunda karena sebuah batu giok berwarna merah memancarkan kilaunya yang terkena cahaya bulan.

Kaisar mengambilnya lalu menggenggamnya dengan erat. Dia sepertinya tau siapa pemilik gantungan cantik itu.

Sesampainya di kediamannya, Jian Ying di bantu oleh Shuwan utuk mengganti baju.

"Apa yang Permaisuri pikirkan?" Shuwan penasaran dengan lamunan Jian Ying.

"Apa Permaisuri memikirkan Kaisar yang tiba-tiba ada di sana bergerak cepat bak pahlawan?"

Shuwan masih ingat tadi saat Kaisarnya menyelamatkan Jian Ying. Sungguh menggemaskan menurut Shuwan.

"Jangan aneh-aneh Shuwan. Aku hanya memikirkan siapa perampok itu. Mereka bukan dari kaumku, lantas siapa mereka? Mungkinkah ada yang sengaja mengirim mereka untuk mencelakai ku?"

"Mungkin saja Permaisuri. Mungkin mereka semakin berani setelah gagal mencelakai Permaisuri di taman tempo hari. Di istana ini, dindingnya pun layaknya bersuara. Sangat mengerikan jika tidak hati-hati"

"Benar kata mu Shuwan aku memang harus lebih berhati-hati lagi"

Menurut Jian Ying, yang di depan mata tampak baik memang jauh lebih mengerikan daripada yang secara terang-terangan membencinya.

Sampai saat ini pun Jian Ying masih heran kenapa Ibu Suri memberinya tugas sebagai pemimpin lembaga itu.

Keesokan harinya, Jian Ying sudah siap untuk menuju ke kantor lembaga wanita yabg berada di sisi tenggara Istana. Tapi sebelum itu, Jain Ying ingin menemui Ibu Suri Agung terlebih dahulu. Sudah cukup lama dia tidak menemui Nenek dari suaminya itu.

"Salam Ibu Suri Agung"

Jian Ying bersimpuh di atas lantai kayu yang begitu bersih dan halus.

"Cucu menantuku. Apa kau sudah benar-benar sehat?"

"Sudah Ibu Suri Agung"

"Syukurlah, tapi maafkan aku karena tidak bisa menjenguk mu"

"Tidak Papa Ibu Suri Agung. Hamba yang seharusnya minta maaf karena baru sekarang datang menjenguk Ibu Suri Agung" Jian Ying terus bersimpuh menghadap ke arah ranjang yang menjadi tempat Ibu Suri Agung berbaring.

"Tidak papa, aku mengeti keadaan mu"

"Ibu Suri Agung, maksud kedatangan Hamba ke sini, saya ingin meminta ijin untuk mengelola lembaga wanita karena Ibu Suri telah melimpahkan semuanya kepada saya"

"Syukurlah kalau Yu Wen memilih orang yang tepat. Aku harap kau bisa mengelolanya dengan baik" Suara yang sudah terdengar karena usia itu membuat Jian Ying tak tega.

"Baik Ibu Suri Agung".

"Kaisar telah tibaaa!!"

Jian Ying yang masih berada di dalam kamar Ibu Suri Agung tenth terkejut dengan kedatangan Kaisar ke sana. Jikalau dia tau Kaisar akan mengunjungi Ibu Suri Agung, maka Jian Ying akan mengurungkan niatnya untuk bertamu sekarang.

Srettt...

Suara pintu bergeser di belakang Jian Ying tak membuat Jian Ying berniat menoleh sedikitpun.

"Apa kalian berdua memang berencana mengunjungi ku bersama?" Ibu Suri Agung tampak sumringah melihat kedatangan Kasar dan Permaisurinya.

"Benar Nenek, tapi A-Ying memilih datang lebih dulu"

Jian Ying langsung mendongak tak percaya menatap Shun Yuan yang masih berdiri di sampingnya. Selain kebohongan yang pria itu ucapkan, panggilan itu juga membuat Jian Ying merasa jijik.

"Syukurlah kalau hubungan kalian baik-baik saja"

"Kami baik-baik saja, Nenek tidak perlu khawatir" Shun Yuan mengabaikan tatapan Jian Ying yang begitu tajam kepadanya.

"Syukurlah, kalau begitu kapan kalian akan memberikan Nenekmu ini seorang penerus?"

Degg....

Sebuah permintaan yang tidak akan pernah Jian Ying turuti saat ini.

"Kami akan terus berusaha Nenek. Doakan kami untuk segera mempunyai seorang putra" Shun Yuan ikut bersimpuh di samping Jian Ying. Pria itu bahkan merangkul pundak istrinya itu.

"Nenek selalu berdoa yang terbaik untuk kalian"

"Terimakasih Nenek"

Jian Ying masih menatap wajah Shun Yuan tang tersenyum menatap Neneknya.

Dalam hatinya, Jian Ying terus memaki pria di sampingnya itu.

"Aku tidak sudi mempunyai anak dari pria macam iblis sepertimu Kaisar ke*arat!!"

i

Silahkan di hujat...🤣🤣🤣

Terpopuler

Comments

Tuty Dias Ahmad

Tuty Dias Ahmad

aduh mo menghujat tp kok ganteng pisaaan thooorrrt

2025-02-26

0

Mar Wiyah

Mar Wiyah

Thor versi pendek rambutnya dong Thor..hihi

2024-12-28

0

Tuan, Nyonya Kabur Lagi

Tuan, Nyonya Kabur Lagi

mau benci, tapi gak sanggup hujat kalau kaisarnya ayang Linghe

2025-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan ke dua
2 Bukan sekedar mimpi
3 Tolong bertahanlah
4 Perubahan besar
5 Kunjungan Kaisar
6 Sumpah Jian Ying
7 Biarkan kami pergi
8 Mencari tau
9 Tuduhan Kaisar
10 Mulai berani
11 Ibu Suri Agung
12 Tidak penting
13 Bermalam dengan Permaisuri
14 Asal kau tau!!
15 Tunggu aku kembali
16 Mencurigakan
17 Tak sejahat itu
18 Semuanya berubah
19 Fitnah
20 Siapa yang lebih rendah?
21 Percaya padamu?
22 Ancaman Shun Yuan
23 Tak penting lagi!
24 Penyelidikan
25 Pencemburu
26 Aku membencimu!!
27 Maafkan aku
28 Aku mencintaimu!!
29 Penyusup
30 Cemburu
31 Pria misterius
32 Selir Li Mei
33 Kisah yang mirip
34 Pergilah!!
35 Dejavu
36 Kisah yang sama
37 Keraguan
38 Kebohongan Li Mei
39 Bahagia?
40 Ancaman Shun Yuan
41 Kemarahan Jian Ying
42 Mengenalmu, petaka bagiku!!
43 Sangkar emas mengerikan
44 Bayangan yang nyata
45 Bukan salahnya!
46 Dia tau semuanya!
47 Sumpah
48 Kebohongan Li Mei
49 Mendarah daging
50 Pria misterius lagi
51 Pergi dari Istana
52 Pemberontakan
53 Pemberontakan
54 Permaisuri dari kaum kafir
55 Reinkarnasi pertama l
56 Reinkarnasi pertama ll
57 Reinkarnasi pertama lll
58 Reinkarnasi ke dua l
59 Reinkarnasi ke dua ll
60 Reinkarnasi ke dua lll
61 Reinkarnasi ke dua lV
62 Reinkarnasi ke tiga l
63 Reinkarnasi ke empat l
64 Reinkarnasi ke empat ll
65 Reinkarnasi ke empat lll
66 Reinkarnasi ke empat lV
67 Reinkarnasi ke empat V
68 Reinkarnasi ke empat Vl
69 Reinkarnasi ke lima l
70 Reinkarnasi ke lima ll
71 Reinkarnasi ke lima lll
72 Reinkarnasi ke lima lV
73 Reinkarnasi ke lima V
74 Reinkarnasi ke lima Vl
75 Reinkarnasi ke lima Vll
76 Reinkarnasi ke lima Vlll
77 Reinkarnasi ke lima lX
78 Reinkarnasi ke enam
79 Lukisan
80 Aku sangat merindukan mu
81 Seperti mimpi
82 Balas dendam
83 Aku merindukannya
84 Tak ingin kau pergi sendirian
85 Takdir yang rumit
86 Cinta yang setara
87 Bertemu calon mertua
88 Kedua kalinya
89 Bolehkah sayang?
90 Apa yang kau lakukan?
91 Mencapai puncak
92 Jadi dirimu sendiri
93 Cincin pernikahan
94 Masa lalu
95 Wanita beruntung
96 Mengulang masa lalu
97 Hidangan penutup
98 Pesta
99 Terjebak
100 Orang dari masa lalu
101 Aku akan membantumu
102 Rencana mereka
103 Ketakutan
104 Bencana
105 Ketakutan
106 Masa lalu yang janggal
107 Keadaan Chan Su
108 Dia orang yang baik
109 Dokter untuk Chan Su
110 Chan Su dan Qian Jin
111 Awal mula
112 Menghancurkan sekutu
113 Menggali lubang sediri
114 Pergilah!!
115 Kehancuran Li Mei dan Weisheng
116 Dokter yang profesional
117 Bisakah kita berteman?
118 Perawat Chan Su
119 Aku akan pergi lagi
120 Pasangan serasi
121 Setitik harapan
122 Semakin cepat semakin takut
123 Nistalgia
124 Bodohnya aku
125 Tidak bangun lagi
126 Jangan salah paham!
127 Kecurigaan Jian Ying
128 Waktunya hampir tiba
129 Bertemu Shuwen
130 Permintaan Qian Jin
131 Cinta atau terbiasa?
132 Melawan logika
133 Luluh lantah
134 Apa maksudnya ini?
135 Tak direstui takdir
136 Selamat tinggal
137 Alasan Shuwen pergi
138 Karena dia mencintaimu
139 Penyesalan
140 Benar-benar pergi
141 Membuka rahasia
142 Kelahiran Pangeran
143 Hari ulang tahun
144 Kisah nyata
145 Gelandangan
146 Wanita misterius
147 Tak berdaya
148 Asal kau memaafkan ku
149 Hanya pergi, bukan menyerah
150 Aku pergi
151 Penguntit
152 Hampir mati
153 Obat ku di sini
154 Hati mengalahkan logika
155 Harus terpisah
156 Hadiah perpisahan
157 Kejutan
158 Restu
159 Suami istri
160 Benih Pak dokter ( Promo karya baru )
161 Pelengkap kebahagiaan
162 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Kesempatan ke dua
2
Bukan sekedar mimpi
3
Tolong bertahanlah
4
Perubahan besar
5
Kunjungan Kaisar
6
Sumpah Jian Ying
7
Biarkan kami pergi
8
Mencari tau
9
Tuduhan Kaisar
10
Mulai berani
11
Ibu Suri Agung
12
Tidak penting
13
Bermalam dengan Permaisuri
14
Asal kau tau!!
15
Tunggu aku kembali
16
Mencurigakan
17
Tak sejahat itu
18
Semuanya berubah
19
Fitnah
20
Siapa yang lebih rendah?
21
Percaya padamu?
22
Ancaman Shun Yuan
23
Tak penting lagi!
24
Penyelidikan
25
Pencemburu
26
Aku membencimu!!
27
Maafkan aku
28
Aku mencintaimu!!
29
Penyusup
30
Cemburu
31
Pria misterius
32
Selir Li Mei
33
Kisah yang mirip
34
Pergilah!!
35
Dejavu
36
Kisah yang sama
37
Keraguan
38
Kebohongan Li Mei
39
Bahagia?
40
Ancaman Shun Yuan
41
Kemarahan Jian Ying
42
Mengenalmu, petaka bagiku!!
43
Sangkar emas mengerikan
44
Bayangan yang nyata
45
Bukan salahnya!
46
Dia tau semuanya!
47
Sumpah
48
Kebohongan Li Mei
49
Mendarah daging
50
Pria misterius lagi
51
Pergi dari Istana
52
Pemberontakan
53
Pemberontakan
54
Permaisuri dari kaum kafir
55
Reinkarnasi pertama l
56
Reinkarnasi pertama ll
57
Reinkarnasi pertama lll
58
Reinkarnasi ke dua l
59
Reinkarnasi ke dua ll
60
Reinkarnasi ke dua lll
61
Reinkarnasi ke dua lV
62
Reinkarnasi ke tiga l
63
Reinkarnasi ke empat l
64
Reinkarnasi ke empat ll
65
Reinkarnasi ke empat lll
66
Reinkarnasi ke empat lV
67
Reinkarnasi ke empat V
68
Reinkarnasi ke empat Vl
69
Reinkarnasi ke lima l
70
Reinkarnasi ke lima ll
71
Reinkarnasi ke lima lll
72
Reinkarnasi ke lima lV
73
Reinkarnasi ke lima V
74
Reinkarnasi ke lima Vl
75
Reinkarnasi ke lima Vll
76
Reinkarnasi ke lima Vlll
77
Reinkarnasi ke lima lX
78
Reinkarnasi ke enam
79
Lukisan
80
Aku sangat merindukan mu
81
Seperti mimpi
82
Balas dendam
83
Aku merindukannya
84
Tak ingin kau pergi sendirian
85
Takdir yang rumit
86
Cinta yang setara
87
Bertemu calon mertua
88
Kedua kalinya
89
Bolehkah sayang?
90
Apa yang kau lakukan?
91
Mencapai puncak
92
Jadi dirimu sendiri
93
Cincin pernikahan
94
Masa lalu
95
Wanita beruntung
96
Mengulang masa lalu
97
Hidangan penutup
98
Pesta
99
Terjebak
100
Orang dari masa lalu
101
Aku akan membantumu
102
Rencana mereka
103
Ketakutan
104
Bencana
105
Ketakutan
106
Masa lalu yang janggal
107
Keadaan Chan Su
108
Dia orang yang baik
109
Dokter untuk Chan Su
110
Chan Su dan Qian Jin
111
Awal mula
112
Menghancurkan sekutu
113
Menggali lubang sediri
114
Pergilah!!
115
Kehancuran Li Mei dan Weisheng
116
Dokter yang profesional
117
Bisakah kita berteman?
118
Perawat Chan Su
119
Aku akan pergi lagi
120
Pasangan serasi
121
Setitik harapan
122
Semakin cepat semakin takut
123
Nistalgia
124
Bodohnya aku
125
Tidak bangun lagi
126
Jangan salah paham!
127
Kecurigaan Jian Ying
128
Waktunya hampir tiba
129
Bertemu Shuwen
130
Permintaan Qian Jin
131
Cinta atau terbiasa?
132
Melawan logika
133
Luluh lantah
134
Apa maksudnya ini?
135
Tak direstui takdir
136
Selamat tinggal
137
Alasan Shuwen pergi
138
Karena dia mencintaimu
139
Penyesalan
140
Benar-benar pergi
141
Membuka rahasia
142
Kelahiran Pangeran
143
Hari ulang tahun
144
Kisah nyata
145
Gelandangan
146
Wanita misterius
147
Tak berdaya
148
Asal kau memaafkan ku
149
Hanya pergi, bukan menyerah
150
Aku pergi
151
Penguntit
152
Hampir mati
153
Obat ku di sini
154
Hati mengalahkan logika
155
Harus terpisah
156
Hadiah perpisahan
157
Kejutan
158
Restu
159
Suami istri
160
Benih Pak dokter ( Promo karya baru )
161
Pelengkap kebahagiaan
162
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!