Mencurigakan

Ternyata kalimat perpisahan yang di ucapkan Jian Ying tadi benar-benar membuat Shun Yuan terasa berat menuju ke medan perang.

Dia terus memikirkan tentang Jian Ying yang sekarang sudah benar-benar berubah. Dia sendiri tidak tau kenapa bisa merasa kehilangan akan sosok Jian Ying yang dulu selalu membuatnya risih.

Tak ada Jian Ying yang selalu merasa berat ketika ingin berangkat berperang. Tak ada tangis manjanya yang tak ingin di tinggal. Jian Ying yang selalu mengajaknya bicara dengan suaranya yang berisik juga tak ada lagi.

Shun Yuan terbebas dari lamunannya saat kereta kuda yang dinaiki Shun Yuan perlahan mulai berhenti.

"Kaisar, sudah waktunya istirahat" Weisheng membuka tirai di kereta kuda milik Shun Yuan.

"Baiklah, kita lanjutkan perjalanan saat matahari mulai sudah terbenam agar perjalanan tidak terlalu panas karena terik matahari"

"Baik Kaisar!"

Perjalanan mereka memang belum sampai separuh jalan, masih cukup jauh dan membutuhkan waktu sampai dua malam untuk sampai ke medan perang yang telah di sepakati dengan Kerajaan Fang.

Kedua kerajaan itu akan berperang untuk memperebutkan sebuah wilayah di paling tempat paling tenggara dari Kerajaan Han.

Shun Yuan mulai turun dari kereta kudanya. Dia menghampiri Weisheng dan Kasim Bao yang telah menyiapkan makanan dan minuman untuknya.

Weisheng menatap sahabatnya yang baru saja duduk di sebelahnya dengan lesu.

"Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan?" Karena para prajuritnya sedang sibuk makan dan beristirahat Weisheng berani bicara dengan santai pada Shun Yuan.

"Tidak ada" Shun Yuan meneguk minuman dengan cepat.

"Sebenarnya, apa yang terjadi dengan Permaisurimu tadi malam?"

Shun Yuan menatap Weisheng. Dia jadi teringat saat pria di sampingnya itu lebih dulu memayungi Jian Ying dengan jubahnya.

"Tidak ada. Tapi aku rasa dia sudah benar-benar membenciku" Shun Yuan tersenyum miris kala semua ucapan dan sikap dingin Jian Ying melintas di kepalanya.

"Maksudmu?"

Shun Yuan hanya menggeleng. Dia tidak ingin mengatakan apapun pada siapapun tentang apa yang dikatakan Jian Ying baik tadi malam atau tadi pagi.

Lain halnya Shun Yuan yang pikirannya terus tertuju pada Jian Ying, Jian Ying sendiri malah sibuk mencari tau siapa orang yang tega memfitnah keluarganya.

Dia terus berjalan mondar-mandir sejak tadi sampai matahari kini sudah tak nampak lagi.

"Shuwan"

"Iya Permaisuri?"

"Temani aku menemui kedua orang tuaku sekarang juga"

"Tapi ini sudah malam Permaisuri"

"Justru itu, jangan sampai ada yang tau kalau kita ke sana"

"Baiklah Permaisuri"

"Oh ya Shuwan, sebelum ke sana, bolehkan aku minta tolong padamu?"

"Tentu saja Permaisuri, apa yang bisa saya bantu?"

"Tolong pergilah ke dapur dan tanyakan pada koki apa masih ada sisa makanan? Aku ingin membawakan untuk Orang tua ku. Bilang saja pada mereka kalau aku yang lapar" Jian Ying tau pasti Ayah, Ibu dan Kakaknya kelaparan dan makan seadanya di dalam penjara.

"Baiklah Permaisuri"

Jian Ying sudah bersiap sembari menunggu Shuwan mengambil makanan dari dapur. Dia berniat menemui Kakaknya dan meminta petunjuk darinya kira-kira siapa orang yang patut dicurigai untuk hal ini.

Pasalnya Jian Ying yang dari dulu terlalu buta sampai tak bisa melihat siapa saja orang yang bersekutu di dalam Kerajaan itu.

"Permaisuri, saya sudah mendapatkannya" Shuwan menunjukkan makanan yang begitu banyak telah di bungkus dengan kain.

"Terimakasih Shuwan. Ayo kita pergi"

Jian Ying memilih pergi melalui jalan belakang. menghindari banyaknya dayang yang berjaga di sekitar Harem. Dia tidak mau kepergiannya malam-malam seperti ini di ketahui oleh Ibu Suri dan Selir Li Mei.

Mereka baru bisa tenang setelah berhasil keluar dari Harem. Mereka berjalan tanpa menimbulkan kecurigaan menuju ke dalam penjara.

"Permaisuri"

Langkah Jian Ying terhenti karena keberadaan seseorang di sana.

"Pangeran Chang Su?" Gumam Jian Ying karena baru melihat putra mendiang Kaisar Han yang lahir dari Selir Wo Ming setelah sekian lama bertugas di Istana perbatasan bagian barat.

Chang Su memiliki usia yang tak terlalu jauh dari Shun Yuan dan bisa di sebut adik dari Shun Yuan yang lahir dari Selir Ayahnya. Yaitu Selir Wo Ming yang sudah meninggal sejak Chang Su berusia sepuluh tahun.

"Apa kabar Permaisuri?"

"Baik" Sejak duku Jian Ying memang tidak begitu menyukai sikap Chang Su yang sombong dan semena-mena.

"Syukurlah karena aku dengar Permaisuri mengalami perubahan setelah terjatuh. Aku hanya takut kalau terjadi apa-apa padamu"

"Terimakasih atas perhatiannya Pangeran Chang Su. Tapi saya sedang buru-buru, permisi" Jian Ying langsung meninggalkan Chang Su begitu saja.

"Hmm, menarik. Ternyata apa yang orang-orang katakan benar, dia begitu dingin dan tentunya sangat cantik dengan penampilan barunya"

"Kenapa dia tiba-tiba kembali ke sini saat Kaisar tidak ada?" Tanya Jian Ying pada Shuwan.

"Saya juga tidak tau Permaisuri. Tapi mencurigakan sekali" Ucap Shuwan yang diangguki oleh Jian Ying.

"Berhenti Shuwan!" Jian Ying langsung menarik Shuwan untuk bersembunyi di balik pilar karena melihat seseorang keluar dari arah penjara.

"Siapa itu Permaisuri?" Bisik Shuwan.

Jian Ying juga belum melihat siapa orang itu karena kurangnya cahaya di area sana. Pria itu hanya terlihat seperti bayangan warna hitam yang berjalan dengan cepat.

"Menteri Wang?" Gumam Jian Ying setelah bisa melihat dengan jelas wajah pria paruh baya itu kala jarak mereka cukup dekat.

"Bukankah itu paman dari Selir Li Mei?" Tanya Shuwan pada Permaisuri.

"Benar. Tapi untuk apa dia ke sana. Siapa yang dia temui?"

"Jangan-jangan Orang tua anda permaisuri"

Jian Ying pun berpikiran sama. Dia langsung buru-buru masuk ke dalam penjara yang masih di jaga begitu ketat.

"Ayah, Ibu, Kakak!"

"A-Ying?" Seru Ayah Jian Ying.

"Ayah, aku senang kalian tidak di ikat seperti kemarin lagi" Entah apa yang terjadi sebelumnya karena sekarang Orang tuanya sudah tak diikat lagi. Jian Yang juga lukanya sudah mengering.

"Kami di sini baik-baik saja Nak. Jangan pikirkan keadaan kami"

"Tidak Ayah. Selama kalian masih tetap di sini, aku tidak akan pernah bisa tenang. Oh ya, aku bawa banyak makanan untuk kalian. Maaf karena sudah membuat kalian berada di sini" Jian Ying

mengeluarkan makanan yang ia bawa tanpa bisa membendung air matanya.

"Ini makanlah Ayah, Ibu. Kau juga Kakak" Jian Ying memberikan makanan pada Kakaknya yang memiliki wajah tak kalah tampan dari Kaisar.

"Terimakasih adikku" Jian Yang menunjukkan senyum di bibirnya yang kering.

"Ayah, apa tadi ada yang mengunjungi kalian ke sini?"

"Tidak ada, memangnya kenapa?" Tanya Tuan Xiao.

"Baru saja aku melihat Menteri Wang keluar dari sini. Kalau mereka tidak menemui Ayah, lantas siapa yang dia temui?"

"Menteri Wang adalah salah satu Menteri yang paling menentang keberadaan Kaum Kafir di istana. Dia juga yang melarang ku memimpin pasukan saat berperang" Sahut Jian Yang.

"Apa menurut Kakak, Menteri Wang memenuhi kandidat sebagai salah satu orang yang memfitnah kalian?" Jian Ying langsung berpikir ke arah sana.

"Bisa jadi, apalagi dia adalah Paman dari Selir Li Mei yang posisinya tak akan bisa menghentikan posisimu sebagai seorang Permaisuri" Jian Yang sejak awal memang mencurigai Menteri dari keluarga bangsawan itu.

"Baiklah, aku akan mulai mencari tau tentangnya"

"Tapi kau harus hati-hati. Jangan sampai rencana kita justru membawa hukuman kita semakin dalam" Jian Yang terlihat begitu mengkhawatirkan adik kesayangannya itu.

"Baik Kak"

Terpopuler

Comments

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

tuh kan mulai terkuak nih dalang nya

2024-12-17

0

neng ade

neng ade

bisa jadi menteri Wang orang yang patut di curigai karena dia paman nya Li Mei dan orang yang tak menyukai keluarga nya Juan Ying

2024-11-09

1

Sri Astuti

Sri Astuti

masuk akal klo dia yg memfitnah kelg Jian Ying

2024-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan ke dua
2 Bukan sekedar mimpi
3 Tolong bertahanlah
4 Perubahan besar
5 Kunjungan Kaisar
6 Sumpah Jian Ying
7 Biarkan kami pergi
8 Mencari tau
9 Tuduhan Kaisar
10 Mulai berani
11 Ibu Suri Agung
12 Tidak penting
13 Bermalam dengan Permaisuri
14 Asal kau tau!!
15 Tunggu aku kembali
16 Mencurigakan
17 Tak sejahat itu
18 Semuanya berubah
19 Fitnah
20 Siapa yang lebih rendah?
21 Percaya padamu?
22 Ancaman Shun Yuan
23 Tak penting lagi!
24 Penyelidikan
25 Pencemburu
26 Aku membencimu!!
27 Maafkan aku
28 Aku mencintaimu!!
29 Penyusup
30 Cemburu
31 Pria misterius
32 Selir Li Mei
33 Kisah yang mirip
34 Pergilah!!
35 Dejavu
36 Kisah yang sama
37 Keraguan
38 Kebohongan Li Mei
39 Bahagia?
40 Ancaman Shun Yuan
41 Kemarahan Jian Ying
42 Mengenalmu, petaka bagiku!!
43 Sangkar emas mengerikan
44 Bayangan yang nyata
45 Bukan salahnya!
46 Dia tau semuanya!
47 Sumpah
48 Kebohongan Li Mei
49 Mendarah daging
50 Pria misterius lagi
51 Pergi dari Istana
52 Pemberontakan
53 Pemberontakan
54 Permaisuri dari kaum kafir
55 Reinkarnasi pertama l
56 Reinkarnasi pertama ll
57 Reinkarnasi pertama lll
58 Reinkarnasi ke dua l
59 Reinkarnasi ke dua ll
60 Reinkarnasi ke dua lll
61 Reinkarnasi ke dua lV
62 Reinkarnasi ke tiga l
63 Reinkarnasi ke empat l
64 Reinkarnasi ke empat ll
65 Reinkarnasi ke empat lll
66 Reinkarnasi ke empat lV
67 Reinkarnasi ke empat V
68 Reinkarnasi ke empat Vl
69 Reinkarnasi ke lima l
70 Reinkarnasi ke lima ll
71 Reinkarnasi ke lima lll
72 Reinkarnasi ke lima lV
73 Reinkarnasi ke lima V
74 Reinkarnasi ke lima Vl
75 Reinkarnasi ke lima Vll
76 Reinkarnasi ke lima Vlll
77 Reinkarnasi ke lima lX
78 Reinkarnasi ke enam
79 Lukisan
80 Aku sangat merindukan mu
81 Seperti mimpi
82 Balas dendam
83 Aku merindukannya
84 Tak ingin kau pergi sendirian
85 Takdir yang rumit
86 Cinta yang setara
87 Bertemu calon mertua
88 Kedua kalinya
89 Bolehkah sayang?
90 Apa yang kau lakukan?
91 Mencapai puncak
92 Jadi dirimu sendiri
93 Cincin pernikahan
94 Masa lalu
95 Wanita beruntung
96 Mengulang masa lalu
97 Hidangan penutup
98 Pesta
99 Terjebak
100 Orang dari masa lalu
101 Aku akan membantumu
102 Rencana mereka
103 Ketakutan
104 Bencana
105 Ketakutan
106 Masa lalu yang janggal
107 Keadaan Chan Su
108 Dia orang yang baik
109 Dokter untuk Chan Su
110 Chan Su dan Qian Jin
111 Awal mula
112 Menghancurkan sekutu
113 Menggali lubang sediri
114 Pergilah!!
115 Kehancuran Li Mei dan Weisheng
116 Dokter yang profesional
117 Bisakah kita berteman?
118 Perawat Chan Su
119 Aku akan pergi lagi
120 Pasangan serasi
121 Setitik harapan
122 Semakin cepat semakin takut
123 Nistalgia
124 Bodohnya aku
125 Tidak bangun lagi
126 Jangan salah paham!
127 Kecurigaan Jian Ying
128 Waktunya hampir tiba
129 Bertemu Shuwen
130 Permintaan Qian Jin
131 Cinta atau terbiasa?
132 Melawan logika
133 Luluh lantah
134 Apa maksudnya ini?
135 Tak direstui takdir
136 Selamat tinggal
137 Alasan Shuwen pergi
138 Karena dia mencintaimu
139 Penyesalan
140 Benar-benar pergi
141 Membuka rahasia
142 Kelahiran Pangeran
143 Hari ulang tahun
144 Kisah nyata
145 Gelandangan
146 Wanita misterius
147 Tak berdaya
148 Asal kau memaafkan ku
149 Hanya pergi, bukan menyerah
150 Aku pergi
151 Penguntit
152 Hampir mati
153 Obat ku di sini
154 Hati mengalahkan logika
155 Harus terpisah
156 Hadiah perpisahan
157 Kejutan
158 Restu
159 Suami istri
160 Benih Pak dokter ( Promo karya baru )
161 Pelengkap kebahagiaan
162 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Kesempatan ke dua
2
Bukan sekedar mimpi
3
Tolong bertahanlah
4
Perubahan besar
5
Kunjungan Kaisar
6
Sumpah Jian Ying
7
Biarkan kami pergi
8
Mencari tau
9
Tuduhan Kaisar
10
Mulai berani
11
Ibu Suri Agung
12
Tidak penting
13
Bermalam dengan Permaisuri
14
Asal kau tau!!
15
Tunggu aku kembali
16
Mencurigakan
17
Tak sejahat itu
18
Semuanya berubah
19
Fitnah
20
Siapa yang lebih rendah?
21
Percaya padamu?
22
Ancaman Shun Yuan
23
Tak penting lagi!
24
Penyelidikan
25
Pencemburu
26
Aku membencimu!!
27
Maafkan aku
28
Aku mencintaimu!!
29
Penyusup
30
Cemburu
31
Pria misterius
32
Selir Li Mei
33
Kisah yang mirip
34
Pergilah!!
35
Dejavu
36
Kisah yang sama
37
Keraguan
38
Kebohongan Li Mei
39
Bahagia?
40
Ancaman Shun Yuan
41
Kemarahan Jian Ying
42
Mengenalmu, petaka bagiku!!
43
Sangkar emas mengerikan
44
Bayangan yang nyata
45
Bukan salahnya!
46
Dia tau semuanya!
47
Sumpah
48
Kebohongan Li Mei
49
Mendarah daging
50
Pria misterius lagi
51
Pergi dari Istana
52
Pemberontakan
53
Pemberontakan
54
Permaisuri dari kaum kafir
55
Reinkarnasi pertama l
56
Reinkarnasi pertama ll
57
Reinkarnasi pertama lll
58
Reinkarnasi ke dua l
59
Reinkarnasi ke dua ll
60
Reinkarnasi ke dua lll
61
Reinkarnasi ke dua lV
62
Reinkarnasi ke tiga l
63
Reinkarnasi ke empat l
64
Reinkarnasi ke empat ll
65
Reinkarnasi ke empat lll
66
Reinkarnasi ke empat lV
67
Reinkarnasi ke empat V
68
Reinkarnasi ke empat Vl
69
Reinkarnasi ke lima l
70
Reinkarnasi ke lima ll
71
Reinkarnasi ke lima lll
72
Reinkarnasi ke lima lV
73
Reinkarnasi ke lima V
74
Reinkarnasi ke lima Vl
75
Reinkarnasi ke lima Vll
76
Reinkarnasi ke lima Vlll
77
Reinkarnasi ke lima lX
78
Reinkarnasi ke enam
79
Lukisan
80
Aku sangat merindukan mu
81
Seperti mimpi
82
Balas dendam
83
Aku merindukannya
84
Tak ingin kau pergi sendirian
85
Takdir yang rumit
86
Cinta yang setara
87
Bertemu calon mertua
88
Kedua kalinya
89
Bolehkah sayang?
90
Apa yang kau lakukan?
91
Mencapai puncak
92
Jadi dirimu sendiri
93
Cincin pernikahan
94
Masa lalu
95
Wanita beruntung
96
Mengulang masa lalu
97
Hidangan penutup
98
Pesta
99
Terjebak
100
Orang dari masa lalu
101
Aku akan membantumu
102
Rencana mereka
103
Ketakutan
104
Bencana
105
Ketakutan
106
Masa lalu yang janggal
107
Keadaan Chan Su
108
Dia orang yang baik
109
Dokter untuk Chan Su
110
Chan Su dan Qian Jin
111
Awal mula
112
Menghancurkan sekutu
113
Menggali lubang sediri
114
Pergilah!!
115
Kehancuran Li Mei dan Weisheng
116
Dokter yang profesional
117
Bisakah kita berteman?
118
Perawat Chan Su
119
Aku akan pergi lagi
120
Pasangan serasi
121
Setitik harapan
122
Semakin cepat semakin takut
123
Nistalgia
124
Bodohnya aku
125
Tidak bangun lagi
126
Jangan salah paham!
127
Kecurigaan Jian Ying
128
Waktunya hampir tiba
129
Bertemu Shuwen
130
Permintaan Qian Jin
131
Cinta atau terbiasa?
132
Melawan logika
133
Luluh lantah
134
Apa maksudnya ini?
135
Tak direstui takdir
136
Selamat tinggal
137
Alasan Shuwen pergi
138
Karena dia mencintaimu
139
Penyesalan
140
Benar-benar pergi
141
Membuka rahasia
142
Kelahiran Pangeran
143
Hari ulang tahun
144
Kisah nyata
145
Gelandangan
146
Wanita misterius
147
Tak berdaya
148
Asal kau memaafkan ku
149
Hanya pergi, bukan menyerah
150
Aku pergi
151
Penguntit
152
Hampir mati
153
Obat ku di sini
154
Hati mengalahkan logika
155
Harus terpisah
156
Hadiah perpisahan
157
Kejutan
158
Restu
159
Suami istri
160
Benih Pak dokter ( Promo karya baru )
161
Pelengkap kebahagiaan
162
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!