Mulai berani

Sifat tak peduli Jian Ying itu benar-benar membuat Kaisar merasa ada yang aneh dalam dirinya. Biasanya setiap hari Jian Ying akan datang menghampirinya dengan segala sesuatu yang wanita itu bawa untuk menarik perhatiannya. Entah itu lukisan, makanan atau hadiah lain yang di buat Jian Ying sendiri.

Dulu Kaisar tak peduli, bahkan membuang lukisan wajahnya sendiri hanya karena lukisan itu di buat oleh kaum rendahan macam Permaisurinya. Tapi sekarang, kaisar malah memungut semua lukisan yang ingin dibakar oleh Jian Ying.

"Mengenaskan sekali, apa lukisan wajahku ini begitu pantas untuk di bakar?" Kaisar melihat satu per satu tumpukan lukisan milik Jian Ying.

"Kaisar?"

Kedatangan Li Mei membuat Kaisar mengalihkan pandangannya.

"Ada apa Li Mei?"

"Tidak, aku hanya ingin melihatmu saja" Li Mei langsung mendekat pada Kaisar.

"Lukisan? Dari siapa?" Li Mei ikut melihat lembar-lembar lukisan itu.

"Ini milik Permaisuri Jian Ying. Dia ingin membakarnya, jadi aku membawanya ke sini" Jelas Kaisar pada Selirnya itu.

"Kenapa harus membakarnya? Bukankah lukisan ini begitu indah?"

Kaisar kembali melihat goresan tinta yang membentuk wajahnya itu. Jika di perhatikan, lukisan itu memang begitu indah. Jian Ying bisa membuat berbagai macam lukisan yang berbeda meski dengan objek yang sama, yaitu Kaisar itu sendiri.

"Aku juga tidak tau. Aku merasa memang ada yang aneh dalam dirinya setelah dia kembali sadarkan diri"

Li Mei tampak memperhatikan wajah Kaisar yang sepertinya sedang memikirkan Jian Ying.

"Benar Kaisar, Permaisuri menjadi pendiam dan tak peduli pada apapun. Apa mungkin ada yang sedang di sembunyikan olehnya?"

Kaisar dan Li Mei tampak saling menatap, mereka sama-sama memikirkan apa yang terjadi sebenarnya pada Jian Ying.

Di saat malam tiba, suasana Istana menjadi begitu gelap meski penerangan sudah berada di setiap sudut istana.

Dalam suatu ruangan, terdapat beberapa orang yang tampak sedang membicarakan sesuatu. Dari tempat, cahaya yang sengaja di redupkan, juga suara mereka yang halus tak terdengar dari luar, tentu apa yang mereka bicarakan bukanlah hal yang biasa.

"Aku juga yakin dia pasti sedang merencanakan sesuatu" Ucap seorang pria paruh baya dengan jenggotnya yang panjang.

"Benar paman, kau rasa juga begitu. Tidak mungkin dia akan berubah secepat ini kalau tidak ada sesuatu yang dia inginkan" Sahut wanita yang menyembunyikan dirinya di balik rak buku.

"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" Pria lain yang juga ada di sana ikut menyahut.

"Biarkan dia menjalankan perannya dulu sambil kita cari celah untuk membuat dia mundur dengan sendirinya dari lembaga itu" Pria berjenggot tadi tampaknya orang yang paling andil di sana.

"Tapi aku lihat, tampaknya Kaisar mulai penasaran dengan perubahan sikapnya itu. Apa mungkin Kaisar sebenarnya tertarik dengannya?" Wanita tadi kembali bersuara.

"Tidak mungkin, Kaisar tidak akan mudah menyukainya hanya dalam hitungan hari mengingat selama ini dia begitu membencinya" Tukas pria berjenggot tadi.

"Tapi aku rasa, kita tetap harus waspada. Perasaan orang bisa berubah sewaktu-waktu" Pria yang lebih muda tampak berpikir lebih kritis.

"Kau benar" Sahut wanita tadi.

Entah siapa mereka, dan kenapa mereka begitu ketakutan melihat perubahan yang ada pada diri Jian Ying saat ini.

Sementara itu, di kamar Sang Kaisar....

Pria itu masih saja duduk terdiam di kamarnya entah sedang memikirkan apa.

"Permisi Kaisar"

"Ada apa Kasim Bao?"

"Saya mendapat laporan bahwa Permaisuri pergi keluar Istana bersama dayangnya untuk melihat pesta lampion di sungai Yang, Kaisar"

"Apa? Jadi dia berani keluar Istana tanpa seijin ku?" Shun Yuan mengepalkan tangannya dengan kuat.

"Dia semakin berani tampaknya!" Geram Shun Yuan.

"Apa saya perlu mengutus seseorang untuk mencari Permaisuri Kaisar?" Kasim Bao ketakutan melihat amarah di wajah Shun Yuan.

"Tidak perlu, kau ikut aku mencarinya sendiri!!"

"A-apa Kaisar?" Kasim Bao tentu saja terkejut karena Shun Yuan tak biasanya sepeduli itu dengan Jian Ying.

Bahkan saat Jian Ying tak sadarkan diri berhari-hari pun Kaisar tak sedikitpun mengkhawatirkannya. Lalu kenapa saat ini Shun Yuan terlihat kesal saat Permaisuri dari kaum kafir itu pergi tanpa seijinnya.

"Kau mulai tuli?"

"Maaf Kaisar. Saya akan siapkan baju untuk Kaisar" Bao langsung mengambil baju yang cocok untuk Kaisar agar keberadaannya tak di kenali saat membaur di antara rakyatnya.

Mereka pun segera meninggalkan istana dengan di kawal prajurit bayangan. Shun Yuan dan Bao akan langsung menuju ke sungai Yang, di mana acara itu diadakan.

Acara kecil di dekat Istana yang diadakan satu kali putaran bulan purnama namun menjadi daya tarik bagi semua orang di sana karena banyak pedagang yang akan menjajakan dagangannya dengan berbagai macam rupa.

"Shuwan, kau pilihlah mana yang kau suka. Aku akan membelikannya untukmu" Perintah Jian Ying saat mereka sedang melihat gantungan dari batu giok yang harganya bisa dibilang mahal.

"B-benarkah Permaisuri?"

"Tentu saja, anggap saja ini hadiah dariku untukmu"

"Terimakasih banyak Permaisuri. Kalau begitu, bisakah Permaisuri pilihkan satu untukku?" Shuwan terlihat begitu senang karena dia tak pernah punya barang berharga sama sekali dan dia mendapatkannya pertama kali dari Permaisurinya.

"Baiklah kalau begitu, ambil yang ini!" Jian Ying memberikan gantungan dengan giok berwarna hijau pada Shuwan dan langsung memasangkannya pada baju Shuwan di bagian pinggangnya.

"Terimakasih Permaisuri, ini sangat indah"

"Berhentilah berterimakasih Suwan!"

"Baiklah Permaisuri, ayo sekarang kita ke tepi sungai. Sepertinya acara akan segera di mulai!" Ajak Shuwan karena memang Jian Ying baru pertama kali datang ke sana. Meski kaumnya adalah kaum rendahan, tapi Ayahnya dari dulu tak pernah mengijinkan Jian Ying melihat dunia luar.

Sebelum pergi, Jian Ying membeli satu lagi gantungan gantungan dengan giok berwarna merah untuknya sendiri. Sebenarnya dia tak ingin membeli, tapi ketika melihat warna giok itu tiba-tiba mengkilap membuat Jian Ying begitu tertarik.

Jian Ying memakai tudung di kepalanya untuk menyamarkan wajahnya. Dia berjalan berdesakan bersama Shuwan yang selalu ada di sampingnya.

Ratusan lampion menyala yang sudah siap di hanyutkan tampak indah berjejer di tepi sungai.

"Lihatlah Shuwan, ini begitu indah. Kemana saja aku selama ini karena baru melihat hal yang seindah ini?"

"Itu karena selama ini dunia Permaisuri hanya terpusat pada Kaisar saja" Sekarang Shuwan menjadi lebih santai jika bicara dengan Jian Ying atas permintaan Jian Ying sendiri.

"Benarkah? Jadi dulu aku sebodoh itu?"

"Hahahaha...." Mereka berdua tertawa dengan begitu renyah.

Hari semakin larut, Jian Ying masih begitu menikmati pemandangan sungai yang dihiasi oleh ratusan lampion. Kebetulan sungai Yang adalah sungai dengan arus air yang tenang, jadi lampion itu tidak mudah hanyut dan masih terombang-ambing di atas air mengikuti arah angin yang meniup mereka semua.

Seperti hidup Jian Ying saat ini yang ikut terombang-ambing di hantam kenyataan.

"Permaisuri, sebaiknya kita lekas pergi dari sini" Bisik Shuwan.

"Memangnya ada apa Shuwan?"

"Tolong tetap tenang dan jangan bergerak mencurigakan, sepertinya ada yang mengawasi Permaisuri sejak tadi"

"Apa??!!" Jian Ying mulai panik.

"Tetap tenang Permaisuri, jangan panik karena bisa menarik perhatian mereka. Kita pergi dari sini dengan pelan-pelan"

"Baiklah"

Jian Ying dan Shuwan pergi dari sana dengan dilanda ketakutan. Apalagi saat ini mereka tengah melewati jalanan yang begitu sepi.

"Lebih cepat Permaisuri!"

Langkah kaki terdengar semakin bergemuruh di belakang mereka. Itu tandanya tak hanya satu atau dua orang yang mengejar mereka.

Hingga saat sampai persimpangan Jalan ada yang menarik tangan Jian Ying masuk ke dalam semak-semak.

"Hemmmbbbtt!!!" Jian Ying mencoba berteriak namun mulutnya sudah di bungkam oleh orang di belakangnya.

*

*

*

Mau otor sepillll bentukan Kaisar laknat itu nggak nih???????.🤣

Terpopuler

Comments

Siti solikah

Siti solikah

siapa ya,apakah kaisar

2025-03-23

0

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

siapa tuh

2024-12-17

0

Daniela Whu

Daniela Whu

kpan permaisuri ini bals dendam dan juga cari tau kebenaran tentang fitnah keluarganya, kyaknya cuma berdiam diri di kamar mulu,

2024-11-22

3

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan ke dua
2 Bukan sekedar mimpi
3 Tolong bertahanlah
4 Perubahan besar
5 Kunjungan Kaisar
6 Sumpah Jian Ying
7 Biarkan kami pergi
8 Mencari tau
9 Tuduhan Kaisar
10 Mulai berani
11 Ibu Suri Agung
12 Tidak penting
13 Bermalam dengan Permaisuri
14 Asal kau tau!!
15 Tunggu aku kembali
16 Mencurigakan
17 Tak sejahat itu
18 Semuanya berubah
19 Fitnah
20 Siapa yang lebih rendah?
21 Percaya padamu?
22 Ancaman Shun Yuan
23 Tak penting lagi!
24 Penyelidikan
25 Pencemburu
26 Aku membencimu!!
27 Maafkan aku
28 Aku mencintaimu!!
29 Penyusup
30 Cemburu
31 Pria misterius
32 Selir Li Mei
33 Kisah yang mirip
34 Pergilah!!
35 Dejavu
36 Kisah yang sama
37 Keraguan
38 Kebohongan Li Mei
39 Bahagia?
40 Ancaman Shun Yuan
41 Kemarahan Jian Ying
42 Mengenalmu, petaka bagiku!!
43 Sangkar emas mengerikan
44 Bayangan yang nyata
45 Bukan salahnya!
46 Dia tau semuanya!
47 Sumpah
48 Kebohongan Li Mei
49 Mendarah daging
50 Pria misterius lagi
51 Pergi dari Istana
52 Pemberontakan
53 Pemberontakan
54 Permaisuri dari kaum kafir
55 Reinkarnasi pertama l
56 Reinkarnasi pertama ll
57 Reinkarnasi pertama lll
58 Reinkarnasi ke dua l
59 Reinkarnasi ke dua ll
60 Reinkarnasi ke dua lll
61 Reinkarnasi ke dua lV
62 Reinkarnasi ke tiga l
63 Reinkarnasi ke empat l
64 Reinkarnasi ke empat ll
65 Reinkarnasi ke empat lll
66 Reinkarnasi ke empat lV
67 Reinkarnasi ke empat V
68 Reinkarnasi ke empat Vl
69 Reinkarnasi ke lima l
70 Reinkarnasi ke lima ll
71 Reinkarnasi ke lima lll
72 Reinkarnasi ke lima lV
73 Reinkarnasi ke lima V
74 Reinkarnasi ke lima Vl
75 Reinkarnasi ke lima Vll
76 Reinkarnasi ke lima Vlll
77 Reinkarnasi ke lima lX
78 Reinkarnasi ke enam
79 Lukisan
80 Aku sangat merindukan mu
81 Seperti mimpi
82 Balas dendam
83 Aku merindukannya
84 Tak ingin kau pergi sendirian
85 Takdir yang rumit
86 Cinta yang setara
87 Bertemu calon mertua
88 Kedua kalinya
89 Bolehkah sayang?
90 Apa yang kau lakukan?
91 Mencapai puncak
92 Jadi dirimu sendiri
93 Cincin pernikahan
94 Masa lalu
95 Wanita beruntung
96 Mengulang masa lalu
97 Hidangan penutup
98 Pesta
99 Terjebak
100 Orang dari masa lalu
101 Aku akan membantumu
102 Rencana mereka
103 Ketakutan
104 Bencana
105 Ketakutan
106 Masa lalu yang janggal
107 Keadaan Chan Su
108 Dia orang yang baik
109 Dokter untuk Chan Su
110 Chan Su dan Qian Jin
111 Awal mula
112 Menghancurkan sekutu
113 Menggali lubang sediri
114 Pergilah!!
115 Kehancuran Li Mei dan Weisheng
116 Dokter yang profesional
117 Bisakah kita berteman?
118 Perawat Chan Su
119 Aku akan pergi lagi
120 Pasangan serasi
121 Setitik harapan
122 Semakin cepat semakin takut
123 Nistalgia
124 Bodohnya aku
125 Tidak bangun lagi
126 Jangan salah paham!
127 Kecurigaan Jian Ying
128 Waktunya hampir tiba
129 Bertemu Shuwen
130 Permintaan Qian Jin
131 Cinta atau terbiasa?
132 Melawan logika
133 Luluh lantah
134 Apa maksudnya ini?
135 Tak direstui takdir
136 Selamat tinggal
137 Alasan Shuwen pergi
138 Karena dia mencintaimu
139 Penyesalan
140 Benar-benar pergi
141 Membuka rahasia
142 Kelahiran Pangeran
143 Hari ulang tahun
144 Kisah nyata
145 Gelandangan
146 Wanita misterius
147 Tak berdaya
148 Asal kau memaafkan ku
149 Hanya pergi, bukan menyerah
150 Aku pergi
151 Penguntit
152 Hampir mati
153 Obat ku di sini
154 Hati mengalahkan logika
155 Harus terpisah
156 Hadiah perpisahan
157 Kejutan
158 Restu
159 Suami istri
160 Benih Pak dokter ( Promo karya baru )
161 Pelengkap kebahagiaan
162 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Kesempatan ke dua
2
Bukan sekedar mimpi
3
Tolong bertahanlah
4
Perubahan besar
5
Kunjungan Kaisar
6
Sumpah Jian Ying
7
Biarkan kami pergi
8
Mencari tau
9
Tuduhan Kaisar
10
Mulai berani
11
Ibu Suri Agung
12
Tidak penting
13
Bermalam dengan Permaisuri
14
Asal kau tau!!
15
Tunggu aku kembali
16
Mencurigakan
17
Tak sejahat itu
18
Semuanya berubah
19
Fitnah
20
Siapa yang lebih rendah?
21
Percaya padamu?
22
Ancaman Shun Yuan
23
Tak penting lagi!
24
Penyelidikan
25
Pencemburu
26
Aku membencimu!!
27
Maafkan aku
28
Aku mencintaimu!!
29
Penyusup
30
Cemburu
31
Pria misterius
32
Selir Li Mei
33
Kisah yang mirip
34
Pergilah!!
35
Dejavu
36
Kisah yang sama
37
Keraguan
38
Kebohongan Li Mei
39
Bahagia?
40
Ancaman Shun Yuan
41
Kemarahan Jian Ying
42
Mengenalmu, petaka bagiku!!
43
Sangkar emas mengerikan
44
Bayangan yang nyata
45
Bukan salahnya!
46
Dia tau semuanya!
47
Sumpah
48
Kebohongan Li Mei
49
Mendarah daging
50
Pria misterius lagi
51
Pergi dari Istana
52
Pemberontakan
53
Pemberontakan
54
Permaisuri dari kaum kafir
55
Reinkarnasi pertama l
56
Reinkarnasi pertama ll
57
Reinkarnasi pertama lll
58
Reinkarnasi ke dua l
59
Reinkarnasi ke dua ll
60
Reinkarnasi ke dua lll
61
Reinkarnasi ke dua lV
62
Reinkarnasi ke tiga l
63
Reinkarnasi ke empat l
64
Reinkarnasi ke empat ll
65
Reinkarnasi ke empat lll
66
Reinkarnasi ke empat lV
67
Reinkarnasi ke empat V
68
Reinkarnasi ke empat Vl
69
Reinkarnasi ke lima l
70
Reinkarnasi ke lima ll
71
Reinkarnasi ke lima lll
72
Reinkarnasi ke lima lV
73
Reinkarnasi ke lima V
74
Reinkarnasi ke lima Vl
75
Reinkarnasi ke lima Vll
76
Reinkarnasi ke lima Vlll
77
Reinkarnasi ke lima lX
78
Reinkarnasi ke enam
79
Lukisan
80
Aku sangat merindukan mu
81
Seperti mimpi
82
Balas dendam
83
Aku merindukannya
84
Tak ingin kau pergi sendirian
85
Takdir yang rumit
86
Cinta yang setara
87
Bertemu calon mertua
88
Kedua kalinya
89
Bolehkah sayang?
90
Apa yang kau lakukan?
91
Mencapai puncak
92
Jadi dirimu sendiri
93
Cincin pernikahan
94
Masa lalu
95
Wanita beruntung
96
Mengulang masa lalu
97
Hidangan penutup
98
Pesta
99
Terjebak
100
Orang dari masa lalu
101
Aku akan membantumu
102
Rencana mereka
103
Ketakutan
104
Bencana
105
Ketakutan
106
Masa lalu yang janggal
107
Keadaan Chan Su
108
Dia orang yang baik
109
Dokter untuk Chan Su
110
Chan Su dan Qian Jin
111
Awal mula
112
Menghancurkan sekutu
113
Menggali lubang sediri
114
Pergilah!!
115
Kehancuran Li Mei dan Weisheng
116
Dokter yang profesional
117
Bisakah kita berteman?
118
Perawat Chan Su
119
Aku akan pergi lagi
120
Pasangan serasi
121
Setitik harapan
122
Semakin cepat semakin takut
123
Nistalgia
124
Bodohnya aku
125
Tidak bangun lagi
126
Jangan salah paham!
127
Kecurigaan Jian Ying
128
Waktunya hampir tiba
129
Bertemu Shuwen
130
Permintaan Qian Jin
131
Cinta atau terbiasa?
132
Melawan logika
133
Luluh lantah
134
Apa maksudnya ini?
135
Tak direstui takdir
136
Selamat tinggal
137
Alasan Shuwen pergi
138
Karena dia mencintaimu
139
Penyesalan
140
Benar-benar pergi
141
Membuka rahasia
142
Kelahiran Pangeran
143
Hari ulang tahun
144
Kisah nyata
145
Gelandangan
146
Wanita misterius
147
Tak berdaya
148
Asal kau memaafkan ku
149
Hanya pergi, bukan menyerah
150
Aku pergi
151
Penguntit
152
Hampir mati
153
Obat ku di sini
154
Hati mengalahkan logika
155
Harus terpisah
156
Hadiah perpisahan
157
Kejutan
158
Restu
159
Suami istri
160
Benih Pak dokter ( Promo karya baru )
161
Pelengkap kebahagiaan
162
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!