Biarkan kami pergi

"Permaisuri"

Langkah Jian Ying terhenti karena berpapasan dengan seseorang yang memberikan hormat kepadanya.

"Hemm" Sahut Jian Ying dengan dingin.

Dia tau siapa orang didepannya itu makanya dia tetap bersikap tenang dan acuh.

"Saya senang mendengar kabar jika Permaisuri telah sehat kembali"

Jian Ying kembali tersenyum kecut mendengar ucapan yang tidak tulus dari orang itu.

"Benarkah itu Panglima? Berarti aku tak memenuhi harapanmu yang menginginkan aku tak sadarkan diri selamanya kan?"

Orang itu adalah Weisheng, Panglima perang yang paling kuat sekaligus sahabat Kaisar sedari kecil. Usia mereka pun hampir sama yaitu menginjak usia tiga puluh tahun.

"Apa maksud Permaisuri?" Weisheng tampak tak mengerti.

"Tidak ada, kembalilah ke Perjamuan. Duduk di sana sambil membaca raut wajah orang-orang yang ada di sana daripada harus mencari tau kabar tentangku"

"Saya hanya ikut senang kalau Permaisuri sudah sehat kembali. Itu saja, tidak ada maksud yang lain Permaisuri"

Jian Ying hanya tersenyum tipis karena tak percaya begitu saja dengan ucapan Weisheng. Pasalnya Jian Ying tau, Weisheng sama saja dengan Kaisar. Pria itu tidak menyukainya sejak dulu.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?"

Jian Ying dan Weisheng sama-sama menoleh, mereka terkejut karena kedatangan Kaisar yang tiba-tiba bersama dengan Selir kesayangannya yang selalu menempel bak perangko.

"Kaisar"

Jian Ying maupun Wheisheng sama-sama menunduk memberikan hormat pada Kaisarnya.

"Wheiseng, kenapa kau ada di sini bersama Permaisuri Permaisuri?"

"Kebetulan Hamba bertemu dengan Permaisuri di sini dan Hamba hanya menanyakan kabar Permaisuri saja Kaisar" Jawab Wheiseng dengan hormat sementara Jian Ying tampak acuh dan enggan menatap ke arah Kaisar.

"Kembalilah ke perjamuan, banyak yang menunggumu di sana"

"Baik Kaisar" Wheiseng kembali memberi hormat sebelum beranjak pergi.

"Ayo Shuwan!" Jian Ying pun ingin segera pergi dari sana. Tak ingin berlama-lama berada satu tempat dengan Kaisar den Selirnya itu.

"Tunggu!!" Siapa lagi yang menahan kepergian Jian Ying kalau bukan Kaisar lak-nat itu.

"Kalian pergi dulu!" Perintah Kaisar pada semua yang ada di sana, termasuk Li Mei.

"Tapi Kaisar?" Li Mei ingin tetap berada di sisi Kaisarnya.

"Ada yang harus aku bicarakan dengan Permaisuri" Ucap Kaisar dengan lembut pada Li Mei.

"Baiklah" Li Mei pasrah dan harus rela meninggalkan Kaisar berada di sana hanya berdua dengan Jian Ying.

Sedangkan Kasim dan dayang milik Jian Ying tetap berada di sana namun berdiri agak jauh dan membalikkan badan mereka.

"Apa maksudmu Permaisuri?" Kaisar mendekati Jian Ying yang berdiri membelakanginya karena memang tadi Jian Ying sudah ingin beranjak pergi.

"Saya tidak mengerti Kaisar"

"Apa tujuan mu melakukan ini semua? Melepas aksesoris mu, dan berpenampilan sesukamu? Apa itu menandakan kau sudah menyerah dan ingin segera dilengserkan?"

Shun Yuan terlihat mengamati penampilan Jian Ying dari jarak begitu dekat. Pria itu terpaku melihat wajah polos Jian Ying yang tanpa riasan, mata besar, kulit halus dan juga bibir yang berwarna merah muda. Wanita di depannya itu menjadi tampak asing dengan penampilannya yang sekarang, namun Shun Yuan mengakui jika Jian Ying lebih cantik saat polos seperti itu.

"Silahkan kalau itu membuat Kaisar senang"

Pria dingin tanpa ekspresi itu bahkan terlihat membuka lebar matanya karena ucapan Jian Ying. Bahkan wanita itu berbicara dengan begitu tenang seolah sudah menyiapkan semuanya.

"Jaga bicaramu Permaisuri!! Berpakaianlah yang benar sesuai dengan gelar mu yang seorang permaisuri. Meski kau hanya dari kaum kafir tapi aku sudah mengangkat derajatmu. Jadi bertindaklah sesuai dengan tempatmu!"

"Tapi saya sudah tidak membutuhkan semua ini lagi Kaisar. Silahkan kalau ingin mengembalikan saya pada kaum saya yang rendahan. Saya akan kembalikan gelar Permaisuri ini, bebaskan orang tua saya dan biarkan kami pergi dari sini!"

Kali ini Jian Ying menatap Shun Yuan dengan begitu dalam. Bahkan dalam suaranya yang rendah itu terdengar bergetar serta matanya yang mengkilap dan berkaca-kaca.

Cukup membutuhkan waktu beberapa detik bagi mereka untuk saling bertukar pandang. Mereka sama-sama terdiam terlebih Kaisar yang lagi-lagi di buat heran oleh ucapan Jian Ying.

"Tidak akan semudah itu Permaisuri!" Sahut Sang Kaisar dengan angkuh.

"Kenapa? Bukannya waktu itu Kaisar memberikan pilihan?"

Kaisar tampak memalingkan wajahnya, entah apa yang dia pikirkan saat ini.

"Semua keputusan ada di tanganku. Kapan aku akan melengserkan mu atau membuang mu dari istanaku. Tanpa seijin ku kau tidak bisa berbuat semau mu sendiri! Waktu itu kau sendiri yang memutuskan untuk memenjarakan keluargamu daripada menikah posisimu, kenapa sekarang berubah?"

Lagi-lagi Jian Ying melihat sisi angkuh dari Shun Yuan. Menghinanya, merendahkannya, bahkan mengingatkan Jian Ying jika dia bukanlah siapa-siapa di sana walau dengan gelar seorang Permaisuri di sana.

"Apa Kaisar percaya kalau memang keluarga saya yang bersalah? Apa Kaisar tidak berpikir jika berita yang Kaisar terima hanya fitnah untuk menjatuhkan keluarga saya?" Sorot mata Jian Ying berubah tajam karena mengingat fitnah besar yang di terima keluarganya.

"Aku tidak mungkin menghukum orang yang tidak bersalah!" Tegas Kaisar.

"Baiklah kalau memang ini yang Kaisar Agung mau. Kalau tidak ada lagi yang ingin Kaisar sampaikan, saya harus kembali"

Kaisar kembali di buat heran karena tak ada penolakan atau bantahan sedikitpun dari Jian Ying. Tak ada lagi Jian Ying yang selalu merengek kepadanya, bergelayut di lengannya sampai membuatnya merasa jijik. Wanita itu bahkan kini mulai melangkah tanpa memberi salam pada Kaisar sama sekali.

Grep....

Kasar menahan lengan sebelah kiri Jian Ying untuk mencegah kepergiannya.

"Lepas!!"

Tanpa Kaisar duga, Jian Ying menepis tangan Kaisar dengan kasar hingga genggaman tangan Kaisar terlepas dari lengan Jian Ying.

"Maaf Kaisar. Saya hanya terkejut" Ucap Jian Ying sambil berusaha menutupi lengannya yang tak sengaja terbuka.

Kaisar tampak mengernyitkan keningnya. Sepertinya dia menyadari adanya luka di lengan Jian Ying yang berada atas pergelangan tangannya. Padahal Kaisar yakin kalau sebelumnya Jian Ying tidak mempunyai luka seperti luka bakar itu.

"Permisi Kaisar"

Kaisar masih terdiam sampai tak menyadari jika Jian Ying telah pergi dari hadapannya. Dia masih memikirkan tentang luka di tangan Jian Ying tadi.

"Kapan dia mendapatkan luka itu?"

Terpopuler

Comments

Helen Nirawan

Helen Nirawan

cowo gt tuh , merasa ganteng klo dikejar2 , eh dah gk dikejar gk trima , preett ngaca sono , otak di isi ama yg guna

2025-02-15

1

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

wow ada apa dengan kaisar

2024-12-17

0

Siti solikah

Siti solikah

bagus Jian ying

2025-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan ke dua
2 Bukan sekedar mimpi
3 Tolong bertahanlah
4 Perubahan besar
5 Kunjungan Kaisar
6 Sumpah Jian Ying
7 Biarkan kami pergi
8 Mencari tau
9 Tuduhan Kaisar
10 Mulai berani
11 Ibu Suri Agung
12 Tidak penting
13 Bermalam dengan Permaisuri
14 Asal kau tau!!
15 Tunggu aku kembali
16 Mencurigakan
17 Tak sejahat itu
18 Semuanya berubah
19 Fitnah
20 Siapa yang lebih rendah?
21 Percaya padamu?
22 Ancaman Shun Yuan
23 Tak penting lagi!
24 Penyelidikan
25 Pencemburu
26 Aku membencimu!!
27 Maafkan aku
28 Aku mencintaimu!!
29 Penyusup
30 Cemburu
31 Pria misterius
32 Selir Li Mei
33 Kisah yang mirip
34 Pergilah!!
35 Dejavu
36 Kisah yang sama
37 Keraguan
38 Kebohongan Li Mei
39 Bahagia?
40 Ancaman Shun Yuan
41 Kemarahan Jian Ying
42 Mengenalmu, petaka bagiku!!
43 Sangkar emas mengerikan
44 Bayangan yang nyata
45 Bukan salahnya!
46 Dia tau semuanya!
47 Sumpah
48 Kebohongan Li Mei
49 Mendarah daging
50 Pria misterius lagi
51 Pergi dari Istana
52 Pemberontakan
53 Pemberontakan
54 Permaisuri dari kaum kafir
55 Reinkarnasi pertama l
56 Reinkarnasi pertama ll
57 Reinkarnasi pertama lll
58 Reinkarnasi ke dua l
59 Reinkarnasi ke dua ll
60 Reinkarnasi ke dua lll
61 Reinkarnasi ke dua lV
62 Reinkarnasi ke tiga l
63 Reinkarnasi ke empat l
64 Reinkarnasi ke empat ll
65 Reinkarnasi ke empat lll
66 Reinkarnasi ke empat lV
67 Reinkarnasi ke empat V
68 Reinkarnasi ke empat Vl
69 Reinkarnasi ke lima l
70 Reinkarnasi ke lima ll
71 Reinkarnasi ke lima lll
72 Reinkarnasi ke lima lV
73 Reinkarnasi ke lima V
74 Reinkarnasi ke lima Vl
75 Reinkarnasi ke lima Vll
76 Reinkarnasi ke lima Vlll
77 Reinkarnasi ke lima lX
78 Reinkarnasi ke enam
79 Lukisan
80 Aku sangat merindukan mu
81 Seperti mimpi
82 Balas dendam
83 Aku merindukannya
84 Tak ingin kau pergi sendirian
85 Takdir yang rumit
86 Cinta yang setara
87 Bertemu calon mertua
88 Kedua kalinya
89 Bolehkah sayang?
90 Apa yang kau lakukan?
91 Mencapai puncak
92 Jadi dirimu sendiri
93 Cincin pernikahan
94 Masa lalu
95 Wanita beruntung
96 Mengulang masa lalu
97 Hidangan penutup
98 Pesta
99 Terjebak
100 Orang dari masa lalu
101 Aku akan membantumu
102 Rencana mereka
103 Ketakutan
104 Bencana
105 Ketakutan
106 Masa lalu yang janggal
107 Keadaan Chan Su
108 Dia orang yang baik
109 Dokter untuk Chan Su
110 Chan Su dan Qian Jin
111 Awal mula
112 Menghancurkan sekutu
113 Menggali lubang sediri
114 Pergilah!!
115 Kehancuran Li Mei dan Weisheng
116 Dokter yang profesional
117 Bisakah kita berteman?
118 Perawat Chan Su
119 Aku akan pergi lagi
120 Pasangan serasi
121 Setitik harapan
122 Semakin cepat semakin takut
123 Nistalgia
124 Bodohnya aku
125 Tidak bangun lagi
126 Jangan salah paham!
127 Kecurigaan Jian Ying
128 Waktunya hampir tiba
129 Bertemu Shuwen
130 Permintaan Qian Jin
131 Cinta atau terbiasa?
132 Melawan logika
133 Luluh lantah
134 Apa maksudnya ini?
135 Tak direstui takdir
136 Selamat tinggal
137 Alasan Shuwen pergi
138 Karena dia mencintaimu
139 Penyesalan
140 Benar-benar pergi
141 Membuka rahasia
142 Kelahiran Pangeran
143 Hari ulang tahun
144 Kisah nyata
145 Gelandangan
146 Wanita misterius
147 Tak berdaya
148 Asal kau memaafkan ku
149 Hanya pergi, bukan menyerah
150 Aku pergi
151 Penguntit
152 Hampir mati
153 Obat ku di sini
154 Hati mengalahkan logika
155 Harus terpisah
156 Hadiah perpisahan
157 Kejutan
158 Restu
159 Suami istri
160 Benih Pak dokter ( Promo karya baru )
161 Pelengkap kebahagiaan
162 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Kesempatan ke dua
2
Bukan sekedar mimpi
3
Tolong bertahanlah
4
Perubahan besar
5
Kunjungan Kaisar
6
Sumpah Jian Ying
7
Biarkan kami pergi
8
Mencari tau
9
Tuduhan Kaisar
10
Mulai berani
11
Ibu Suri Agung
12
Tidak penting
13
Bermalam dengan Permaisuri
14
Asal kau tau!!
15
Tunggu aku kembali
16
Mencurigakan
17
Tak sejahat itu
18
Semuanya berubah
19
Fitnah
20
Siapa yang lebih rendah?
21
Percaya padamu?
22
Ancaman Shun Yuan
23
Tak penting lagi!
24
Penyelidikan
25
Pencemburu
26
Aku membencimu!!
27
Maafkan aku
28
Aku mencintaimu!!
29
Penyusup
30
Cemburu
31
Pria misterius
32
Selir Li Mei
33
Kisah yang mirip
34
Pergilah!!
35
Dejavu
36
Kisah yang sama
37
Keraguan
38
Kebohongan Li Mei
39
Bahagia?
40
Ancaman Shun Yuan
41
Kemarahan Jian Ying
42
Mengenalmu, petaka bagiku!!
43
Sangkar emas mengerikan
44
Bayangan yang nyata
45
Bukan salahnya!
46
Dia tau semuanya!
47
Sumpah
48
Kebohongan Li Mei
49
Mendarah daging
50
Pria misterius lagi
51
Pergi dari Istana
52
Pemberontakan
53
Pemberontakan
54
Permaisuri dari kaum kafir
55
Reinkarnasi pertama l
56
Reinkarnasi pertama ll
57
Reinkarnasi pertama lll
58
Reinkarnasi ke dua l
59
Reinkarnasi ke dua ll
60
Reinkarnasi ke dua lll
61
Reinkarnasi ke dua lV
62
Reinkarnasi ke tiga l
63
Reinkarnasi ke empat l
64
Reinkarnasi ke empat ll
65
Reinkarnasi ke empat lll
66
Reinkarnasi ke empat lV
67
Reinkarnasi ke empat V
68
Reinkarnasi ke empat Vl
69
Reinkarnasi ke lima l
70
Reinkarnasi ke lima ll
71
Reinkarnasi ke lima lll
72
Reinkarnasi ke lima lV
73
Reinkarnasi ke lima V
74
Reinkarnasi ke lima Vl
75
Reinkarnasi ke lima Vll
76
Reinkarnasi ke lima Vlll
77
Reinkarnasi ke lima lX
78
Reinkarnasi ke enam
79
Lukisan
80
Aku sangat merindukan mu
81
Seperti mimpi
82
Balas dendam
83
Aku merindukannya
84
Tak ingin kau pergi sendirian
85
Takdir yang rumit
86
Cinta yang setara
87
Bertemu calon mertua
88
Kedua kalinya
89
Bolehkah sayang?
90
Apa yang kau lakukan?
91
Mencapai puncak
92
Jadi dirimu sendiri
93
Cincin pernikahan
94
Masa lalu
95
Wanita beruntung
96
Mengulang masa lalu
97
Hidangan penutup
98
Pesta
99
Terjebak
100
Orang dari masa lalu
101
Aku akan membantumu
102
Rencana mereka
103
Ketakutan
104
Bencana
105
Ketakutan
106
Masa lalu yang janggal
107
Keadaan Chan Su
108
Dia orang yang baik
109
Dokter untuk Chan Su
110
Chan Su dan Qian Jin
111
Awal mula
112
Menghancurkan sekutu
113
Menggali lubang sediri
114
Pergilah!!
115
Kehancuran Li Mei dan Weisheng
116
Dokter yang profesional
117
Bisakah kita berteman?
118
Perawat Chan Su
119
Aku akan pergi lagi
120
Pasangan serasi
121
Setitik harapan
122
Semakin cepat semakin takut
123
Nistalgia
124
Bodohnya aku
125
Tidak bangun lagi
126
Jangan salah paham!
127
Kecurigaan Jian Ying
128
Waktunya hampir tiba
129
Bertemu Shuwen
130
Permintaan Qian Jin
131
Cinta atau terbiasa?
132
Melawan logika
133
Luluh lantah
134
Apa maksudnya ini?
135
Tak direstui takdir
136
Selamat tinggal
137
Alasan Shuwen pergi
138
Karena dia mencintaimu
139
Penyesalan
140
Benar-benar pergi
141
Membuka rahasia
142
Kelahiran Pangeran
143
Hari ulang tahun
144
Kisah nyata
145
Gelandangan
146
Wanita misterius
147
Tak berdaya
148
Asal kau memaafkan ku
149
Hanya pergi, bukan menyerah
150
Aku pergi
151
Penguntit
152
Hampir mati
153
Obat ku di sini
154
Hati mengalahkan logika
155
Harus terpisah
156
Hadiah perpisahan
157
Kejutan
158
Restu
159
Suami istri
160
Benih Pak dokter ( Promo karya baru )
161
Pelengkap kebahagiaan
162
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!