Tunggu aku kembali

Tubuh Jian Ying luruh di atas rerumputan. Kedua tangannya mencengkeram rumput yang tak bersalah itu dengan kuat. Tangisnya pecah diiringi dengan punggungnya yang bergetar hebat.

"Hiks..hiks.." Jian Ying berharap tidak akan ada yang mendengar tangisannya di malam hari yang sunyi itu.

JEDERRR....

Ternyata langit begitu pengertian. Rintik-rintik air hujan mulai turun membasahi bumi. Suara tangis dan air mata Jian Ying telah tersamarkan dengan air hujan yang perlahan mulai turun dengan deras.

"Aku membencimu Shun Yuan!! Aku membencimu!!" Jian Ying memukul tanah yang di tumbuhi rerumputan dengan begitu keras sampai tangannya memerah.

Cukup lama Jian Ying menumpahkan tangisnya di bawah langit yang seakan ikut menangis. Jian Ying tiba-tiba merasa jika tak ada lagi air hujan yang menghujam punggungnya padahal di depannya hujan masih sangat deras.

Jian Ying mendongak, melihat siapa yang tengah melindunginya dari tikaman air hujan.

"Panglima Weisheng?" Batin Jian Ying ketika melihat Weisheng sedang memayunginya dengan sebuah jubah hitam.

"Masuklah Permaisuri. Hujannya semakin deras dan hari sudah semakin larut. Permaisuri bisa sakit kalau terus berada di sini"

Jian Ying seolah tidak mempedulikan ucapan Weisheng. Menurut Jian Ying, kenapa pula pria itu sampai memayunginya dan memintanya kembali. Mereka tak pernah sedekat itu sampai Weisheng bertindak seperti itu.

Jian Ying masih duduk di atas rerumputan yang basah tanpa berniat beranjak dari sana sedikitpun. Tak juga mempedulikan permintaan Weisheng.

Weisheng pun sama. Dia tak beranjak sama sekali meski dia kehujanan dan basah kuyup, dia tetap melindungi Permaisuri dengan jubah hitamnya.

Tanpa mereka berdua sadari, ternyata sejak tadi Shun Yuan memperhatikan mereka dari kejauhan. Bahkan Shun Yuan sudah berada di sana sebelum Wisheng datang.

Dia melihat sendiri bagaimana Jian Ying menangis pilu di bawah guyuran hujan. Dia juga melihat bagaimana Weisheng memayungi istrinya di sana.

Shun Yuan meletakkan kembali payung yang telah ia bawa sejak tadi. Nampaknya payung yang dia bawa itu sudah tak ada gunanya lagi.

"Kita kembali Kasim Bao"

"Baik Kaisar"

Kasim Bao mengikuti Shun Yuan yang berjalan dengan cepat untuk kembali ke kamarnya. Meninggalkan Jian Ying dengan perasaan yang gundah.

"Cinta yang rumit" Gumam Shuwan yang ternyata sejak tadi melihat bagaimana drama di depan matanya itu terjadi.

Shuwan merasa kalau ada api kecemburuan dari tatapan mata Shun Yuan saat melihat Weisheng menunjukkan perhatian pada Permaisuri.

"Maaf Panglima, biarkan saya membawa Permaisuri masuk. Sepertinya Permaisuri sudah kedinginan"

"Silahkan" Weisheng memberi kesempatan Suwen untuk memayungi Jian Ying.

Shuwen juga meraih lengan Jian Ying dan membawanya pergi dari sana. Shuwen lekas membawa Jian Ying ke kamar karena tak ingin Jian Ying sakit atau sampai besok pagi wajah Jian Ying pucat atau bahkan sembab karena tangisannya tadi. Pasalnya besok adalah hari yang cukup penting bagi Kerajaan.

Keesokan harinya...

Semua orang telah berkumpul di halaman Istana. Mereka semua akan mengadakan upacara untuk melepas kepergian Kaisar ke medan perang.

Prosesi ini akan di pimpin langsung oleh Permaisuri, dimana dia akan memakaikan perisai ke badan sang Kaisar.

Jian Ying baru berjalan keluar dari kamarnya. Wajahnya yang pucat karena kehujanan semalam, serta matanya yang membengkak sudah berusaha Shuwen tutupi dengan polesan bedak.

Untuk kali ini Jian Ying tak protes karena dia sendiri sadar kalau wajahnya tampak berantakan hari ini. Dia tak mau tatapan semua orang tertuju kepadanya karena wajah sembabnya itu.

Kedatangan Jian Ying ke depan semua orang membuat suasana yang tadi di penuhi gemerisik saling berbisik sekarang mulai tenang seiring dengan langkah Jian Ying yang tegas namun terlihat anggun dengan hanfunya yang berwarna merah ketika dalam acara resmi.

Tatapan matanya pun lurus sama sekali tak gentar meski langsung bertabrakan dengan mata Shun Yuan yang telah menunggunya di depan sana. Padahal Shun Yuan adalah manusia satu-satunya yang paling dia hindari. Di sana juga sudah ada Li Mei, Selir yang kini ikut menatap ke arah kedatangannya.

Kali ini singgasananya tampak kosong, hanya ada Shun Yuan yang duduk di sana dan sebelahnya adalah miliknya. Dia terus berjalan mendekati Shun Yuan yang masih menatapnya dengan lekat.

Meski begitu, tak ada sedikitpun bagi Jian Ying untuk menyapa atau menunjukkan senyumnya pada Shun Yuan. Saat ini Jian Ying justru berusaha menghindari tatapan Shun Yuan yang terus tertuju kepadanya. Dia hanya duduk diam menatap lurus ke depan di samping Shun Yuan.

Acara pun telah di mulai dengan serangkaian upacara hingga telah tiba saatnya Jian Ying memakaikan baju perang yang di lapisi dengan besi di tubuh tegap sang Kaisar.

Kini mereka berdua telah berdiri saling berhadapan. Bukan hanya sekali Jian Ying melakukan hal yang sama seperti ini. Sudah ketiga kalinya ini Jian Ying akan melepas kepergian Kaisarnya untuk berperang.

Dulu Jian Ying selalu tak bisa menahan air matanya karena tak ingin berpisah terlalu lama dengan Shun Yuan. Dia juga takut jika Shun Yuan tak akan kembali dengan selamat. Dia pasti akan menangis sambil memeluk Kaisar tanpa peduli orang-orang me atapnya dengan risih. Tapi saat ini, dia tak bereaksi apapun. Dia tetap diam dengan tatapannya yang datar.

"Silahkan Permaisuri" Seorang dayang membawakan baju perang untuk Shun Yuan.

Jian Ying pun mulai memasangkannya di tubuh Kaisar. Dia sebenarnya tau kalau Shun Yuan terus menatapnya dengan lekat, tapi dia berusaha untuk tetap abai.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Shun Yuan dengan suara yang hanya bisa di dengar oleh mereka berdua.

"Tentu saja Kaisar"

Shun Yuan hanya menelan ludahnya dengan kasar saat mendapat sahutan yang begitu dingin dari Jian Ying. Padahal dia bisa melihat wajah Jian Ying yang sedikit pucat dengan mata yang sembab meski sudah di tutup dengan riasan. Meski begitu, menurutnya Jian Ying masih terlihat begitu cantik saat ini.

Shun Yuan juga tau kalau sejak tadi Jian Ying terus menghindari tatapannya.

Semalaman dia juga tidak bisa tidur karena terus memikirkan ucapan Jian Ying kepadanya.

"Apa kau begitu membenciku!"

Kali ini Jian Ying berani mengangkat kepalanya untuk menatap Shun Yuan.

"Iya"

Deg...

Rasanya perisai yang terpasang di badannya tak mampu menahan hantaman jawaban dari Jian Ying di dada Shun Yuan hingga menembus ke hati. Entah kenapa Shun Yuan merasa begitu sakit mengetahui fakta bahwa perasaan Jian Ying kepadanya telah berubah menjadi benci.

"Tunggu aku kembali, ada yang harus kita bicarakan setelah ini"

"Pasti Kaisar, aku akan menunggumu kembali. Menunggu mu untuk membebaskanku dan seluruh keluarga ku"

Deg....

Lagi-lagi Shun Yuan tak bisa menahan rasa sakit atas ucapan Jian Ying tang ingin segera lepas darinya.

Terpopuler

Comments

Vick Quincy L

Vick Quincy L

kalo dulu ada istilah benci jadi cinta, sekarang kebalik. cinta jadi benci

2024-12-29

0

panty sari

panty sari

harus tegas jika ingin bebas ya permaisuri

2025-01-03

0

Siti solikah

Siti solikah

keren

2025-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan ke dua
2 Bukan sekedar mimpi
3 Tolong bertahanlah
4 Perubahan besar
5 Kunjungan Kaisar
6 Sumpah Jian Ying
7 Biarkan kami pergi
8 Mencari tau
9 Tuduhan Kaisar
10 Mulai berani
11 Ibu Suri Agung
12 Tidak penting
13 Bermalam dengan Permaisuri
14 Asal kau tau!!
15 Tunggu aku kembali
16 Mencurigakan
17 Tak sejahat itu
18 Semuanya berubah
19 Fitnah
20 Siapa yang lebih rendah?
21 Percaya padamu?
22 Ancaman Shun Yuan
23 Tak penting lagi!
24 Penyelidikan
25 Pencemburu
26 Aku membencimu!!
27 Maafkan aku
28 Aku mencintaimu!!
29 Penyusup
30 Cemburu
31 Pria misterius
32 Selir Li Mei
33 Kisah yang mirip
34 Pergilah!!
35 Dejavu
36 Kisah yang sama
37 Keraguan
38 Kebohongan Li Mei
39 Bahagia?
40 Ancaman Shun Yuan
41 Kemarahan Jian Ying
42 Mengenalmu, petaka bagiku!!
43 Sangkar emas mengerikan
44 Bayangan yang nyata
45 Bukan salahnya!
46 Dia tau semuanya!
47 Sumpah
48 Kebohongan Li Mei
49 Mendarah daging
50 Pria misterius lagi
51 Pergi dari Istana
52 Pemberontakan
53 Pemberontakan
54 Permaisuri dari kaum kafir
55 Reinkarnasi pertama l
56 Reinkarnasi pertama ll
57 Reinkarnasi pertama lll
58 Reinkarnasi ke dua l
59 Reinkarnasi ke dua ll
60 Reinkarnasi ke dua lll
61 Reinkarnasi ke dua lV
62 Reinkarnasi ke tiga l
63 Reinkarnasi ke empat l
64 Reinkarnasi ke empat ll
65 Reinkarnasi ke empat lll
66 Reinkarnasi ke empat lV
67 Reinkarnasi ke empat V
68 Reinkarnasi ke empat Vl
69 Reinkarnasi ke lima l
70 Reinkarnasi ke lima ll
71 Reinkarnasi ke lima lll
72 Reinkarnasi ke lima lV
73 Reinkarnasi ke lima V
74 Reinkarnasi ke lima Vl
75 Reinkarnasi ke lima Vll
76 Reinkarnasi ke lima Vlll
77 Reinkarnasi ke lima lX
78 Reinkarnasi ke enam
79 Lukisan
80 Aku sangat merindukan mu
81 Seperti mimpi
82 Balas dendam
83 Aku merindukannya
84 Tak ingin kau pergi sendirian
85 Takdir yang rumit
86 Cinta yang setara
87 Bertemu calon mertua
88 Kedua kalinya
89 Bolehkah sayang?
90 Apa yang kau lakukan?
91 Mencapai puncak
92 Jadi dirimu sendiri
93 Cincin pernikahan
94 Masa lalu
95 Wanita beruntung
96 Mengulang masa lalu
97 Hidangan penutup
98 Pesta
99 Terjebak
100 Orang dari masa lalu
101 Aku akan membantumu
102 Rencana mereka
103 Ketakutan
104 Bencana
105 Ketakutan
106 Masa lalu yang janggal
107 Keadaan Chan Su
108 Dia orang yang baik
109 Dokter untuk Chan Su
110 Chan Su dan Qian Jin
111 Awal mula
112 Menghancurkan sekutu
113 Menggali lubang sediri
114 Pergilah!!
115 Kehancuran Li Mei dan Weisheng
116 Dokter yang profesional
117 Bisakah kita berteman?
118 Perawat Chan Su
119 Aku akan pergi lagi
120 Pasangan serasi
121 Setitik harapan
122 Semakin cepat semakin takut
123 Nistalgia
124 Bodohnya aku
125 Tidak bangun lagi
126 Jangan salah paham!
127 Kecurigaan Jian Ying
128 Waktunya hampir tiba
129 Bertemu Shuwen
130 Permintaan Qian Jin
131 Cinta atau terbiasa?
132 Melawan logika
133 Luluh lantah
134 Apa maksudnya ini?
135 Tak direstui takdir
136 Selamat tinggal
137 Alasan Shuwen pergi
138 Karena dia mencintaimu
139 Penyesalan
140 Benar-benar pergi
141 Membuka rahasia
142 Kelahiran Pangeran
143 Hari ulang tahun
144 Kisah nyata
145 Gelandangan
146 Wanita misterius
147 Tak berdaya
148 Asal kau memaafkan ku
149 Hanya pergi, bukan menyerah
150 Aku pergi
151 Penguntit
152 Hampir mati
153 Obat ku di sini
154 Hati mengalahkan logika
155 Harus terpisah
156 Hadiah perpisahan
157 Kejutan
158 Restu
159 Suami istri
160 Benih Pak dokter ( Promo karya baru )
161 Pelengkap kebahagiaan
162 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Kesempatan ke dua
2
Bukan sekedar mimpi
3
Tolong bertahanlah
4
Perubahan besar
5
Kunjungan Kaisar
6
Sumpah Jian Ying
7
Biarkan kami pergi
8
Mencari tau
9
Tuduhan Kaisar
10
Mulai berani
11
Ibu Suri Agung
12
Tidak penting
13
Bermalam dengan Permaisuri
14
Asal kau tau!!
15
Tunggu aku kembali
16
Mencurigakan
17
Tak sejahat itu
18
Semuanya berubah
19
Fitnah
20
Siapa yang lebih rendah?
21
Percaya padamu?
22
Ancaman Shun Yuan
23
Tak penting lagi!
24
Penyelidikan
25
Pencemburu
26
Aku membencimu!!
27
Maafkan aku
28
Aku mencintaimu!!
29
Penyusup
30
Cemburu
31
Pria misterius
32
Selir Li Mei
33
Kisah yang mirip
34
Pergilah!!
35
Dejavu
36
Kisah yang sama
37
Keraguan
38
Kebohongan Li Mei
39
Bahagia?
40
Ancaman Shun Yuan
41
Kemarahan Jian Ying
42
Mengenalmu, petaka bagiku!!
43
Sangkar emas mengerikan
44
Bayangan yang nyata
45
Bukan salahnya!
46
Dia tau semuanya!
47
Sumpah
48
Kebohongan Li Mei
49
Mendarah daging
50
Pria misterius lagi
51
Pergi dari Istana
52
Pemberontakan
53
Pemberontakan
54
Permaisuri dari kaum kafir
55
Reinkarnasi pertama l
56
Reinkarnasi pertama ll
57
Reinkarnasi pertama lll
58
Reinkarnasi ke dua l
59
Reinkarnasi ke dua ll
60
Reinkarnasi ke dua lll
61
Reinkarnasi ke dua lV
62
Reinkarnasi ke tiga l
63
Reinkarnasi ke empat l
64
Reinkarnasi ke empat ll
65
Reinkarnasi ke empat lll
66
Reinkarnasi ke empat lV
67
Reinkarnasi ke empat V
68
Reinkarnasi ke empat Vl
69
Reinkarnasi ke lima l
70
Reinkarnasi ke lima ll
71
Reinkarnasi ke lima lll
72
Reinkarnasi ke lima lV
73
Reinkarnasi ke lima V
74
Reinkarnasi ke lima Vl
75
Reinkarnasi ke lima Vll
76
Reinkarnasi ke lima Vlll
77
Reinkarnasi ke lima lX
78
Reinkarnasi ke enam
79
Lukisan
80
Aku sangat merindukan mu
81
Seperti mimpi
82
Balas dendam
83
Aku merindukannya
84
Tak ingin kau pergi sendirian
85
Takdir yang rumit
86
Cinta yang setara
87
Bertemu calon mertua
88
Kedua kalinya
89
Bolehkah sayang?
90
Apa yang kau lakukan?
91
Mencapai puncak
92
Jadi dirimu sendiri
93
Cincin pernikahan
94
Masa lalu
95
Wanita beruntung
96
Mengulang masa lalu
97
Hidangan penutup
98
Pesta
99
Terjebak
100
Orang dari masa lalu
101
Aku akan membantumu
102
Rencana mereka
103
Ketakutan
104
Bencana
105
Ketakutan
106
Masa lalu yang janggal
107
Keadaan Chan Su
108
Dia orang yang baik
109
Dokter untuk Chan Su
110
Chan Su dan Qian Jin
111
Awal mula
112
Menghancurkan sekutu
113
Menggali lubang sediri
114
Pergilah!!
115
Kehancuran Li Mei dan Weisheng
116
Dokter yang profesional
117
Bisakah kita berteman?
118
Perawat Chan Su
119
Aku akan pergi lagi
120
Pasangan serasi
121
Setitik harapan
122
Semakin cepat semakin takut
123
Nistalgia
124
Bodohnya aku
125
Tidak bangun lagi
126
Jangan salah paham!
127
Kecurigaan Jian Ying
128
Waktunya hampir tiba
129
Bertemu Shuwen
130
Permintaan Qian Jin
131
Cinta atau terbiasa?
132
Melawan logika
133
Luluh lantah
134
Apa maksudnya ini?
135
Tak direstui takdir
136
Selamat tinggal
137
Alasan Shuwen pergi
138
Karena dia mencintaimu
139
Penyesalan
140
Benar-benar pergi
141
Membuka rahasia
142
Kelahiran Pangeran
143
Hari ulang tahun
144
Kisah nyata
145
Gelandangan
146
Wanita misterius
147
Tak berdaya
148
Asal kau memaafkan ku
149
Hanya pergi, bukan menyerah
150
Aku pergi
151
Penguntit
152
Hampir mati
153
Obat ku di sini
154
Hati mengalahkan logika
155
Harus terpisah
156
Hadiah perpisahan
157
Kejutan
158
Restu
159
Suami istri
160
Benih Pak dokter ( Promo karya baru )
161
Pelengkap kebahagiaan
162
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!