Semuanya berubah

Setelah sekian malam berlalu, Shun Yuan di kabarkan akan kembali membawa kemenangan bersama seluruh prajuritnya yang tersisa. Kemenangan itu tentunya karena kecerdasan Shun Yuan mengatur strategi juga ribuan prajurit hebat didikan dari Jian Ying si kaum kafir.

Semua sesuai dengan yang ada di dalam masa depan Jian Ying bahwa Shun Yuan akan memenangkan perebutan wilayah dengan Kerajaan Fang. Dan Kerajaan yang di pimpin Oleh Shun Yuan semakin luas dan semakin kuat. Harusnya Shun Yuan sadar kalau semua itu ia dapat karena bantuan dari prajurit kaum kafir yang sudah terlatih. Tapi kenapa Shun Yuan seolah buta akan hal itu.

Semua orang telah menunggu di gerbang Istana termasuk Ibu Suri, Selir Li Mei dan tentu saja Jian Ying.

Dia merasa hatinya tercabik-cabik saat harus mengulang kejadian hari ini. Di mana dia terlihat begitu rendahan karena tak bisa menahan diri untuk memeluk Shun Yuan dan mengungkapkan segala kerinduannya, tapi dia justru mendapat hinaan dan tanggapan sinis dari Shun Yuan.

Perhatian Pria itu hanya tertuju pada Li Mei. Hanya wanita itu yang Shun Yuan rindukan. Tak sedikitpun Shun Yuan menghargai perasaan Jian Ying yang begitu merindukan setitik perhatian darinya

"Kaisar telah tibaaaa!!!" Teriak salah seorang prajurit dengan lantang.

Yang ada di dalam istana pun semakin antusias untuk menyambut Shun Yuan. Tapi berbeda dengan Jian Ying, wanita itu hanya duduk di kursi belakang tanpa ingin berdesak-desakan.

Tak ada sedikitpun niatan bagi Jian Ying untuk maju ke depan sana padahal dialah yang wajib melepaskan perisai di tubuh Kaisar dan menggantinya degan jubah yang baru dan bersih.

Suasana semakin khidmat ketika gerbang Istana yang tinggi menjulang mulai terbuka. Barisan terdepan yang mulai masuk tentu saja Panglima Weisheng. Dialah yang memimpin selama peperangan. Kemudian di ikuti dengan kereta kuda milik Kaisar.

"Kaisar, putraku" Lirih Ibu Suri dengan haru.

Begitu pun dengan Li Mei yang ikut menitikkan air matanya.

Apa yang mereka lakukan itu berbeda jauh dengan Jian Ying yang hanya terdiam sambil menatap kereta kuda itu dengan datar.

Jian Ying sudah pernah ada dalam masa ini. Tentu saja dia tidak mau kesakitan untuk yang ke dua kalinya.

"Selamat datang Kaisar. Selamat atas kemenangan Kaisar" Ucap Para menteri dengan serempak saat Shun Yuan telah turun dari keretanya.

"Kemenangan kita semua!!" Ucap Shun Yuan yang membuat susana semakin riuh.

Tapi mata Shun Yuan justru bergerak mengitari orang-orang yang ada di sana. Mencari seseorang yang begitu ia rindukan.

Deg...

Mendadak hati Shun Yuan terasa perih. Di saat yang lain menyambutnya dengan suka cinta, di kejauhan sana Jian Ying justru seperti enggan menghampirinya. Tatapannya yang datar dan kosong itu seperti sedang menghunus ke arahnya.

Padahal sebelumnya, Jian Ying selalu berdiri di barisan paling depan untuk menyambut kedatangannya.

Jian Ying baru mulai bergerak mendekat setelah di minta oleh jajaran menteri untuk memasangkan jubah bagi kaisar.

Saat mereka berhadapan pun, tak ada suara yang keluar dari Jian Ying barang menanyakan bagiamana kabar Shun Yuan sedikitpun.

Padahal jelas di mata Jian Ying jika wajah Shun Yuan banyak tergores luka meski tipis. Tangan serta bagian lehernya juga ada yang terluka. Tapi Jian Ying benar-benar terlihat tak peduli.

Dia bukan Jian Ying yang dulu yang akan menangis ketika me lihat tubuh Shun Yuan terluka sedikit saja.

Jian Ying mulai melepas perisai yang di pakai oleh Kaisar. Meksi dia sempat terkejut dengan luka di dada Kaisar yang memang tak tertutup oleh perisai, namun Jian Ying mencoba untuk tetap tidak peduli. Dia juga tidak peduli kalau Shun Yuan terus menatapnya dengan begitu dalam.

Saat Jian Ying sudah memegang jubah di tangannya dan siap memasangkannya...

Grepp...

Shun Yuan justru menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan Jian Ying. Dia memeluk tubuh Jian Ying dengan kesadaran penuh atas keinginannya sendiri.

"Aku merindukanmu"

Jian Ying mendengar suara lirih Shun Yuan yang begitu halus di telinganya.

"Apa lagi ini?" Jian Ying bertanya-tanya dalam hati.

"Kenapa semua tak berjalan seperti dulu? Ibu Suri yang mendadak menyerahkan tugasnya kepadaku padahal sebelumnya Ibu Suri masih menjabat sampai tahun depan, Shun Yuan yang datang sendiri ke kamarku dan pelukan ini? Apa yang terjadi sebenarnya?"

Jian Ying bingung karena apa yang terjadi saat ini begitu berbeda dengan yang sebelumnya. Alur cerita hidupnya jelas sudah berubah, Jian Ying mulai menyadari itu setelah Ibu Suri memintanya untuk menggantikan posisinya.

"Apa semua ini karena aku merubah diri sehingga semuanya menjadi ikut berubah?" Sungguh semua ini terlalu membingungkan bagi Jian Ying.

"Tolong lepaskan Kaisar. Semuanya sudah menunggu"

Shun Yuan seakan mendapatkan kembali kesadarannya. Dia juga heran kenapa bisa lepas kendali dengan memeluk Jian Ying di hadapan semua orang.

Shun Yuan pun beralih menatap Li Mei yang menatapnya dengan sendu. Kemudian kembali lagi menatap Jian Ying yang sedang memasangkan jubah untuknya dengan begitu datar.

Kenapa Shun Yuan justru merasakan sakit saat menatap mata tak bernyawa dari Jian Ying daripada tatapan sendu dari Li Mei.

Malam harinya, Istana mengadakan acara kelanjutan dari penyambutan Kaisar tadi siang, yaitu makan bersama atas kemenangan dan juga kembalinya Kaisar mereka dengan selamat.

Meski semua sudah tiba di sana, dia masih belum melihat keberadaan Jian Ying di sana. Tentu saja itu membuat Shun Yuan ingin sekali datang ke kamar istrinya itu lali menariknya keluar.

Semakin hari Shun Yuan semakin merasa aneh dengan sikap dan perubahan dalam diri Jian Ying. Wanita itu sungguh tidak bisa di tebak.

"Kasim Bao, ikut aku ke Harem untuk menjemput Permaisuri!" Ucap Shun Yuan pada orang kepercayaannya itu.

"Tidak perlu Kaisar, saya sudah ada di sini!" Jian Ying menghentikan Shun Yuan yang sudah ingin beranjak sari Singgasananya.

Shun Yuan pun kembali duduk meski hati penuh dengan kemarahan yang tak bisa keluar dari mulutnya.

Awalnya perjamuan makan malam itu berlangsung lancar meski di dalam hati Kaisar masih menyimpan kekesalan pada Permaisurinya itu. Hingga sebuah kabar yang di sampaikan oleh menteri keuangan membuat perjamuan makan malam itu menjadi berantakan.

"Apa yang ingin kau sampaikan Menteri?" Tanya Shun Yuan dengan suara beratnya yang datar.

"Hamba ingin menyampaikan pemeriksaan keuangan yang telah kami lakukan kepada seluruh penghuni Istana. Di sini kami menemukan bahwa Permaisuri Jian Ying telah melakukan penggelapan dan pemerasan terhadap para siswa dengan meminta upeti. Kami menemukan bukti di kamar Permaisuri Jian Ying yaitu koin yang terkumpul dari hasil pemerasan san penggelapan itu Kaisar"

"A-apa?!!!! Aku tidak pernah melakukan itu semua!!" Bantah Jian Ying.

Kaisar pun ikut menoleh pada Jian Ying yang sedang membantah tuduhan yang di berikan Menteri keuangan.

Terpopuler

Comments

Mar Wiyah

Mar Wiyah

pernah mencintai tapi tak d anggap...

2024-12-28

0

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

tuh kan mulai terlihat siapa musuh

2024-12-17

0

Siti solikah

Siti solikah

duh kasihannya Jian ying

2025-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan ke dua
2 Bukan sekedar mimpi
3 Tolong bertahanlah
4 Perubahan besar
5 Kunjungan Kaisar
6 Sumpah Jian Ying
7 Biarkan kami pergi
8 Mencari tau
9 Tuduhan Kaisar
10 Mulai berani
11 Ibu Suri Agung
12 Tidak penting
13 Bermalam dengan Permaisuri
14 Asal kau tau!!
15 Tunggu aku kembali
16 Mencurigakan
17 Tak sejahat itu
18 Semuanya berubah
19 Fitnah
20 Siapa yang lebih rendah?
21 Percaya padamu?
22 Ancaman Shun Yuan
23 Tak penting lagi!
24 Penyelidikan
25 Pencemburu
26 Aku membencimu!!
27 Maafkan aku
28 Aku mencintaimu!!
29 Penyusup
30 Cemburu
31 Pria misterius
32 Selir Li Mei
33 Kisah yang mirip
34 Pergilah!!
35 Dejavu
36 Kisah yang sama
37 Keraguan
38 Kebohongan Li Mei
39 Bahagia?
40 Ancaman Shun Yuan
41 Kemarahan Jian Ying
42 Mengenalmu, petaka bagiku!!
43 Sangkar emas mengerikan
44 Bayangan yang nyata
45 Bukan salahnya!
46 Dia tau semuanya!
47 Sumpah
48 Kebohongan Li Mei
49 Mendarah daging
50 Pria misterius lagi
51 Pergi dari Istana
52 Pemberontakan
53 Pemberontakan
54 Permaisuri dari kaum kafir
55 Reinkarnasi pertama l
56 Reinkarnasi pertama ll
57 Reinkarnasi pertama lll
58 Reinkarnasi ke dua l
59 Reinkarnasi ke dua ll
60 Reinkarnasi ke dua lll
61 Reinkarnasi ke dua lV
62 Reinkarnasi ke tiga l
63 Reinkarnasi ke empat l
64 Reinkarnasi ke empat ll
65 Reinkarnasi ke empat lll
66 Reinkarnasi ke empat lV
67 Reinkarnasi ke empat V
68 Reinkarnasi ke empat Vl
69 Reinkarnasi ke lima l
70 Reinkarnasi ke lima ll
71 Reinkarnasi ke lima lll
72 Reinkarnasi ke lima lV
73 Reinkarnasi ke lima V
74 Reinkarnasi ke lima Vl
75 Reinkarnasi ke lima Vll
76 Reinkarnasi ke lima Vlll
77 Reinkarnasi ke lima lX
78 Reinkarnasi ke enam
79 Lukisan
80 Aku sangat merindukan mu
81 Seperti mimpi
82 Balas dendam
83 Aku merindukannya
84 Tak ingin kau pergi sendirian
85 Takdir yang rumit
86 Cinta yang setara
87 Bertemu calon mertua
88 Kedua kalinya
89 Bolehkah sayang?
90 Apa yang kau lakukan?
91 Mencapai puncak
92 Jadi dirimu sendiri
93 Cincin pernikahan
94 Masa lalu
95 Wanita beruntung
96 Mengulang masa lalu
97 Hidangan penutup
98 Pesta
99 Terjebak
100 Orang dari masa lalu
101 Aku akan membantumu
102 Rencana mereka
103 Ketakutan
104 Bencana
105 Ketakutan
106 Masa lalu yang janggal
107 Keadaan Chan Su
108 Dia orang yang baik
109 Dokter untuk Chan Su
110 Chan Su dan Qian Jin
111 Awal mula
112 Menghancurkan sekutu
113 Menggali lubang sediri
114 Pergilah!!
115 Kehancuran Li Mei dan Weisheng
116 Dokter yang profesional
117 Bisakah kita berteman?
118 Perawat Chan Su
119 Aku akan pergi lagi
120 Pasangan serasi
121 Setitik harapan
122 Semakin cepat semakin takut
123 Nistalgia
124 Bodohnya aku
125 Tidak bangun lagi
126 Jangan salah paham!
127 Kecurigaan Jian Ying
128 Waktunya hampir tiba
129 Bertemu Shuwen
130 Permintaan Qian Jin
131 Cinta atau terbiasa?
132 Melawan logika
133 Luluh lantah
134 Apa maksudnya ini?
135 Tak direstui takdir
136 Selamat tinggal
137 Alasan Shuwen pergi
138 Karena dia mencintaimu
139 Penyesalan
140 Benar-benar pergi
141 Membuka rahasia
142 Kelahiran Pangeran
143 Hari ulang tahun
144 Kisah nyata
145 Gelandangan
146 Wanita misterius
147 Tak berdaya
148 Asal kau memaafkan ku
149 Hanya pergi, bukan menyerah
150 Aku pergi
151 Penguntit
152 Hampir mati
153 Obat ku di sini
154 Hati mengalahkan logika
155 Harus terpisah
156 Hadiah perpisahan
157 Kejutan
158 Restu
159 Suami istri
160 Benih Pak dokter ( Promo karya baru )
161 Pelengkap kebahagiaan
162 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Kesempatan ke dua
2
Bukan sekedar mimpi
3
Tolong bertahanlah
4
Perubahan besar
5
Kunjungan Kaisar
6
Sumpah Jian Ying
7
Biarkan kami pergi
8
Mencari tau
9
Tuduhan Kaisar
10
Mulai berani
11
Ibu Suri Agung
12
Tidak penting
13
Bermalam dengan Permaisuri
14
Asal kau tau!!
15
Tunggu aku kembali
16
Mencurigakan
17
Tak sejahat itu
18
Semuanya berubah
19
Fitnah
20
Siapa yang lebih rendah?
21
Percaya padamu?
22
Ancaman Shun Yuan
23
Tak penting lagi!
24
Penyelidikan
25
Pencemburu
26
Aku membencimu!!
27
Maafkan aku
28
Aku mencintaimu!!
29
Penyusup
30
Cemburu
31
Pria misterius
32
Selir Li Mei
33
Kisah yang mirip
34
Pergilah!!
35
Dejavu
36
Kisah yang sama
37
Keraguan
38
Kebohongan Li Mei
39
Bahagia?
40
Ancaman Shun Yuan
41
Kemarahan Jian Ying
42
Mengenalmu, petaka bagiku!!
43
Sangkar emas mengerikan
44
Bayangan yang nyata
45
Bukan salahnya!
46
Dia tau semuanya!
47
Sumpah
48
Kebohongan Li Mei
49
Mendarah daging
50
Pria misterius lagi
51
Pergi dari Istana
52
Pemberontakan
53
Pemberontakan
54
Permaisuri dari kaum kafir
55
Reinkarnasi pertama l
56
Reinkarnasi pertama ll
57
Reinkarnasi pertama lll
58
Reinkarnasi ke dua l
59
Reinkarnasi ke dua ll
60
Reinkarnasi ke dua lll
61
Reinkarnasi ke dua lV
62
Reinkarnasi ke tiga l
63
Reinkarnasi ke empat l
64
Reinkarnasi ke empat ll
65
Reinkarnasi ke empat lll
66
Reinkarnasi ke empat lV
67
Reinkarnasi ke empat V
68
Reinkarnasi ke empat Vl
69
Reinkarnasi ke lima l
70
Reinkarnasi ke lima ll
71
Reinkarnasi ke lima lll
72
Reinkarnasi ke lima lV
73
Reinkarnasi ke lima V
74
Reinkarnasi ke lima Vl
75
Reinkarnasi ke lima Vll
76
Reinkarnasi ke lima Vlll
77
Reinkarnasi ke lima lX
78
Reinkarnasi ke enam
79
Lukisan
80
Aku sangat merindukan mu
81
Seperti mimpi
82
Balas dendam
83
Aku merindukannya
84
Tak ingin kau pergi sendirian
85
Takdir yang rumit
86
Cinta yang setara
87
Bertemu calon mertua
88
Kedua kalinya
89
Bolehkah sayang?
90
Apa yang kau lakukan?
91
Mencapai puncak
92
Jadi dirimu sendiri
93
Cincin pernikahan
94
Masa lalu
95
Wanita beruntung
96
Mengulang masa lalu
97
Hidangan penutup
98
Pesta
99
Terjebak
100
Orang dari masa lalu
101
Aku akan membantumu
102
Rencana mereka
103
Ketakutan
104
Bencana
105
Ketakutan
106
Masa lalu yang janggal
107
Keadaan Chan Su
108
Dia orang yang baik
109
Dokter untuk Chan Su
110
Chan Su dan Qian Jin
111
Awal mula
112
Menghancurkan sekutu
113
Menggali lubang sediri
114
Pergilah!!
115
Kehancuran Li Mei dan Weisheng
116
Dokter yang profesional
117
Bisakah kita berteman?
118
Perawat Chan Su
119
Aku akan pergi lagi
120
Pasangan serasi
121
Setitik harapan
122
Semakin cepat semakin takut
123
Nistalgia
124
Bodohnya aku
125
Tidak bangun lagi
126
Jangan salah paham!
127
Kecurigaan Jian Ying
128
Waktunya hampir tiba
129
Bertemu Shuwen
130
Permintaan Qian Jin
131
Cinta atau terbiasa?
132
Melawan logika
133
Luluh lantah
134
Apa maksudnya ini?
135
Tak direstui takdir
136
Selamat tinggal
137
Alasan Shuwen pergi
138
Karena dia mencintaimu
139
Penyesalan
140
Benar-benar pergi
141
Membuka rahasia
142
Kelahiran Pangeran
143
Hari ulang tahun
144
Kisah nyata
145
Gelandangan
146
Wanita misterius
147
Tak berdaya
148
Asal kau memaafkan ku
149
Hanya pergi, bukan menyerah
150
Aku pergi
151
Penguntit
152
Hampir mati
153
Obat ku di sini
154
Hati mengalahkan logika
155
Harus terpisah
156
Hadiah perpisahan
157
Kejutan
158
Restu
159
Suami istri
160
Benih Pak dokter ( Promo karya baru )
161
Pelengkap kebahagiaan
162
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!