Tidak penting

"Jangan terlalu dipikirkan apa yang dikatakan Ibu Suri Agung!" Kaisar memperingati Jian Ying setelah mereka berdua keluar dari kediaman Ibu Suri Agung.

"Tenang saja Kaisar. Aku juga tidak berniat memiliki seorang anak dengan mu. Biarlah Selir Li Mei yang memberimu keturunan" Jian Ying tampak lebih berani saat ini.

Jleb...

Jawaban Jian Ying bagaikan pisau yang menancap tepat di dalam hati Kaisar. Entah kenapa penolakan Jian Ying itu membuat dirinya tak nyaman.

"Apa maksudmu? Bukankah memberikan keturunan adalah kewajiban seorang Permaisuri?"

"Itu kalau Kaisar menginginkannya. Bukannya dari dulu Kaisar sendiri yang tidak mau? Jadi untuk apa? Lagipula aku juga sedang menunggu mu membebaskan ku dan keluarga ku!"

Tangan Kaisar semakin mengepal ringan kuat di belakang tubuhnya. Dia tak menyangka jika Permaisuri selalu mengejarnya, kini justru menolaknya secara terang-terangan.

"Tampaknya kau benar-benar ingin segera lepas dariku? Jadi kata-kata manismu yang selalu mengatakan kalau kau mencintaiku itu sepertinya hanya bualan sementara!"

"Semua itu bukan bualan, aku memang mencintaimu Kaisar, tapi itu dulu. Sekarang aku tidak mau lagi mengejar cinta seseorang yang tidak menginginkan ku. Membuang-buang waktu ku saja!"

Kaisar di buat melotot oleh ucapan Jian Ying yang seakan menganggapnya sebagai orang yang tak penting lagi.

"Kau!!" Kaisar menunjuk wajah Jian Ying dengan geram.

"Maaf Kaisar, aku harus pergi sekarang karena ada hal lebih penting yang harus aku urus. Permisi!" Jian Ying memberikan hormat pada suaminya sebelum dia meninggalkan pria itu dalam keadaan geram.

"Lebih penting katanya?" Gigi rapi milik Kaisar menggeretak dengan kuat.

Hari ini Jian Ying mulai mengurus lembaga pemberdayaan wanita itu. Meski dengan amat sangat berat hati, namun Jian Ying berpikir dengan cara ini dia bisa menunjukkan kalau dia bukan hanya wanita bodoh yang gila akan cinta.

🌺🌺🌺🌺🌺

Kini lembaga itu pun telah berjalan beberapa waktu dan menunjukkan kemajuan yang cukup pesat. Banyak para wanita yang mulai tertarik masuk ke dalam lembaga yang lebih patut di sebut sebagai tempat belajar para wanita.

Keberadaan Jian Ying di sana ternyata bisa menarik wanita-wanita di seluruh kerajaan untuk datang dan mulai bergabung di sana.

Mereka ingin melihat lebih dekat Permaisuri mereka yang katanya sombong dan angkuh. Tapi yang mereka dapat ternyata seorang wanita cantik, sederhana dan begitu rendah hati.

Sikap Jian Ying yang ramah dan turun tangan sendiri dalam memberikan pengarahan serta mengajarkan cara membaca, menulis atau membuat kerajinan tangan ternyata di sukai oleh mereka semua.

Jumlah wanita dalam lembaga itu bahkan dua kali lebih banyak daripada tahun lalu saat di pimpin oleh Ibu Suri.

Semua itu karena Jian Ying menerapkan sistem saling membantu. Di mana hasil dari kerajinan seperti lukisan, anyaman, kain rajut, perhiasan dari giok dan yang lainnya lagi akan mereka jual untuk membantu wanita-wanita lain menunjang bakat mereka.

Dengan sistem itu, mereka yang kurang mampu menjadi lebih bersemangat dan tak mengurungkan niat mereka untuk menjadi wanita yang cerdas hanya karena keterbatasan mereka sebagai rakyat biasa.

Keberhasilan Jian Ying meneruskan lembaga yang didirikan Ibu Suri Agung itu telah menyebar luas. Baik Ibu Suri dan Ibu Suri Agung telah mendengar semuanya.

Saat berada di gedung yang dikhususkan untuk menampung para wanita itu, Jian Ying selalu memperlihatkan wajah cerianya, tak jarang dia bahkan sampai tertawa lepas karena teman-teman barunya.

Meski Jian Ying seorang Permaisuri di sana, tapi dia tak membatasi hubungannya dengan para wanita itu. Dia hanya ingin lebih dekat dan di anggap sebagai Jian Ying, bukan seorang Permaisuri yang tak di anggap.

"Permaisuri"

Kedatangan Li Mei bersama dayangnya yang bernama Yeyen menghentikan tawa Jian Ying.

"Selir Li Mei, apa yang membawamu kemari?"

Wanita-wanita yang sejak tadi bercanda bersama Jian Ying mulai menyingkir satu per satu. Tatapan merekapun menjadi aneh karena terlihat sinis pada Li Mei.

Mungkin pandangan mereka terhadap Jian Ying dan Li Mei telah berubah karena mereka sudah begitu dekat dengan Permaisuri akhir-akhir ini.

"Hamba hanya ingin menyapa Permaisuri saja karena tadi kebetulan saya lewat di depan. Tapi sepertinya Permaisuri tidak menyukai kedatangan saya ke sini"

Bibir Li Mei memang manis mengeluarkan kata demi kata itu, tapi Jian Ying bisa melihat sorot mata Li Mei yang menyiratkan ketidaksukaan di sana.

Padahal sejak dulu, yang Jian Ying tau Li Mei adalah Selir yang lemah lembut dengan segala kebaikannya. Tapi yang dia lihat saat ini seperti bukan Li Mei yang ia kenal selama ini.

"Tentu itu tidak benar. Lembaga ini di bangun Ibu Suri Agung untuk seluruh wanita di Kerajaan ini, tentu saja Selir Li Mei bisa kapan saja datang ke tempat ini, bukankah Seli Li Mei juga seorang wanita?"

"Sungguh mulia sekali hati Permaisuri Jian Ying" Ucap Li Mei agak seru hingga membuat semua orang yang ada di sana menatap ke arah mereka.

"Aku rasa Selir Li Mei agak berlebihan" Jian Ying tersenyum miring dengan pujian dari wanita yang dicintai oleh suaminya itu.

"Tidak ada yang berlebihan untuk memuji hal yang baik Permaisuri. Oh ya, bisakah kita bicara berdua?"

Shuwan yang sejak tadi juga ada di sana sudah menebak kalau Selir Li Mei pasti mempunyai niat tersendiri sampai datang menemui Jian Ying ke sana.

Tapi tatapan memicing dari Shuwan itu di balas delikan mata oleh Yeyen.

Shuwan yang merasa tak takut sedikitpun dengan intimidasi dari Yeyen, dia malah menjulurkan lidahnya untuk mengejek Yeyen.

"Baiklah, kita bicara di luar"

Shuwan dan Yeyen pun akhirnya berjalan mengikuti junjungannya masing-masing.

"Apa yang ingin Selir Li Mei bicarakan?"

"Begini Permaisuri, satu pekan lagi Kaisar akan pergi berperang. Seperti biasa, beliau akan berangkat dengan Prosesi pemakaian perisai di tubuhnya yang akan dipakaikan oleh Permaisuri, apakah kali ini Permaisuri juga akan memakaikannya lagi di tubuh Kaisar?"

Jian Ying tau apa maksud dari pertanyaan Li Mei itu. Pastinya Li Mei ingin sekali memasangkan perisai itu untuk Kaisar.

Sementara dalam aturan Kerajaan, yang wajib memakaikan perisai adalah Permaisuri. Begitu pun dengan pemakaian jubah saat Kaisar telah kembali dari perang.

"Apa Selir Li Mei berminat menggantikan ku?" Tanya Jian Ying begitu terus terang meski dia sudah tau maksud Li Mei tadi.

"B-bukan begitu maksud ku Permaisuri. Aku hanya ingin menanyakan itu padamu"

"Kalau seandainya Selir Li Mei menginginkannya, silahkan Selir pasangkan perisai itu di tubuh Kaisar" Ucap Permaisuri dengan begitu tenang tanpa ada rasan marah sedikitpun.

"A-apa Permaisuri, aku?"

Terpopuler

Comments

Siti solikah

Siti solikah

yang membuat nama baik keluarga Jian Ying buruk kayaknya Li mei deh

2025-03-23

0

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

kyknya selir tu dalang nya

2024-12-17

0

Oi Min

Oi Min

betuuuullllll

2025-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan ke dua
2 Bukan sekedar mimpi
3 Tolong bertahanlah
4 Perubahan besar
5 Kunjungan Kaisar
6 Sumpah Jian Ying
7 Biarkan kami pergi
8 Mencari tau
9 Tuduhan Kaisar
10 Mulai berani
11 Ibu Suri Agung
12 Tidak penting
13 Bermalam dengan Permaisuri
14 Asal kau tau!!
15 Tunggu aku kembali
16 Mencurigakan
17 Tak sejahat itu
18 Semuanya berubah
19 Fitnah
20 Siapa yang lebih rendah?
21 Percaya padamu?
22 Ancaman Shun Yuan
23 Tak penting lagi!
24 Penyelidikan
25 Pencemburu
26 Aku membencimu!!
27 Maafkan aku
28 Aku mencintaimu!!
29 Penyusup
30 Cemburu
31 Pria misterius
32 Selir Li Mei
33 Kisah yang mirip
34 Pergilah!!
35 Dejavu
36 Kisah yang sama
37 Keraguan
38 Kebohongan Li Mei
39 Bahagia?
40 Ancaman Shun Yuan
41 Kemarahan Jian Ying
42 Mengenalmu, petaka bagiku!!
43 Sangkar emas mengerikan
44 Bayangan yang nyata
45 Bukan salahnya!
46 Dia tau semuanya!
47 Sumpah
48 Kebohongan Li Mei
49 Mendarah daging
50 Pria misterius lagi
51 Pergi dari Istana
52 Pemberontakan
53 Pemberontakan
54 Permaisuri dari kaum kafir
55 Reinkarnasi pertama l
56 Reinkarnasi pertama ll
57 Reinkarnasi pertama lll
58 Reinkarnasi ke dua l
59 Reinkarnasi ke dua ll
60 Reinkarnasi ke dua lll
61 Reinkarnasi ke dua lV
62 Reinkarnasi ke tiga l
63 Reinkarnasi ke empat l
64 Reinkarnasi ke empat ll
65 Reinkarnasi ke empat lll
66 Reinkarnasi ke empat lV
67 Reinkarnasi ke empat V
68 Reinkarnasi ke empat Vl
69 Reinkarnasi ke lima l
70 Reinkarnasi ke lima ll
71 Reinkarnasi ke lima lll
72 Reinkarnasi ke lima lV
73 Reinkarnasi ke lima V
74 Reinkarnasi ke lima Vl
75 Reinkarnasi ke lima Vll
76 Reinkarnasi ke lima Vlll
77 Reinkarnasi ke lima lX
78 Reinkarnasi ke enam
79 Lukisan
80 Aku sangat merindukan mu
81 Seperti mimpi
82 Balas dendam
83 Aku merindukannya
84 Tak ingin kau pergi sendirian
85 Takdir yang rumit
86 Cinta yang setara
87 Bertemu calon mertua
88 Kedua kalinya
89 Bolehkah sayang?
90 Apa yang kau lakukan?
91 Mencapai puncak
92 Jadi dirimu sendiri
93 Cincin pernikahan
94 Masa lalu
95 Wanita beruntung
96 Mengulang masa lalu
97 Hidangan penutup
98 Pesta
99 Terjebak
100 Orang dari masa lalu
101 Aku akan membantumu
102 Rencana mereka
103 Ketakutan
104 Bencana
105 Ketakutan
106 Masa lalu yang janggal
107 Keadaan Chan Su
108 Dia orang yang baik
109 Dokter untuk Chan Su
110 Chan Su dan Qian Jin
111 Awal mula
112 Menghancurkan sekutu
113 Menggali lubang sediri
114 Pergilah!!
115 Kehancuran Li Mei dan Weisheng
116 Dokter yang profesional
117 Bisakah kita berteman?
118 Perawat Chan Su
119 Aku akan pergi lagi
120 Pasangan serasi
121 Setitik harapan
122 Semakin cepat semakin takut
123 Nistalgia
124 Bodohnya aku
125 Tidak bangun lagi
126 Jangan salah paham!
127 Kecurigaan Jian Ying
128 Waktunya hampir tiba
129 Bertemu Shuwen
130 Permintaan Qian Jin
131 Cinta atau terbiasa?
132 Melawan logika
133 Luluh lantah
134 Apa maksudnya ini?
135 Tak direstui takdir
136 Selamat tinggal
137 Alasan Shuwen pergi
138 Karena dia mencintaimu
139 Penyesalan
140 Benar-benar pergi
141 Membuka rahasia
142 Kelahiran Pangeran
143 Hari ulang tahun
144 Kisah nyata
145 Gelandangan
146 Wanita misterius
147 Tak berdaya
148 Asal kau memaafkan ku
149 Hanya pergi, bukan menyerah
150 Aku pergi
151 Penguntit
152 Hampir mati
153 Obat ku di sini
154 Hati mengalahkan logika
155 Harus terpisah
156 Hadiah perpisahan
157 Kejutan
158 Restu
159 Suami istri
160 Benih Pak dokter ( Promo karya baru )
161 Pelengkap kebahagiaan
162 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Kesempatan ke dua
2
Bukan sekedar mimpi
3
Tolong bertahanlah
4
Perubahan besar
5
Kunjungan Kaisar
6
Sumpah Jian Ying
7
Biarkan kami pergi
8
Mencari tau
9
Tuduhan Kaisar
10
Mulai berani
11
Ibu Suri Agung
12
Tidak penting
13
Bermalam dengan Permaisuri
14
Asal kau tau!!
15
Tunggu aku kembali
16
Mencurigakan
17
Tak sejahat itu
18
Semuanya berubah
19
Fitnah
20
Siapa yang lebih rendah?
21
Percaya padamu?
22
Ancaman Shun Yuan
23
Tak penting lagi!
24
Penyelidikan
25
Pencemburu
26
Aku membencimu!!
27
Maafkan aku
28
Aku mencintaimu!!
29
Penyusup
30
Cemburu
31
Pria misterius
32
Selir Li Mei
33
Kisah yang mirip
34
Pergilah!!
35
Dejavu
36
Kisah yang sama
37
Keraguan
38
Kebohongan Li Mei
39
Bahagia?
40
Ancaman Shun Yuan
41
Kemarahan Jian Ying
42
Mengenalmu, petaka bagiku!!
43
Sangkar emas mengerikan
44
Bayangan yang nyata
45
Bukan salahnya!
46
Dia tau semuanya!
47
Sumpah
48
Kebohongan Li Mei
49
Mendarah daging
50
Pria misterius lagi
51
Pergi dari Istana
52
Pemberontakan
53
Pemberontakan
54
Permaisuri dari kaum kafir
55
Reinkarnasi pertama l
56
Reinkarnasi pertama ll
57
Reinkarnasi pertama lll
58
Reinkarnasi ke dua l
59
Reinkarnasi ke dua ll
60
Reinkarnasi ke dua lll
61
Reinkarnasi ke dua lV
62
Reinkarnasi ke tiga l
63
Reinkarnasi ke empat l
64
Reinkarnasi ke empat ll
65
Reinkarnasi ke empat lll
66
Reinkarnasi ke empat lV
67
Reinkarnasi ke empat V
68
Reinkarnasi ke empat Vl
69
Reinkarnasi ke lima l
70
Reinkarnasi ke lima ll
71
Reinkarnasi ke lima lll
72
Reinkarnasi ke lima lV
73
Reinkarnasi ke lima V
74
Reinkarnasi ke lima Vl
75
Reinkarnasi ke lima Vll
76
Reinkarnasi ke lima Vlll
77
Reinkarnasi ke lima lX
78
Reinkarnasi ke enam
79
Lukisan
80
Aku sangat merindukan mu
81
Seperti mimpi
82
Balas dendam
83
Aku merindukannya
84
Tak ingin kau pergi sendirian
85
Takdir yang rumit
86
Cinta yang setara
87
Bertemu calon mertua
88
Kedua kalinya
89
Bolehkah sayang?
90
Apa yang kau lakukan?
91
Mencapai puncak
92
Jadi dirimu sendiri
93
Cincin pernikahan
94
Masa lalu
95
Wanita beruntung
96
Mengulang masa lalu
97
Hidangan penutup
98
Pesta
99
Terjebak
100
Orang dari masa lalu
101
Aku akan membantumu
102
Rencana mereka
103
Ketakutan
104
Bencana
105
Ketakutan
106
Masa lalu yang janggal
107
Keadaan Chan Su
108
Dia orang yang baik
109
Dokter untuk Chan Su
110
Chan Su dan Qian Jin
111
Awal mula
112
Menghancurkan sekutu
113
Menggali lubang sediri
114
Pergilah!!
115
Kehancuran Li Mei dan Weisheng
116
Dokter yang profesional
117
Bisakah kita berteman?
118
Perawat Chan Su
119
Aku akan pergi lagi
120
Pasangan serasi
121
Setitik harapan
122
Semakin cepat semakin takut
123
Nistalgia
124
Bodohnya aku
125
Tidak bangun lagi
126
Jangan salah paham!
127
Kecurigaan Jian Ying
128
Waktunya hampir tiba
129
Bertemu Shuwen
130
Permintaan Qian Jin
131
Cinta atau terbiasa?
132
Melawan logika
133
Luluh lantah
134
Apa maksudnya ini?
135
Tak direstui takdir
136
Selamat tinggal
137
Alasan Shuwen pergi
138
Karena dia mencintaimu
139
Penyesalan
140
Benar-benar pergi
141
Membuka rahasia
142
Kelahiran Pangeran
143
Hari ulang tahun
144
Kisah nyata
145
Gelandangan
146
Wanita misterius
147
Tak berdaya
148
Asal kau memaafkan ku
149
Hanya pergi, bukan menyerah
150
Aku pergi
151
Penguntit
152
Hampir mati
153
Obat ku di sini
154
Hati mengalahkan logika
155
Harus terpisah
156
Hadiah perpisahan
157
Kejutan
158
Restu
159
Suami istri
160
Benih Pak dokter ( Promo karya baru )
161
Pelengkap kebahagiaan
162
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!