Setelah meninjau renovasi panti asuhan, Arjuna dan Hendra pergi mengunjungi anak-anak panti yang sudah pindah karena panti asuhan mereka sedang direnovasi. Tidak lupa Arjuna membawa cemilan dan kue-kue. Tak berapa lama Arjuna dan Hendra sampai.
Ibuk Ranti dan anak-anak panti menyambut kedatangan Arjuna dan Hendra. Ranti tersenyum kepada Arjuna dan Hendra.
" Assalamualaikum" ucap Arjuna dan Hendra.
" Wa'alaikum salam" semua anak-anak.
" Silakan masuk Nak" ucap Buk Ranti.
Arjuna dan Hendra pun masuk kedalam, setelah berada didalam Arjuna dan Hendra menyerahkan barang bawaan mereka pada Buk Ranti.
" Rhido kemana ya Buk, kok aku nggak melihat dari tadi?" tanya Arjuna.
" Mungkin memetik buah rambutan dikebun belakang Nak Juna" jawab Ranti.
" Ada kebun buah juga Buk dibelakang?."
Arjuna memang tidak tau kalau Hendra akan memcari rumah yang ada kebun buahnya juga, yang Arjuna tau dia menyuruh Hendra mencarikan rumah untuk anak-anak panti dan membayar rumah itu.
" Alhamdulillah ada beberapa macam buah yang tumbuh dikebun belakang Nak."
" Syukurlah Buk, jadi kalau kepengen makan buat bisa langsung diambil dikebun."
" Iya, Ibuk sangat berterimakasih pada kalian berdua terutama sama kamu Nak Juna."
" Ibuk nggak perlu meminta terimakasih pada kami, karena kami melakukan semua ini ikhlas Buk" ucap Juna.
Tidak berapa lama Rhido datang dengan temanya membawa 1 keranjang buah Rambutan, yang dia petik dari kebun belakang rumah.
" Waah banyak juga ni panen buahnya?" tanya juna.
" Eh Kak Juna."
Rhido dan temanya bersalaman sama Arjuna dan Hendra. Mereka mencicipi rambutan yang dibawa sama Rhido tadi.
" Anak-anak disini sudah mulai sekolah Buk" tanya Hendra.
" Sudah Nak, yang umurnya 6 keatas sudah Ibuk masukan kesekolah."
" Kalau ada keperluan yang mereka butuhkan bilang aja ya Buk" kata Arjuna.
" Untuk sekarang belum ada Nak."
Mereka menghabiskan waktu untuk mengobrol dan bermain dengan anak-anak yang ada disana. Karena hari sudah Sore Arjuna dan Hendra pun pamit untuk pulang.
" Kami pamit pulang dulu ya Buk, kalau ada waktu dan kesempatan kami mampir lagi" ucap Juna.
" Iya Nak, titip salam buat Mama kamu dan Kevin."
" Iya Buk, Kami pamit dulu Assalamualaikum."
" Wa'alaikum salam."
Mobil Arjuna melaju meninggalkan panti asuhan dan pergi kembali kerumahnya. Karena kerjaan Arjuna dikantor sudah tidak ada.
" O iya Jun, saham perusahaan naik lagi ni, kalau saham kita naik terus Insya Allah perusahaan kita bisa naik keposisi kedua."
" Aamiin, mudah-mudahan ya Hen. Karena ada rezeki mereka yang Allah titipkan pada kita."
Hendra bangga mempunyai teman seperti Arjuna, walaupun Arjuna cuma anak dari pensiunan TNI tapi dia mampu mendirikan perusahaan sampai maju dan berkembang.
Ditempat lain.
Seperti hari-hari biasanya Claudia memasak untuk Arya. Setelah selesai memasak Claudia menunggu Arya pulang dari kantornya. Tak berselang lama Arya pulang, dengan senang hati Claudia membukakan pintu.
" Selamat datang" ucap Claudia.
Arya tersenyum kepada Claudia dan masuk kedalam, Arya sangat gerah dan langsung masuk kekamarnya dan segera mandi. Claudia penasaran dengan kamar Arya kemudian Claudia mencoba membuka pintu kamar Arya. Saat Claudia sudah memegang handle pintu, pintunya tidak mau dibuka, Arya mengunci pintunya dari dalam.
Setelah selesai mandi, arya mengambil baju santainya dan keluar untuk makan malam. Dimeja makan sudah ada Claudia disana.
" Sorry lama" ucap Arya sambil mengecup bibir Claudia sekilas.
" Nggak apa-apa."
Claudia mengambilkan nasi serta lauk buat Arya. Mereka menikmati makan malam mereka tanpa ada yang bersuara. Seperti biasa setelah makan Claudia membawa piring kotor dan mencuci bersih piring itu.
Sedangkan Arya, selesai makan dia duduk diruang tamu sambil menonton televisi. Arya sedang menonton siaran bola. Claudia datang menghampiri Arya dengan membawa buah yang sudah dipotong-potong.
Claudia duduk disamping Arya sambil memakan buah yang dia bawa tadi. Sesekali Claudia menyuapi buah kemulut Arya. Arya menerima setiap suapan buah yang diberikan Claudia, sampai buah itu habis. Claudia kesal karena Arya fokus menonton acara bola. Arya melirik kearah Claudia.
" Kamu kenapa, hhmmm?."
" Aku kesal sama kamu."
" Emang aku ngapain."
" Kamu sibuk nonton, aku dicuekin."
" Terus kamu mau apa."
" Aku mau?" Claudia duduk diatas paha Arya.
Arya yang mengerti maksud Claudia langsung mencium bibir Claudia. Claudia membalas ciuman Arya. Cukup lama mereka berciuman setelah pasokan oksigen mereka berkurang barulah Arya melepaskan ciumannya. Claudia membuka baju yang dia pakai dan meninggalkan pakaian dalamnya saja. Arya kaget melihat Claudia membuka bajunya.
" Kamu ngapain?" tanya Arya.
" Aku pengen kita ngelakuin yang lebih" jawab Claudia.
" Jangan salahkan aku."
Arya mencium bibir Claudia kembali. Arya mencoba membuka pengait br* Claudia tanpa melepaskan ciumannya. Setelah pengait itu lepas br* itu pun jatuh kelantai. Arya merem*s benda kenyal milik Claudia secara bergantian.
Claudia menikmati sentuhan yang diberikan Arya dan suara-suara merdu memenuhi ruangan itu. Saat Arya akan memasukan cumi miliknya kedalam wajan, terasa sangat mudah masuk kesana tanpa ada hambatan.
" Sial, ternyata aku sudah dapat yang bekas, nggak ori lagi."
Cukup lama mereka melakukan permainannya hingga mereka sama-sama lemas. Arya mengeluarkan tinta cuminya diluar, karena Arya nggak ingin terjadi masalah nantinya. Claudia pun tertidur karena kelelahan.
Pagi Hari.
Friska akan pergi jogging ditaman kompleks tempat dia tinggal. Friska keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni anak tangga.
"Ma, Pa, aku pergi dulu ya. Assalamualaikum."
" Wa'alaikum salam."
Friska sudah sampai ditaman, disana sudah ramai untuk melakukan jogging. Friska melakukan pemanasan dulu, setelah itu Friska memulai joggingnya. Setelah melakukan dua putaran Friska pun berhenti dan duduk disalah satu kursi yang sudah disediakan disana. Friska meneguk air minum yang dia bawa dari rumah tadi.
Cacing-cacing yang ada diperut Friska berbunyi minta diisi. Friska pun pergi mengisi perutnya.
" Bang bubur ayamnya satu."
" Iya Neng."
Mang Narno mengambilkan bubur ayam untuk Friska. Tak butuh lama satu porsi bubur ayam sudah datang.
" Ni neng pesanannya."
" Makasih ya Mang."
Friska pun menikmati bubur ayamnya dengan lahap. Tak berapa lama satu porsi bubur itu sudah berpindah kedalam perut Friska. Selesai makan Friska pun pergi, tentu saja sesudah membayar bubur ayam yang dia makan tadi.
To be continue..
Happy Reading Guys... 😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Wahyu Kris Dayana
kenapa likenya cm sdkit novel ini padahal ceritax Bagus
2020-10-29
0
Fa Ira
jangan2 kevin anaknya claudia...kan dah jebol gawangnya....
2020-10-01
3