Claudia menganggukan kepalanya. Karena memang dia sangat menginginkan hal yang lebih sekarang. Sentuhan yang Arya berikan tadi begitu sangat membuainya.
" Maaf, gue nggak bisa" ucap Arya.
Claudia merasa sakit hati dan kecewa. Padahal dia berharap Arya akan melakukan lebih padanya. Arya melihat wajah kecewa Claudia. Arya mencium bibir Claudia sekilas.
" Tidak untuk sekarang, gue lagi banyak kerjaan lain kali kita lakukan. Sekarang tidurlah." Arya mencium bibir Claudia kembali.
Claudia menganggukkan kepalanya. Claudia merasa senang mendengar ucapan Arya, itu tandanya Arya punya sedikit rasa untuknya.
Arya pun keluar dari kamar Claudia dan melanjutkan pekerjaannya kembali. Arya pun tersenyum licik. " Akhirnya ada juga tempat nyalurin junior gue."
Pagi Hari.
Claudia sudah bangun dari tidurnya. Claudia pergi kedapur untuk memasak sarapan untuknya dan Arya nanti. Claudia memasak dengan hati yang sangat bahagia. Padahal dia tidak tau kalau Arya cuma memanfaatkannya.
" Akhirnya aku bisa juga mendapatkan Arya, ternyata gampang sekali menaklukkannya."
Selesai memasak Claudia menata masakannya diatas meja. Setelah itu dia kekamar dan langsung menuju mandi untuk membersihkan dirinya.
Arya sudah berpakaian rapi dan siap untuk pergi kekantor. Arya berjalan menuruni anak tangga. Saat sudah sampai dibawah Claudia juga keluar dari kamarnya.
" Pagi" sapa Claudia.
Arya hanya membalas dengan senyuman.
" Sarapan bareng yuk, aku udah masakin sarapan buat kamu."
Claudia melayani Arya seperti kemarin malam. Arya menikmati sarapan yang dibuat sama Claudia.
" Kamu nggak kekampus hari ini?."
" Iya, soalnya kemarin aku udah libur."
" Baguslah, nanti kamu nggak usah tunggu aku untuk makan malam."
" Kenapa, apa kamu lembur?."
" Nggak aku mau makan diluar" jawab Arya.
" Baiklah, apa kamu bisa mengantarkan aku kekampus?."
" Bisa."
Claudia senang karena Arya akan mengantarkannya kekampus. Selesai makan seperti biasa Claudia membereskan meja makan dan mencuci bersih piring yang dipakai tadi.
" Kamu udah siap belum?."
" Udah, yuk berangkat."
Arya dan Claudia berjalan menuju parkiran. Mobil Arya pun melaju meninggalkan parkiran apartemen.
Mobil Arya sampai di depan gerbang kampus. Sebelum turun dari mobil Claudia memberikan ciuman kepada Arya. Arya yang mendapatkan ciuman dari Claudia tentu saja tidak menolak. Arya menahan tekuk leher Claudia dan memperdalam ciumannya. Setelah merasa pasokan oksigen berkurang barulah Arya melepaskan ciumannya.
" Belajar dengan baik ya" kata Arya sambil mengusap bibir Claudia.
Claudia yang mendapatkan perhatian dari Arya pun sangat senang. Dia yakin Arya sudah mau menerimanya. Claudia turun dari dalam mobil Arya. Mobil Arya berlalu meninggalkan kampus. Saat berada dipersimpangan jalan mobil Arya dan Friska berselisih. Friska yang mengenal mobil yang baru berselisih dengannya tadi sontak mengerem mobilnya.
" Bukannya itu mobil Arya, ngapain dia kekampus, Aneh."
Friska melajukan mobilnya kembali karena mobil dibelakang sudah membunyikan klakson mobilnya. Sesampai dikampus Friska sudah ditunggu sama sahabatnya.
" Hy beib" sapa Claudia.
" Hy, loe kenapa nggak kekampus kemarin, gue hubungi nomor loe juga nggak aktif?."
" Gue lagi nggak enak badan, HP gue juga kehabisan batre kemarin, baru semalam gue cas."
" Sekarang loe udah sehat?."
" Udah dong, buktinya gue kekampus sekarang."
Friska dan Claudia pun berjalan menyusuri karidor kampus. Sepanjang perjalanan kekelas mereka mengobrol dan bercanda.
" Gimana hubungan loe sama Arya" tanya Claudia.
" Hubungan gue baik-baik aja" jawab Friska.
" Bagus deh, bentar lagi kita mau wisuda dan loe bakal menikah, pasti loe bakal lupa sama gue" pura-pura sedih.
" Walaupun gue sudah menikah nanti gue nggak bakal lupain loe."
" Beneran ya, awas kalau loe lupa sama gue."
" Nggak bakal kok Clau, O iya gimana hubungan lo sama cowok yang lo suka itu, apa udah ada kemajuan?."
" Ada kemajuan dikit sih Fris, tadi dia nganterin gue kekampus."
" Waah telat dong gue datangnya."
" Kalau hubungan gue udah jelas sama dia pasti gue kenalin sama loe."
" Promise" ucap Friska.
" Promise" balas Claudia.
Tanpa terasa mereka pun sampai dikelas. Friska dan Claudia duduk ditempat duduk mereka. Tak berselang lama dosen pun datang.
" Arjuna kemana ya, udah jam segini kok belum juga datang, apa dia sakit?."
Pelajaran dimulai, dosen pun mulai menerangkan materi pembelajaran. Friska tidak bisa fokus mendengarkan materi yang diberikan dosennya.
Ditempat lain.
Arjuna sedang merawat anaknya yang lagi sakit. Ya Baby Kevin lagi demam karena selesai diimunisasi kemarin. Baby Kevin tidak mau digendong sama yang lain. Kevin cuma mau sama Arjuna, kalau Kevin digendong sama Omanya maka Baby itu akan rewel. Karena itulah Arjuna tidak bisa meninggalkan Kevin.
" Ma, kira-kira kapan demam Kevin akan turun?, aku nggak tega liat dia kayak gini?."
" Sabar sayang, sebentar lagi juga turun panasnya."
" Mudah-mudahan Ma."
" Kevin udah tidur kayaknya tu?."
" Aku bawa Kevin keatas dulu Ma."
" Iya, setelah itu kamu juga harus istirahat."
Arjuna hanya menganggukan kepalanya tanda setuju. Arjuna membaringkan tubuh Kevin diatas tempat tidurnya, setelah itu Arjuna kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket karena keringat.
Arjuna lebih cepat menyelesaikan acara mandinya daripada hari biasanya. Selesai berbakaian Arjuna melihat Kevin yang masih tertidur pulas ditempat tidurnya.
" Anak Ayah cepat sembuh dong biar kita bisa main lagi?."
Sembari menunggu Kevin bangun Arjuna memeriksa email yang dikirim Hendra. Arjuna sangat bersyukur karena perusahaannya tiap bulan menunjukkan kemajuan yang pesat. Arjuna juga senang mempunyai orang-orang yang bisa dia andalkan diperusahaannya. Saat Arjuna sedang fokus memeriksa email, tiba-tiba Kevin bangun dan Kevin tersenyum pada Arjuna.
" Anak Ayah sudah bangun."
Arjuna mengecek suhu tubuh kevin masih panas atau sudah turun panasnya.
" Alhamdulillah panas badan Anak Ayah sudah turun. Sekarang Anak Ayah mandi dulu karena udah bau acem."
Arjuna dengan sangat hati-hati membuka pakaian anaknya. Selesai membuka pakaian Baby Kevin siap untuk mandi.
Dikampus.
Sekarang para mahasiswi dan mahasiswa sedang istirahat. Ada yang memilih istirahat ditaman, diperpustakaan dan ada juga yang dikantin kampus. Seperti Friska dijam istirahat dia gunakan untuk mengisi perutnya dikantin.
" Gue pesanin makanan dulu ya" kata Claudia.
Claudia memesan makanan buat dirinya dan Friska. Sembari menunggu pesanan datang Friska bermain game yang ada diHP nya.
" Hy Fris, boleh duduk disini nggak?" tanya Nino.
" Duduk aja Nin" jawab Friska tanpa menoleh kearah Nino.
" Oh shiit" umpat Friska karena kalah.
Dino kaget mendengar umpatan Friska.
" Kenapa loe?."
" Kalah" ucap Friska sambil cengengesan.
" Ya ampun gue kirain kenapa, ternyata karena game."
" Nin, Arjuna kemana kok dia nggak masuk hari ini."
" Arjuna lagi ada urusan makanya nggak masuk. O iya Fris bentar lagi kan kita mau Wisuda ni, loe mau melamar kemana."
" Friska nggak perlu ngelamar, loe lupa dia itu siapa" kata Claudia yang datang dengan membawa makanan pesanan Friska.
" Astagfirullah Clau, loe ngagetin gue aja sih?."
" Hehehe maaf Nin."
" Jadi loe kerja diperusahaan keluarga loe Fris?" tanya Nino.
" Nggak, gue mau kerja diperusahaan lain, gue pengen hidup mandiri."
" Bagus itu Fris, jadi kita bisa tau kemampuan kita" ucap Nino.
" Iya, kalau loe mau ngelamar kerjaan dimana?" tanya Friska.
" Rencananya sih diperusahaan Anugrah Jaya" jawab Nino.
" Bukankah itu perusahaan yang lagi hot dibicarakan" kata Claudia.
" Benar, perusahaan itu sekarang sedang maju pesat" ucap Nino.
" Gue salut sama pemilik perusahaan itu, karena gue dengar-dengar pemilik perusahaan itu sangat muda" kata Friska.
" Iya, gue sempat dengar juga, siapa ya kira-kira orangnya?" kata Nino.
" Udah ngobrol nya, makan dulu ntar keburu dingin baksonya" ucap Claudia.
Mereka pun menikmati bakso yang sudah mereka pesan tadi tanpa ada yang bersuara.
To be continue...
Mohon dukungannya Readers, dengan cara Like, Komen, dan Vote, makasih sebelumnya... 🙏🙏🙏
Happy Reading Guys... 😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments