Setelah berpamitan kepada calon mertua nya, Arya pun melajukan mobil nya meninggalkan rumah Friska.
" Kita mau pergi kemana? tanya Friska".
" Nanti kamu juga tau sayang jawab Arya".
Friska pun tak bertanya lagi.
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit akhirnya sampai juga, Arya pun memakirkan mobilnya.
Friska yang melihat tempat yang begitu seram menurutnya.
" Kita dimana, kok tempatnya gelap kayak gini?."
Arya tidak menjawab pertanyaan Friska, kemudian Arya menjentikan jari nya, dan seketika itu lampu pun menyala.
Friska yang melihat tempat itu pun kaget, senang dan terharu, gimana nggak terharu tempat yang semula seram, sekarang sudah berubah menjadi tempat yang romantis.
" Arya i... ini bagus banget ucap Friska."
" Kamu suka sayang?."
" Suka banget."
"Happy Anniversary sayang ucap Arya sambil mencium kening Friska dengan lembut."
Friska yang mendapatkan ciuman dikening nya pu kaget, Friska pun mencoba memejamkan mata nya.
Setelah beberapa menit Arya pun melepaskan ciuman nya dan menuntun Friska kemeja makan yang sudah dipersiapkan.

Mereka pun menikmati hidangan yang sudah tersedia disana dengan lahapnya tanpa ada yang bersuara.
Selesai mereka menyantap hidangannya Arya mengajak Friska jalan-jalan menyusuri pantai.Mereka pun berjalan dipingir pantai.
" Aku ingin secepatnya bisa menghalalkan kamu sayang ucap Arya."
Friska pun tersenyum mendengar ucapan Arya. " Aku juga pengen tapi kamu kan tau aku juga ingin mengapai impianku dulu ucap Friska."
" Iya sayang aku akan selalu menunggu kamu ucap Arya sambil memeluk Friska."
Sungguh malam yang begitu indah buat sepasang kekasih yang saling mencintai itu.
Setelah puas berjalan diatas pasir Arya dan Friska pun memutuskan untuk pulang.
Ditempat lain.
Disebuah Apartemen mewah terlihat dua orang pria yang sedang asyik bermain playstation.
" Shiit kalah lagi gue umpat Hendra."
" Loe harus banyak belajar bro." ucap Arjuna sambil menepuk pundak Hendra.
Ya kedua pria yang bermain playstation itu adalah Arjuna dan Hendra.
" Coba sekali lagi kali ini gue pasti menang kata Hendra."
" Tadi juga bilang begitu tapi nyata nya kalah juga."
" Itu karena gue ngalah sama loe ucap Hendra."
" Ck.. kalau loe bisa ngalahin gue kali ini, gue bakal beliin loe mobil lamborghini keluaran terbaru ucap Juna."
" Waaah serius loe bro kata Hendra."
" Hhhmmm."
" Ok kali ini gue nggak akan kalah."
Mereka pun melanjutkan permainannya. Setelah 30 menit, akhirnya permainan pun selesai dengan dimenangkan oleh Juna.
" Sial umpat Hendra, kenapa gue bisa kalah lagi, loe pakai jimat apa sih bro ucap Hendra."
" Itu karena gue pintar, bukan karena jimat." ucap Juna dengan sombong nya.
" Ck... mulai lagi sifat sombong nya ucap Hendra."
" Tenang aja walaupun loe nggak menang, gue akan beliin mobil itu."
" Seriusan nih jun, awas kalau kalau loe ingkar."
" Emang gue pernah ingkar janji sama loe."
" Hehe nggak sih ucap Hendra sambil cengengesan."
" Ya udah gue balik dulu, kasian nyokap gue sendirian dirumah."
" Kenapa loe nggak pake jasa pembantu aja sih bro, biar ada yang nemenin nyokap loe?."
" Gue mau nya juga gitu, tapi biasalah nyokap gue, dia bilang masih bisa ngurus rumah sendiri. Ya udah gue cabut dulu."
" Ok, hati-hati dijalan bro."
Juna hanya membalas dengan senyuman, dan berlalu meninggalkan apartemen Hendra.
Dikediaman Gunawan.
Gunawan sedang menikmati pijatan istrinya, saking keenakan dipijit oleh tangan istrinya Gunawan pun tertidur.
Alika yang melihat suami tertidur pun tersenyum. " Pah mandi dulu habis mandi baru lanjutin lagi tidurnya."
" Papa capek banget mah, mau langsung tidur saja."
" Ya udah, papa ganti baju dulu gih."
Gunawan pun bangun dan pergi mengganti pakaiannya.
Keesokan harinya.
pagi-pagi Arjuna sudah bersiap untuk melakukan jogging disekitar kompleks rumahnya.
" Mah, Juna pergi jogging dulu."
Arjuna sudah sampai di taman kompleks disana sudah banyak orang-orang berkumpul ada yang hanya sekedar ingin bersantai dengan keluarga kecil mereka, ada juga yang hanya sekedar pergi bersantai-santai saja.
Setelah Arjuna selesai melakukan joggingnya. Arjuna beristirahat sebentar, Arjuna duduk dikursi taman dan ikut berbaur dengan orang-orang yang ada disana.
" Minum nya nak," tawar salah satu ibu-ibu yang ada disana.
" Terimakasih buk, saya sudah ada air." balas Arjuna.
Ibu-ibu itu pun berlalu untuk menjajakan minumannya kembali.
Arjuna meminum minuman yang dia bawa dari rumah tadi. Saat Juna sedang meminum minumannya. Tiba-tiba mata Arjuna terpaku pada sosok anak kecil kira-kira berusia 9 tahun sedang menawarkan jasa semir sepatu. Tapi belum ada satu orang pun yang berminat.
" Dek sini," panggil Arjuna.
Anak kecil itu pun menghampiri Arjuna.
" Abang mau semir sepatu?," tanya anak kecil itu.
" Duduk dulu."
Anak kecil itu menurut saja, Arjuna menoleh kearah anak kecil itu, kemudian Arjuna tersenyum.
" Nama kamu siapa?.
" Rhido bang."
" Nama yang bagus, kalau abang boleh tau ibu Ridho kemana?."
" Ibu saya tidak tau ada dimana, saya dan adik saya tinggal dipanti Asuhan di gang sana," jawab anak itu.
" Bukannya dipanti Asuhan kamu dikasih makan?."
" Sudah satu minggu panti Asuhan kami tidak dapat jatah beras dan bahan makanan lain. Maka dari itu kami disuruh kerja sama ibu panti."
Arjuna pun kaget mendengar ucapan Ridho. "Bukankah perusahaannya selalu mengirim uang dan sembako kesana, Rhido tidak mungkin berbohong kan."
" Apa ibuk panti tidak bercerita kepada kalian kenapa pasokan sembako tidak dikirim lagi kesana?."
" Tidak, bahkan ibuk panti pun tidak dikasih tau sama orang yang biasa mengirim sembako itu."
" Abang bisa minta tolong nggak sama Rhido," tanya Arjuna.
" Bantu apa bang, kalau Rhido bisa insya allah Rhido bantu."
" Yuk ikut abang sebentar."
Rhido pun mengikuti kemana langkah kaki Arjuna. Mereka pun berhenti disebuah warung bubur ayam.
" Bubur ayam nya dua pak."
" Ok nak Juna."
" Rhido belum sarapankan?."
" Belum bang."
" Yuk duduk sini."
Rhido pun duduk disamping Arjuna. Tak butuh lama pesanan mereka pun datang.
" Ini nak Juna pesanannya."
" Makasih pak, yuk makan."
Arjuna dan Rhido pun menikmati sarapan pagi mereka dengan lahap. Hanya dalam waktu 5 menit semangkok bubur ayam itu sudah berpindah kedalam perut Arjuna.
" Perutnya udah terisi, sekarang Ridho bantuin abang ya."
Ridho menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Arjuna membayar dua mangkok bubur ayam yang telah mereka santap tadi.
" Yuk kita berangkat."
Arjuna membawa Rhido keminimarket dekat kompleks.
" Sekarang tugas Rhido ambil semua barang dan makanan yang Rhido pengen, sekalian ambilin buat teman-temannya juga."
" Apa boleh bang, tapi aku nggak punya uang buat membayar nya."
" Masalah bayaran Rhido nggak usah fikirin, sekarang pilih aja ya."
Arjuna pun membawa troli untuk memudahkan mereka membawa belanjaan nanti. Rhido pun mulai memilih makanan yang dia inginkan dan sesekali dia juga menanyakan pada Juna, apa ini boleh diambil atau nggak.
Akhirnya troli itu pun penuh dengan berbagai macam makanan. Arjuna pun menuju kasir untuk membayar belanjaan mereka.
Sesampai ditempat kasir Arjuna pun menyerahkan barang belanjaannya. Petugas kasir mulai menghitung satu persatu barang yang dibeli Arjuna.
" Totalnya Rp. 7.850.000," ucap petugas kasir.
Arjuna pun menyerahkan kartu debet berwarna black kepada petugas kasir. Petugas itu kaget melihat kartu debet milik Arjuna.
Setelah selesai membayar belanjaannya Arjuna pun membawa belanjaan mereka.
" Bisa bantu abang bawa kantong belanjaan ini?."
" Bisa bang."
Arjuna membawa dua kantong besar sedangkan Rhido satu kantong kecil. Mereka pun berjalan menuju panti Asuhan tempat Rhido dan teman-temannya tinggal.
Sesampainya di panti Asuhan, Rhido dan Arjuna pun disambut oleh anak-anak panti yang tinggal disana.
To be continue..
Jangan lupa Like, Komen dan Vote nya guys... 🙏🙏🙏
HAPPY READING GUYS... 😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Mei Mei
bagus ceritanya
2023-01-29
0