Siang itu matahari sangat terik.
" Kamu kepanasan ya? tanya Arjuna".
" Lumayan sih, tapi nggak apa-apa kok aku seneng ucap Friska".
Ya gimana nggak seneng karena Friska baru pertama kali naik motor.
" Diajak panas-panasan kok seneng ucap Arjuna",
" Ya senenglah, kamu tau, ini pertama kalinya aku naik motor, ucap Friska",
Arjuna tersenyum mendengar ucapan Friska tadi, karena dialah yang pertama kali membawa Friska naik motor.
" Kata teman-teman dikampus sifat kamu itu dingin, tapi menurut aku mereka salah ucap Friska".
" Kenapa salah, bukannya benar seperti yang mereka bilang ucap Arjuna",
" Itu nggak bener, justru aku merasa kamu itu cowok yang hangat dan juga perhatian ucap Friska".
"Kamu terlalu memuji aku fris ucap Arjuna".
"Eh barusan kamu manggil nama aku ucap Friska",
" Iya, emang nggak boleh? tanya Arjuna",
"Boleh, tapi ini baru pertama kali kamu nyebut nama aku jawab Friska sambil tersenyum".
Setelah menempuh 20 menit perjalanan, akhirnya Friska sampai didepan gerbang rumahnya.
" Mampir dulu yuk ucap Friska",
" Kapan-kapan deh aku mampir kerumah kamu, aku pamit dulu ya ucap Arjuna".
" Hati-hati dijalan Juna ucap Friska",
"Arjuna yang mendengar Friska memanggil namanya pun tersenyum dan berlalu meninggalkan rumah Friska".
"Assalamualaikum mah, aku pulang ucap Friska",
"Wa'alaikumsalam sayang jawab mama Friska".
"Sayang kamu kenapa kok lesu kayak gitu",
"Ban mobil aku kempes mah".
" Terus sekarang mobilnya dimana",
" Aku tinggal dikampus, tolong suruh orang bengkel jemput ya mah",
" Iya ntar mama telepon orang bengkel nya, sekarang kamu mau makan atau istirahat dulu? tanya mama Friska",
" Aku mau istirahat dulu deh mah jawab Friska sambil berlalu meninggalkan mamanya".
Butuh waktu 15 menit dari rumah Friska ke rumah Arjuna, akhirnya Arjuna sampai dirumah dengan membawa buah melon yang dipesan mamanya tadi.
"Assalamualaikum ucap Arjuna"
"Wa'alaikumsalam, kamu udah pulang nak? ucap mama Arjuna",
"Baru aja ma, nih pesanan mama tadi ucap Arjuna sambil memberikan buah melon kepada mamanya".
" Makasih ya sayang, mama kirain kamu lupa".
" Ya nggak mungkin lupa dong ma, masa pesanan orang tersayang bisa lupa, juna keatas dulu ya ma mau istirahat bentar".
Di Singapura
" Rik pesankan gue tiket sekarang ya ucap Arya".
"Kenapa nggak nunggu besok aja, lagian gue belum sempat jalan-jalan".
" Ya elah kayak cewek aja loe",
" Bukan gitu otak gue juga butuh reflesing bro".
"Terserah lo deh, kalau lor mau besok baliknya atau nggak balik-balik sekalipun gue nggak peduli ucap Arya".
" Gini nih kalau orang udah bucin",
"Makanya loe itu cari pacar dong ucap Arya",
"Alah loe itu beruntung karena dijodohkan, kalau nggak mana ada cewek yang mau sama cowok bekas kayak loe ucap Riko".
"Sialan loe, emangnya loe fikir gue barang bekas".
"Emang, kalau tunangan loe tau kelakuan bejat loe, gue yakin dia bakal batalin pertunangan nya sama loe". Ya Arya adalah tunangan dari Friska.
"Dia nggak akan pernah tau, karena dia itu terlalu bodoh dan polos ucap arya".
" Wah parah loe, tunangan sendiri loe bilang bodoh".
" Ya karena emang kenyataannya begitu, udah cepat pesan tiketnya".
" Iya nih lagi dipesan, tu berhasil, penerbangan loe 1 jam lagi".
Arya pun berkemas memasukan pakaiannya dalam koper, mengingat jarang antara hotel tempat dia menginap cukup jauh dari bandara.
Matahari sudah kembali keperaduan sorepun telah berganti dengan malam.
Tok tok tok
Pintu kamar Arjuna diketuk oleh mamanya.
"Juna bangun nak hari sudah malam, ucap mama juna".
Arjuna yang mendengar suara mamanya dari luar.
"Ya ma, juna udah bangun kok ucap juna",
Setelah mendengar suara anaknya Dini pun meninggalkan kamar anaknya, dan pergi kebawah untuk menyiapkan makan malam.
Arjuna pun melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, butuh waktu 10 menit buat Arjuna mandi, setelah mandi Arjuna memakai kaos putih dan celana jens selutut, Arjuna pun turun kebawah untuk makan malam bersama mamanya.
Dini yang sedang menata makanan dimeja.
"Ada yang bisa juna bantu ma tanya juna",
" Nggak nak, mama sudah selesai kok, duduklah mama ambilkan nasi buat kamu".
Dini memang tidak menggunakan jasa pembantu, karena dia berfikir untuk apa pakai pembantu kalau dirinya saja masih mampu untuk bekerja.
Juna pun duduk dan menikmati makan malam dengan mamanya, setelah makan Dini membawa piring kotor dan mencuci nya di wastafel.
"Mah, ini kartu debit buat mama ucap Arjuna",
Dini yang melihat kartu debit yang diberikan anaknya pun kaget, gimana nggak kaget, karena kartu yang diberikan anaknya itu kartu yang dipakai sama orang-orang kaya dan itupun terbatas.
" Nak kamu dapat darimana kartu ini? tanya Dini".
Arjuna yang tau maksud mamanya pun tersenyum.
"mama tenang aja kartu itu milik juna, dan uang yang ada didalamnya itu uang halal, itu hasil dari kerja keras juna mah".
"Emang kamu kerja apa nak, sampai bisa punya kartu itu",
" Kerja aku seperti ini mah, ucap Arjuna melihatkan HPnya".
"Ini ucap Dini sambil menutup mulutnya".
to be continue
Jangan lupa Like, Komen dan Vote nya ya 😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Nurwana
tunggu aj kehancuran mu Arya....
2022-06-09
0
Luluk Pemi
kenapa tanda bacanya ga tepat
2021-07-06
0
Calvien Arby
wah
2020-08-19
0