Tidak ada aktivitas yang Hana lakukan hari ini, setelah salat subuh Hana tidur kembali. Dan barulah pukul delapan pagi Hana terbangun karena perutnya yang sudah mulai keroncongan
“ sudah jam delapan ternyata “ ucap Hana sambil mengucek mata
Lalu Hana pergi ke kamar mandi membersihkan diri. Setelah selesai Hana bergegas berpakaian. Karena Hana akan membuat sarapan
“ anaknya makan apa ya?” ucap Hana sambil membuka lemari pendingin
“ sepertinya nasi goreng seafood enak “ melihat ada stok udang dan cumi
Hana mulai mengiris bawang dan membuat bumbu yang lain, kemudian menyiapkan nasi yang subuh tadi dia masak. Tak lama terdengar suara ketukan pintu
Tok..tok..tok..
“ ya sebentar “ ucap Hana bergegas membuka pintu
“ waalaikumsalam “ ucap Hana sambil membuka pintu
“ kamu kok aku telepon ga di angkat sih? “ ternyata Indra yang datang langsung protes
“ HP aku di kamar dra, aku lagi mau masak” jelas Hana
“ ayo masuk “ ucap Hana, indra mengikuti di belakang
“ Kamu masak apa Han,?” tanya indra yang duduk di sofa lalau menyalakan TV
“ nasi goreng, kamu mau ?” tanya Hana
“ boleh deh “ setelah Hana mendengar perkataan Indra, langsung menuju ke dapur melanjutkan acara memasaknya
Hana mulai menumis bumbu, setelah harum memasukkan udang dan cumi di aduknya sampai matang. Kemudian memasukkan nasi. Mulai tercium aroma sedap dari arah dapur. Indra langsung menghampiri
“ waw,, makan besar ini “ kata indra dengan wajah berbinar
“ ini Cuma sisa bahan aja dra, makannya aku campur udang sama cuminya “ ucap Hana
“ sisa bahan aja kaya gini,, behh “ ucap Indra
Hana menuangkan nasi goreng ke piring, lalu memberi satu piring nasi goreng buat Indra
“ hah..hah..hah..” indra kepanasan setelah menyendok makanan ke mulutnya
Hana langsung memberi Indra segelas air minum
“ pelan – pelan Dra, kan masih panas “ kata Hana sambil tersenyum
Gleg..gleg..gleg
“ hah “ indra menarik napas
“ habis nasi gorengnya enak sih “ ucap indra lalu meniupnya perlahan
“ eh tumben kamu ke sini pagi- pagi “ tanya Hana
“ aku bosan di rumah sendirian “ sambil menyuapkan makanan dengan lahap
.” Oo... “ Hana bet o ria, lalu kembali melanjutkan makanannya
Setelah selesai mereka duduk sambil menonton tv, Hana sibuk memainkan HP nya ber chattingan dengan Mila dan Luna.
“ kamu sibuk apa sih Han? “ tanya Indra yang melihat Hana sibuk memainkan HP
“ ini dra, aku di ajak Mila dan Luna ke mall “ Hana lalu kembali fokus pada HP
“ Aku sudah ada baju buat nanti malam “ tanya Indra yang tahu ada acara, karena dia juga di undang
“ baju dari kamu kan bagus- bagus. Jadi tidak usah beli lah
“ ayo cari kita cari baju” kata Indra
“ ga ah, yang ada saja “ tolak Hana halus
“ tapi nanti kamu mau ikut ke mall? “ tanya Indra, hana menganggukkan kepalanya
“ kalau begitu aku ikut kamu deh “ kata indra, mata Hana menyipit
“ mau apa? “ tanya Hana
“ ya mau beli baju lah “ jawab Indra enteng, Hana hanya memutar malas bola matanya
Jam menunjukkan pukul sepuluh, saatnya Hana bersiap. Hana menuju kamarnya mengganti baju lalu merias tipis wajahnya.
“ ayo dra” ajak Hana setelah keluar dari kamar
“ kok cepat sih, tumben?” tanya Indra
Hana langsung menarik Indra agar tidak banyak berkomentar lagi
Mereka mulai melaju menuju mall yang di tuju. Kemudian HP Hana bergetar
Drett..drett..drett
“ ya Mil, aku sudah di jalan bersama Indra “ jawab Hana setelah menjawab panggilan dari Mila
“ oke kami baru sampai “ ujar Mila,
“ aku sebentar lagi nih “ kata Hana memberi tahu lokasinya
“ kami tunggu di depan pintu masuk ya “ tak lama sambungan telepon pun terputus
Setelah memarkirkan mobil Indra beranjak keluar
“ dimana teman kamu itu “ tanya Indra pada Hana
“ mereka menunggu di depan pintu masuk, ayo “ Hana langsung menarik Indra, dan Indra hanya bisa pasrah
Mereka semua mulai keliling mencari sesuatu, Mila terlebih dahulu mengajak mereka menuju toko tas
“ hey, bagus tidak “ tanya Mila
“ bagus “ kata Hana
“ kalau ini bagaimana?” kata Luna
“ itu juga lucu “ jawab Hana
“ kamu tidak mau ?” tanya Indra yang melihat Hana diam saja menunggu di kursi
“ sudah banyak, hadiah dari kamu “ kata Hana
Setelah itu mereka menuju butik membeli gaun untuk acara malam nanti. Mila dan Luna antusias memilih berbagai macam, lalu mencobanya satu persatu
“ cobalah memilih dengan mereka, siapa tau menemukan yang cocok “ saran Indra
“ tak usahlah. Mungkin aku hanya sebentar saja di sana. Pasti banyak orang penting di sana “ ucap Hana yang tidak terlalu suka keramaian
“ kamu tunggu di sini “ Indra mulai mengambil gaun berwarna hitam dengan panjang selutut. Bermodel lengan sabrina , terlihat begitu anggun.
Indra pergi menuju kasir lalu membayarnya. Perlakuan itu tak luput dari perhatian Luna dan Mila
“ lihat, indra membeli sesuatu. Sepertinya untuk Hana “ bisik Mila
“ sepertinya mereka lebih cocok jadi pasangan dari pada sahabat “ jawab Luna
“ kenapa Hana menyia- nyiakan pangeran seperti Indra “ ucap Mila, membuat Luna malas mendengarnya
“ sudah ayo kita bayar “ kemudian mereka ikut antri di belakang Indra
Setelah selesai membayar, sekarang giliran mereka menunggu Indra berbelanja. Kaki Indra begitu pegal setelah mengikuti para perempuan tadi. Sekarang waktunya Indra balas dendam
“ Han, bantu aku mencari “ teriak Indra
“ oke “ Hana yang sedang berbincang langsung menghampiri Indra
Mereka berdua mencari setelan yang cocok untuk Indra, mulai dari jas, sepatu sampai dasi
“ sepertinya ini cocok untuk Indra “ Hana tersenyum setelah mendapatkan dasi yang serasi dengan jas yang tadi Indra ambil
Tak lama Hana mengambil tapi bersamaan dengan tangan seseorang
“ maaf tuan, saya lebih dulu melihatnya” ucap Hana tanpa menoleh
“ tapi saya menginginkan dasi ini “ ucap Reza dingin.
Hana membeku sepertinya dia tahu suara ini. Dan benar saja
Deg..
“ maaf tuan, ini milik saya “ dengan bergetar Hana memberanikan diri
“ Tidak bisa “ Reza langsung mengambil dasi tersebut
“ tapi tuan, itu milik saya “ kata Hana
Melihat adanya keributan, salah satu pelayan menghampiri mereka
“ ada apa ini tuan “ tanya pelayan
“ tuan ini mengambil dasi milikku “ ucap Hana mengadu
“ mari silahkan mencari yang lain nona, itu sudah jadi milik tuan Reza “ kata pelayan lagi
Reza melenggang pergi setelah mendapatkan dasinya, sementara Hana mencoba mengejarnya
“ tuan, tunggu tuan “ ucap Hana
“ sudah lah nona, jangan mencari masalah . Lagian kamu belum tentu bisa membayarnya. Harga dasi itu mahal loh “ ucap pelayan meremehkan Hana
“ tapi aku lebih dulu melihatnya “ Hana tidak memperdulikan perkataan pelayan itu
Hana hendak mengejar Reza tapi ditahan oleh pelayan itu
" nona " pelayan itu menarik tangan Hana
" kenapa lagi, aku harus segera mengejarnya sebelum pergi " ucap Hana mulai kesal
" lagian wanita miskin sepertimu mana sanggup untuk membayarnya " ucap pelayan itu sombong
" aku memang miskin, tapi bukan berarti aku tidak sanggup membayarnya" kata Hana
" cih,,, paling uang hasil menjual diri " kata pelayan
" apa maksudmu " Indra yang baru saja muncul di depan mereka
" nona ini berlagak ingin membeli dasi, padahal dari penampilannya saja tidak meyakinkan " ucap pelayan melirik sinis pada Hana
" Jadi menurut mu seperti apa yang pantas " tanya Indra memancing
" kalau seperti tuan saya percaya, kalau nona itu mana mungkin. Bisa saja dia bisa membeli dari menjajakan tubuhnya " perkataan pelayan membuat Indra membulatkan matanya.
Sementara Hana sudah menundukan wajahnya
" jaga ucapan anda nona, dia memang bukan orang kaya. Tapi harga diri dia lebih mahal dari pada anda " ucap Indra geram
Indra langsung merangkul Hana dan mengajaknya pergi. Memberikan kartunya ke kasir dan pergi
Sementara Luna yang melihat Hana dan Indra pergi begitu saja langsung menarik Mila
" ayo " kata Mila
" Tapi.." belum sempat Mila melanjutkan, Luna menunjuk ke arah Hana dan Indra
" hah,, dasar, kita ditinggal "
Mereka tidak jadi untuk makan bersama, Indra memutuskan untuk mengantarkan Hana pulan.
Sementara Mila, pulang ke tempat kos Luna agar dekat dengan acara nanti malam
Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys,,
dengan cara vote dan komen. maaf kalau belum sesuai dengan keinginan kalian.
Ikutin terus kelanjutan novel ini
terima kasih🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments