Seminggu berlalu tapi belum ada titik terang sama sekali tantang Rania dan dimana keberadaan Agung Wiguna tersebut. Membuat Reza begitu frustrasi dengan ini semua
“ shit,, “ Reza gagal fokus ketika sedang bekerja
Tok..tok..tok..
“permisi, boleh saya masuk taun “ terdengar suara perempuan
“ silahkan “ ucapnya datar
“ ini berkas yang anda minta “ Hana memberikan map pada Reza, di jawab anggukan olehnya
“ apa kamu punya saudara? “ tanya Reza, kemudian Hana menautkan alisnya
“ anda bertanya pada saya tuan? “ Hana bertanya balik
“ kamu pikir tembok di sini bisa di ajak bicara “ jawab Reza sinis
“ heheh..mana ada tembok yang bisa bicara tuan “ jawab Hana tersenyum kikuk
“ saya pikir kamu pintar, ternyata sama saja “ ucap Reza dengan wajah meremehkan
“ maksud anda “ hana semakin bingung dibuatnya
“ sudah lupakan, silahkan pergi “ Reza menyuruh Hana pergi
“ kalau begitu saya permisi tuan “ Hana pamit undur diri dan pergi.
Setelah keluar dali lift bibir Hana komat kamit tidak karuan
“ dasar orang aneh “ ucapnya
“siapa ?” ,tanya Bagas
“ Itu loh bos kamu, masa tiba- tiba tanya aku punya saudara apa tidak “ ketika tersadar Hana langsung menutup mulutnya Oleh tangan
Bagas yang melihat tingkah Hana pun tersenyum. Sepertinya Reza memang harus berdekatan dengan Hana agar tidak jadi kanebo kering terus terusan.
Hana yang merasa malu langsung bergegas pergi, tak jauh dari sana Ranti melihat mereka berdua
“ ada apa dengan mereka berdua “ gumam Ranti dalam hati
Kemudian Ranti melanjutkan langkahnya untuk memasuki ruangan meeting dengan sang CEO
Hana berjalan dengan wajah yang memerah menahan malu, baru saja sampai tempat duduk Hana di kejutkan dengan tepukan di bahunya oleh Luna,
“ kamu kenapa Han?? Sakit?? Tanya Luna yang melihat wajah Hana memerah
Saat hendak menjawab, Mila memberi tahu Kalau Luna di suruh membawa berkas bu Ranti yang ketinggalan di ruangannya
“ Lun, barusan bu Ranti menelepon. Kata dia tolong kamu bawakan berkas yang di atas meja ruangannya ke ruang meeting sekarang “ kata Mila
“ oke “ mengacungkan jempolnya pada Mila
“ aku pergi dulu ya Han, nanti pas istirahat kamu cerita ya “Luna beranjak pergi mengambil berkas di ruang bu Ranti
Melihat Luna pergi hana bernapas lega, karena pasti Luna akan tertawa setelah mendengar apa yang dia ceritakan. Kemudian Hana mulai kembali fokus pada pekerjaannya
Di ruang meeting, mereka mulai membahas pekerjaan, tatapan Ranti tertuju pada Bagas yang berada di depannya.
“ Tiga hari lagi adalah acara ulang tahun perusahaan. Jadi saya harap kalian bisa datang “ ucap Reza, dan semua orang mengangguk.
Meeting pun selesai, semuanya sudah bubar. Tapi Ranti masih di depan pintu menunggu Bagas keluar
“ kamu masih di sini? “ tanya Bagas yang melihat Ranti masih berada di depan pintu
“ ada yang ingin aku bicarakan “ jawab Ranti ketus
Reza yang baru saja keluar dari ruangan bertanya
“ ada apa ini ? “ tanya nya pada Bagas
“ hanya hal kecil. Kamu duluan saja” ucap Bagas.
Kemudian Reza melenggang pergi meninggalkan Bagas dan Ranti
“ ada hubungan apa kamu dengannya ?” tanya Ranti
“ maksudmu siapa?” Bagas yang tidak tau arah pembicaraannya pun balik bertanya
“ Hana, ada hubungan apa kalian? “ Ranti melihat senyum Bagas pada Hana tadi merasa cemburu.
Pasalnya selama ini Bagas selalu bersikap dingin pada semuanya. Kecuali orang terdekatnya
“HAHAHA..” Bagas tertawan mendengar perk
ataan Ranti
“ aku tidak ada hubungan dengannya,” jawab Bagas yang tahu kalau Ranti sedang cemburu
“ aku hanya tertawa dengan tingkahnya yang lucu, apa salah “ jawab Bagas
melihat bibir Ranti yang masih mengerucut, Bagas mengelus pipi Ranti
" apa kamu cemburu pada Hana " tanya Bagas
" ma..mana ada aku cemburu " jawab Ranti gugup
" yakin kamu tidak cemburu " Bagas menggoda Ranti
" iya, aku tidak cemburu " jawaban Ranti malah membuat Bagas gemas
" coba tatap mataku sekarang, apa aku berlihat seperyi pemain wanita " tanyanya pada Ranti. Padahal di belakang banyak serepnya
Ranti menatap manik Bagas yang begitu Indah.
Lama kelamaan Bagas mendekat dan semakin merapatkan di dirinya pada Ranti kemudian melumat bibir manis Ranti dengan perlahan. Mendapat perlakuan tersebut Ranti kaget dan membulatkan matanya. tapi lama- lama Ranti tak tahan dengan godaan Bagas, ranti pun membalas lumatannya pada Bagas.
Reza tiba- tiba keluar dari ruangan melihat pemandangan tersebut pun menggelengkan kepalanya lalu berjalan melewatinya.
“ setidaknya jangan lakukan itu di tempat kerja “ ucap Reza ketika melewati dua sejoli yang saling mengecap bibir satu sama lain
Tersadar akan perkataan Reza, Ranti langsung mendorong tubuh Bagas
“ hey kenapa ? “ tanya Bagas karena Ranti mendorongnya untuk menjauh
“ aku harus pergi “ ucap Ranti malu, karena ini kali pertama melakukan ciuman. Entah kenapa dia tergoda oleh perlakuan Bagas
“ jangan marah lagi “ Bagas memegang tangan Ranti
“ aku tidak punya hubungan dengannya “ lanjut Bagas
“ tapi aku sering melihat kalian berdua “ Ranti mengutarakan apa si hatinya
Drett..drett
HP Bagas berbunyi tanda panggilan masuk
“ cepat, kita terlambat “ ucap Reza di seberang
“ ya, aku kesana “ jawab Bagas lalu mematikan teleponnya. Kemudian menatap Ranti
“ maaf, aku harus pergi sayang “ mengecup singkat bibir Ranti, lalu pergi menemui Reza yang sudah menunggunya di mobil
Ranti yang melihat Bagas pergi pun mulai kesal. Pasalnya mereka baru saja melakukan pendekatan dan Bagas sudah mulai tebar pesona pada perempuan lain. Ranti akui kalau wajah Bagas begitu tampan tidak kalah tampan dari Reza. Tapi ya tidak usah memberikan harapan juga kalau masih mencari yang lain.
Ranti bergegas pergi menuju ruangannya dengan wajah cemberut
Sementara di mobil Reza mulai membuka obrolan dengan Bagas
“ cih..menjijikan. sempat sempatnya kalian melakukan itu depan ruang meeting “ sindir Reza
“ siapa yang tidak tergoda pada bibir manis Za, ayolah “ ucap Bagas santai
“ apalagi ini baru pertama baginya “ Bagas membayangkan bagaimana kakunya Ranti saat membalas ciumannya
Mendengar penuturan Bagas, Reza hanya menggelengkan kepalanya
“ Bagaimana dengan wanita mu yang lain, apa dia tau” tanya Reza
" sejauh ini sih masih belum “jawab Bagas
“ bukan berati tidak akan pernah tahu kan “ lanjut Reza
“ baru melihat aku sering bersama Hana dalam rangka pekerjaan saja sudah cemburu. Apalagi tahu aku yang sebenarnya” keluh Bagas
“ jadi tadi dia sedang cemburu “ tanya Reza dengan tersenyum miring
“ ya, karena dia sempat melihatku mengobrol dengan Hana pagi tadi “ ucap Bagas
“Hahahaha” tawa Reza seakan meledek Bagas
“sekarang kamu takut dia cemburu” karena setahu Reza, Bagas akan acuh jika perempuan cemburu dan berbalik meminta maaf padanya. Tapi ini apa, Bagas malah khawatir Ranti cemburu
“ sudahlah za, aku juga masih butuh yang lain. Ranti tak bisa ku sentuh, hanya sekedar bergandengan tangan saja “ ucap Bagas
“ cobalah setia pada satu perempuan Gas” saran Reza
Tak terasa mereka sudah sampai dimana akan bertemu kliennya.
Sementara di kantin HP ranti selalu bergetar, tapi Ranti selalu mengabaikan panggilan tersebut
tatapannya tajam melihat Hana sengan makan siang bersama teman- temannya
" Han, kayanya kamu di liatin terus sama bu Ranti deh " ucap Mila yang kebetulan berada di sisi Hana
" masa sih " kemudian Hana melihat kedepan. Dan benar saja. Bu Ranti sedang memperhatikan dia
Luna yang merasa penasaran pun membalikkan badannya
" eh ya, tapi ko tatapannya tajam banget ya. Tidak seperti biasanya " ucap Luna setelah melihat Ranti
Sadar bahwa dia ketahuan telah memperhatikan Hana, Ranti langsung bergegas pergi dari kantin dan meninggalkan makanannya yang belum tersentuh
Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys,,
dengan cara vote dan komen. maaf kalau belum sesuai dengan keinginan kalian.
Ikutin terus kelanjutan novel ini
terima kasih🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments