Sepanjang perjalanan mereka asik mengobrol, karena indra membawa motor dengan kecepatan yang pelan. Tapi tiba tiba mereka berhenti, melihat orangorang mengerumuni mobil yang baru saja terlibat kecelakaan.
“Han, kita berenti dulu ya. Coba liat, kasian mereka” indra menepikan motornya dibahu jalan
“Yu kesana, takutnya ada orang yang kita kenal” mereka bergegas menghampiri mobil yang bisa dibilang hancur itu.
Tiba tiba nerta hana melihat anak kecil yang kira kira berumur 5 tahun memakai seragam taman kanak kanak. Kepalanya berdarah, tapi anak itu tidak menangis. Melainkan terdiam depan pandangan yang kosong.
“Dra, ayo kita tolong anak itu” sambil mencoba mengeluarkan anak itu.
“Ayo kita bawa ke rumah sakit dekat sini” indra menggendong anak itu untuk dibawa ke motornya.
Kemudian mereka melaju cepat
Sementara mobil ambulance baru datang untuk membawa dua orang korban, yang kemungkinan adalah keluarga anak tersebut.
Lima menit kemudian mereka sambil. Hana menggendong dan berlari menuju UGD. Sement
ara indra memarkirkan motornya terlebih dahulu.
Indra berlari menemui hana, kemudian ikut menunggu.
Tak lama suster membuka pintu ruangan tersebut
“Keluarga korban” ucap suster
Hana dan indra saling pandang kemudian mereka berdiri
“Kita yang membawa anak itu sus” kata indra
“Mari ikut saya ke bagian administrasi, nanti dokter keluar akan menjelaskan keadaan pasien.
Indra segera mengikuti suster tersebut.
Trak, pintu kemudian terbuka kembali
“Anda keluarga anak itu” ucap dokter
“Bukan dok, saya hanya menolongnya saja” kata hana
“Oke,, anak itu baik baik saja. Hanya luka ringan di dahi saja”
“Alhamdulillah, makasih dok” hana mengucap syukur sambil mengelus dadanya
“ Ya, pasien akan dipindahkan keruang perawatan. Tapi sepertinya anak itu mengalami trauma pasca kecelakaan” ucap dokter sambil menatap hana
Kemudian hana mengikuti anak tersebut dibawa keruang perawatan
“Dra, kayanya aku ga masuk kampus deh hari ini” hana mengirim pesan ke indra
“Ya udah, aku pergi dulu ya han. Nanti pulang dari kampus aku ke sini lagi.” Jawab indra, kemudian pergi
setelah Indra pergi, Hana duduk terdiam dipinggir ranjang anak tersebut. Menatap pucat wajah mungil anak itu.
Tak lama datang dua orang yang menangis menghampiri anak tersebut
Brak...
Suara pintu di dorong kencang oleh dua orang yang menghampiri ranjang pesakitan tersebut.
Dengan deraian air mata Ibu itu menangis, dipelukan seorang laki laki yang diduga sepertinya suaminya.
“Pah, putri tidak apa apa kan?” ucap Nela
“Tidak apa apa mah, tadi dokter kan sudah menjelaskan” ucap pak gunawan
“Tapi kata dokter Putri..” tante nela tak bisa melanjutkan kata katanya karena kembali menangis
“Kita akan bawa Putri untuk terapi setelah pulang dari sini. Papah janji, putri akan seperti biasa lagi. Jadi anak yang periang lagi” ucap pak gunawan
Sementara hana yang terdiam dari tadi di pinggir ranjang putri menatap mereka dengan perasaan yang iba melihat putri.
“Terima kasih nak, kamu sudah menolong anak kami” pak gunawan menyadari adanya keberadaan hana
“Sama sama pak, saya hanya menolong saja” ucap Hana sambil tersenyum
“Mari nak ikut” hana mengikuti pak gunawan duduk di sofa ruangan tersebut
“ Siapa nama mu nak” ucap pak gunawan
“ Saya Hana pak” kemudian melihat pintu yang tiba tiba saja dibuka oleh seorang laki laki yang sepertinya tadi kecelakaan bersama putri.
“Mah, pah. Gimana keadaan Putri?” ucap Reza.
Namanya Reza Gunawan anak dari bapak gunawan, umurnya sekarang menginjak 25 tahun. Berkulit putih, alis yang tebal, tinggi 178 cm yang pastinya tampan. Reza sekarang bekerja diperusahaan sebagai CEO untuk menggantikan papa nya. Tapi masih dalam pemantauan pak Gunawan, karena sikap Reza yang suka mood moodan itu. Sementara dia harus belajar bertanggung jawab mengurus perusahaan papa nya
“Alhamdulillah hanya luka ringan,” kata pak Gunawan dengan menatap anaknya tersebut
“Kamu sendiri kenapa malah kelayapan. Bukannya diam di kamar perawatan” pak gunawan kembali bersuara
“Aku khawatir pah, tadi putri teriak pas sebelum aku pingsan. Makanya aku segera keruangan ini pas udah tau putri dibawa ke rumah sakit ini juga” sambil menghela napas.
Reza mengusap pundah mama nya yang sedari tadi menatap wajah putri
“Maafin reza ma, ga bisa jagain putri” sambil menunduk
“ ini musibah sayang, bukan salah kamu” Nela berdiri lalu memeluk anak laki lakinya itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Kanian June
duh CEO ganteng
2024-09-04
1