Dinas luar kota

Istirahat sudah selesai, Hana sekarang di dalam lift dengan membawa berkas di tangannya. Hana mulai merapikan diri sebelum pintu lift terbuka

Ting..

Hana langsung berjalan menuju ruangan CEO. Tak jauh dari sana, Bagas pun hendak menemui bos nya

“ hey, kamu di sini “ tanya Bagas

Hana yang hendak mengetuk pintu pun langsung mengurungkan niatnya

“ ya pak, mau mengantarkan ini “ hana tersenyum sambil memperlihatkan berkas yang dia bawa

“ jadi kamu..” ucapan Bagas terpotong saat Reza membuka pintu

“ Sedang apa kalian “ tanya Reza sambil memicingkan mata pada Bagas dan Hana

Hana dan Bagas pun menoleh

“ Dia sepertinya yang akan ikut bersama tuan “ ucap Bagas

“ ya sudah, kita berangkat sekarang “ Reza berjalan terlebih dahulu, lali di susul Bagas dan Hana di belakangnya

Setelah di lantai dasar, mereka langsung menuju mobil. Tapi tiba – tiba HP Reza bergetar. Lalu Reza memutuskan untuk turun dari mobil terlebih dahulu dan mengangkat panggilan teleponnya

Drettt..drett..drett

“ ya, kenapa ma?” ternyata itu telepon dari sang mama

“ nanti malam kamu jadi kesini kan “ Nela menanyakan janji Reza tempo hari

“ ya ma, tapi sepertinya agak telat. Soalnya harus keluar kota dulu sekarang “ Reza menjelaskan

“ oke, tidak apa- apa “ kemudian Reza menutup teleponnya

Sementara Bagas melihat wajah Hana seketika pucat setelah bertemu Reza pun mulai bertanya

“ Are you okey? “ tanya Bagas

“ ya “ Hana dengan senyum terpaksa.

“ it’s okey, santai saja “ menenangkan Hana

Hana hanya menghela napas panjang

Kemudian Reza mulai menghampiri mobil dan masuk ke dalam mobil. Lalu Bagas mulai menjalankan mobilnya

--

Dua jam berlalu, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan untuk meninjau lokasi proyek yang akan mereka jalankan nanti

Mereka bertiga bertemu seseorang yang sudah menunggu mereka sedari tadi

“ Selamat siang tuan Reza, selamat “ ucap Mahendra menyambut kedatangan mereka

“ siang “ ucap Reza sambil menjabat tangan Mahendra

Mereka mulai melakukan meeting dengan serius, tapi tatapan Reza selalu tertuju pada Hana. Entah kenapa, setelah melihat Hana menjelaskan proyek yang akan mereka jalankan nanti Reza begitu terpukau

Dia melihat Hana begitu teliti dalam menjelaskannya, jadi semua orang akan paham soal yang sedang mereka bahas.

“ terima kasih “ ucap Hana mengakhiri presentasinya, kemudian Hana kembali duduk

“ Bagaimana? “ tanya Reza

“ oke, aku setuju “ ucap Mahendra

Setelah selesai meeting, Hana duduk di salah satu kursi yang menghadap taman. Karena Hana memilih menunggu Reza dan Bagas yang sedang menemui seseorang di hotel tempatnya sekarang duduk.

“ Apa masih lama “ tanya Hana pada diri sendiri

Hana yang melihat jam di HP nya pun segera menghubungi seseorang

Tutt..tutt..tut..

Tak lama panggilan tersambung

“ maaf Lun, aku ga bisa jenguk kamu sekarang “ sesal Hana, karena jam sudah menunjukkan pukul lima sore

“ tak apa Han “ jawab Luna

“ apa kamu sudah pergi untuk di periksa “ tanya Hana

“ mungkin nanti malam, setelah kepala ku tidak terlalu pusing “ Luna dengan suara paraunya

“ ya sudah, aku minta Indra mengantar kamu ke rumah sakit saja ya” saran Hana

“ ga usah Han, nanti aku berangkat sendiri saja” jawab Luna tak enak hati

“ pokoknya kamu diam saja dan bersiap, aku akan meminta Indra mengantar kamu “ titah Hana,

Kemudian panggilan terputus sebelum Luna menjawab perkataan Hana. Hana langsung mencari kontak telepon Indra setelah memutuskan sambungan telepon sepihak pada Luna

“ halo Dra, apa kamu sibuk? “ tanya hana langsung

“ tumben nih tanya sibuk apa tidak, pasti ada maunya

“ tukas Indra

“ heheh.. iya Dra, boleh minta tolong ?” tanya Hana sambil cengengesan

“ tolong apa ? “ Indra penasaran

“ tolong antar Luna ke rumah sakit dra, aku masih si luar kota “ tutur Hana

“ ngapain kamu di luar kota “ bukannya menjawab Hana, Indra malah balik bertanya

“ ya masalah pekerjaan lah” jawab Hana

“ aku kirim alamat Luna dan kontaknya sekarang juga

 “ Hana langsung mematikan sambungan teleponnya dengan Indra. Karena takut Indra bertanya lebih banyak lagi

Sementara Indra yang mendengar Hana memetikan sambungan teleponnya langsung menggerutu

“ kebiasaan nih anak, seenaknya saja mematikan telepon “ lalu beranjak pergi setelah mendapat alamat Luna

Hana melihat Reza dan Bagas keluar dari Hotel tersebut, kemudian Hana bergegas menghampiri mereka

Tak jauh dari sana ada pengendara motor melaju kencang yang hendak menabrak Reza yang sedang berjalan. Melihat itu Hana langsung berlari untuk menyelamatkan Reza

“ pak Reza...awas “ kemudian Hana dan Reza terjatuh

Hana mendorong Reza ke arah rumput pinggir jalan, sementara dia terjatuh di aspal yang menyebabkan kening sedikit luka karena terbentur bahu jalan

Melihat situasi seperti itu Bagas langsung menghampiri Reza dan Hana

“ kalian baik- baik saja “ tanya Bagas mengecek keadaan mereka

Bagas membantu Reza berdiri, dan kemudian membantu Hana

“ kening kamu terluka “ Bagas melihat luka di kening Hana

Reza yang mendengar Hana terluka langsung memperhatikan Hana dan menarik Hana ke mobil

“ pelan – pelan Za” ketika melihat Reza menarik Hana

Reza langsung mencari kotak P3k di dalam mobil untuk mengobati luka Hana

“ tidak usah pak, saya tidak apa- apa” ucap Hana sungkan

Reza tidak menggubris perkataan Hana, dia tetap mengobati luka Hana

“ ahh,, sakit “ keluh Hana sambil menahan tangan Reza

“ diam “ bentak Reza

Hana langsung terdiam mendengar bentakan Reza, dan sesekali mendesis sakit

Bagas yang melihat itu tersenyum, selama ini Reza selalu menutup dirinya terhadap perempuan. Tapi sekarang, dia malah melihat Reza yang dulu. Peduli terhadap sesama

Bagas menghampiri semeka setelah Hana selesai di obati

" Ayo kita pulang " ucap Bagas

Kemudian mereka masuk ke dalam mobil dan bersiap berangkat

" Kalian ikut lah bersamaku sekarang " ucap Reza sambil melihat tablet

" kemana " tanya Bagas

" kerumah " jawab Reza, Hana yang mendengar langsung menoleh ke arah Bagas yang kebetulan dia duduk di depan bersama Bagas

" kamu mau ikut ?" tanya Bagas yang melihat Hana menoleh padanya

Hana bingung dengan ajakkan sang bos, tapi untuk menolak juga takut

" sudah, ikut saja. Kita makan enak nih " kekehan Bagas

Sementara Hana mengangguk ragu

Satu jam kemudian mereka sampai di kediaman sang CEO. Mereka semua turun, termasuk Hana yg sedang marapikan pakaiannya yg sedikit kotor ketika terjatuh tadi

Reza berjalan terlebih dahulu, sementara Bagas dan Hana menyusul di belakang

" ayo " ajak Bagas. Hana mengikuti langkah Bagas

Setelah di depan pintu, mama Nela menyambut Reza. Reza langsung mencuim tangan dan kening sang mama

" kamu ko baru datang?" tanyanya pada Reza.

 kemudian melihat dua orang lagi dibelakang Reza

" oh, ada nak Bagas juga sama..?" ucapaan Nela tergantung seakan mengenal Hana tapi dia lupa

" Hana nyonya " ucap Hana tersenyum

" ah iya, kamu yang menolong Putri waktu itu kan" Nela mengingat Hana langsung menghampiri dan memeluk Hana

" maaf Nyonya, baju saya kotor" Hana sungkan

" tidak apa - apa, ayo masuk " Nela langsung merangkul Hana dan membawanya masuk

Sementara Reza di tinggalkan begitu saja dengan Bagas

" lihat Gas, tadi nyuruh cepat pulang. Sekarang malah di tinggal begitu saja " omel Reza

" sabar bro " menepuk bahu Reza. kemudian mereka masuk kedalam rumah

Putri melihat sang mama duduk bersama seorang wanita pum bertanya,

" siapa ma?" tanya nya, karena Hana membelakanginya

Hana yang mendengar suara anak kecil bertanya pun membalikan badannya

" kak Hana " Putri langsung memeluk Hana

Setelah makan malam mereka tidak di ijinkan pulang oleh Nela, apalagi Hana. Putri yang tarus merengek meminta Hana untuk menginap.

Jadilah Hana menginap dan tidur dikamar putri, sementara Bagas dan Reza sedang menyelidiki kejadian tadi. Murni kecelakaan atau di sengaja oleh seseorang

jangan lupa tinggalkan jejak ya guys,,

dengan cara vote dan komen. maaf kalau belum sesuai dengan keinginan kalian.

Ikutin terus kelanjutan novel ini

terima kasih🙏🙏🙏

Episodes
1 Bukan inginku
2 Dalam perjalanan
3 Menjemput
4 Bertemu Kembali
5 Rapuhnya Hana
6 Pemakaman
7 Pesona Hana
8 Pantai
9 Kejutan Indra
10 Pasar malam
11 Menonton
12 Sandiwara Indra
13 Kecerobohan Hana
14 Dinas luar kota
15 Trending topik
16 Kisah kelam Reza
17 Kecemburuan Ranti
18 Hari yang melelahkan
19 Berbelanja
20 Pertolongan Hana
21 Penjelasan Reza dan Hana
22 Perdebatan di pagi hari
23 Rencana mereka
24 Barbeque di pantai
25 Bergabung
26 Prasangka Indra
27 Cerita Gunawan part 1
28 Cerita Gunawan part 2
29 Agung orang baik
30 Terlambat
31 Ranti kepergok oleh Hana
32 Bengkel
33 Hilangnya kesucian Hana
34 Kepanikan Reza
35 Hana tersadar
36 Indra khawatir
37 kabar dari Hana
38 Kembali bekerja
39 Keputusan Hana
40 Menjadi seorang istri
41 Masakan Hana
42 Mencoba Menerima
43 Mengundang Bagas
44 ke puncak
45 Memancing
46 Terjebak hujan
47 Kembali pulang
48 Hadir Kembali
49 Awal bertemu Rania
50 Ditemukannya Rania
51 Perubahan Hana
52 Garis Dua
53 Tidak pulang
54 tak sadarkan diri
55 Rahasia Hana
56 Tinggal bersama
57 Sandiwara Rania
58 Kepergian Reza
59 Pengganggu
60 Semangkok mie
61 Periksa kandungan
62 Mila dan Luna yang menginap
63 Pengawasan Reza
64 Kejutan Untuk Hana
65 Liburan
66 Pecel ayam
67 Bertemu penganggu lagi
68 Kegelisahan Reza
69 Kepulangan Reza
70 insiden Hana dan Rania
71 Di tempat yang berbeda
72 Menemani Hana
73 Kekecewaan Hana
74 Sakit Hati
75 Bukan inginku
76 Fakta mengejutkan
77 Terlambat membebaskan
78 Merawat Hana
79 Alasan Reza
80 Bertanya pada Mila dan Luna
81 Indra kembali
82 Diketahui Orang tua Reza
83 Lanjutan
84 Ingin memberi kabar
85 Surat untuk Luna dan indra
86 isi surat
87 Mendapat titik terang
88 Bekerja sama
89 Berpindah tempat
90 kehilangan jejak
91 Penyesalan
92 Reza sakit
93 Merasa bosan
94 Semakin Dekat
95 Datang kembali
96 Mulai mencari
97 Rania datang ke kantor
98 Rania bertemu Fadli
99 Ijin Bekerja
100 Hana mengajar
101 Stroberi putih
102 Ngidam
103 perjalanan mencari stroberi
104 senjata makan tuan
105 Menguntit Martin
106 bertemun kembali
107 akibat mengerjai Luna
108 pertemuan Hana
109 kecewanya Indra
110 temu kangen
111 kembali di culik
112 bersatu membebaskan Hana
113 pelakunya Rania
114 Tertangkap
115 Nasihat Indra
116 Mengetahui Kejahatan Rania
117 penyesalan Rania
118 Meminta maaf pada Hana
119 Reza cemburu
120 Demi Hana
121 Ikut Menjenguk Hana
122 kepergian Indra dan kepulangan Hana
123 penyambutan Hana
124 Kehangatan mama Nela
125 kumpul kembali
126 Lamaran Indra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bukan inginku
2
Dalam perjalanan
3
Menjemput
4
Bertemu Kembali
5
Rapuhnya Hana
6
Pemakaman
7
Pesona Hana
8
Pantai
9
Kejutan Indra
10
Pasar malam
11
Menonton
12
Sandiwara Indra
13
Kecerobohan Hana
14
Dinas luar kota
15
Trending topik
16
Kisah kelam Reza
17
Kecemburuan Ranti
18
Hari yang melelahkan
19
Berbelanja
20
Pertolongan Hana
21
Penjelasan Reza dan Hana
22
Perdebatan di pagi hari
23
Rencana mereka
24
Barbeque di pantai
25
Bergabung
26
Prasangka Indra
27
Cerita Gunawan part 1
28
Cerita Gunawan part 2
29
Agung orang baik
30
Terlambat
31
Ranti kepergok oleh Hana
32
Bengkel
33
Hilangnya kesucian Hana
34
Kepanikan Reza
35
Hana tersadar
36
Indra khawatir
37
kabar dari Hana
38
Kembali bekerja
39
Keputusan Hana
40
Menjadi seorang istri
41
Masakan Hana
42
Mencoba Menerima
43
Mengundang Bagas
44
ke puncak
45
Memancing
46
Terjebak hujan
47
Kembali pulang
48
Hadir Kembali
49
Awal bertemu Rania
50
Ditemukannya Rania
51
Perubahan Hana
52
Garis Dua
53
Tidak pulang
54
tak sadarkan diri
55
Rahasia Hana
56
Tinggal bersama
57
Sandiwara Rania
58
Kepergian Reza
59
Pengganggu
60
Semangkok mie
61
Periksa kandungan
62
Mila dan Luna yang menginap
63
Pengawasan Reza
64
Kejutan Untuk Hana
65
Liburan
66
Pecel ayam
67
Bertemu penganggu lagi
68
Kegelisahan Reza
69
Kepulangan Reza
70
insiden Hana dan Rania
71
Di tempat yang berbeda
72
Menemani Hana
73
Kekecewaan Hana
74
Sakit Hati
75
Bukan inginku
76
Fakta mengejutkan
77
Terlambat membebaskan
78
Merawat Hana
79
Alasan Reza
80
Bertanya pada Mila dan Luna
81
Indra kembali
82
Diketahui Orang tua Reza
83
Lanjutan
84
Ingin memberi kabar
85
Surat untuk Luna dan indra
86
isi surat
87
Mendapat titik terang
88
Bekerja sama
89
Berpindah tempat
90
kehilangan jejak
91
Penyesalan
92
Reza sakit
93
Merasa bosan
94
Semakin Dekat
95
Datang kembali
96
Mulai mencari
97
Rania datang ke kantor
98
Rania bertemu Fadli
99
Ijin Bekerja
100
Hana mengajar
101
Stroberi putih
102
Ngidam
103
perjalanan mencari stroberi
104
senjata makan tuan
105
Menguntit Martin
106
bertemun kembali
107
akibat mengerjai Luna
108
pertemuan Hana
109
kecewanya Indra
110
temu kangen
111
kembali di culik
112
bersatu membebaskan Hana
113
pelakunya Rania
114
Tertangkap
115
Nasihat Indra
116
Mengetahui Kejahatan Rania
117
penyesalan Rania
118
Meminta maaf pada Hana
119
Reza cemburu
120
Demi Hana
121
Ikut Menjenguk Hana
122
kepergian Indra dan kepulangan Hana
123
penyambutan Hana
124
Kehangatan mama Nela
125
kumpul kembali
126
Lamaran Indra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!