Pasar malam

Setelah sampai Hana dan Indra berjalan menuju pintu masuk. Terlihat ramai sekali orang berlalu lalang, apa lagi sekarang malam minggu. Ya sudah pasti dari semua kalangan akan datang untuk menghibur diri dan berburu kuliner.

“ kita kesana “ tunjuk Indra, hana Cuma menganggukkan kepala tanda setuju

“ wah, ada tamu agung nih “ canda yang punya kedai. Kebetulan mengenal Hana dan Indra.

“ bisa saja “ jawab Indra, Hana tersenyum

“ kamu mau pesan apa “ Indra melihat- lihat menu

“ yang kaya biasa aja Dra “ jawab Hana

“ oke “ Indra langsung memanggil untuk memesan, “ mang, kaya biasa ya, minumannya juga”

“ oke nak, tunggu ya “ sang pemilik kedang langsung beranjak untuk membuatkan pesanan mereka

Setelah memakan pesanannya, mereka kembali berkeliling pasar malam dan membeli beberapa cemilan. Hana dan Indra juga menaiki beberapa wahana. Dan sekarang mereka sedang menaiki komedi putar

“ makasih atas semuanya Dra “ ucap Hana tulus

“ ya, sama- sama. Kamu suka mobilnya “ tanya indra

“ itu terlalu mahal untuk sebuah hadiah dra, dengan pulangnya kamu ke sini itu sudah lebih dari cukup “ jujur Hana, karena selama ini dia merasa kesepian

“ tidak untuk adikku yang cengeng ini “ indra mencubit pipi Hana gemas, hingga merah.

“ sakit dra “ teriak Hana sambil memukul tangan yang mencubit

Setelah turun dari komedi putar, indra langsung bertanya

“ mau naik apa lagi “ tanya indra

“ pulang yuk, udah jam 11 malam “ Hana melihat jam di HP

Mereka memutuskan untuk pulang, karena malam sudah semakin larut. Tiba- tiba Hana melihat dua orang yang sedang bertengkar, dan itu Luna.

" tunggu Dra " Hana menghentikan langkah Indra

" mau naik wahana lagi " tanya Indra

" Coba lihat disana " hana menunjuk kearah Luna

" bukannya itu temen kamu ya " ucap Indra ,

kemudian mereka melihat kejadian dimana Luna di tampar oleh seorang pria. Hana dan Indra bergegas menghampiri mereka

" hey bro, jangan kasar terhadap perempuan " menarik Luna dari cengkraman sang pria

" kalian jangan ikut campur "sargas sang pria

kembali hendak menarik paksa Luna. Tapi lebih cepat Indra yang menyembunyikan Luna di belakangnya. Hana yang melihat itu langsung merangkul Hana dan berjalan mundur untuk menjaga jarak dari pria tersebut

" apa mau mu " pria itu mulai kesal pada sikap Indra

" tak ada " jawab indra dengan entengnya

Pria itu hendak menghampiri Luna, tapi di cegah oleh Indra dengan cara mendorongnya.

" aku bilang jangan ikut campur urusan kami " lalu memukul wajah indra.

Bugg

indra yang di pukul mulai tak senang, lalu memukul pria tadi berkali- kali hingga babak belur

bugg..buggg..buggg

Luna yang melihat berteriak dan menghampiri mereka

" jangan,, tolong jangan " menarik Indra yang sedang memukul membabi buta

" tolong hentikan " Luna menangis di samping pria tadi

napas Indra masih memburu, lalu menatap sebal ptia tersebut

" cihhh,, dasar lemah " meledek pria itu

" udah dra " hana menangkan Indra sambil mengusap punggungnya

sementara Luna membantu pria itu berdiri, tetepi pria itu malah mendorong Luna hingga terjatuh. Kemudian dia pergi begitu saja meninggalkan Luna

" Lunaaa.." teriak Hana berlari menghampiri

" kamu ga apa- apa?" tanya Hana khawatir melihat Luna

" ga apa- apa Han " ucap Luna sendu

Hana membantu Luna untuk berdiri, sementa Indra melah melihat Luna dengan malas. Karena sudah tau pria tersebut kasar, masih saja tetap dibelanya

Hana dan Indra sekarang sedang menemani Luna menunggu taksi onlinenya datang. Takut pria tadi datang kembali dan melukai Luna

" makasih han, makasih juga tuan Indra " ucap Luna

" ya Lun, tapi kamu benar ga apa- apa" tanya Hana hawatir melihat sudut bibir Luna berdarah

" hmm " Luna mengangguk meyakinkan Hana

" lagian cowo kaya gitu dijadiin pacar " celetuk Indra tiba- ibu

" huss..kamu tuh " Hana memelototi Indra

Sementara Luna hanya tersenyum miris melihat sekarang nasibnya jadi begini

" maafin Indra ya lun, dia orangnya emang ga bisa di kontrol mulutnya " Hana tak enak hati pada Luna dengan ucapan Indra

" kenapa kamu minta maaf, emang bener kan yang aku katakan " indra tak mau disalahkan. Kemudian

Brugg

Hana melempar botol dan mengenai jidat Indra

" duh.. Sakit Han " teriak Indra

" abis mulut kamu tuh ga bisa dijaga, kaya ema- ema" Hana mulai kesal

" tapi kan omongan aku ga salah " bela Indra

Hana mulai memasang wajah garangnya, lalu berdiri siap menyerang Indra. Pasalnya Indra sama sekali tidak mengerti situasi perasaan Luna.

Indra yang melihat Hana mulai marah bersiap kabur,, tapi kalah cepat oleh Hana

" ampun Han, ampun " teriak Indra minta ampun

" punya mulut tuh di jaga" bisik Hana sambil mencubit kencang Indra

" ya Han, maaf " hana mulai melepaskan cubitannya lalu kembali bersama Luna.

Sementara Indra mengusap usap bekar cubitan yang begitu perih,

" gila nih, perih bangett " gerutu Indra

" Apa hah " Hana yang medengar Indra menggerutu pun langsung memasang wajah galaknya lagi

" ti..tidak " indra memilih diam dan memainkan HP

Luna yang melihat mereka seraya tersenyum, mereka bagai sepang kekasih yang terlihat serasi di mata Luna. Tapi entah kenapa Hana hanya menganggap Indra sahabat. Sementara terlihat sekali kalau Indra sangat menyukai Hana

Tak lama datang taksi online pesanan Luna

" dengan mba Luna" ucap sang sopir

" ya pak " luna mulai berdiri

" makasih ya Han " memeluk Hana

" makasih juga in..indra " Luna mengulurkan tangannya tapi indra tidak menerima uluran tangannya.

Hana yang melihat langsung mencubit perut Indra. Lalu Hana memberi kode dengan lirikan mata

" ya, sama- sama " jawab indra jutek sambil membalas uluran tangan Hana

"Aku pergi dulu" pamit Luna

" hati,- hati " ucap Hana sambil melambaikan tangan. Lalu luna pun bergegas pergi

Hana dna Indra sekarang menuju tempat motornya diparkir dan bergas pulang karen malam semakin larut

 Sesampainya di rumah Hana, indra meminta waktu sebentar untuk berbicara

“ Han, aku di sini Cuma 2 minggu. Jadi kamu ga boleh nolak kalau aku ajak kemana pun” titah Indra tegas

“ memangnya kamu siapa gitu, sampe segitunya nyuruh “ protes Hana

“ aku orang paling ganteng dimuka bumi “ indra memainkan alisnya lalu menyugar rambutnya

“ ih,, kepedean “ hana menggelengkan kepala

“ kok cepet sih, balik lagi ke negara A??” biasanya Indra bisa berlama- lama jika pulang

“ aku kan harus mencari kakak ipar untuk mu, kalau bisa kamu saja yang jadi istriku. Gimana??” canda Indra

“ ga mau, pokoknya aku ga mau merusak persahabatan kita” kekeh Hana

“ tapi aku kesepian dra, kalau kamu pergi lagi“ kembali Hana berbicara

“ ya cari pacar lah Han, jangan temenan sama buku terus” saran Indra

“ kamu mah ga seru ah “ Hana langsung masuk ke dalam rumah.

Sementara indra langsung melajukan motornya untuk segera pulang.

Setelah mengganti baju dan membersihkan diri Hana berjalan menuju kasurnya.

Ketika mulai merebahkan diri, Hana mulai memikirkan perkataan Indra. Dia tidak mungkin terus menerus ketergantungan pada Indra.

“ ya sudahlah, dia berhak bahagia. Dan mulai sekarang aku harus bisa walau sendiri “ kemudian Hana mulai memejamkan matanya

Di tempat lain, dua orang dewasa sedang duduk sambil bermain game

“ Za tadi aku melihat klien kita yang bernama indra itu berjalan menuju Hana” Bagas membuka obrolan

“ Hana? Hana siapa?” tanya Reza

“ itu yang tadi pagi nabrak kamu” jawab Bagas sambil jemarinya sibuk dengan memencet tombol stik game

“ oh, wanita ceroboh itu” Reza mulai mengingat

“ Hana za, namanya Hana” protes Bagas

“ ya, terserah lah. Mau Hana mau Nana “ jawab Reza ngasal

Sementara Bagas memutarkan bola matanya dengan malas setelah mendengar perkataan Reza.

Setelah selesai bermain game, mereka masuk ke kamar masing- masing. Ya rencananya malam ini mereka berkumpul di apartement Reza, tapi Rendi harus absen karena ada praktek malam ini juga

Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys,,

dengan cara vote dan komen. maaf kalau belum sesuai dengan keinginan kalian.

terima kasih🙏🙏🙏

Episodes
1 Bukan inginku
2 Dalam perjalanan
3 Menjemput
4 Bertemu Kembali
5 Rapuhnya Hana
6 Pemakaman
7 Pesona Hana
8 Pantai
9 Kejutan Indra
10 Pasar malam
11 Menonton
12 Sandiwara Indra
13 Kecerobohan Hana
14 Dinas luar kota
15 Trending topik
16 Kisah kelam Reza
17 Kecemburuan Ranti
18 Hari yang melelahkan
19 Berbelanja
20 Pertolongan Hana
21 Penjelasan Reza dan Hana
22 Perdebatan di pagi hari
23 Rencana mereka
24 Barbeque di pantai
25 Bergabung
26 Prasangka Indra
27 Cerita Gunawan part 1
28 Cerita Gunawan part 2
29 Agung orang baik
30 Terlambat
31 Ranti kepergok oleh Hana
32 Bengkel
33 Hilangnya kesucian Hana
34 Kepanikan Reza
35 Hana tersadar
36 Indra khawatir
37 kabar dari Hana
38 Kembali bekerja
39 Keputusan Hana
40 Menjadi seorang istri
41 Masakan Hana
42 Mencoba Menerima
43 Mengundang Bagas
44 ke puncak
45 Memancing
46 Terjebak hujan
47 Kembali pulang
48 Hadir Kembali
49 Awal bertemu Rania
50 Ditemukannya Rania
51 Perubahan Hana
52 Garis Dua
53 Tidak pulang
54 tak sadarkan diri
55 Rahasia Hana
56 Tinggal bersama
57 Sandiwara Rania
58 Kepergian Reza
59 Pengganggu
60 Semangkok mie
61 Periksa kandungan
62 Mila dan Luna yang menginap
63 Pengawasan Reza
64 Kejutan Untuk Hana
65 Liburan
66 Pecel ayam
67 Bertemu penganggu lagi
68 Kegelisahan Reza
69 Kepulangan Reza
70 insiden Hana dan Rania
71 Di tempat yang berbeda
72 Menemani Hana
73 Kekecewaan Hana
74 Sakit Hati
75 Bukan inginku
76 Fakta mengejutkan
77 Terlambat membebaskan
78 Merawat Hana
79 Alasan Reza
80 Bertanya pada Mila dan Luna
81 Indra kembali
82 Diketahui Orang tua Reza
83 Lanjutan
84 Ingin memberi kabar
85 Surat untuk Luna dan indra
86 isi surat
87 Mendapat titik terang
88 Bekerja sama
89 Berpindah tempat
90 kehilangan jejak
91 Penyesalan
92 Reza sakit
93 Merasa bosan
94 Semakin Dekat
95 Datang kembali
96 Mulai mencari
97 Rania datang ke kantor
98 Rania bertemu Fadli
99 Ijin Bekerja
100 Hana mengajar
101 Stroberi putih
102 Ngidam
103 perjalanan mencari stroberi
104 senjata makan tuan
105 Menguntit Martin
106 bertemun kembali
107 akibat mengerjai Luna
108 pertemuan Hana
109 kecewanya Indra
110 temu kangen
111 kembali di culik
112 bersatu membebaskan Hana
113 pelakunya Rania
114 Tertangkap
115 Nasihat Indra
116 Mengetahui Kejahatan Rania
117 penyesalan Rania
118 Meminta maaf pada Hana
119 Reza cemburu
120 Demi Hana
121 Ikut Menjenguk Hana
122 kepergian Indra dan kepulangan Hana
123 penyambutan Hana
124 Kehangatan mama Nela
125 kumpul kembali
126 Lamaran Indra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bukan inginku
2
Dalam perjalanan
3
Menjemput
4
Bertemu Kembali
5
Rapuhnya Hana
6
Pemakaman
7
Pesona Hana
8
Pantai
9
Kejutan Indra
10
Pasar malam
11
Menonton
12
Sandiwara Indra
13
Kecerobohan Hana
14
Dinas luar kota
15
Trending topik
16
Kisah kelam Reza
17
Kecemburuan Ranti
18
Hari yang melelahkan
19
Berbelanja
20
Pertolongan Hana
21
Penjelasan Reza dan Hana
22
Perdebatan di pagi hari
23
Rencana mereka
24
Barbeque di pantai
25
Bergabung
26
Prasangka Indra
27
Cerita Gunawan part 1
28
Cerita Gunawan part 2
29
Agung orang baik
30
Terlambat
31
Ranti kepergok oleh Hana
32
Bengkel
33
Hilangnya kesucian Hana
34
Kepanikan Reza
35
Hana tersadar
36
Indra khawatir
37
kabar dari Hana
38
Kembali bekerja
39
Keputusan Hana
40
Menjadi seorang istri
41
Masakan Hana
42
Mencoba Menerima
43
Mengundang Bagas
44
ke puncak
45
Memancing
46
Terjebak hujan
47
Kembali pulang
48
Hadir Kembali
49
Awal bertemu Rania
50
Ditemukannya Rania
51
Perubahan Hana
52
Garis Dua
53
Tidak pulang
54
tak sadarkan diri
55
Rahasia Hana
56
Tinggal bersama
57
Sandiwara Rania
58
Kepergian Reza
59
Pengganggu
60
Semangkok mie
61
Periksa kandungan
62
Mila dan Luna yang menginap
63
Pengawasan Reza
64
Kejutan Untuk Hana
65
Liburan
66
Pecel ayam
67
Bertemu penganggu lagi
68
Kegelisahan Reza
69
Kepulangan Reza
70
insiden Hana dan Rania
71
Di tempat yang berbeda
72
Menemani Hana
73
Kekecewaan Hana
74
Sakit Hati
75
Bukan inginku
76
Fakta mengejutkan
77
Terlambat membebaskan
78
Merawat Hana
79
Alasan Reza
80
Bertanya pada Mila dan Luna
81
Indra kembali
82
Diketahui Orang tua Reza
83
Lanjutan
84
Ingin memberi kabar
85
Surat untuk Luna dan indra
86
isi surat
87
Mendapat titik terang
88
Bekerja sama
89
Berpindah tempat
90
kehilangan jejak
91
Penyesalan
92
Reza sakit
93
Merasa bosan
94
Semakin Dekat
95
Datang kembali
96
Mulai mencari
97
Rania datang ke kantor
98
Rania bertemu Fadli
99
Ijin Bekerja
100
Hana mengajar
101
Stroberi putih
102
Ngidam
103
perjalanan mencari stroberi
104
senjata makan tuan
105
Menguntit Martin
106
bertemun kembali
107
akibat mengerjai Luna
108
pertemuan Hana
109
kecewanya Indra
110
temu kangen
111
kembali di culik
112
bersatu membebaskan Hana
113
pelakunya Rania
114
Tertangkap
115
Nasihat Indra
116
Mengetahui Kejahatan Rania
117
penyesalan Rania
118
Meminta maaf pada Hana
119
Reza cemburu
120
Demi Hana
121
Ikut Menjenguk Hana
122
kepergian Indra dan kepulangan Hana
123
penyambutan Hana
124
Kehangatan mama Nela
125
kumpul kembali
126
Lamaran Indra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!