Trending topik

Pagi harinya Hana ikut berangkat bekerja bersama dengan Reza dan Bagas. Karena Hana menginap di rumah orang tua Reza, jadi dengan terpaksa pagi ini harus berangkat bersama mereka.

Hana menggunakan pakaian yang di berikan Mila, sangat pas di tubuh mungil Hana. Kebetulan dulu Mila juga bekerja sebagai sekretarisnya Pak Gunawan

Terdengar suara bisik- bisik karyawan lain setelah melihat Hana turun dari mobil sang CEO

“ eh lihat tuh, kok Hana bisa berangkat bareng sama pak Reza sih “ ucap salah satu karyawan berbisik pada temannya

“ memangnya kenapa, mungkin mereka tak sengaja bertemu di jalan “ jawab karyawan yang lain

“ Hana itu cantik, pintar lagi. Ya jelas lah CEO kita tertarik. Siapa yang bisa menolak pesona Hana

 coba” ucap satu karyawan yang baru saja datang

“ eh ada apa ini, kumpul – kumpul ?” tanya Mila yang beru saja muncul

“ tuh Hana tadi turun dari mobil Pak Reza” jawab sinis salah satu karyawan yang tidak suka melihat Hana

“ oh “ Mila hanya ber oh ria, kemudian pergi meninggalkan orang- orang yang bergosip tadi

Setelah turun dari mobil Hana langsung menuju ke ruang kerjanya. Karena dia malah melihat tatapan orang- orang yang terlihat terkejut melihatnya turun bersama Reza dan Bagas

“ ciee,, yang habis satu mobil bareng pak Reza “ goda Mila. Hana yang sedang fokus melihat HP langsung menoleh ke arah Mila

“ Han, kamu kenapa “ tanya Hana melihat ada plester di kening Hana

“ oh ini, Cuma kecelakaan kecil saja” Hana menunjuk keningnya

“ kok bisa Han? “ tanya Mila

“ kemarin aku melihat ada sebuah motor melaju kencang ke arah pak Reza. Jadi aku mendorong pak Reza deh. Takut dia di tabrak orang itu, jadi keningku tak sengaja terbentur dengan bahu jalan” Hana Menceritakan semuanya

“ Gila kamu Han, kalau kamu yang tertabrak bagaimana? “ Mila sungguh kaget mendengar penuturan Hana

“ yang penting kan sekarang aku selamat “ jawab Hana enteng

“ ya sudah, aku mau ke mejaku dulu ya” berjalan pergi

“ bagaimana keadaan ibu mu Mil? “ tanya Hana menghentikan langkah Mila

“ sudah boleh pulang kok siang ini, Han” Mila kemudian berjalan kembali menuju meja kerjanya

Seharian ini Hana jadi pusat perhatian orang- orang hanya karena satu mobil dengan Reza.

Banyak orang yang senang kalau Hana bisa dekat dengan sang atasan, ada juga yang iri karena Hana bisa berdekatan dengan Reza, apa lagi satu mobil

“ enak ya, bisa satu mobil sama CEO “ ucap Siwi menyindir Hana ketika bertemu di toilet

Hana yang merasa tersindir pun menoleh

“ memangnya ada yang salah kalau aku berangkat bersama pak Reza “ jawab Hana mulai kesal dengan orang- orang yang bergosip

“ kok bisa bareng sih, pagi lagi “ sindir Siwi

“ maksudnya “ Hana yang tidak mengerti dengan arah pembicaraan Siwi pun bertanya

“ apa kamu semalam melakukan servis pada pak Reza “ perkataan Siwi semakin menjadi

Mata Hana langsung melotot mendengar apa yang Siwi katakan barusan

“ aku memang orang tidak punya, tapi aku masih punya harga diri “ Hana bergegas pergi meninggalkan Siwi

“ cih, sok alim “ ucap Siwi melihat Hana pergi

Napas Hana memburu, dia berjalan begitu cepat sampai tak melihat ada orang di depannya

Brakk..

Hana menyenggol seseorang,.

“ maafkan sa..saya “ Hana melihat siapa yang dia tabrak, hana langsung pergi setelah meminta maaf

“ kenapa dia “ tanya Reza pada Bagas

“ entah “ Bagas Mengedikkan bahunya

Tak terasa sekarang jam kerja sudah selesai, waktunya Hana pulang sebelum itu dia Hendak mampir dahulu ke rumah Mila. Hana mulai memajukan sepeda motornya dengan kecepatan sedang

“ sepertinya aku harus berhenti dulu membeli buah untuk Mila “ ucap Hana ketika melihat toko buah

“ permisi, saya minta anggur sama apelnya ya pak “ ucap Hana pada sang penjual buah

“ tunggu sebentar ya nak “ kemudian bapak penjual buah itu langsung mengambil buah yang di pinta Hana

“ Berapa pak “ tanya Hana sambil mengambil uang di dompet

“ jadi seratus tiga puluh nak “ jawab penjual buah menyebutkan harganya

“ ini pak, terima kasih” ketika sudah membeli buah Hana bergegas menuju kediaman Luna

Hana Cuma butuh waktu lima menit untuk sampai tempat Luna. Sekarang dia sudah berada di Halaman kos tempat Luna berada. Kemudian dia menuju pintu yang sudah Luna beri tahu

Tok..tok..tok..

“ Assalamualaikum Lun “ ucap Luna

“ waalaikumsalam “ jawab Luna sambil membuka pintu

“ eh Hana, kening kamu kenapa “ pertanyaan pertama yang diucapkan Luna setelah melihat kening Hana

“ hanya kecelakaan kecil saja Lun” ucap Hana, kemudian membawa Hana masuk ke dalam

“ kamu mendingan Lun?” tanya Hana menanyakan kabar Luna yang masih terlihat pucat

“ alhamdulillah, besok juga aku mulai bekerja lagi “ ucap Luna

“ syukur deh, kalau begitu “ ucap Hana lega

“ Kamu ada masalah Han?” melihat Hana yang berbeda dari biasanya

“ tidak ada, hanya aku sedang merasa kesal saja” jawab Hana

“ Kenapa ?” tanya Luna penasaran

“ Kamu tau Lun, aku tuh hari ini jadi bahan bergosip orang “ keluh Hana

“ memangnya apa yang sudah kamu perbuat? “ tanya Luna

“ masa Cuma gara- gara aku satu mobil sama pak Reza semua orang jadi rame gitu sih” ucap Hana heran

“ wah.. wah... wah..kamu satu mobil sama pak Reza? Aku tidak salah dengar??” tanya Luna antusias

“ ih kamu juga, sampai segitunya” Hana cemberut

“ aku Cuma kaget saja Han, biasanya pak Reza itu anti banget sama orang – orang asing kaya kita. Tapi ini.” Luna kagum pada Hana

“ masa sih,?? Tapi kemarin kita keluar kota bareng. Bertiga ya, jangan berpikir yang aneh- aneh” tukas Hana.

“ apa ?? Ahh...kamu beruntung banget sih Han” Luna teriak langsung memeluk Hana

“ ih apaan sih “ Hana mendorong Luna untuk menjauh

“ itu juga gara- gara aku menggantikan pekerjaan kamu tau “ protes Hana

“ hehehe..maaf “ Luna tersenyum

Luna cengengesan

" kamu sudah minum obat?" tanya Hana,

" belum Han, aku lagi pesan makan " jawab Luna

" aku kupasin buah saja ya " Hana langsung menuju dapur kecil di kamar kos Luna

Drettt..drettt..drettt

Luna yang mendengar HP Hana langsung memanggilnya

" Han, kayanya ada panggilan telepon masuk di HP kamu " Luna yang melihat tas Hana yang berada di kursi

" tolong angkat saja Lun, sedikit lagi selesai " ucap Hana

Luna membuka tas Hana dan menjawab panggilan dari Indra

" kamu dimana? Aku udah dari tadi tunggu kamu depan rumah " omel Indra

" maaf Indra, Hana sedang di tempat kos aku " Jawab Luna

" dasar anak itu, kenapa tidak bilang dulu kalau mau ke situ. Sekarang dia mana? " gerutu Indra, lalu bertanya keberadaan Hana

Hana berjalan menghampiri Luna, kemudian Luna langsung memberikan sambungan teleponnya

" ya Dra, kenapa? " tanya Hana

" kamu tuh kalau mau pergi bilang dulu ke, jangan bikin aku nunggu depan rumah mu sampai jamuran kaya gini " Hana yang mendengar omelan Indra seketika menjauhkan HP dari telinganya

" ya ampun Dra, emangnya kamu itu siapa. Aku harus lapor 24 jam gitu " Hana mengomel balik Indra

" sekarang kamu ke tempat Luna saja, jangan lupa bawa makanan yang banyak. Kita makan bersama " Hana langsung mematikan sambungan teleponnya sebelum Indra protes

" kebiasaan banget nih anak, kalau orang belum sesesai bicara langsung di matikan saja " dengan kesal Indra langsung menuruti perkataan Hana

Sesampainya Indra, mereka langsung makan bersama bertiga. Dan pulang setelah jam sudah menunjukan jam sepuluh malam

Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys,,

dengan cara vote dan komen. maaf kalau belum sesuai dengan keinginan kalian.

Ikutin terus kelanjutan novel ini

terima kasih🙏🙏🙏

Episodes
1 Bukan inginku
2 Dalam perjalanan
3 Menjemput
4 Bertemu Kembali
5 Rapuhnya Hana
6 Pemakaman
7 Pesona Hana
8 Pantai
9 Kejutan Indra
10 Pasar malam
11 Menonton
12 Sandiwara Indra
13 Kecerobohan Hana
14 Dinas luar kota
15 Trending topik
16 Kisah kelam Reza
17 Kecemburuan Ranti
18 Hari yang melelahkan
19 Berbelanja
20 Pertolongan Hana
21 Penjelasan Reza dan Hana
22 Perdebatan di pagi hari
23 Rencana mereka
24 Barbeque di pantai
25 Bergabung
26 Prasangka Indra
27 Cerita Gunawan part 1
28 Cerita Gunawan part 2
29 Agung orang baik
30 Terlambat
31 Ranti kepergok oleh Hana
32 Bengkel
33 Hilangnya kesucian Hana
34 Kepanikan Reza
35 Hana tersadar
36 Indra khawatir
37 kabar dari Hana
38 Kembali bekerja
39 Keputusan Hana
40 Menjadi seorang istri
41 Masakan Hana
42 Mencoba Menerima
43 Mengundang Bagas
44 ke puncak
45 Memancing
46 Terjebak hujan
47 Kembali pulang
48 Hadir Kembali
49 Awal bertemu Rania
50 Ditemukannya Rania
51 Perubahan Hana
52 Garis Dua
53 Tidak pulang
54 tak sadarkan diri
55 Rahasia Hana
56 Tinggal bersama
57 Sandiwara Rania
58 Kepergian Reza
59 Pengganggu
60 Semangkok mie
61 Periksa kandungan
62 Mila dan Luna yang menginap
63 Pengawasan Reza
64 Kejutan Untuk Hana
65 Liburan
66 Pecel ayam
67 Bertemu penganggu lagi
68 Kegelisahan Reza
69 Kepulangan Reza
70 insiden Hana dan Rania
71 Di tempat yang berbeda
72 Menemani Hana
73 Kekecewaan Hana
74 Sakit Hati
75 Bukan inginku
76 Fakta mengejutkan
77 Terlambat membebaskan
78 Merawat Hana
79 Alasan Reza
80 Bertanya pada Mila dan Luna
81 Indra kembali
82 Diketahui Orang tua Reza
83 Lanjutan
84 Ingin memberi kabar
85 Surat untuk Luna dan indra
86 isi surat
87 Mendapat titik terang
88 Bekerja sama
89 Berpindah tempat
90 kehilangan jejak
91 Penyesalan
92 Reza sakit
93 Merasa bosan
94 Semakin Dekat
95 Datang kembali
96 Mulai mencari
97 Rania datang ke kantor
98 Rania bertemu Fadli
99 Ijin Bekerja
100 Hana mengajar
101 Stroberi putih
102 Ngidam
103 perjalanan mencari stroberi
104 senjata makan tuan
105 Menguntit Martin
106 bertemun kembali
107 akibat mengerjai Luna
108 pertemuan Hana
109 kecewanya Indra
110 temu kangen
111 kembali di culik
112 bersatu membebaskan Hana
113 pelakunya Rania
114 Tertangkap
115 Nasihat Indra
116 Mengetahui Kejahatan Rania
117 penyesalan Rania
118 Meminta maaf pada Hana
119 Reza cemburu
120 Demi Hana
121 Ikut Menjenguk Hana
122 kepergian Indra dan kepulangan Hana
123 penyambutan Hana
124 Kehangatan mama Nela
125 kumpul kembali
126 Lamaran Indra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bukan inginku
2
Dalam perjalanan
3
Menjemput
4
Bertemu Kembali
5
Rapuhnya Hana
6
Pemakaman
7
Pesona Hana
8
Pantai
9
Kejutan Indra
10
Pasar malam
11
Menonton
12
Sandiwara Indra
13
Kecerobohan Hana
14
Dinas luar kota
15
Trending topik
16
Kisah kelam Reza
17
Kecemburuan Ranti
18
Hari yang melelahkan
19
Berbelanja
20
Pertolongan Hana
21
Penjelasan Reza dan Hana
22
Perdebatan di pagi hari
23
Rencana mereka
24
Barbeque di pantai
25
Bergabung
26
Prasangka Indra
27
Cerita Gunawan part 1
28
Cerita Gunawan part 2
29
Agung orang baik
30
Terlambat
31
Ranti kepergok oleh Hana
32
Bengkel
33
Hilangnya kesucian Hana
34
Kepanikan Reza
35
Hana tersadar
36
Indra khawatir
37
kabar dari Hana
38
Kembali bekerja
39
Keputusan Hana
40
Menjadi seorang istri
41
Masakan Hana
42
Mencoba Menerima
43
Mengundang Bagas
44
ke puncak
45
Memancing
46
Terjebak hujan
47
Kembali pulang
48
Hadir Kembali
49
Awal bertemu Rania
50
Ditemukannya Rania
51
Perubahan Hana
52
Garis Dua
53
Tidak pulang
54
tak sadarkan diri
55
Rahasia Hana
56
Tinggal bersama
57
Sandiwara Rania
58
Kepergian Reza
59
Pengganggu
60
Semangkok mie
61
Periksa kandungan
62
Mila dan Luna yang menginap
63
Pengawasan Reza
64
Kejutan Untuk Hana
65
Liburan
66
Pecel ayam
67
Bertemu penganggu lagi
68
Kegelisahan Reza
69
Kepulangan Reza
70
insiden Hana dan Rania
71
Di tempat yang berbeda
72
Menemani Hana
73
Kekecewaan Hana
74
Sakit Hati
75
Bukan inginku
76
Fakta mengejutkan
77
Terlambat membebaskan
78
Merawat Hana
79
Alasan Reza
80
Bertanya pada Mila dan Luna
81
Indra kembali
82
Diketahui Orang tua Reza
83
Lanjutan
84
Ingin memberi kabar
85
Surat untuk Luna dan indra
86
isi surat
87
Mendapat titik terang
88
Bekerja sama
89
Berpindah tempat
90
kehilangan jejak
91
Penyesalan
92
Reza sakit
93
Merasa bosan
94
Semakin Dekat
95
Datang kembali
96
Mulai mencari
97
Rania datang ke kantor
98
Rania bertemu Fadli
99
Ijin Bekerja
100
Hana mengajar
101
Stroberi putih
102
Ngidam
103
perjalanan mencari stroberi
104
senjata makan tuan
105
Menguntit Martin
106
bertemun kembali
107
akibat mengerjai Luna
108
pertemuan Hana
109
kecewanya Indra
110
temu kangen
111
kembali di culik
112
bersatu membebaskan Hana
113
pelakunya Rania
114
Tertangkap
115
Nasihat Indra
116
Mengetahui Kejahatan Rania
117
penyesalan Rania
118
Meminta maaf pada Hana
119
Reza cemburu
120
Demi Hana
121
Ikut Menjenguk Hana
122
kepergian Indra dan kepulangan Hana
123
penyambutan Hana
124
Kehangatan mama Nela
125
kumpul kembali
126
Lamaran Indra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!