Tiga bulan berlalu, hana sedang membantu bu fitri jualan. Tepatnya hana sudah berhenti bekerja part time di kafe temannya yang bernama indra.
Karena tak tega melihat bu fitri yang sering sakit sakitan. Dan sambil menunggu panggilan kerja, ya Hana lulus 1 bulan yang lalu.
Hana lulus dengan predikat comloude dikampusnya, indra juga menawarkan Hana untuk melanjutkan studynya bersama di negara A, tapi Hana tidak tega meninggalkan Bu Fitri sendirian.
Jadi ya sekarang Hana ikut berjualan bersama sang ibu, agar bu Fitri tidak terlalu cape
“Mba, saya 30 tusuk ya” ucap ibu ibu bertubuh gempal
“Tunggunya bu”ucap Hana sambil tersenyum
“Saya 20 tusuk ya”datang kembali pembeli
“Tunggu sebentar ya”ucap hana sambil melayani pembeli yang lain
Sementara ibu yang bertugas membakar sate sate tersebut tersenyum pada Hana. Hari ini pengunjung begitu ramai, hingga mereka dari pertama buka sampai sekarang belum beristirahat sama sekali.
Tidak terasa hari mulai gelap, jam pun menunjukan pukul 7 malam. Sate bu fitri juguga mulai habis hanya tersisa 30 tusuk lagi. Mereka mulai merapikan bekas pembeli yang makan ditempat. Tiba tiba mereka melihat mobil yang berhenti didepan. Kemudian turun seorang pemuda
“Saya pesen satenya 30 tusuk ya” ucap reza setelah sampai ditempat
“ Tunggu ya pak” hana mulai menyiapkan pesanan tanpa melihat orangnya.
Karena tadi hana Cuma melihat dari belakang lalu kembali beres beres.
Reza melihat sekeliling tempat Hana berjualan, hanya warung pinggir jalan yang biasa saja dan tidak terlalu menarik untuk reza. Tapi kenapa sang mama menyuruhnya untuk membeli di tempat seperti ini. Reza benar benar tak habis pikir dengan kelakuan sang mama. jadi mau tidak mau reza harus membelinya. dari pada mendengar ceramah sang mama
Tring...tring..tring
Bunyi telepon terdengar dari HP reza, tak lama reza langsung mengangkatnya
“ya, sebentar lagi reza sampai” ucapnya, langsung menutup telepon dan memasukkannya ke dalam jas
“ini pak, pesanannya ”ucap hana, menghampiri reza. kemudian pemuda itu menengok
“Loh pak Reza”Hana kaget. Ibu langsung menengok ke arah hana dengan bingung
Sementara reza masih mengingat dimana pernah bertemu Hana
“Gimana kabar putri,?”hana bertanya
“Baik, jadi berapa satenya” ucap reza dingin tanpa basa basi
“Ga apa apa pak, bawa aja buat putri. Salam buat dia ya” hana dengan tulus
Tanpa mengucapkan apa apa, dia mengambil bungkusan sate, dan mengeluarkan uang beberapa lembar ratusan ribu. Kemudian pergi begitu saja dan melajukan mobilnya
“ kamu mengenalnya han? “ tanya bu fitri penasaran
“iya bu, dia kakak dari anak yang Hana tolong itu loh” menjelaskan kepada bu fitri
“ oh..begitu “ bu fitri kembali membereskan dagangannya, tiba tiba merasa pusing hingga oleng
“ eh, ibu kenapa?” hana panik “ ibu duduk aja ya, biar hana yang bereskan semuanya” memberikan segelas air putih
“ ga apa apa, ibu Cuma pusing sedikit” lalu meminum air yang hana berikan hingga tandas
Hana buru- buru membereskan dagangan, supaya bu fitri bisa cepat pulang dan istirahat.
Setelah selesai mereka segera kembali pulang.
Sementara Di keluarga pak Gunawan semua orang sudah kumpul semua termasuk putri yang sudah sembuh dari traumanya pasca kecelakaan hari itu. Mereka menunggu satu orang yang jarang sekali pulang ke rumah dan memilih tinggal di apartemennya. Jadi mereka dia mau menyia- nyiakan momen makan malam bersama ini. Tak lama Reza terlihat menuju ke meja makan dan memberikan bungkusan sate tersebut pada sang mama.
Reza berjalan menuju kamar untuk membersihkan diri, setelah seharian bekerja. 20 menit kemudian reza muncul dengan keadaan yang sudah segar dan menuruni tangga
“malam dek”sapa Reza pada Putri, kemudian duduk disebelahnya
“Kak” putri tersenyum
“Kamu dapat salam dari tukang sate” ucap reza sambil menyendok makanan yang sudah disiapkan mama Nela
Semua orang menengok ke arah reza dengan tatapan bingung, pasalnya bagaimana bisa putri berkenalan dengan tukang sate. Sementara tiga bulan terakhir ini dia hanya tinggal dirumah.
“siapa za” tatapan bingung mama Nela,
Reza hanya mengedikkan bahunya saja sebagai jawaban.
Setelah makan malam selesai mereka duduk diruang keluarga, putri kembali ke kamar untuk istirahat setelah meminum obat.
“Gimana za, perusahaan?” pak Gunawan membuka obrolan
“Ya seperti yang papa Lihat” sambil sibuk dengan leptop dipangkuannya
“sering pulanglah kerumah za, jangan pulang ke apartemen terus” tegur Nela
“hmm”Reza bergumam
Mama dan papa Reza menghela napas. Pasalnya setelah reza ditinggal sang kekasih dulu, dia berubah jadi manusia dingin dan tertutup. Entah apa yang terjadi pada mereka, yg jelas Reza berubah menjadi sosok yang jauh berbeda
Kemudian mama Nela teringat tukang sate yang Reza sebutkan di meja makan tadi
“ Za, gimana ciri ciri tukang sate tadi “ mama Nela mulai penasaran
“ mmm.. dia perempuan, rambutnya di ikat “jawab Reza sambil sibuk dengan leptopnya
“ terus ?” menunggu reza berbicara lagi, tiba tiba
“ udahlah ma, nanti kita cari tau” jawab pak Gunawan, kemudian mama Nela cemberut
“ Reza ke kamar dulu ya,” pamit Reza, kemudian langsung beranjak menuju tangga
“ hmm “ gumam sang papa, yang sedang sibuk menonton bersama sang istri ditemani dengan teh hangat beserta cemilannya
Drett..drettt....drettt
Hp Reza bergetar, ketika dilihat ternyata panggilan dari bagas sang asisten
“ya, ada apa?” tanya Reza
“ gue di rumah dia bro, lu mau kesini ga??" Sambil mengangguk ke arah rendi, sang sahabat
“ oke, ke sana” langsung bergegas mengambil kunci mobil kemudian turun ke bawah
“ loh mau ke mana za?” tanya mama Nela
“ ke rumah rendi” lalu berpamitan kepada orang tuanya yang kebetulan masih sibuk menonton televisi
“ hati-hati za” ucap mama Nela
“hmm..” kemudian reza keluar menuju mobilnya
tiga puluh menit kemudian Reza sudah sampai di apartemen Rendi, kemudian menuju ke lantai paling atas setelah memarkirkan mobilnya.
tring...
bunyi pintu lift terbuka, lalu menekan bell pintu.
tak lama muncul sosok Bagas dibalik pintu
"tumben lama bro?" bagas berjalan masuk terlebih dahulu
" dari rumah bokap tadi. gimana, ada kabar lagi?" Reza duduk sambil mengambil vodka yang baru saja dituangkan untuknya
" sampai sekarang belum ada" jawab Rendi, meminum kembali gelasnya
" hah,, susah sekali di cari orang itu" keluh Bagas
"kita harus terus mencarinya sampai dapat" jawab Reza dengan tampang yang agak sedikit marah dan kecewa
" oke, suruh orang kita jangan sampai lengah, aku tau dia tidak bisa pergi jauh. Kecuali ada orang lain yang melindunginya" usulan rendi
Mereka bertiga menghabiskan malam dengan mengobrol dan mencari cara untuk mengembangkan bisnis.
karena besok adalah weekend, jadi mereka berencana bergadang hingga pagi.
hai para pembaca, salam kenal dari saya. jangan lupa tinggalkan jejak ya dengan cara komen dan vote. terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Imm@
lanjut
2024-09-05
0