Menonton

Siang ini Hana bersiap untuk pergi, karena Hana sudah memiliki janji dengan Luna menonton bioskop di slah satu mall ternama di kota mereka.

Drett...drettt

Hana mendengar HP nya bergetar langsung mengambilnya, dan melihat siapa yang sedang memanggilnya

“ kamu udah berangkat “ tanya Luna di seberang sana

“ aku baru saja mau pergi, kenapa gitu?? “ tanya Hana sambil menyalakan motornya

“ taksi online aku mogok, kayanya bakal telat “ Luna memberi tahu

“ oke, aku tunggu kamu disana saja ya “ hana memutuskan teleponnya. Lalu melajukan motornya menuju mall tersebut

Di tengah perjalanan Hana melihat Luna yang sedang berdiri di samping mobil yang sedang di perbaiki oleh sang sopir. Hana menepikan sepeda motornya

“ Lun, kamu masih di sini ?” tanya Hana

“ mobilnya mogok lagi Han “ Luna menghela napas panjang.

“ bareng aku aja yuk “ ajak Hana. Kemudian mereka berdua pergi bersama

Sesampainya di parkiran mall Hana mengucap syukur. Pasalnya siang hari ini matahari begitu terik, padahal jam menunjukkan pukul satu siang

“ Alhamdulillah “ ucap Hana

“ Akhirnya, sumpah panas banget Han “ ucap Luna sambil membuka helmnya

“ kita beli makan dulu yuk, laper nih “ ajak Hana

“ yuk ah, tenggorokanku juga udah kering banget “ Luna langsung menuju tempat yang mereka tuju

“ eh kita makan apa nih? “ meminta saran Hana

“ bagaimana kalau itu yang itu saja “ Hana menunjuk restoran cepat saji

“ Boleh lah, biar ga makan waktu juga “ Luna dan hana pergi ke restoran cepat saji itu

Hana dan Luna memilih menu, kemudian Luna memanggil pelayan

“ Mas, aku mau pesan “ Luna memanggil pelayan

“ ya mba, siap “ sang pelayan menghampiri Luna

“ kita pesan satu nasi, tiga ayam, satu burger, sama kentangnya satu juga. Oh ya, minumnya dua air mineral saja ya “ Luna mengatakan pesanannya

“ baik mba, silahkan tunggu sebentar ya “ pamit pelayan itu, kemudian pergi

“ Lun, aku ke toilet dulu ya sebentar “ pamit Hana, Luna pun menganggukkan kepalanya

Setelah keluar dari pintu toilet, Hana bertemu Ranti atasannya yang sama- sama baru keluar.

“ eh bu Ranti, ternyata di sini juga “ sapa Hana

“ ya Han, kamu juga “ tanya Ranti balik

“ aku lagi makan di sini bu sama Luna, ibu mau gabung “ tawar Hana

“ ah tidak usah, aku ke sini bersama seseorang “ menolak halus ajakan Hana

“ sama pacar ya bu “ goda Hana, lalu Ranti tersenyum malu

“ aku duluan Han “ Ranti langsung pergi dengan wajah yang merona

Hana yang melihatnya pun ikut tersenyum. Ranti juga masih muda, usianya baru 26 tahun. Tapi berkat otaknya yang cerdas jadi dia bisa cepat naik jabatan. Maka dari itu sekarang Ranti bisa memimpin departemen Hana

Setelah keluar dari sana. Hana melihat bu Ranti sedang mengobrol dengan seorang lelaki yang membelakanginya. Kemudian Hana berjalan menuju meja makan dimana Luna sedang menunggunya

“ kok lama sih “ protes Luna

“ tadi aku ketemu bu Ranti di toilet, makanya lama “ Hana menjelaskan

“ dia makan di sini juga, Mana??” Luna celingukan mencari keberadaan bu Ranti

“ udah ah, kita makan dulu saja. Sebentar lagi filmnya akan dimulai “ titah Hana

“ baiklah “ Luna menghela napas panjang kemudian makan dengan cemberut

Setelah selesai mereka langsung berlari untuk membeli tiket dan masuk untuk menonton. Karena tadi ada drama perut Luna sakit akibat kekenyangan.

Sementara bu Ranti dan Pria yang di maksudnya itu adalah Bagas, sang asisten CEO. Sekarang mereka sedang berada di parkiran mobil karena Bagas harus pergi sekarang.

“ maaf ya, aku ga bisa anterin kamu pulang cantik “ sesal Bagas

“ tidak apa, taksi online ku juga udah sampai” ranti tersenyum

“ makasih cantik, aku pergi dulu “ Bagas mengelus lembut pipi Ranti lalu pergi

Sementara Ranti yang mendapat perlakuan itu terdiam kaku. Jantungnya berdetak kencang pipinya juga merah merona. Sungguh terlalu manis untuk Ranti. Kemudian suara panggilan telepon di HP Ranti membuyarkan semuanya

“ ya pak, saya kesana “ ucap Ranti. Ternyata sopir taksinya sudah menunggu. Ranti langsung bergegas pergi

Dua jam sudah berlalu, film yang di putar pun telah usai. Sekarang Hana dan Luna sedang duduk di pinggir danau tak jauh dari mall tersebut. Mereka sama- sama terdiam, sibuk dengan pikiran mereka masing- masing. Lalu Luna membuka obrolan mereka

“apa aku salah mencintai seseorang Han?” tanya Luna dengan pandangan lurus kedepan

“ tidak ada yang salah dengan cinta Lun “ Hana yang menatap lurus ke danau pun menoleh kearah Luna

“ kita tidak bisa memilih mau mencintai siapa , karena cinta itu tumbuh begitu saja tanpa mengenal siapa dan kenapa harus dia” lanjut Hana

“ lalu aku harus bagaimana Han, aku ingin bersama dia. Tapi aku ga kuat dengan sikap kasarnya itu “ Luna mulai cerita

“ itu tergantung padamu Lun, jika baik bagimu maka lanjutkan. Kalau tidak maka lepaskan” saran Hana

“ aku takut dia tidak menerima keputusanku Han “ Luna mulai terlihat sendu

“ cobalah terlebih dahulu “ Hana meyakinkan Luna

Kemudian mereka beranjak pergi dari sana. Hana mengantarkan Luna ke tempat kosnya. Baru hendak pergi dari kos Hana mendapatkan telepon dari Indra

“ ya Dra, kenapa? “ tanya Hana

“ masih dimana, ini udah jam tujuh malam” tanya indra di seberang sana

“ Ini mau pulang, habis antar Luna pulang dulu “jawab Hana

“ hati- hati di jalannya “ setelah mengatakan itu, Indra langsung mematikan teleponnya

“ Dasar bawel “ gerutu Hana, lalu kembali menyalakan motornya kemudian pergi

Baru sampai Hana mulai dikejutkan oleh kedatangan Indra yang tiba- tiba

" astaga Indra, aku kaget tau " Hana terlonjak kaget

" ini pakai, dan ikut aku " memberikan paper bag berisi pakaian

" tapi kemana? " tanya Hana

" sudah buruan, aku tunggu 30 menit. Dandan yang cantik " kemudian Indra mendorong Hana masuk agar segera mengganti baju dan berhias

ketika indra sedang memainkan HP, muncul sebuah panggilan dari sang mami

" yes mam, sebentar lagi aku pergi " jawab Indra malas

" Dia sudah menunggu kamu anak nakal " ucap mami Lisa

" ya, aku berangkat " kemudian langsung mematikan sambungan teleponnya

" sadar anak kurang ajar " mami Lisa tak terima panggilan teleponnya di putus begitu saja oleh sang anak kesayangannya

Indra mengusap kasar wajahnya, pasalnya ini untuk yang kesekian kalinya sang mami merencanakan kencan buta untuknya

Terlihat Hana dengan gaun yang sederhana tapi terlihat cantik di pakainya. Dengan sedikit polesan makeup dan tas kecil ditangannya

" Bagaimana tuan, apa sudah sesuai dengan permintaan mu" gurau Hana

" harusnya kamu saja yang aku kencani " keluh Indra, mulai bosan dengan tingkah sang mami

" mulai deh " Hana ikut Indra masuk kedalam mobil, dan mereka pergi menuju salah satu restoran bintang lima

Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys,,

dengan cara vote dan komen. maaf kalau belum sesuai dengan keinginan kalian.

Ikutin terus novel ini

terima kasih🙏🙏🙏

Episodes
1 Bukan inginku
2 Dalam perjalanan
3 Menjemput
4 Bertemu Kembali
5 Rapuhnya Hana
6 Pemakaman
7 Pesona Hana
8 Pantai
9 Kejutan Indra
10 Pasar malam
11 Menonton
12 Sandiwara Indra
13 Kecerobohan Hana
14 Dinas luar kota
15 Trending topik
16 Kisah kelam Reza
17 Kecemburuan Ranti
18 Hari yang melelahkan
19 Berbelanja
20 Pertolongan Hana
21 Penjelasan Reza dan Hana
22 Perdebatan di pagi hari
23 Rencana mereka
24 Barbeque di pantai
25 Bergabung
26 Prasangka Indra
27 Cerita Gunawan part 1
28 Cerita Gunawan part 2
29 Agung orang baik
30 Terlambat
31 Ranti kepergok oleh Hana
32 Bengkel
33 Hilangnya kesucian Hana
34 Kepanikan Reza
35 Hana tersadar
36 Indra khawatir
37 kabar dari Hana
38 Kembali bekerja
39 Keputusan Hana
40 Menjadi seorang istri
41 Masakan Hana
42 Mencoba Menerima
43 Mengundang Bagas
44 ke puncak
45 Memancing
46 Terjebak hujan
47 Kembali pulang
48 Hadir Kembali
49 Awal bertemu Rania
50 Ditemukannya Rania
51 Perubahan Hana
52 Garis Dua
53 Tidak pulang
54 tak sadarkan diri
55 Rahasia Hana
56 Tinggal bersama
57 Sandiwara Rania
58 Kepergian Reza
59 Pengganggu
60 Semangkok mie
61 Periksa kandungan
62 Mila dan Luna yang menginap
63 Pengawasan Reza
64 Kejutan Untuk Hana
65 Liburan
66 Pecel ayam
67 Bertemu penganggu lagi
68 Kegelisahan Reza
69 Kepulangan Reza
70 insiden Hana dan Rania
71 Di tempat yang berbeda
72 Menemani Hana
73 Kekecewaan Hana
74 Sakit Hati
75 Bukan inginku
76 Fakta mengejutkan
77 Terlambat membebaskan
78 Merawat Hana
79 Alasan Reza
80 Bertanya pada Mila dan Luna
81 Indra kembali
82 Diketahui Orang tua Reza
83 Lanjutan
84 Ingin memberi kabar
85 Surat untuk Luna dan indra
86 isi surat
87 Mendapat titik terang
88 Bekerja sama
89 Berpindah tempat
90 kehilangan jejak
91 Penyesalan
92 Reza sakit
93 Merasa bosan
94 Semakin Dekat
95 Datang kembali
96 Mulai mencari
97 Rania datang ke kantor
98 Rania bertemu Fadli
99 Ijin Bekerja
100 Hana mengajar
101 Stroberi putih
102 Ngidam
103 perjalanan mencari stroberi
104 senjata makan tuan
105 Menguntit Martin
106 bertemun kembali
107 akibat mengerjai Luna
108 pertemuan Hana
109 kecewanya Indra
110 temu kangen
111 kembali di culik
112 bersatu membebaskan Hana
113 pelakunya Rania
114 Tertangkap
115 Nasihat Indra
116 Mengetahui Kejahatan Rania
117 penyesalan Rania
118 Meminta maaf pada Hana
119 Reza cemburu
120 Demi Hana
121 Ikut Menjenguk Hana
122 kepergian Indra dan kepulangan Hana
123 penyambutan Hana
124 Kehangatan mama Nela
125 kumpul kembali
126 Lamaran Indra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bukan inginku
2
Dalam perjalanan
3
Menjemput
4
Bertemu Kembali
5
Rapuhnya Hana
6
Pemakaman
7
Pesona Hana
8
Pantai
9
Kejutan Indra
10
Pasar malam
11
Menonton
12
Sandiwara Indra
13
Kecerobohan Hana
14
Dinas luar kota
15
Trending topik
16
Kisah kelam Reza
17
Kecemburuan Ranti
18
Hari yang melelahkan
19
Berbelanja
20
Pertolongan Hana
21
Penjelasan Reza dan Hana
22
Perdebatan di pagi hari
23
Rencana mereka
24
Barbeque di pantai
25
Bergabung
26
Prasangka Indra
27
Cerita Gunawan part 1
28
Cerita Gunawan part 2
29
Agung orang baik
30
Terlambat
31
Ranti kepergok oleh Hana
32
Bengkel
33
Hilangnya kesucian Hana
34
Kepanikan Reza
35
Hana tersadar
36
Indra khawatir
37
kabar dari Hana
38
Kembali bekerja
39
Keputusan Hana
40
Menjadi seorang istri
41
Masakan Hana
42
Mencoba Menerima
43
Mengundang Bagas
44
ke puncak
45
Memancing
46
Terjebak hujan
47
Kembali pulang
48
Hadir Kembali
49
Awal bertemu Rania
50
Ditemukannya Rania
51
Perubahan Hana
52
Garis Dua
53
Tidak pulang
54
tak sadarkan diri
55
Rahasia Hana
56
Tinggal bersama
57
Sandiwara Rania
58
Kepergian Reza
59
Pengganggu
60
Semangkok mie
61
Periksa kandungan
62
Mila dan Luna yang menginap
63
Pengawasan Reza
64
Kejutan Untuk Hana
65
Liburan
66
Pecel ayam
67
Bertemu penganggu lagi
68
Kegelisahan Reza
69
Kepulangan Reza
70
insiden Hana dan Rania
71
Di tempat yang berbeda
72
Menemani Hana
73
Kekecewaan Hana
74
Sakit Hati
75
Bukan inginku
76
Fakta mengejutkan
77
Terlambat membebaskan
78
Merawat Hana
79
Alasan Reza
80
Bertanya pada Mila dan Luna
81
Indra kembali
82
Diketahui Orang tua Reza
83
Lanjutan
84
Ingin memberi kabar
85
Surat untuk Luna dan indra
86
isi surat
87
Mendapat titik terang
88
Bekerja sama
89
Berpindah tempat
90
kehilangan jejak
91
Penyesalan
92
Reza sakit
93
Merasa bosan
94
Semakin Dekat
95
Datang kembali
96
Mulai mencari
97
Rania datang ke kantor
98
Rania bertemu Fadli
99
Ijin Bekerja
100
Hana mengajar
101
Stroberi putih
102
Ngidam
103
perjalanan mencari stroberi
104
senjata makan tuan
105
Menguntit Martin
106
bertemun kembali
107
akibat mengerjai Luna
108
pertemuan Hana
109
kecewanya Indra
110
temu kangen
111
kembali di culik
112
bersatu membebaskan Hana
113
pelakunya Rania
114
Tertangkap
115
Nasihat Indra
116
Mengetahui Kejahatan Rania
117
penyesalan Rania
118
Meminta maaf pada Hana
119
Reza cemburu
120
Demi Hana
121
Ikut Menjenguk Hana
122
kepergian Indra dan kepulangan Hana
123
penyambutan Hana
124
Kehangatan mama Nela
125
kumpul kembali
126
Lamaran Indra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!