Satu bulan kemudian
Cavero sudah kembali kerja di kantor dan aktifitasnya sudah berjalan seperti biasanya dan sejak mengetahui bahwa yang menolongnya bukan hanya lidya melainkan mertuanya membuat cavero yakin untuk berpisah dari lidya
tak mudah awalnya karena lidya masih tak terima namun cavero memberikan sejumlah uang dan juga satu unit mobil dan apartemen sebagai rasa terima kasihnya dan juga perpisahan dan ada perjanjian jika lidya tak akan mengusik lagi kehidupan cavero
Saat ini cavero sudah menjadi seorang ceo di perusahaan papanya yang sudah pensiun dari pekerjaan dan hanya ingin menikmati masa tua bersama dengan sang istri
"permisi pak, ini laporannya" monic masuk ke ruangan cavero, sebagai sekretaris baru yang membantu pekerjaan cavero
"letakan disini" cavero menunjuk meja kerjanya dan mengibaskan tangan meminta monic keluar dari ruangannya karena sedang sibuk
"baik pak, maaf pak nanti siang ada jadwal rapat dengan perusahaan LH di hotel JM sekalian makan siang disana" ucap monic sebelum pergi meninggalkan bosnya
"ya, ingatkan saya lagi nanti" cavero melihat monic menganggukan kepalanya sebelum keluar
Cavero melanjutkan kegiatannya lagi dan ponselnya berdering, senyumnya melebar seketika melihat siapa yang menelfonnya
"kemana aja, saya pikir sudah mat* ngga ada kabar!" ucap cavero usai mengangkat panggilan telfon yang ternyata dari sahabat lamanya yang beda bidang pekerjaan
"tanya kabar dulu cav, saya denger kamu sudah jadi orang sukses sekarang, oh iya cav hari ini ada waktu ngga?
Saya lagi di Jakarta sekarang"
"bisa setelah makan siang, bagaimana?" jawab cavero
Temannya pun setuju untuk bertemu setelah makan siang di tempat yang sama dengan cavero meeting
Lalu keduanya memutuskan panggilan telfon dan dengan semangat cavero mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk akibat galaunya di tinggal istri dan sampai saat ini masih belum ia ketahui keberadaannya
Flashback on
Seminggu kepergian tifany, setiap hari cavero mendatangi rumah mertuannya dan berharap ada informasi untuknya
"pi, saya mohon beritahu dimana tifany, saya janji akan merubah semuanya dan menjaga tifany dengan baik. Saya yakin tifany juga memiliki perasaan yang sama dengan saya pi" cabero memohon kesekian kalinya pada papi malik
Dan jawabannya tak berubah "jangan ganggu anak saya lagi, saya belum urus perceraian kalian karena tak mau mengganggu pendidikan anak saya. Jadi setelah dia selesai saya akan segera urus.
Jika kamu sudah mau menikahi kekasihmu silahkan saja!" pak malik menutup pintu dengan keras dan membuat cavero sedikit kaget
Cavero masih melakukannya setiap hari sampai tiba waktunya cavero melihat foto yang ada diponsel mami yuanita "lihatlah anak saya sudah bahagia dengan kekasih lamanya juga. Mereka akan meikah setelah tifany lulus kuliah" mami yuanita
Mendapatkan foto dari melvin yang sengaja memaksa tifany berfoto dengan mantan kekasihnya yang kebetulan bekerja di negara yang sama dengan tifany kuliah saat ini
"benarkah mi?" cavero memastikan kembali dan mertuanya itu mengiyakan. Cavero sempat tak percaya karena elsa pernah bilang jika tifany juga memiliki perasaan padanya. Namun cavero sadar jika selama ini tak berlaku baik pada istrinya
Dan akan menerima semua keputusan tifany yang kembali menjalin hubungan dengan kekasihnya dulu dan juga terlihat baik dan orang yang sama dengan cavero lihat saat berfoto dengan tifany di depan rumahnya beberapa bulan lalu
Flasback off
Siang hari tiba saatnya cavero pergi ke hotel untuk rapat dengan kliennya dan menemui sahabatnya sekaligus "monic kamu dikantor saja, saya ngga akan kembali ke kantor jadi saat jam kerja selesai pulanglah" ucap cavero memberitahukan kepada sekretarisnya sebelum pergi meninggalkan kantornya
"baik pak, ini berkasnya" monic menyerahkan beberapa berkas untuk rapat pada cavero
lalu cavero pergi meninggalkan kantor dengan tak sabar akan bertemu sahabatnya semasa kuliah dulu, namun keduanya berpisah sejak kejadian kecelakaan terjadi dan sejak itu pula cavero hanya dekat dengan lidya
Satu jam perjalanan cavero memarkirkan mobilnya dan menuju ruang rapat yang sudah ditentukan
"selamat siang pak cavero" sapa seorang klien yang sudah tiba lebih dulu daripada cavero
"siang pak, terima kasih sudah menunggu" cavero menjabat tangan kliennya
"tidak masalah pak, kebetulan saya sedang dekat daerah sini, mau pesan apa pak?" tanya klien pada cavero
"nanti saja, kita selesaikan dulu kontrak kerjanya" cavero membaca dokumen dan proposal dari klien sebelum menyetujui atau menolak bekerjasama dengan perusahan LH
"oke saya setuju dan tak ada poin yang harus diperbaiki, segera kirimkan salinannya kepada sekretaris saya" ucap cavero tak mau berlama-lama karena keduanya juga sama-sama ada kegiatan lain
Lalu saling berpamitan dan cavero segera menghubungi sahabatnya menuju tempat ketemu
"cav!" suara panggilan dari ujung restoran di hotel yang sama dengan cavero rapat
"hei, apa kabar bro!" cavero menjabat tangan sahabatnya dan segera duduk di bangku berhadapan
"baik lah, kamu apa kabar? Denger-denger udah menikah dan ngga kabar-kabar" baru saja ketamu cavero sudah diingatkan dengan tifany lagi
Dan rasanya lebih sakit lagi karena ada rindu yang dipendamnya saat ini.
"kurang baik, hampir jadi duda sekarang malahan saya" cavero bukan tak mau memperjuangkan tifany tapi mungkin orang tuanya benar. Saat ini tifany sudah bahagia dengan pilihan hatinya
"maaf saya ngga tahu, kita bahas yang lain saja" sebagai sahabat yang cukup lama tak bertemu dengan cavero tak tahu apapun tentang kisah cintanya selain dengan lidya
"santai saja, kamu sendiri bagaimana? Sudah punya pasangan reg?" cavero juga ingin tahu dengan kisah cinta sahabatnya yang sejak kuliah tak pernah sekalipun berpacaran
setelah cavero tahu ternyata regi dulu suka pada lidya itupun setelah regi dan cavero berpisah karena mengambil bidangnya masing-masing
"belum, tapi sedang mengusahakan makanya pas cuti saya langsung kesini, sekalian ke rumah saudara" jawab regi
Ia sudah melupakan lidya dan berharap cavero bahagia dengan lidya, namun malah mau berpisah dan regi tak berani menanyakan lebih jauh lagi
"sekarang tugas dimana?" tanya cavero pada regi
"masih di bali, mau pengajuan untuk pindah ke jakarta saja" regi juga membahas tentang pekerjaan dan keduanya asik dalam obrolan mengenang masa bersama hingga tak terasa waktu semakin sore
"cav, saya pamit dulu ya, lain kali sambung lagi! urusan cinta urgent" regi berpamitan pada cavero
setelah menerima panggilan telfon dari seseorang yang dapat dipastikan adalah seorang wanita
"andai masih ada kesempatan, saya akan kejar kemana pun kamu pergi sayang" cavero melihat foto diwalpaper ponselnya
Hanya satu foto pernikahan yang ada di ponsel cavero itu pun karena mamanya yang mengabadikannya,
"maafkan saya fan, saya hanya bisa menyesalinya sekarang" dadanya kembali sesak saat mengingat tifany dan hanya sia-sia saja
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments