Jangan suka!

Seminggu berlalu sejak kedatangan mertuanya dan minggu ini cavero serta tifany diminta untuk menginap karena ada acara ulang tahun pernikahan mama melia dan papa hilman

Cavero sudah siap dengan menggunakan jas warna hitam dan duduk santai menunggu tifany keluar dari kamarnya

"ayo!" ajak tifany yang sudah siap dengan dress hitam juga sesuai dengan dresscode pesta

Cavero terdiam menatap bidadari yang baru saja keluar dari kamarnya dan membuatnya enggan untuk berkedip

"mau berangkat ngga?" tifany melihat cavero malah bengong tak menjawab ucapannya

"mas, jadi ke rumah mama ngga!" tifany kesal dan memukul lengan cavero dengan bantal di sofa cukup keras

"aduh! Apa-apan sih fan?" cavero baru sadar sejak tadi tak hanya terpesona tapu entah apa yang dibayangkan olehnya

"kamu yang apa-apaan! Ditanya malah bengong" tak mau kalah tifany balas membentak cavero

"iya ayo berangkat" cavero mengalah akhirnya karena memang ia terpana oleh istri yang sudah tiga bulan ini dinikahinya

di dalam mobil keduanya masih terdiam dan tak saling bicara, hanya mendengarkan musik yang menemani sepanjang perjalanan keduanya sampai di rumah orang tua cavero

Tifany turun lebih dulu dari mobil tanpa menunggu di bukakan oleh sang suami. Tamu pun cukup ramai berdatangan menghadiri pesta ulang tahun pernikahan mama melia dan papa hilman

Tak terkecuali juga orang tua tifany yang sudah datang lebih awal dan menunggu anaknya datang juga

"mami" tifanya berlari dan memeluk maminya, tentu saja ada rasa rindu karena sudah jarang sekali bertemu sejak menikah

"sayang malu ih sama cavero, masak masih kayak bocah" ledek mami yuanita

"sudah, sudah ayo temui mertuamu pasti sudah menunggu" papi malik mengajak anak dan menantunya menemui sang besan "dimana kadomu fan?" papi malik tak melihat tentengan dari anak dan menantunya

"oh iya aku lupa, mas ada di mobil bisa pinjam kuncinya?" tifany berniat mengambil sendiri kado yang sebelumnya dia buatkan khusus untuk sang mertua

"mas temani saja!" cavero pamit pada mertuanya untuk menemani istrinya mengambil kado untuk orang tuanya. Bahkan cavero juga tak tahu apa isinya karena memang tifany bilang ingin memberikan hadiah khusus dari tangannya sendiri

"hm, iya" tifany berjalan menuju halaman rumah dan membuka pintu mobil yang sudah tak dikunci oleh cavero

"mas bantuin" tifany susah mengambil kue yang cukup berat ditangan mungilnya dan berharap suaminya peka namun harus diminta dulu untuk membantu

Sebenarnya tifany sudah cukup menghindari cavero karena tak mau memiliki perasaan pada suami yang tak memiliki perasaan padanya

Namun terkadang perasaanya sulit untuk di kontrol jika cavero berada di dekatnya

"nah gitu bilang dong kalau butuh bantuan" cavero mengambil kotak kue dari tifany dan akan membawanya

tiba-tiba datang seorang wanita tak lain dan tak bukan "oh, jadi gini kalau aku keluar kota kamu mesra-mesraan sama istrimu, Bagus ya!" lidya datang dan marah-marah dan mendorong kotak kue yang cavero pegang

Brak

"aaaa!" tifany berteriak dan mencoba menyelamatkan kue namun naas sudah jatuh kelantai dan tek terselamatkan

Tifany membuka kotak dan didalamnya kuenya sudah hancur, sambil menangis tifany memungut kue yang dia buat dengan jerih payahnya

"lidya kamu ini kenapa? Ayo minta maaf" cavero menarik tangan lidya dan memaksa untuk minta maaf pada tifany

Bahkan lututnya terluka karena dressnya tak menutupi lututnya saat tifany tersungkur mencoba menyelamatkan kue buatannya

"jangan harap! Salah dia sendiri gat*l sama pacar orang" lidya membantah dan malah menghina tifany

"fan udah biarkan nanti biar dibereskan mba. Ayo masuk" cavero mengajak tifany masuk agar tak terjadi keributan lebih panjang lagi dan dilihat banyak orang

"lidya kamu pulang dulu besok kita ketemu lagi, jangan buat keributan disini" cavero mengusir lidya meski tak terima namun terpaksa ia menuruti cavero yang terlihat marah

Lidya tahu bagaimana seramnya cavero jika sudah marah. Dan sudah paham betul bagaimana sifatnya, sudah dua tahun lebih keduanya menjalin hubungan sejak peristiwa yang menimpa cavero dan lidya adalah penolong baginya

"fan, udah fan ayo masuk nanti biar saya yang jelaskan pada mama dan papa, ayo banyak orang yang lihat disini" tifany beranjak dan mengusap air matanya

Hatinya benar-benar hancur bahkan cavero membiarkan pacarnya merusak kue buatannya dan memintanya pergi begitu saja, dengan lutut yang terasa perih namun tak terlihat karena tertutup dressnya

"ma, pa maaf ya tifany ngga bawa kado buat ulang tahun pernikahan mama dan papa" tifany memeluk mama dan papa mertuanya merasa bersalah tak membawa kado

"ngga apa-apa sayang, jangan sedih mama dan papa sudah sangat bahagia kalian datang" mama melia begitu baik dan tak merasa kecewa

"tadi tifany buatkan kue yang bagus dan enak buat kado mama dan papa, tapi tadi cavero menjatuhkannya saat mengambil di mobil ma, pa maaf ya" cavero membela tifany sekaligus lidya

Dan bertanggung jawab atas perbuatan lidya yang mendorong kue untuk kado

"ya ampun sayang, makasih banyak ya sudah repot-repot" mama melia mengusap pipi tifany yang terlihat sedih dan habis menangis

"ada fotonya ngga fan?" mami yuanita ingin melihat hasil buatan anaknya yang katanya sedang les memasak

"ada ma, tadi pagi sempet tifany foto" tifany membuka tasnya dan mengambil ponselnya

"ini ma, pa buatan tifany" tifany memperlihatkan hasil karyanya, bahkan cavero juga belum melihat

apa yang sudah ia jatuhkan di halaman rumah

"bagus banget ini, pa lihat deh tifany buat kado seindah ini" mama melia memuji dan memperlihatkan pada suaminya

"iya bagus banget, makasih ya nak" papa hilman juga bangga dapat kado seindah itu meski hanya gambar

"kirimin fotonya nak, biar mama mau post di sosmed nanti pasti banyak yang suka" mama melia membuat tifany tak sedih lagi

Tanpa sadar tangan cavero memeluk pinggang tifany dan mendekatkan kedua tubuh mereka saling bersentuhan

mama melia memamerkan foto kue tifany pada teman-temannya yang lain dan ikut memuji menantunya itu.

"maaf ya karena saya ngga hati-hati kue mu jatuh" cavero dengan penuh kehangatan mengatakan pada tifany

"iya ngga apa-apa, harusnya aku yang bawa sendiri" tifany menyayangkan kenapa meminta tolong pada cavero

acara pun selesai tifany dan cavero diminta menginap di rumah mama melia. Dan orang tua tifany sudah lebih dulu pulang

"kalian istirahat saja, besok baru kita ngobrol lagi" mama melia meminta anak menantunya ke kamar dan istirahat

Tak ada waktu untuk berdebat tifany yang merasa kakinya tak nyaman segera mandi dan mengganti pakaiannya yang di pinjami milik adik cavero

Episodes
1 Menikah
2 Masih Kekasihku
3 Drama king
4 Pisah Ranjang
5 Pacarnya Suami
6 Mantan Jadi Teman
7 Tiba-tiba baik
8 Mengalah
9 Menghilang
10 Urusan Masing-Masing
11 Tak punya perasaan
12 Menghindar
13 Jangan suka!
14 tak ada jarak
15 tanpa ku kau akan mati
16 sudah harus berakhir
17 Terlambat
18 beda negara
19 Penyesalan yang terlambat
20 Teman baik
21 Bukan orang asing
22 tifany wisuda
23 inikah waktunya
24 Jangan Temui lagi
25 pacaran
26 Kasih kesempatan
27 Perjuangan cavero
28 tanda apa ini?
29 perhatian tifany
30 Regi dan elsa
31 Meluluhkan
32 perasaan yang sama
33 Bersama lagi
34 Restu orang tua
35 Rindu serindunya
36 Rumah kita
37 Suami istri
38 Masih banyak waktu
39 alergi makanan
40 Dua-duanya salah
41 bukan kelainan
42 Aku milikmu (18+)
43 Gara-gara elsa (18+)
44 mulut susah di rem
45 Quality time
46 Calon anak
47 OTW babymoon
48 Bumil kuadrat
49 Sakit
50 mencari solusi
51 Kabur
52 Sembunyi
53 Pengumuman
54 Ketemu
55 Perawatan ekstra
56 Dua kesayangan
57 Kritis
58 Cari nama
59 Tips Jitu
60 Berhasil
61 waktu tanpamu
62 Kabar buruk
63 Seorang Ibu
64 Tak berguna
65 Dukungan keluarga
66 Aktivitas baru
67 Rahasia
68 Sikap yang aneh
69 Bukan karena fisik
70 Putus Asa
71 Kejutan luar biasa
72 Bukan bapaknya
73 program anak
74 Penasaran
75 milik orang lain (edisi melvin)
76 Apakah jodoh?
77 Cinta
78 Pemaksaan (Melvin edisi)
79 bukan tak restu
80 Pahlawan tanpa nama
81 Keluarga bahagia
82 Kabar Suka dan duka
83 Biasa saja
84 Team Istri
85 Seutuhnya part melvin diandra
86 Part lanjutan melvin diandra
87 Firlino
88 Akhir Sebuah Cerita
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Menikah
2
Masih Kekasihku
3
Drama king
4
Pisah Ranjang
5
Pacarnya Suami
6
Mantan Jadi Teman
7
Tiba-tiba baik
8
Mengalah
9
Menghilang
10
Urusan Masing-Masing
11
Tak punya perasaan
12
Menghindar
13
Jangan suka!
14
tak ada jarak
15
tanpa ku kau akan mati
16
sudah harus berakhir
17
Terlambat
18
beda negara
19
Penyesalan yang terlambat
20
Teman baik
21
Bukan orang asing
22
tifany wisuda
23
inikah waktunya
24
Jangan Temui lagi
25
pacaran
26
Kasih kesempatan
27
Perjuangan cavero
28
tanda apa ini?
29
perhatian tifany
30
Regi dan elsa
31
Meluluhkan
32
perasaan yang sama
33
Bersama lagi
34
Restu orang tua
35
Rindu serindunya
36
Rumah kita
37
Suami istri
38
Masih banyak waktu
39
alergi makanan
40
Dua-duanya salah
41
bukan kelainan
42
Aku milikmu (18+)
43
Gara-gara elsa (18+)
44
mulut susah di rem
45
Quality time
46
Calon anak
47
OTW babymoon
48
Bumil kuadrat
49
Sakit
50
mencari solusi
51
Kabur
52
Sembunyi
53
Pengumuman
54
Ketemu
55
Perawatan ekstra
56
Dua kesayangan
57
Kritis
58
Cari nama
59
Tips Jitu
60
Berhasil
61
waktu tanpamu
62
Kabar buruk
63
Seorang Ibu
64
Tak berguna
65
Dukungan keluarga
66
Aktivitas baru
67
Rahasia
68
Sikap yang aneh
69
Bukan karena fisik
70
Putus Asa
71
Kejutan luar biasa
72
Bukan bapaknya
73
program anak
74
Penasaran
75
milik orang lain (edisi melvin)
76
Apakah jodoh?
77
Cinta
78
Pemaksaan (Melvin edisi)
79
bukan tak restu
80
Pahlawan tanpa nama
81
Keluarga bahagia
82
Kabar Suka dan duka
83
Biasa saja
84
Team Istri
85
Seutuhnya part melvin diandra
86
Part lanjutan melvin diandra
87
Firlino
88
Akhir Sebuah Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!