Tifany meminta kepada orang tuanya agar mengizinkannya bertemu cavero dan juga mertuanya, namun tak diperbolehkan oleh orang tuanya dan akan mengirimkan tifany bersama dengan adiknya melanjutkan kuliah diluar negeri
Kebetulan teman orang tua tifany ada yang diluar negeri dan memanfaatkan koneksi untuk mengurus perpindahan tempat kuliah anaknya
"mi, please sekali saja! Papa dan mama ngga jahat sama sekali, mereka sangat baik dan menganggap tifany anaknya. Mereka tidak tahu apapun tengang ini" tifany berusaha memohon
"tifany setuju keluar negeri tapi izinkan tifany mi, pi"
Papi dan maminya tak menghiraukan permohonan tifany bahkan pak malik mendapatkan informasi tentang cavero dan kekasihnya yang sering datang ke rumah dan kantornya
tifany tak bisa lagi beralasan untuk membela suaminya, meski hatinya hanya ingin bertemu sebelum kepergiannya ke luar negeri
"semua sudah siap, besok pagi mami dan melvin pergi bersamamu dan papi tidak bisa ikut harus ada yang diurus" papi malik kekeh pada pendiriannya
di tempat lain
Cavero pulang dalam keadaan mab*k akibat kejadian yang tak diduganya dan membuatnya depresi harus kehilangan tifany selamanya karena ulahnya
Cavero ingin memperbaiki pernikahannya dengan tifany namun ada lidya yang juga tak bisa ia abaikan
"apa dengan begini kamu bisa memperbaiki masalahmu cav?" mama melia sangat sedih melihat kehilangan menantu dan anaknya juga hancur
"semua salah cavero ma, semua sudah terlambat" cavero menangis tak tahu harus bagaimana
"kamu laki-laki jelaskan pada mertuamu dan perbaiki semuanya jika memang kalian masih ingin mempertahankan" ucap papa hilman yang juga tak tega
"tapi cavero sudah menyakiti hati tifany ma, pa! Cavero tak mungkin bisa bersama dengan tifany" cavero mengingat kembali lidya yang membuatnya ingin menyerah
Cavero menceritakan kepada orang tuanya dengan jujur jika selama pernikahan ini tak pernah menyentuh tifany dan pisah ranjang. Serta tetap menjalin hubungan dengan lidya
"maaf ma, pa" cavero sangat menyesal tapi waktu tak bisa diulang "lidya sangat berjasa pada cav ma, pa"
Mama melia seketika ingat apa yang cavero maksud "tunggu! Kamu selama ini masih menjalin hubungan dengan lidya dan tifany tau?" mama melia melihat cavero mengangguk, tak menunggu lama langsung menampar anaknya
"pantas saja pak malik menamparmu, harusnya kamu dipukul lebih keras lagi, mama sama papa ngga pernah ajarin kamu begitu cav!" mama melia murka dan sampai pingsan karena terlalu banyak yang dipikirkan dan rasa malu pada besannya
"ma" cavero panik juga pak hilman lalu membawa mama melia ke kamar dan memanggil dokter
Setelah diperiksa oleh dokter mama melia hanya diminta istirahat saja, dan tak boleh banyak pikiran kemudian dokter pamit
"sebaiknya kamu minta maaf pada tifany dan mertuamu cav, bagaimanapun kamu tetap salah dan menyakiti tifany dan jangan berharap mereka akan memberikan anaknya kedua kalinya
Karena jika papa ada diposisi pak malik juga mungkin kamu sudah papa habisi" pak hilman menepuk pundak cavero yang masih menggenggam tangan mama melia
Sekitar satu jam mama melia mulai sadar air matanya terus menetes tanpa henti "kenapa kamu lakukan itu cav?" mama melia masih tak habis pikir pada anaknya
"ma, sebaiknya mama istirahat dulu kata dokter mama ngga boleh banyak pikiran"
Cavero memeluk mama melia " maafkan cavero ma, jika waktu bisa diulang lebih baik cavero mati dari pada harus begini" ucap cavero
Flashback on
Mama melia dan papa hilman datang ke rumah sakit bersama jeni yang saat itu berusia sepuluh tahun. Setelah mendengar anaknya kecelakaan setelah melakukan pesta kelulusan sarjana bersama teman-temannya
"kalian keluarganya?" tanya dokter yang telah memeriksa cavero
Dengan diantar beberapa teman dan diantaranya lidya yang berada di rumah sakit menunggu cavero yang tak sadarkan diri
"benar dokter" papa hilman langsung diminta ikut ke ruangan dokter
"anak bapak memerlukan banyak sekali kantong darah dan harus segera dioperasi, kebetulan stok dirumah sakit ini hanya sedikit" dokter menjelaskan bagaimana caranya untuk menyelamatkan cavero
Dan yang pertama adalah melakukan operasi yang sangat beresiko dengan keselamatan cavero yang luka cukup parah
Operasi pun dilakukan dan pak hilman sedang pusing mencarikan donor darah yang cocok untuk anaknya
"om darah saya sama dengan cavero, tapi saya punya syarat" lidya mendengar cavero membutuhkan darah langsung menawarkan diri
"tentu apa syaratnya?" mama melia mengiyakan saja
"bantu adik saya, dia harus dioperasi di luar negeri" lidya menegosiasi pada orang tua cavero
"baiklah, kita urus setelah ini ikut saya ke ruangan dokter" papa hilman setuju tanpa pikir panjang dan membawa lidya memeriksa dan hasilnya cocok
Cavero membutuhkan dua kantong darah dan dengan tubuh lidya hanya mampu memberikan satu kantong darah karena dikhawatirkan akan membahayakan bagi pendonor
"hilman, bagaimana keadaanya cavero?" pak malik yang mendengar anak sahabatnya kecelakaan parah langsung datang menjenguk dan sekaligus menenangkan sahabatnya
"masih butuh satu kantong darah lagi dan sangat sulit mencarinya" pak hilman panik
"apa golongan darahnya?" tanya pak malik
"ab, lik" jawab pak hilman
"ayo ambil darahku, kebetulan sama" pak malik segera mendonorkan darahnya pada cavero tanpa diminta dan syarat apapun
Dan cavero selamat mendapatkan dua pendonor darah untuknya.
Cukup lama masa kesembuhan cavero yang akhirnya menundanya untuk melanjutkan studynya
Selama satu tahun itu lidya selalu datang menjenguk cavero dan mengatakan jika didalam darah cavero mengalir darahnya.
Sejak saat itu keduanya dekat dan cavero sangat berterima kasih pada lidya. Hingga cavero melanjutkan kuliah ke luar negeri dua tahun dan lidya tetap setia menunggunya
Awalnya orang tua cavero setuju dan merestui keduanya. namun setelah tahu yang di operasi bukanlah adiknya melaikan kekasih lidya
Orang tua cavero melarang keduanya dekat dan berpacaran. Namun cavero tetap kekeh karena mulai menyukai lidya yang baik dan setia padanya dan tak.percaya ucapan orang tuanya jika lidya selingkuh
Sampai akhirnya cavero diam-diam tetap menjalin hubungan dengan lidya meski sudah menikah.
rasa terima kasihnya lebih besar pada lidya yang menyelamatkannya
flashback off
"kamu bicara apa!" mama melia tak terima dengan ucapan anaknya
"ma, cavero mulai mencintai tifany ma. Bahkan sejak pertama kali tifany main kesini sebelum cavero ke luar negeri ada rasa yang lain untuk tifany ma.
Tapi cavero tak bisa meninggalkan lidya yang sangat berjasa dalam hidup cavero ma. Tanpanya cavero tidak ada di dunia ini ma" cavero berterus terang pada mama melia
Mama melia mendengarkan semua yang cavero rasakan, dan mama melia menjelaskan pada anaknya yang sebenarnya terjadi
Jika yang dikatakan oleh lidya tak sepenuhnya salah dan juga benar. "mertuamu juga menyumbangkan darah untukmu nak, dan untuk lidya dia telah membohongi kami. Jika dia mendonorkan darahnya untukmu kami harus membalasnya dengan membiayai operasi adiknya di luar negeri
Nyatanya itu bukan untuk operasi namun jalan-jalan dengan kekasihnya nak. Mama ada bukti transferannya kalau kamu tidak percaya mama"
Mama melia memberikan ponselnya pada cavero ada foto bukti transfer untuk lidya yang cukup banyak dan juga foto lidya liburan bersama kekasihnya
Mama melia selama ini tak tega memberikan bukti itu dan kali ini mungkin bisa membantu cavero
"kenapa mama ngga pernah bilang, ma cavero salah pada tifany. Cavero harus temui sekarang" cavero bergegas dan mama melia mengizinkannya
Namun waktu sudah larut cavero menunggu hingga pagi hari agar tak mengganggu tifany. Cavero tak bisa tidur menunggu hari menjelang
Dan akhirnya jam menunjukan pukul enam pagi cavero segera bergegas ke rumah orang tua tifany dan akan memohon bagaimana pun caranya akan mendapatkan tifany dan yakin untuk melepaskan lidya
Tiba di rumah orang tua tifany
"bik" sapa cavero
"den cavero, ngga ada orang di rumah den" art tifany membukakan pintu untuk cavero
"kemana?" cavero panik
"mengantarkan non fany dan den melvin ke bandara sejak subuh tadi" ucap art tifany lagi
"bandara?" cavero segera pergi mengejar sang istri ke bandara dan berharap masih bisa menemukannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Okto Mulya D.
Kejar ituuuuuu... penyesalan adanya belakangan Cavero...
2024-10-27
1