Menghilang

pagi hari

Suara ketukan pintu terdengar sangat berisik di jam yang masih sangat petang.

Cavero bangun dari sofa karena ranjang di tempati oleh lidya dan cavero tak mau tidur berdua

"ada apa?" cavero membuka pintu untuk teman tifany yang seperti panik

"tifany ada didalam kan om?" tanya elsa pada suami sahabatnya

Ketika bangun elsa tak melihat tifany, sedangkan semalam masih rapat dan elsa sudah lebih dulu masuk kamar

"loh, bukannya semalam sudah pindah ke kamar kalian?" cavero balik bertanya karena sejak semalam tifany keluar dari kamarnya

"gimana sih om, masa sama istri sendiri ngga peduli gitu! Malah nyimpen pelak*r di kamar" elsa melihat lidya masih tertidur pulas

Di ranjang empuk dan nyaman sementara tifany tak tau kemana.

"bukan salah saya dia pergi, saya ngga suruh dia keluar kok! Mungkin sedang lihat sunrise kali sana cari dulu" cavero menyuruh elsa untuk mencari tifany tanpa rasa cemas

Elsa yang kesal lalu meninggalkan cavero yang tak punya hati menurutnya. Bahkan tak ada rasa bersalah sedikit pun saat istrinya tak ada

"dasar brengs*k!" umpat elsa yang ditujukan pada cavero namun sudah agak jauh dari kamarnya

Elsa menghubungi ponsel tifany dan tersambung

"ponselnya dikamar saya!"

Lalu panggilan terputus

Elsa makin khawatir dan meminta bantuan dari pegawai hotel untuk menemukan tifany dimana keberadaanya sekarang

Sampai hampir siang hari tifany masih belum ditemukan. Elsa kembali menggedor kamar cavero ternyata tidak ada orang.

Entah kemana kedua pasangan tak tahu diri itu. Elsa menangis dan tak tahu harus menghubungi siapa

Elsa takut tapi harus bagaimana lagi mencarinya.

"ngapain nangis lo? Jelek banget!" tiba-tiba tifany muncul dan mengejek sahabatnya yang sedang menangisinya sejak subuh tadi, matanya sembab dan air matanya masih menetes

"kamu dari mana aja sih fan! Aku takut kamu di culik. Tega banget pergi ngga bilang-bilang" elsa menggerutu dan terus mengomeli tifany dan mengecek dibadannya apakah ada yang luka

"maaf ya sa, sepertinya aku pingsan di tangga darurat dan ngga ada yang liat. Aku baru aja sadar dan kaget kok ada ditangga" tifany mengingat-ingat tapi kepalanya sakit

flashback on

"dimana ini?" tifany terbangun dan melihat sekitar ada suara orang sedang mengobrol. Melihat adegan mesra didepan matanya membuat tifany kesal.

Meski tak mencintai cavero tapi kali ini keterlaluan. Cavero benar-benar tak menganggapnya ada.

Tifany yang masih mengantuk berlari keluar kamar dan menutup pintu dengan keras, ingin masuk ke kamar elsa namun tak bawa kunci

Lalu dia keluar dan ternyata liftnya masih lama, akhirnya tifany melewati tangga darurat dan terpeleset disana hingga terjatuh beberapa anak tangga.

Tak ada yang menemukannya sampai tifany terbangun sendiri dan merasakan kepalanya sangat pusing

Lalu tifany kembali ke kamarnya

Flashback off

"udah duduk dulu sekarang, lihat tanganmu dan kepalamu luka, aku minta obat dulu!" ucap elsa merasa kasihan pada tifany. Suaminya tak peduli dengan keadaanya

"sa, apa mas cav nyariin aku?" tanya tifany berharap ada sedikit khawatir dari suaminya

Elsa menggelengkan kepalanya " dia lagi pergi ke pulau bersama pacarnya fan, kamu yang sabar ya" elsa memeluk tifany dan merasakan apa yang sahabatnya rasakan

"ngga apa-apa sa" tifany ngga mau membuat elsa sedih

"kita juga jalan-jalan yuk!" ajak tifany

"kemana? Tanganmu dan keningnya luka fan" elsa khawatir pada tifany. Tapi yang sakit malah lebih bersemangat

"udah ikut aja ayuk" tifany memaksa elsa untuk ikut. Kemarin tifany sudah janjian dengan seseorang akan bertemu

"ponselku di kamar mas cav, sa" tifany ingat pada ponselnya

Tapi malas mau mengambil dan bertemu dengan cavero dan lidya

"udah pake ponselku dulu aja, atau mau beli aja ada ponsel keluaran terbaru lagi loh" rayu elsa

"engga! Sayang uangnya lagian banyak kenangan di ponsel itu" elsa mengingat arya namun dihempaskan lagi

Ia tak mau mengotori pernikahannya dengan selingkuh itu janjinya dengan diri sendiri.

"eh itu dia! Kak regi sini" panggil tifany pada seorang pria perwakan tinggi besar dan cukup tampan

"siapa itu fan, ganteng banget fan" elsa sekali melihat langsung terpesona

"apa kabar fan?" regi memeluk tifany erat dan mengusap punggungnya, rasa rindunya seolah tercurahkan saat itu

"kak kenalin ini elsa sahabat ku" ucap tifany

Regi mengulurkan tangannya "Regi hartanto" memperkenalkan diri dengan elsa yang tak berkedip menatapnya sejak pertama kali melihat

"sa!" panggil tifany dan menyenggol elsa yang masih terpaku

"ehem!" regi berdeham

"elsa putri kak!" elsa menjabat tangan yang sejak tadi sudah hampir ditarik kembali

"maaf tadi lagi mikirin tifany jadi agak oleng" elsa beralasan agar tak terlalu malu

"lapar!" tifany menggelayut manja pada regi. Dan tak sadar dari kejauhan ada sepasang mata yang melihatnya dengan tatapan tak suka

"mau makan apa?" regi bertanya pada elsa bukannya tifany yang bilang kalau dia sedang lapar

"kak, aku yang lapar" tifany merajuk dan memukul lengan regi.

Elsa dan regi menertawakan tifany yang sangat manja dan sedang kesal.

ketiganya memutuskan makan direstoran di luar hotel dan mencari tempat makanan kesukaan tifany dan elsa yaitu seafood

"aku ke toilet dulu, jangan ditinggal ya" tifany meninggalkan elsa dan regi

Keduanya canggung untuk memulai pembicaraan.

"sudah lama berteman dengan tifany?" tanya regi

Elsa menangguk "sejak SMA kita udah dekat, tapi makin dekat lagi saat kuliah" jawab elsa

Dalam hatinya ingin tanya balik tapi apa yang harus ditanyakan elsa bingung

"kok pada diem-dieman kaya musuhan" tifany kembali dari toilet dan menggoda elsa dan regi

"tanganmu kenapa dek?" regi memegang tangan tifany dengan penuh perhatian dan kekhawatiran

Membuat elsa merasa jadi obat nyamuk dan ingin pulang

"terpeleset tadi, ngga apa-apa kok kak" tifany melepaskan tangannya. Dan tak lama makanan datang

Tifany yang kelaparan sejak pagi perutnya tak diisi dan juga ketemu dengan makanan favoritnya. Sampai melupakan regi dan juga sahabatanya

"hati-hati fan" ucap regi dan elsa saat tifany tersedak dan kompak mengambilkan minuman

"cie..cie" tifany meledek dan mendapatkan sentilan dari regi

selesai makan tak langsung kembali ke hotel tifany ingin mengajak regi dan elsa ke pusat perbelanjaan

"kak, mau baju itu couple sama elsa" pinta tifany pada regi

"ambillah mana yang kalian mau" regi membiarkan kedua gadis itu memilih dan membelikannya sebagai hadiah pertemua

Sampai tiba waktunya malam hari tifany minta diantarkan ke hotel.

"terima kasih hari ini kak" tifany mencium tangan regi dan regi mengusap kepala tifany

"masuklah, sudah malam! Kakak harus piket malam ini" ucap regi juga berpamitan pada tifany

Episodes
1 Menikah
2 Masih Kekasihku
3 Drama king
4 Pisah Ranjang
5 Pacarnya Suami
6 Mantan Jadi Teman
7 Tiba-tiba baik
8 Mengalah
9 Menghilang
10 Urusan Masing-Masing
11 Tak punya perasaan
12 Menghindar
13 Jangan suka!
14 tak ada jarak
15 tanpa ku kau akan mati
16 sudah harus berakhir
17 Terlambat
18 beda negara
19 Penyesalan yang terlambat
20 Teman baik
21 Bukan orang asing
22 tifany wisuda
23 inikah waktunya
24 Jangan Temui lagi
25 pacaran
26 Kasih kesempatan
27 Perjuangan cavero
28 tanda apa ini?
29 perhatian tifany
30 Regi dan elsa
31 Meluluhkan
32 perasaan yang sama
33 Bersama lagi
34 Restu orang tua
35 Rindu serindunya
36 Rumah kita
37 Suami istri
38 Masih banyak waktu
39 alergi makanan
40 Dua-duanya salah
41 bukan kelainan
42 Aku milikmu (18+)
43 Gara-gara elsa (18+)
44 mulut susah di rem
45 Quality time
46 Calon anak
47 OTW babymoon
48 Bumil kuadrat
49 Sakit
50 mencari solusi
51 Kabur
52 Sembunyi
53 Pengumuman
54 Ketemu
55 Perawatan ekstra
56 Dua kesayangan
57 Kritis
58 Cari nama
59 Tips Jitu
60 Berhasil
61 waktu tanpamu
62 Kabar buruk
63 Seorang Ibu
64 Tak berguna
65 Dukungan keluarga
66 Aktivitas baru
67 Rahasia
68 Sikap yang aneh
69 Bukan karena fisik
70 Putus Asa
71 Kejutan luar biasa
72 Bukan bapaknya
73 program anak
74 Penasaran
75 milik orang lain (edisi melvin)
76 Apakah jodoh?
77 Cinta
78 Pemaksaan (Melvin edisi)
79 bukan tak restu
80 Pahlawan tanpa nama
81 Keluarga bahagia
82 Kabar Suka dan duka
83 Biasa saja
84 Team Istri
85 Seutuhnya part melvin diandra
86 Part lanjutan melvin diandra
87 Firlino
88 Akhir Sebuah Cerita
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Menikah
2
Masih Kekasihku
3
Drama king
4
Pisah Ranjang
5
Pacarnya Suami
6
Mantan Jadi Teman
7
Tiba-tiba baik
8
Mengalah
9
Menghilang
10
Urusan Masing-Masing
11
Tak punya perasaan
12
Menghindar
13
Jangan suka!
14
tak ada jarak
15
tanpa ku kau akan mati
16
sudah harus berakhir
17
Terlambat
18
beda negara
19
Penyesalan yang terlambat
20
Teman baik
21
Bukan orang asing
22
tifany wisuda
23
inikah waktunya
24
Jangan Temui lagi
25
pacaran
26
Kasih kesempatan
27
Perjuangan cavero
28
tanda apa ini?
29
perhatian tifany
30
Regi dan elsa
31
Meluluhkan
32
perasaan yang sama
33
Bersama lagi
34
Restu orang tua
35
Rindu serindunya
36
Rumah kita
37
Suami istri
38
Masih banyak waktu
39
alergi makanan
40
Dua-duanya salah
41
bukan kelainan
42
Aku milikmu (18+)
43
Gara-gara elsa (18+)
44
mulut susah di rem
45
Quality time
46
Calon anak
47
OTW babymoon
48
Bumil kuadrat
49
Sakit
50
mencari solusi
51
Kabur
52
Sembunyi
53
Pengumuman
54
Ketemu
55
Perawatan ekstra
56
Dua kesayangan
57
Kritis
58
Cari nama
59
Tips Jitu
60
Berhasil
61
waktu tanpamu
62
Kabar buruk
63
Seorang Ibu
64
Tak berguna
65
Dukungan keluarga
66
Aktivitas baru
67
Rahasia
68
Sikap yang aneh
69
Bukan karena fisik
70
Putus Asa
71
Kejutan luar biasa
72
Bukan bapaknya
73
program anak
74
Penasaran
75
milik orang lain (edisi melvin)
76
Apakah jodoh?
77
Cinta
78
Pemaksaan (Melvin edisi)
79
bukan tak restu
80
Pahlawan tanpa nama
81
Keluarga bahagia
82
Kabar Suka dan duka
83
Biasa saja
84
Team Istri
85
Seutuhnya part melvin diandra
86
Part lanjutan melvin diandra
87
Firlino
88
Akhir Sebuah Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!