satu bulan sebelum pernikahan cavero dan tifany berakhir
Tifany sudah mulai merapihkan barang dan juga mengepack yang tidak digunakan olehnya. Rasanya baru kemarin tifany pindah ke rumah yang ditinggali bersam dengan cavero, namun kini tifany sudah harus meninggalkannya
Cavero mengetuk pintu kamar tifany "fan, boleh masuk?" cavero terlebih dahulu meminta izin
"masuk aja mas!" tifany yang sedang memilah barang tak berteriak dari dalam
Cavero kemudian masuk dan terkejut dengan yang sedang tifany lakukan "kamu ngapain dek?" sejak keduanya sepakat untuk saling dekat, cavero lebih berani memanggil tifany dengan sebutan yang lebih akrab
"hm, mas ngga lihat aku lagi pack barang!" tifany tetap melanjutkan pekerjaannya. Karena cukup banyak yang harus dibawa olehnya
"maksud mas, kamu ngapain beresin barang ini akan tetap jadi rumahmu" cavero mengatakan hal yang sulit tifany cerna
"maksudnya gimana mas?" tifany tak paham sebab sejak dulu cavero bilang rumah yang ditempatinya adalah calon rumah untuk cavero dan lidya setelah menikah nanti
Dan tifany tak mau juga tinggal di rumah yang menyimpan kenangan kurang baik baginya
Cavero mendekati tifany dan mencoba menjelaskan apa yang cavero inginkan "rumah ini untukmu, dan mas yang akan keluar setelah perceraian kita nanti. Jadi jangan pergi dan tetaplah disini" cavero yang hampir satu tahun ini satu atap bersama dengan tifany merasakan
Kesedihan jika nanti keduanya harus berpisah, namun tak ada yang bisa dilakukannya. Lidya sangat berjasa dalam hidupnya meski tifany juga mulai masuk dan mengganggu pikirannya saat ini
"cerai?"
Mama yuanita yang datang ingin memberikan kejutan namun nyatanya malah dirinya yang terkejut saat mendengar cavero mengatakan akan bercerai dengan anaknya
"maksud kamu apa cav?" mama yuanita meminta penjelasan, mungkin saja salah dengar
"mami?" tifany terkejut saat maminya masuk karena pintu kamar memang tak terkunci dan inu kali pertamanya mami yuanita masuk kamar anaknya selama ini tak pernah diizinkan oleh tifany
"jelaskan cav!" mami yuanita tak sabar
"mami, tunggu dulu biar tifany jelaskan" tifany menenangkan maminya tentu saja sangat syok mendengat ucapan menantunya dengan sangat santai bicara soal perceraian
"ini barangmu kan fan?" mami yuanita makin yakin ada yang tak beres dengan rumah tangga anaknya. Melihat sekeliling kamar tifany tak dilihatnya barang milik lelaki satu pun
"dimana barang cavero?" mami yuanita makin penasaran
"mi, dengar dulu tifany bicara" tifany bingung harus menjawab apa pada maminya
"maaaf kan saya mi, tapi saya harus jujur sekarang. Kami memiliki perjanjian pernikahan dan satu bulan lagi kami bercerai" cavero dengan perlahan menjelaskan pada mertuanya
Mami yuanita hampir saja pingsan mendengar penuturan dari cavero yang membuatnya sungguh sangat mengecewakan
"perjanjian? Kalian pikir ini semua permainan! Tidak usah tunggu satu bulan ayo fan pulang bersama mami!" mami yuanita terlanjur kecewa dan sakit hati
Cavero telah mempermainkan anaknya dan selama ini mami yuanita sangat percaya pada menantunya
"mi, tunggu dulu tifany jelaskan!" tifany berat meninggalkan rumah dan suami yang saat ini sudah ia cintai. Meski dalam diam tifany menyimpan rasa untuk cavero cukup dalam
Hatinya telah berpaling dari arya dan sudah melabuhkan hati pada cavero, meski terkesan cepat namun semua mengalir apa adanya dengan perlakuan cavero yang memanjakannya serta sangat baik padanya membuat tifany sulit untuk tak jatuh hati
"mami, tunggu semua belum selesai" cavero mencoba mencegah mertuanya
"selesaikan sekarang, kamu anggap anak saya boneka! Saya benar-benar kecewa" mami yuanita menarik paksa tifany meski kesakitan dan meninggalkan barangnya
"mami, lepasin tifany ngga mau ikut mami" tifany menolak tapi maminya tak menghiraukan ucapan anaknya, membuka pintu mobil dan meminta tifany masuk
Cavero hanya bisa memandang kepergian istrinya, padahal ia berjanji akan membuat satu bulan terakhir ini menjadi hal terbaik untuk tifany kenang dan keduanya masih bisa saling berteman
Nyatanya semua tak sesuai dengan keinginan dan ekspektasinya.
di dalam mobil mami yuanita memeluk anaknya, sejak awal tak setuju dengan perjodohan ini namun suaminya memaksa untuk menikahkan anaknya dengan anak sahabatnya
Satu jam berselang tibalah di rumah orang tua tifany
"mi, ada apa?" papi malik dari kantor langsung pulang saat mendengar dari istrinya membawa tifany pulang
"pi, mi, dengarkan penjelasan tifany dulu. Kalian ngga tahu bagaimana selama ini mas cav sangat baik padaku" tifany mencoba menjelaskan
Setelah papi malik mendengar apa yang menantunya ucapkan
"kamu diam saja fan, biar papi yang urus semuanya, kali ini papi tak terima dengan cavero" papi malik keluar dan meminta supir mengantarkan ke rumah pak hilman
Tifany yang ingin mencegah papinya ditahan oleh mami yuanita " biarkan papimu merasakan akibatnya" mami yuanita memeluk tifany yang menangis
Dalam hati tifany " mas cav, aku mencintaimu. Maafkan aku" tifany mengusap air matanya
Sekarang atau satu bulan lagi akan sama saja, keduanya akan berpisah dan tifany sudah mempersiapkan diri untuk itu
****
Di rumah pak hilman dan ternyata cavero pun ada disana
pak malik yang datang dengan kemarahan dan kebencian langsung menampar cavero di depan orang tuanya
"apa-apaan ini lik?" pak hilman terkejut dengan perlakuan besannya. Cavero belum mengatakan apapun tentang tifany
"tanyakan pada anakmu! Bagaimana dia menganggap anak saya sebagai boneka. Dan setelah ini jangan anggap kita pernah kenal ataupun dekat. Semua masalah bisnis akan segera saya urus" pak malik memutuskan persabahatan dan hubungan bisnis dengan pak hilman lalu pergi meninggalkan rumah besannya tanpa pamit
"ada apa ini cav?" mama melia masih terkejut dengan kedatangan besannya yang sangat marah
"maafkan cavero ma" cavero menceritakan pada orang tuanya sejak awal pernikahan membuat perjanjian dengan tifany karena keduanya merasa terpaksa harus menikah
Mama melia sangat sedih harus kehilangan tifany yang sangat ia inginkan menjadi menantunya. Namun juga tak bisa memaksakan jika benar keduanya melakukan perjanjian itu dengan sadar dan tanpa paksaan
"ya sudah nak, mungkin itu juga salah kami memaksakan kalian. Sekarang istirahatlah mama dan papa juga mau ke kamar" mama melia kecewa dan tak percaya ini terjadi dikeluarganya
"maafkan cavero ma, pa" cavero pun menangis menyesali perbuatannya, sekarang baru ia sadari keberadaan tifany sangat berarti baginya
Namun satu sisi ada lidya yang dengan setia menunggunya selama satu tahun ini demi bersamanya. Hatinya dilema tak tahu harus bagaimana
Cavero pergi ke tempat dimana dia dapatkan ketenangan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Khairul Azam
tifany ini aneh cuman istri sementara aja ... iiihh kq gak ada novel yg bagus sih perempuanya yg tegas badas elegan gitu
2025-02-04
1
Okto Mulya D.
hancur sudah lahhh
2024-10-27
1
Umi Raihan
Ga punya pendirian cowok teh
2024-08-29
2