Urusan Masing-Masing

tifany dan elsa kembali ke kamar dalam keadaan kenyang dan bahagia. Tak seperti sebelum berangkat

"tifany! Saya mau bicara" cavero menarik tangan tifany dengan keras

"aw..aw sakit mas" tifany kesakitan tangannya masih diperban dan cavero tak melihatnya atau tak peduli lebih tepatnya

"siapa yang peluk-peluk kamu tadi siang? Merasa kecantikan kamu deket-deket pria lain" cavero tak berkaca pada dirinya sendiri apa yang sudah dilakukannya namun malah menuduh tifany seolah melakukan hal yang salah

"apa urusannya dengan mu?" tifany ingin meninggalkan cavero namun tangannya ditahan

"sakit! Ngerti ngga bahasa manusia?" tifany terlanjur kesal dan emosi dengan cavero yang tak sedikitpun peduli dengannya

"apa urusannya denganmu, bukankah sudah ada diperjanjian jika kita tak akan saling mengurusi urusan masing-masing.

Apa mas lupa apa yang sudah kamu lakukan dengan pacarmu. Punya kaca?" tifany menghempaskan tangan cavero dan meninggalkannya

"kita pulang besok aja sa, aku capek" ucap tifany saat berada dalam kamar dan tanpa ia tahu ada lidya di dalam juga

"nyerah juga lo akhirnya? Makanya jangan macem-macem masih kecil belajar yang bener" lidya mengejek tifany dan merasa menang karena bisa mengendalikan cavero

"banyak omong!"

Plak..plak

Elsa maju paling depan menampar kedua pipi lidya dan menarik rambutnya membawanya ke kamar mandi, lalu mengunci pintu kamar mandi

"aw! Sakit" lidya meraung

"buka pintunya! Buka bod*h!" lidya berteriak tapi tak terdengar oleh elsa dan tifany

"kita pulang sekarang aja fan, mulai besok ceraikan saja suamimu itu aku ngga terima kamu begini fan" elsa tak tahan lagi dengan sikap lidya dan cavero

"andai semua itu mudah sa, aku ngga akan korbanin hidupku buat menikah dengan mas cav aku ngga akan mau" tifany menangis bagaimana jika bisnis papinya dan papanya cavero gagal karena pernikahan keduanya juga gagal

"tapi fan, jangan korbanin dirimu lebih baik bicara dengan orang tua kalian" elsa memberikan saran pada tifany

"aku pertimbangkan sa, kita pulang sekarang" ajak tifany

Elsa pun setuju kebetulan masih ada penerbangan terakhir dan keduanya segera bergegas ke bandara tanpa berpamitan dengan cavero dan masih meninggalkan lidya di dalam kamar mandi

***

Di dalam pesawat

"sa, lidya udah dibukain belum ya sama mas cav, nanti kalau dia mati kita dapat masalah sa" tifany terfikirkan lidya yang masih dikurung oleh elsa

"tenang saja, pasti pacarnya sudah membukakannya" elsa memegang tangan tifany

"fan, kenapa kamu ngga deketin cowok yang tadi siang, aku rasa dia bisa nolongin keluargamu tanpa perusahaan cavero" elsa teringat dengan pria tampan yang membuatnya terpesona

Namun dia rela jika itu untuk tifany, dibanding sahabatnya harus menderita bersama dengan cavero

"maksudmu kak regi?"

elsa mengangguk mengiyakan ucapan tifany "bagaimana, Bagus kan ide ku?" elsa meras pintar

Bukannya dapat reward malah ditoyor kepalanya oleh tifany

"kalau kak regi bisa bantu pastinya tanpa pernikahan dengan mas cav, aku ngga harus begini dong sa" ucap tifany kesal

"jadi dia tidak kaya raya fan? Yah padahal baunya banyak uang" ucap elsa

"dia kaya sa, tapi tetap ngga bisa bantu karena investor memang maunya perusahaan papi dan papa mas cav yang gabung agar menjadi kuat.

Dan untuk menambah saling percaya munculah ide perjodohan ngga jelas ini" tifany menghela nafasnya

"oh, aku pikir kalau kamu menikah dengan pria kaya perusahaan bisa terselamatkan. tapi aku tetep setuju jika kamu nantinya menikah dengan kak regi" elsa kembali menjodohkan tifany

"elsa yang kurang cantik dan kurang cerdas dengerin ya, kak regi itu anak om aku yang tinggal di luar negeri dan dia seorang tentara yang sedang bertugas di bali" tifany menjelaskan pada elsa

Elsa hanya mengangguk-angguk "oh anak om mu!" elsa masih belum sadar dengan ucapan tifanya

"apa! Jadi dia anak om mu? Jadi kalian ngga boleh menikah dong?" elsa bersemangat mendengar ucapan tifanya

"hm, terus kamu mau sama kakak ku?"

"mau dong! Ganteng, kaya lagi siapa yang tolak" elsa membayangkan sendiri bagaimana jika berjodoh dengan regi

Elsa senyum-senyum sendiri tanpa sadar

"gila nih anak lama-lama, aku mau tidur" tifany membiarkan elsa masih dengan senyum dan khayalannya

Tifany lupa ponselnya masih di kamar cavero, tapi ia sudah tak peduli lagi

Jika dikembalikan ya sudah, engga ya beli lagi untuk saat ini hanya ingin menikmati waktu dan segera menyelesaikan waktu satu tahun

Dan menunggu perusahaan stabil lagi untuk tifany melepaskan kenangan buruk dan pernikahan yang membuatnya trauma

Sementara di hotel

Cavero menggedor pintu kamar tifany dan tak ada sahutan. Terpaksa meminta kunci yang sudah dikembalikan ke receptionist hotel

Cavero membuka pintu kamar dan mendengar sesuatu dikamar mandi. Segera membukanya dan melihat lidya sudah hampir pingsan lalu langsung membawanya ke klinik

"kenapa kamu dikamar mandi?" tanya cavero saat lidya sudah pulih dan terlihat segar kembali

"istrimu menamparku lagi dan mengurungku di kamar mandi, sayang segera ceraikan dia! Dia jahat sekali kepadaku" ucap lidya mengadu pada cavero

"kamu tenang ya, saya akan beritahu dia nanti" ucap cavero yang belum tau jika elsa dan tifany sudah pulang ke rumah tanpa pamit

"mereka sudah pulang sayang, pasti ngga izin kan sama kamu, dia tidak menghargaimu sebagai suaminya. Untuk apa lama-lama dipertahanin

Perusahaan juga sudah pulih kan" lidya terus menghasut pikiran cavero agar segera berpisah dengan tifany dan menikahinya

"sabar li, kami baru satu bulan menikah takut nanti papinya marah dan merusak kontrak kerja" cavero tak mau rugi

Tetap mempertahankan tifany dan juga lidya secara bersamaan untuk keuntungannya sendiri.

"besok pagi kita juga pulang, pekerjaan disini sudah selesai dan saya ngga mau tifany mengadu yang macam-macam pada orang tuaku. Kita kembali ke hotel dan beristirahat" cavero menuntun lidya

Kembali ke kamar hotel dan meminta tidur secara terpisah. Cavero tak mau ambil resiko jika ada yang melihat

Karena tifany dan elsa sudah pergi kemungkinan pegawainya ada yang curiga

Lidya pun setuju meski harus dibujuk lebih dahulu, di dalam kamar cavero tak bisa tidur melihat ponsel tifany yang mendapat beberapa pesan

Beberapa dari pria yang membuat cavero kesal dan akan membahasnya dengan tifany saat bertemu nanti

Episodes
1 Menikah
2 Masih Kekasihku
3 Drama king
4 Pisah Ranjang
5 Pacarnya Suami
6 Mantan Jadi Teman
7 Tiba-tiba baik
8 Mengalah
9 Menghilang
10 Urusan Masing-Masing
11 Tak punya perasaan
12 Menghindar
13 Jangan suka!
14 tak ada jarak
15 tanpa ku kau akan mati
16 sudah harus berakhir
17 Terlambat
18 beda negara
19 Penyesalan yang terlambat
20 Teman baik
21 Bukan orang asing
22 tifany wisuda
23 inikah waktunya
24 Jangan Temui lagi
25 pacaran
26 Kasih kesempatan
27 Perjuangan cavero
28 tanda apa ini?
29 perhatian tifany
30 Regi dan elsa
31 Meluluhkan
32 perasaan yang sama
33 Bersama lagi
34 Restu orang tua
35 Rindu serindunya
36 Rumah kita
37 Suami istri
38 Masih banyak waktu
39 alergi makanan
40 Dua-duanya salah
41 bukan kelainan
42 Aku milikmu (18+)
43 Gara-gara elsa (18+)
44 mulut susah di rem
45 Quality time
46 Calon anak
47 OTW babymoon
48 Bumil kuadrat
49 Sakit
50 mencari solusi
51 Kabur
52 Sembunyi
53 Pengumuman
54 Ketemu
55 Perawatan ekstra
56 Dua kesayangan
57 Kritis
58 Cari nama
59 Tips Jitu
60 Berhasil
61 waktu tanpamu
62 Kabar buruk
63 Seorang Ibu
64 Tak berguna
65 Dukungan keluarga
66 Aktivitas baru
67 Rahasia
68 Sikap yang aneh
69 Bukan karena fisik
70 Putus Asa
71 Kejutan luar biasa
72 Bukan bapaknya
73 program anak
74 Penasaran
75 milik orang lain (edisi melvin)
76 Apakah jodoh?
77 Cinta
78 Pemaksaan (Melvin edisi)
79 bukan tak restu
80 Pahlawan tanpa nama
81 Keluarga bahagia
82 Kabar Suka dan duka
83 Biasa saja
84 Team Istri
85 Seutuhnya part melvin diandra
86 Part lanjutan melvin diandra
87 Firlino
88 Akhir Sebuah Cerita
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Menikah
2
Masih Kekasihku
3
Drama king
4
Pisah Ranjang
5
Pacarnya Suami
6
Mantan Jadi Teman
7
Tiba-tiba baik
8
Mengalah
9
Menghilang
10
Urusan Masing-Masing
11
Tak punya perasaan
12
Menghindar
13
Jangan suka!
14
tak ada jarak
15
tanpa ku kau akan mati
16
sudah harus berakhir
17
Terlambat
18
beda negara
19
Penyesalan yang terlambat
20
Teman baik
21
Bukan orang asing
22
tifany wisuda
23
inikah waktunya
24
Jangan Temui lagi
25
pacaran
26
Kasih kesempatan
27
Perjuangan cavero
28
tanda apa ini?
29
perhatian tifany
30
Regi dan elsa
31
Meluluhkan
32
perasaan yang sama
33
Bersama lagi
34
Restu orang tua
35
Rindu serindunya
36
Rumah kita
37
Suami istri
38
Masih banyak waktu
39
alergi makanan
40
Dua-duanya salah
41
bukan kelainan
42
Aku milikmu (18+)
43
Gara-gara elsa (18+)
44
mulut susah di rem
45
Quality time
46
Calon anak
47
OTW babymoon
48
Bumil kuadrat
49
Sakit
50
mencari solusi
51
Kabur
52
Sembunyi
53
Pengumuman
54
Ketemu
55
Perawatan ekstra
56
Dua kesayangan
57
Kritis
58
Cari nama
59
Tips Jitu
60
Berhasil
61
waktu tanpamu
62
Kabar buruk
63
Seorang Ibu
64
Tak berguna
65
Dukungan keluarga
66
Aktivitas baru
67
Rahasia
68
Sikap yang aneh
69
Bukan karena fisik
70
Putus Asa
71
Kejutan luar biasa
72
Bukan bapaknya
73
program anak
74
Penasaran
75
milik orang lain (edisi melvin)
76
Apakah jodoh?
77
Cinta
78
Pemaksaan (Melvin edisi)
79
bukan tak restu
80
Pahlawan tanpa nama
81
Keluarga bahagia
82
Kabar Suka dan duka
83
Biasa saja
84
Team Istri
85
Seutuhnya part melvin diandra
86
Part lanjutan melvin diandra
87
Firlino
88
Akhir Sebuah Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!