Pisah Ranjang

setelah semalaman tifany dan cavero tak bisa tidur karena harus satu kamar dan tak mau saling berbagi ranjang.

Keduanya memutuskan untuk menonton tv bersama sampai pagi karena keduanya sepakat untuk tidak bermusuhan namun juga tidak mau saling akrab

"mau kemana?" tanya cavero

"cari makanan, saya lapar!" jawab tifany sekenannya. Tifany turun ke lantai satu mencari dapur untuk membuat kopi

"anak mama sudah bangun, ini masih pagi nak" ucap mama melia

"tifany butuh kopi ma, mama ada kopi?" tanya tifany

"ada dong! Kan papa sama suamimu harus minum kopi kalau pagi sama malam. Mama buatkan ya, duduklah!" ucap mama melia

Tifany tak mau merepotkan mertunya dan menolak secara halus pada mama melia "ngga usah ya ma, tifany mau bikin sesuai selera tifany aja. Mama mau sekalian dibuatkan?"

Tifany menawarkan pada mertuanya. Mama melia menggelengkan kepalanya " tidak usah nak, mama ngga biasa ngopi. Buatkan saja untuk suamimu, cavero lebih suka yang agak pahit" mama melia memberitahukan pada tifany kesukaan anaknya

"iya ma, tifany buatkan sekalian sepertinya mas cav butuh kopi" ide jahil muncul di pikiran tifany untuk suaminya

Dengan cekatan tifany membuatkan kopi dan menyiapkan ke meja makan

Cavero yang sudah turun dan ikut bergabung di meja makan bersama mama dan papanya.

"ini mas kopi sesuai resep dari mama, spesial untuk suamiku" ucap tifany dengan senyum menyeringai pada cavero

Cavero mencurigai tifany memasukan sesuatu didalam kopi yang dibuatkan. Namun cavero tak mungkin menolak meminumnya saat didepan orang tuanya

"tifany seperti mamamu cav, sangat pengertian sama suami. Minumlah kopinya pasti tifany sangat bersemangat saat membuatkannya untukmu" ucap papa hilman yang secara langsung meminta anaknya untuk meminum kopi buatan menantunya

"benar kata papa, mama tadi lihat tifany membuatnya sambil tersenyum sangat manis saat membuatnya. Mama yakin pasti sangat enak rasanya" mama melia menambahkan

"iya mas, aku udah buat dengan penuh cinta loh buat kamu mas" tifany tak mau kalah mendorong cavero mencoba kopi buatan tifany

"i-iya saya minum!" cavero mengangkat cangkir dan mulai menyeruput kopinya

Tak ada yang aneh dalam kopinya justru sangat pas dilidah cavero

"enak!" ucap cavero tanpa sadar keluar begitu saja dari bibirnya

"terima kasih!" jawab tifany

"oh ya ma, pa hari ini cavero mau pindah sama tifany ya ma, soalnya besok sudah harus kekantor dan tifany harus kuliah. Kalau dari sini cukup jauh kasian kan!" cavero menyebut nama tifany agar orang tuanya setuju padahal itu hanya siasatnya agar dapat bertemu dengan lidya dengan bebas

"bener fan, Kamu kejauhan dari sini?" tanya mama melia

Cavero memberikan kode pada tifany agar mengiyakan ucapannya dan semua rencana cavero berjalan mulus

"sebenarnya mas cav ma yang ingin buru-buru pindah, entahlah katanya biar bisa quality time sama pacarnya eh sama tifany ma!"

Tifany sengaja mempelesetkan ucapannya untuk menyindir cavero. Namun mertuanya tak menyadarinya

"kamu ini fan, bikin mama kaget saja! Ya sudah kalau begitu ya pa. Mungkin cavero ingin mandiri" ucap mama melia

Walau berat harus merelakan anak dan menantunya pindah

Padahal ia sangat senang saat ada keluarga baru, karena anak bungsunya sedang ke luar negeri

"iya tidak apa-apa kalau kalian mau belajar mandiri, hanya saja rumah itu kan sudah lama. Papa dan mama ingin memberikan hadiah rumah namun belum selesai di renovasi" ucap papa hilman

"tidak usah repot-repot ma, pa! Kita kan hanya satu tahun ya kan mas?" tifany keceplosan

"maksud tifany satu tahun di rumah itu ma, nanti cavero sendiri yang akan membelikan untuk istriku ma, pa" cavero segera memberikan alasan dan menjelaskan yang dikatakan tifany

"oh, baguslah kalau kamu sudah punya rencana itu. Sekarang habiskan sarapan kalian lalu bersiap" papa hilman setuju dengan apa yang cavero sampaikan

Setelah selesai sarapan, keduanya berpamitan karena tak ada banyak barang yang dibawa ke rumah yang cavero beli beberapa tahun lalu untuk di tinggali bersama lidya nantinya

dengan diantarkan supir tibalah di rumah mewah yang tak terlalu besar. Cocok untuk pasangan suami istri baru

"beno, taruh saja kopernya didalam kamu boleh pulang" titah cavero pada supirnya

"maaf den, saya disuruh jadi supir aden dan non tifany sama nyonya dan tuan" ucap beno mengatakan apa yang diperintahkan oleh majikannya

karena tak mau ketahuan oleh orang tuanya cavero menolak untuk diberikan supir dengan banyak alasan. Tifany meninggalkan dua orang yang sedang berdebat, ia tak mau ambil pusing dan menunggu dengan santai didalam

"sekarang kamu pulang ke rumah mama saja, bilang urusan tifany biar jadi urusan saya. Nanti saya yang antar dan jemput oke!" cavero kekeh tak mau ada supir

"baiklah den, kalau begitu saya pulang saja. Kalau butuh supir saya siap" jawab beno yang sudah kalah debat

"iya, nanti saya hubungi kalau butuh supir!"

Beno meninggalkan rumah cavero dan tifany. Cavero masuk ke dalam rumah dan mendapati tifany sudah tertidur di sofa dengan sangat pulas

"dasar kebo!"

Cavero menggoyangkan badan tifany agar bangun dan pindah ke kamar namun sangat sulit untuk bangun

"bocah bangun! Ayo kita bagi kamar" cavero berusaha membangunkan tifany

"apa sih! Ganggu aja" tifany kesal karena masih sangat mengantuk efek semalam

"bangun, saya tunjukan kamarmu cepat!"

Tifany terbangun dan beranjak meski masih terasa mengantuk dan mengikuti cavero

"ini kamarmu dan kamar saya diatas supaya tidak saling ganggu urusan masing-masing. Kamu tidak perlu masak ataupun menyiapkan baju saya.

Kita hanya tinggal satu atap tanpa tau urusan masing-masing dan jangan ikut campur dalam hal apapun

Satu lagi saya tidak menyiapkan art yang tinggal. Jadi loundry saja bajumu dan beli makanan jadi

Nanti setiap bulan akan saya transfer sampai pernikahan kita selesai

Paham!"

"paham! Ada lagi?" jawab tifany cepat. ia ingin segera melanjutkan tidurnya tanpa diganggu

Tak ada sedikitpun protes dari tifany dan lebih ke tidak peduli dengan apa yang cavero lakukan

"dia punya pikiran ngga sih?" cavero heran sendiri dengan istrinya itu

Tapi ia pun tak peduli baginya sekarang sudah berjalan sesuai rencana. Cavero bebas mengajak lidya ke rumahnya tanpa ada yang menegur

Setelah semua beres cavero menghubungi lidya jika semuanya berjalan lancar dan besok keduanya berjanji akan bertemu di kantor

Cavero tak sabar menunggu hari esok ingin segera bertemu dengan sang pemilik hatinya

Terpopuler

Comments

Nadav effendy

Nadav effendy

cukup menarik, agak berbeda dari cerita kebanyakan novel yg mengisahkan tentang CEO. disini kisahnya sperti cerita kisah kehidupan nyata pada umumnya, bukan kisah halu cerita novel

2024-11-15

1

lihat semua
Episodes
1 Menikah
2 Masih Kekasihku
3 Drama king
4 Pisah Ranjang
5 Pacarnya Suami
6 Mantan Jadi Teman
7 Tiba-tiba baik
8 Mengalah
9 Menghilang
10 Urusan Masing-Masing
11 Tak punya perasaan
12 Menghindar
13 Jangan suka!
14 tak ada jarak
15 tanpa ku kau akan mati
16 sudah harus berakhir
17 Terlambat
18 beda negara
19 Penyesalan yang terlambat
20 Teman baik
21 Bukan orang asing
22 tifany wisuda
23 inikah waktunya
24 Jangan Temui lagi
25 pacaran
26 Kasih kesempatan
27 Perjuangan cavero
28 tanda apa ini?
29 perhatian tifany
30 Regi dan elsa
31 Meluluhkan
32 perasaan yang sama
33 Bersama lagi
34 Restu orang tua
35 Rindu serindunya
36 Rumah kita
37 Suami istri
38 Masih banyak waktu
39 alergi makanan
40 Dua-duanya salah
41 bukan kelainan
42 Aku milikmu (18+)
43 Gara-gara elsa (18+)
44 mulut susah di rem
45 Quality time
46 Calon anak
47 OTW babymoon
48 Bumil kuadrat
49 Sakit
50 mencari solusi
51 Kabur
52 Sembunyi
53 Pengumuman
54 Ketemu
55 Perawatan ekstra
56 Dua kesayangan
57 Kritis
58 Cari nama
59 Tips Jitu
60 Berhasil
61 waktu tanpamu
62 Kabar buruk
63 Seorang Ibu
64 Tak berguna
65 Dukungan keluarga
66 Aktivitas baru
67 Rahasia
68 Sikap yang aneh
69 Bukan karena fisik
70 Putus Asa
71 Kejutan luar biasa
72 Bukan bapaknya
73 program anak
74 Penasaran
75 milik orang lain (edisi melvin)
76 Apakah jodoh?
77 Cinta
78 Pemaksaan (Melvin edisi)
79 bukan tak restu
80 Pahlawan tanpa nama
81 Keluarga bahagia
82 Kabar Suka dan duka
83 Biasa saja
84 Team Istri
85 Seutuhnya part melvin diandra
86 Part lanjutan melvin diandra
87 Firlino
88 Akhir Sebuah Cerita
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Menikah
2
Masih Kekasihku
3
Drama king
4
Pisah Ranjang
5
Pacarnya Suami
6
Mantan Jadi Teman
7
Tiba-tiba baik
8
Mengalah
9
Menghilang
10
Urusan Masing-Masing
11
Tak punya perasaan
12
Menghindar
13
Jangan suka!
14
tak ada jarak
15
tanpa ku kau akan mati
16
sudah harus berakhir
17
Terlambat
18
beda negara
19
Penyesalan yang terlambat
20
Teman baik
21
Bukan orang asing
22
tifany wisuda
23
inikah waktunya
24
Jangan Temui lagi
25
pacaran
26
Kasih kesempatan
27
Perjuangan cavero
28
tanda apa ini?
29
perhatian tifany
30
Regi dan elsa
31
Meluluhkan
32
perasaan yang sama
33
Bersama lagi
34
Restu orang tua
35
Rindu serindunya
36
Rumah kita
37
Suami istri
38
Masih banyak waktu
39
alergi makanan
40
Dua-duanya salah
41
bukan kelainan
42
Aku milikmu (18+)
43
Gara-gara elsa (18+)
44
mulut susah di rem
45
Quality time
46
Calon anak
47
OTW babymoon
48
Bumil kuadrat
49
Sakit
50
mencari solusi
51
Kabur
52
Sembunyi
53
Pengumuman
54
Ketemu
55
Perawatan ekstra
56
Dua kesayangan
57
Kritis
58
Cari nama
59
Tips Jitu
60
Berhasil
61
waktu tanpamu
62
Kabar buruk
63
Seorang Ibu
64
Tak berguna
65
Dukungan keluarga
66
Aktivitas baru
67
Rahasia
68
Sikap yang aneh
69
Bukan karena fisik
70
Putus Asa
71
Kejutan luar biasa
72
Bukan bapaknya
73
program anak
74
Penasaran
75
milik orang lain (edisi melvin)
76
Apakah jodoh?
77
Cinta
78
Pemaksaan (Melvin edisi)
79
bukan tak restu
80
Pahlawan tanpa nama
81
Keluarga bahagia
82
Kabar Suka dan duka
83
Biasa saja
84
Team Istri
85
Seutuhnya part melvin diandra
86
Part lanjutan melvin diandra
87
Firlino
88
Akhir Sebuah Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!