tanpa ku kau akan mati

Sebulan berlalu setelah tifany dan cavero berjanji akan menjadi teman agar suasana rumah menjadi nyaman. Keduanya sepakat untuk menikmati masa beberapa bulan lagi bersama dengan saling interaksi dan tifany menganggap cavero sebagai kakak

Ya, rasa yang mulai tumbuh dihatinya tetap tifany pendam dan rasa itu ia jadikan untuk menganggap cavero kakaknya

"pagi mba, tifany sudah pergi?" cavero tak mendengar suara tifany sejak pagi dan juga tak melihat dimana-mana setiap ruang rumahnya

"katanya mau joging sama temannya den, mungkin sebentar lagi pulang. den cav mau kopi atau sarapan? Non tifany sudah buatkan di meja makan sebelum pergi" mba narti menyampaikan pesan pada cavero yang tifany titipkan sebelum pergi bersama dengan temannya

cavero meminta buatkan kopi untuknya karena buatan tifany menurutnya pas dengan seleranya. Dan tifany tak keberatan sama sekali dengan permintaan dari orang yang dianggap kakaknya

"oke mba, makasih" cavero yang sudah rapih dengan setelan jas ala ke kantor menuju meja makan dan meminum kopi buatan istrinya

Lalu ada dua potong sandwich yang juga dibuatkan oleh tifany. lalu setelah selesai ia beranjak dari duduknya keluar rumah menuju garasi

Terdengar suara tawa yang pastinya ia kenal "dengan siapa dia?" cavero menutup kembali pintu mobil dan menghampiri sumber suara

"terima kasih fan" arya meminta foto pada mantan kekasihnya untuk kenang-kenangan dan pertemuan kali ini bisa dibilang yang terakhir

Arya akan bekerja keluar negeri karena lolos tes dari salah satu perusahaan disana. Dan sekalian berpamitan dengan mantan pacar yang tentu saja masih sangat arya sayangi sampai saat ini

Dan kepergiannya juga salah satu alasannya adalah tifany, arya berjanji akan sukses dan menjadi kaya agar bisa menikahi tifany entah kapan waktunya arya akan menunggu

"kalian ngapain?" tiba-tiba cavero datang dan mengagetkan tifany dan arya

"maaf pak, saya hanya meminta foto pada teman saya untuk perpisahan" jawab arya jujur pada cavero

"ngga ada foto-fotoan, lagian emang kamu mau mati segala minta kenang-kenangan sama istri saya, kamu tahu kan dia sudah punya suami. Ngga ada yang namanya teman antara pria dan wanita" cavero menceramahi tifany dan arya yang hanya karena berfoto dan itupun bukan yang pose mesra

"mas, dia mau pergi jauh masa foto sama temen aja ngga boleh. Ayo arya mampir dulu" tifany yang sudah mengikhlaskan arya telah menjadu mantan kekasihnya dan benar-benar hanya seorang teman baginya saat ini, mengundang arya untuk masuk ke rumahnya

"fan, masuk!" cavero menarik tangan tifany dan menatap arya dengan tatapan mengintimindasi

"di rumah ngga ada orang, ngga baik dirumah hanya berdua" cavero mengusir arya secara halus

arya paham maksud cavero dan berpamitan pada tifany jika ia besok akan langsung terbang ke luar negeri dan kemungkinan arya tak akan pulang dalam waktu dekat ini

setelah arya pergi cavero mulai mengintrogasi tifany "katanya joging sama teman, tadi siapa? rasanya pernah lihat" cavero mengingat sesuatu namun sulit

Tifany menepuk lengan cavero "jangan mulai deh! Sana berangkat kerja tar pacarmu marah ngga dikasih duit" ledek tifany yang memang saat ini keduanya akrab

"maksud kamu apa?"

"tamu tak diundang dateng, urusin aja pacar mas nanti tantrum, kalau bisa ajak pergi sekalian aku butuh ketenangan" tifany berbicara pada cavero seolah tak ada orang lain dan mengabaikan keberedaan lidya yang sudah kebakaran jenggot

"heh tunggu!" lidya tak terima dengan ucapan tifany yang menyindirnya. Namun tangganya ditahan oleh cavero yang melerai lidya dan tifany

"sudahlah li, ayo ikut saja ke kantor jangan buat ribut disini!" cavero menarik tangan lidya dan mengajaknya masuk ke dalam mobil

Tifany mengintip dari jendela di kamarnya ingin melihat pertengkaran cavero dan lidya namun nyatanya ngga sesuai ekspektasi

"yah cemen banget gitu doang ngamuknya" tifany menutup tirai dikamarnya dan keluar mencari teman bergosipnya

Tentunya mba narti yang setia menemaninya di rumah saat siang. Karena saat sore mba narti pulang dan saat ini tifany sedang liburan semester dan les memasaknya sudah selesai

Sementara itu di kantor

Cavero mengajak lidya untuk masuk ke dalam ruangannya dan hal itu sudah biasa dilihat oleh karyawannya dan bukan rahasia umum lagi di kantor

Namun cavero mengancam akan memecat siapa saja yang berani bergosip tentangnya dan lidya

"kamu kenapa pagi-pagi ke rumah?" cavero duduk di sebelah lidya dan memegang tangan lidya agar tak lagi marah

"kenapa? Kamu udah mulai jatuh cinta pada istrimu itu dan kamu mau selingkuh hah!" lidya bersedekap dan memalingkan wajahnya dari cavero

"ini masih pagi loh li, please jangan marah-marah terus saya pusing" cavero lelah selalu membujuk lidya yang tak mau mengerti dan selalu mudah marah

"oh jadi aku bikin kamu pusing, jahat kamu ya cav! Aku pergi aja kalau gitu" lidya menenteng tasnya dan berdiri

Diikuti oleh cavero dibelakangnya "jadi mau pergi tanpa shopping nih?" cavero mencoba merayu lidya lagi

Lidya yang semula kesal menjadi berubah raut wajahnya "shopping, Bolehkah?" lidya tersenyum dan memegang lengan cavero dengan manja

"hm, ambilah ini belanja sepuasnya" cavero memberikan kartu kredit seperti biasa

"sayang, aku kan jadi makin cinta kalau begini. Inget ya jangan deket-dekat istrimu dan selingkuh dariku" lidya ingin mencium bibir cavero namun cavero menolak dan memalingkan wajahnya

"sudah sana keburu mall tutup!" ucap cavero dan melambaikan tangannya pada lidya

"hm, ya sudah kalau ngga mau dicium. Inget ya aku adalah penolongmu, jika tanpaku mungkin kamu sudah tidak bisa seperti ini" ucap lidya yang sering ia katakan pada cavero

Kata-kata yang cavero sudah sangat malas mendengarnya namun tak bisa ia ubah, itulah kenyataanya

"iya yang, hati-hati ya!" cavero membukakan pintu untuk lidya agar segera keluar

Lidya yang sudah mendapatkan apa yang dia mau dengan cepat melangkahkan kakinya keluar dari kantor cavero dan sudah ada yang menunggunya diluar

Cavero langsung badmood untuk kerja, dari pagi sudah membuatnya kesal namun pekerjaannya tak bisa menunggunya untuk bersantai, masih juga terfikirkan olehnya siapa pria yang bersama tifany pagi tadi

Terpopuler

Comments

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

cas bodoh , kan SDH dikasih imbalan waktu ngasih darah operasi pacarnya, suruh aja ambil darahnya lagi , bego banget jadi orang, emang mau ibadah seumur hidup punya istri modelan gitu

2024-12-16

2

lihat semua
Episodes
1 Menikah
2 Masih Kekasihku
3 Drama king
4 Pisah Ranjang
5 Pacarnya Suami
6 Mantan Jadi Teman
7 Tiba-tiba baik
8 Mengalah
9 Menghilang
10 Urusan Masing-Masing
11 Tak punya perasaan
12 Menghindar
13 Jangan suka!
14 tak ada jarak
15 tanpa ku kau akan mati
16 sudah harus berakhir
17 Terlambat
18 beda negara
19 Penyesalan yang terlambat
20 Teman baik
21 Bukan orang asing
22 tifany wisuda
23 inikah waktunya
24 Jangan Temui lagi
25 pacaran
26 Kasih kesempatan
27 Perjuangan cavero
28 tanda apa ini?
29 perhatian tifany
30 Regi dan elsa
31 Meluluhkan
32 perasaan yang sama
33 Bersama lagi
34 Restu orang tua
35 Rindu serindunya
36 Rumah kita
37 Suami istri
38 Masih banyak waktu
39 alergi makanan
40 Dua-duanya salah
41 bukan kelainan
42 Aku milikmu (18+)
43 Gara-gara elsa (18+)
44 mulut susah di rem
45 Quality time
46 Calon anak
47 OTW babymoon
48 Bumil kuadrat
49 Sakit
50 mencari solusi
51 Kabur
52 Sembunyi
53 Pengumuman
54 Ketemu
55 Perawatan ekstra
56 Dua kesayangan
57 Kritis
58 Cari nama
59 Tips Jitu
60 Berhasil
61 waktu tanpamu
62 Kabar buruk
63 Seorang Ibu
64 Tak berguna
65 Dukungan keluarga
66 Aktivitas baru
67 Rahasia
68 Sikap yang aneh
69 Bukan karena fisik
70 Putus Asa
71 Kejutan luar biasa
72 Bukan bapaknya
73 program anak
74 Penasaran
75 milik orang lain (edisi melvin)
76 Apakah jodoh?
77 Cinta
78 Pemaksaan (Melvin edisi)
79 bukan tak restu
80 Pahlawan tanpa nama
81 Keluarga bahagia
82 Kabar Suka dan duka
83 Biasa saja
84 Team Istri
85 Seutuhnya part melvin diandra
86 Part lanjutan melvin diandra
87 Firlino
88 Akhir Sebuah Cerita
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Menikah
2
Masih Kekasihku
3
Drama king
4
Pisah Ranjang
5
Pacarnya Suami
6
Mantan Jadi Teman
7
Tiba-tiba baik
8
Mengalah
9
Menghilang
10
Urusan Masing-Masing
11
Tak punya perasaan
12
Menghindar
13
Jangan suka!
14
tak ada jarak
15
tanpa ku kau akan mati
16
sudah harus berakhir
17
Terlambat
18
beda negara
19
Penyesalan yang terlambat
20
Teman baik
21
Bukan orang asing
22
tifany wisuda
23
inikah waktunya
24
Jangan Temui lagi
25
pacaran
26
Kasih kesempatan
27
Perjuangan cavero
28
tanda apa ini?
29
perhatian tifany
30
Regi dan elsa
31
Meluluhkan
32
perasaan yang sama
33
Bersama lagi
34
Restu orang tua
35
Rindu serindunya
36
Rumah kita
37
Suami istri
38
Masih banyak waktu
39
alergi makanan
40
Dua-duanya salah
41
bukan kelainan
42
Aku milikmu (18+)
43
Gara-gara elsa (18+)
44
mulut susah di rem
45
Quality time
46
Calon anak
47
OTW babymoon
48
Bumil kuadrat
49
Sakit
50
mencari solusi
51
Kabur
52
Sembunyi
53
Pengumuman
54
Ketemu
55
Perawatan ekstra
56
Dua kesayangan
57
Kritis
58
Cari nama
59
Tips Jitu
60
Berhasil
61
waktu tanpamu
62
Kabar buruk
63
Seorang Ibu
64
Tak berguna
65
Dukungan keluarga
66
Aktivitas baru
67
Rahasia
68
Sikap yang aneh
69
Bukan karena fisik
70
Putus Asa
71
Kejutan luar biasa
72
Bukan bapaknya
73
program anak
74
Penasaran
75
milik orang lain (edisi melvin)
76
Apakah jodoh?
77
Cinta
78
Pemaksaan (Melvin edisi)
79
bukan tak restu
80
Pahlawan tanpa nama
81
Keluarga bahagia
82
Kabar Suka dan duka
83
Biasa saja
84
Team Istri
85
Seutuhnya part melvin diandra
86
Part lanjutan melvin diandra
87
Firlino
88
Akhir Sebuah Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!