Gejala Menakutkan

Edward menatap dirinya yang masih bertelanjang dada di depan kaca wastafel. Ada rasa khawatir yang membuat pikiran Edward tidak bisa fokus sejak keluar dari ruang prakteknya.

Bukan sekedar masalah one night stand yang masih belum ketemu titik terang malah semakin ruwet, tapi sesuatu yang lebih pribadi membuat Edward merasa tidak tenang.

Ingatannya melayang pada sederetan aktivitas ciuman panas yang pernah dilakukannya dengan Lily. Setiap kali bibir mereka bersentuhan, saling berpagut hingga lidah mereka saling membelit, Edward yakin kalau miliknya pasti bereaksi.

Terakhir Edward ingat adalah ciuman panas mereka di ruang kerja lantai 9. Kalau saat itu Elsa tidak masuk, Edward yakin ia tidak bisa menahan diri apalagi Lily sudah melepas kemejanya dan bayangan bra renda di balik tank top putih membuat gairah Edward langsung bergelora hingga susah dikendalikan apalagi saat itu Lily lebih agresif dari biasanya dan tahu persis bagaimana membuat Edward susah menolaknya.

Tapi malam ini sentuhan bibir manis dan tangan nakal Lily seolah tidak berarti apa-apa, bukan hanya milik Edward yang tidak bereaksi sama sekali, tapi rasanya juga hambar. Tidak ada percikan api yang mampu membuat gelora asmaranya meletup, semuanya terasa biasa-biasa saja.

Khawatir ada yang salah dengan aset berharganya, Edward bergegas keluar dari kamar mandi dengan masih menggunakan handuk yang dililit.

Ia langsung menuju meja kerjanya untuk mengambil laptop. Edward berpikir ia harus melakukan uji coba untuk memastikan miliknya baik-baik saja dan normal.

Jantungnya berdegup, bukan karena tidak sabar melihat tayangan adegan dewasa yang pernah dikirim dalam grup wa teman-teman SMA-nya tapi berdebar kalau miliknya benar-benar tidak bisa bereaksi sama sekali.

“Sh**it !”


Edward menutup laptopnya sambil terus memaki bahkan mendorongnya jauh-jauh di atas tempat tidur. Ia pun beranjak bangun sambil menyugar rambutnya yang masih agak basah dan berjalan mondar-mandir layaknya orang gelisah.

Ini benar-benar gila ! Sudah 15 menit Edward membiarkan matanya melotot melihat adegan anu-anu dan telinganya menangkap suara-suara yang bisa membangkitkan gairah tapi miliknya tidak bereaksi sama sekali, bekedut pun tidak !

Bukan itu saja, otaknya seakan mati, tidak memberikan tanggapan seperti orang normal saat melihat tontonan tadi.

Edward menghela nafas, berusaha berpikir positif kalau semuanya mungkin saja terjadi karena tubuhnya sedang lelah dan pikirannya dipenuhi dengan banyak masalah.

Tidak usah panik, Edward. Kamu adalah seorang dokter yang belajar tentang anatomi manusia dengan segala seluk beluknya. Kamu hanya terlalu lelah akhir-akhir ini jadi wajar kalau dirimu kehilangan gairah termasuk rangsangan sek-sualmu. Berpikirlah positif supaya semuanya bisa kembali normal.

Waktu sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, tidak mungkin menhubungi temannya untuk bertanya atau mendiskusikan masalah ini.

Edward pun mengambil pakaian dari dalam lemari lalu kembali ke tempat tidur dan langsung merebahkan tubuhnya yang terasa penat.

***

“Senangnya bisa tinggal bareng lagi sama elo, Sa. Melek mata udah ada sarapan di meja makan. Biasanya jam segini gue lagi sibuk cari yang jual nasi uduk, nasi kuning atau ketupat sayur.”

Elsa tertawa melihat bias wajah Kinan, sahabatnya, yang langsung duduk di kursi persis di seberangnya.

“Gue juga senang bisa tinggal sama elo lagi, ingat jaman-jaman SMA.”

“Jam berapa elo bangun untuk masak semua ini ?”

“Jam 5 kok. Memang dari dulu kan kita bangun jam segitu.”

“Enak Sa, masakan elo belum berubah malah tambah pintar.”

“Jangan kebanyakan memuji, repot kalau kepala gue tambah gede.”

Keduanya tertawa sambil menikmati nasi goreng dengan telur dadar plus sosis disajikan dengan potongan tomat dan timun. Selain itu ada pancake dengan sirup cokelat yang sudah disiapkan Elsa untuk Kinan, sahabatnya sejak SD.

“Nanti malam mau makan apa ? Gue masih punya stok ikan dan ayam di kulkas.”

“Kayaknya gue nggak makan malam di rumah, Sa, hari ini kebagian dobel shift, gantiin teman yang ijin karena anaknya lagi sakit.”

“Kalau begitu gue nggak masak ya.”

“Jangan capek-capek, Sa. Elo tinggal di sini untuk menenangkan diri, bukan tambah capek setelah lepas dari suami brengsek lo itu !”

Elsa tertawa mendengar omelan sahabatnya. Sejak dulu Kinan memang tidak suka pada Edward yang menurutnya angkuh dan sok cakep.

Kinan bilang kelihatan dari tatapan matanya kalau Edward menilai orang hanya dari penampilan fisik saja hingga perempuan-perempuan seperti Elsa dan Kinan jangankan dipandang sebelah mata, pria itu tidak pernah menganggap mereka ada.

Firasat Kinan memang tepat karena Edward tidak pernah ingat kalau ia pernah bertemu, mengenal dan berbicara dengan Elsa saat pria itu masih menjadi dokter koas di desa tempat tinggal keluarga Elsa.

Edward yang saat itu sedang bertugas di salah satu klinik di kabupaten mencoba menolong ayah Elsa yang mengalami kecelakaan kerja di pabrik pembuatan batu bata. Dibantu Bagas, teman sesama koasnya, Edward mencoba menghentikan pendarahan sampai ambulans datang tapi sayangnya ayah Elsa tidak bisa bertahan dan harus menghembuskan nafas terakhirnya di tangan Edward.

“Dia beneran masih betah sama cewek tukang selingkuh itu, Sa ?”

“Masih malah Mas Ed berniat segera menikah dan memiliki anak dengannya supaya bisa dapat restu dari dokter Robert dan tante Silvia.”

“Sa, gue paham kalau cinta itu buta dan elo tidak sanggup melihat dia terluka karena tahu persis seperti apa perempuan ular itu, tapi elo nggak punya hutang apa-apa sama dokter Edward. Lebih baik perasaan cinta elo yang tulus dan penuh totalitas itu diberikan untuk cowok yang benar-benar sayang dan peduli sama elo, yang nggak memandang elo sebelah mata, menganggap elo hanya sebagai gadis kampung yang jadi benalu dalam keluarganya.”

“Iya gue paham. Sekarang gue udah menyerah kok, nggak peduli lagi dia mau terluka, terpuruk atau hancur sekalian sama perempuan itu tapi yang bikin gue berat orangtuanya, Ki. Mereka baik banget dan selalu merasa kalau hutang budi mereka sama orangtua gue baru bisa lunas kalau gue menjadi bagian dari mereka.”

“Kalau begitu elo turun ranjang aja, nikah sama adiknya. Bukannya si Erwin itu ganteng juga dan lebih muda lagi. Gue yakin dia nggak keberatan nikah sama mantan kakak iparnya apalagi biar janda elo kan masih perawan.”

“Ngaco lo ! Apa kata dunia kalau habis kakaknya gue nikah sama adiknya ? Sekarang aja gue udah dicap sebagai pelakor karena merusak hubungannya dengan dokter Lily terus malah nikah sama adiknya.”

Lagian gue udah bukan janda perawan lagi, Ki, malah sekarang lagi deg-deg kan karena takut hamil meski kami hanya melakukannya semalam dan gue udah minum obat pencegah hamil.

Kinan tersenyum tipis karena meskipun mulut Elsa bilang tidak, tapi tatapan matanya masih memancarkan cinta yang berpendar untuk pria sombong bernama dokter Edward itu.

“Anjing menggonggong kafilah berlalu, Sa. Biarin aja orang mau ngomong apa, yang penting hasilnya di depan, orang yang menganggap elo jelek akan malu sendiri. Gue udah nggak sabar pingin lihat gimana dokter songong itu menyesal dan nangis sambil gesor-gesor setelah tahu kelakuan cewek murahan itu.”

“Biarin aja Ki, orang akan menuai apa yang dia tabur. Gue udah ikhlas melepas Mas Edward, merelakan dia belajar langsung dari perempuan itu.”

Kinan yang baru saja selesai mencuci piring langsung memeluk Elsa yang sedang merapikan meja makan.

“Gue berdoa semoga elo akan mendapatkan jodoh yang jauh, jauh dan jauh lebih baik dari dokter songong itu.”

“Kok jauhnya sampai 3 kali,” ujar Elsa sambil terkekeh.

“Supaya benar-benar jauh banget dari dia dan bisa membuat dokter songong itu menyesal karena sudah menyia-nyiakan perempuan seperti elo !”

Elsa tertawa sambil membalas pelukan Kinan. “Terima kasih bestie kesayanganku. Doa yang sama buat elo.”

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

rasain kau ed

2024-10-18

1

Uthie

Uthie

ikut mengaamiin kan juga 👍🤗

2024-08-14

1

Tinaristina

Tinaristina

semoga doa mu cepet d kabul author y kinan

2024-08-11

1

lihat semua
Episodes
1 Tugas Seorang Istri
2 Teman Selingkuh
3 Tindakan Nekad Si Pelakor
4 Selembar Surat Cerai
5 Rencana Gila
6 Jejak yang Hilang
7 Gejala Menakutkan
8 Uji Coba
9 Pelakor Diselingkuhi
10 Di Balik Permintaan Maaf
11 Kedatangan Penjaga Hartawan
12 Siap Menerima Tantangan
13 Perjanjian yang Terlewatkan
14 Saputangan dan Wanita Penuntut
15 Pertanggungjawaban
16 Berandai-andai
17 Pengakuan Lily
18 Kedatangan yang Tiba-tiba
19 Sentuhan Maut
20 Awal Pencarian
21 Bocah yang Sudah Dewasa
22 Pria Sombong dan Menyebalkan
23 Marah, Kecewa dan Sakit
24 Pengakuan dan Kebohongan
25 Usaha Awal
26 Kemarahan Elsa dan Pendukungnya
27 Setengah Hari Bersama Gilang
28 Perbincangan dari Hati ke Hati
29 Pelajaran Tentang Kecewa
30 Percakapan Kakak Adik
31 Melepas dengan Ikhlas
32 Harus Bagaimana ?
33 Arti Sebuah Nama
34 Tamu yang Tiba-tiba
35 Skenario Baru
36 Permohonan dan Penyesalan
37 Cerita Lama dari Kinan
38 Kebodohan Edward
39 Ijin Tinggal
40 Meluruskan Kesalahpahaman
41 Pelajaran Pertama
42 Pelajaran Kedua
43 Kejujuran yang Beresiko
44 Kamar yang Terkunci
45 Pria Paling Beruntung
46 Pembelaan Elsa
47 Kebahagiaan dan Kebimbangan
48 Pesan Sponsor ?
49 Keruwetan Kinan
50 Kegalauan Edward
51 Kedatangan Kinan
52 Pertimbangan Erwin
53 Pertengkaran Sahabat
54 Kelulusan Elsa
55 Erwin yang Berbeda
56 Keputusan Erwin
57 De javu
58 Kembali ke Rumah Sakit
59 Menghalau Pelakor
60 Berita Mengejutkan
61 Obrolan Siang
62 Penyesalan dan Penyesalan
63 Ketegasan Elsa
64 Pria Bertanggungjawab
65 Cinta dan Pengorbanan
66 Cinta yang Belum Habis
67 Pertemuan Kinan dan Erwin
68 Pertanyaan Bodoh
69 Pengakuan
70 Permintaan Gilang
71 Menerima Takdir
72 Tidak Bisa dan Tidak Mau
73 Alasannya : Aku Takut
74 Aku Tahu dan Cemburu
75 Keresahan Gilang
76 Kegalauan Erwin
77 Pria Terbodoh
78 Kecemasan Elsa
79 Dinginnya Elsa
80 Protes Hilda
81 Teguran Keras
82 I love you Elsa
83 Kejutan
84 Penjelasan Gilang
85 Wani Piro, Mas ?
86 Dan Elsa pun…..
87 Cinta dan Keikhlasan
88 Kepergian Lily
89 Cintamu Selamanya
90 Terima Kasih
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Tugas Seorang Istri
2
Teman Selingkuh
3
Tindakan Nekad Si Pelakor
4
Selembar Surat Cerai
5
Rencana Gila
6
Jejak yang Hilang
7
Gejala Menakutkan
8
Uji Coba
9
Pelakor Diselingkuhi
10
Di Balik Permintaan Maaf
11
Kedatangan Penjaga Hartawan
12
Siap Menerima Tantangan
13
Perjanjian yang Terlewatkan
14
Saputangan dan Wanita Penuntut
15
Pertanggungjawaban
16
Berandai-andai
17
Pengakuan Lily
18
Kedatangan yang Tiba-tiba
19
Sentuhan Maut
20
Awal Pencarian
21
Bocah yang Sudah Dewasa
22
Pria Sombong dan Menyebalkan
23
Marah, Kecewa dan Sakit
24
Pengakuan dan Kebohongan
25
Usaha Awal
26
Kemarahan Elsa dan Pendukungnya
27
Setengah Hari Bersama Gilang
28
Perbincangan dari Hati ke Hati
29
Pelajaran Tentang Kecewa
30
Percakapan Kakak Adik
31
Melepas dengan Ikhlas
32
Harus Bagaimana ?
33
Arti Sebuah Nama
34
Tamu yang Tiba-tiba
35
Skenario Baru
36
Permohonan dan Penyesalan
37
Cerita Lama dari Kinan
38
Kebodohan Edward
39
Ijin Tinggal
40
Meluruskan Kesalahpahaman
41
Pelajaran Pertama
42
Pelajaran Kedua
43
Kejujuran yang Beresiko
44
Kamar yang Terkunci
45
Pria Paling Beruntung
46
Pembelaan Elsa
47
Kebahagiaan dan Kebimbangan
48
Pesan Sponsor ?
49
Keruwetan Kinan
50
Kegalauan Edward
51
Kedatangan Kinan
52
Pertimbangan Erwin
53
Pertengkaran Sahabat
54
Kelulusan Elsa
55
Erwin yang Berbeda
56
Keputusan Erwin
57
De javu
58
Kembali ke Rumah Sakit
59
Menghalau Pelakor
60
Berita Mengejutkan
61
Obrolan Siang
62
Penyesalan dan Penyesalan
63
Ketegasan Elsa
64
Pria Bertanggungjawab
65
Cinta dan Pengorbanan
66
Cinta yang Belum Habis
67
Pertemuan Kinan dan Erwin
68
Pertanyaan Bodoh
69
Pengakuan
70
Permintaan Gilang
71
Menerima Takdir
72
Tidak Bisa dan Tidak Mau
73
Alasannya : Aku Takut
74
Aku Tahu dan Cemburu
75
Keresahan Gilang
76
Kegalauan Erwin
77
Pria Terbodoh
78
Kecemasan Elsa
79
Dinginnya Elsa
80
Protes Hilda
81
Teguran Keras
82
I love you Elsa
83
Kejutan
84
Penjelasan Gilang
85
Wani Piro, Mas ?
86
Dan Elsa pun…..
87
Cinta dan Keikhlasan
88
Kepergian Lily
89
Cintamu Selamanya
90
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!