Perjanjian yang Terlewatkan

“Jadi kapan kalian akan menikah ?”

“Dad !” Mommy Silvia langsung melotot, terkejut mendengar pertanyaan suaminya yang langsung membuat wajah sepasang manusia di depan mereka berubah cerah.

“Jadi daddy akan memberikan restu untukku dan Lily ?” Edward menyunggingkan senyum bahagia.

Lily ikut tersenyum, beranjak bangun dan duduk di samping Edward bahkan langsung mengggenggam jemari pria itu.

“Saya terserah Edward saja, Om,” ujar Lily dengan wajah malu-malu mau.

Daddy Robert menarik satu sudut bibirnya dan menatap tajam ke arah putranya.

“Saya bertanya kapan kalian nikah, bukan memberikan ijin atau restu.” Suara tegas dokter Robert membuat Edward dan Lily tanpa sadar menelan ludah.

“Secepatnya Dad, kemungkinan 3 atau 4 minggu lagi,” ujar Edward dengan sedikit terbata.

“Kamu seorang dokter, spesialis jantung pula tapi tidak teliti dan gegabah dalam mengambil keputusan. Untung saja posisi pimpinan di rumah sakit belum diserahkan padamu dan jangan pernah berharap kamu akan mendapatkan kesempatan itu.”

“Pernikahanku dengan Lily tidak ada hubungannya dengan pekerjaan dan profesiku sebagai dokter, Dad.”

“Oh ya ?” Daddy Robert tersenyum sinis. “Apa kamu sudah membaca surat perjanjian yang ditandatangani sebelum menikah dengan Elsa ?”

Edward menggeleng pelan, wajahnya berubah tegang. Mendengar pertanyaan dan raut wajah daddy-nya, Edward yakin ada sesuatu yang terlewatkan olehnya.

“Berdasarkan perjanjian itu, kamu sudah kehilangan segalanya sejak memutuskan untuk berselingkuh dengan wanita ini, Ed. Semua warisan yang seharusnya menjadi hakmu sudah dialihkan menjadi milik Elsa sepenuhnya dan masalah jabatanmu di rumah sakit hanya tinggal menunggu waktu. Ada baiknya kamu mulai mencari pekerjaan di tempat lain karena daddy yakin kalau para pemegang saham tidak akan menunjukmu sebagai pimpinan rumah sakit selanjutnya apalagi kamu sudah menandatangani surat permohonan cerai dengan Elsa.”

“Masalah surat cerai itu adalah inisiatif Elsa, kenapa aku jadi pihak yang bersalah lagi ?”

“Apa ucapan daddy masih kurang jelas kalau kamu sudah kehilangan segalanya sejak memutuskan kembali bersama wanita ini 8 bulan yang lalu ?”

“Sejak awal Elsa-lah yang menjadi orang ketiga yang merusak hubunganku dengan Lily. Aku sudah memenuhi permintaan daddy dan mommy untuk menikahinya dengan alasan balas budi. Mungkin dia baik di mata daddy dan mommy tapi tidak untukku, aku tidak pernah bisa mencintainya bahkan dia membuatku semakin menderita. Tidak bisakah kali ini daddy dan mommy memberikan aku kesempatan untuk mendapatkan kebahagiaanku bersama Lily ?”

“Silakan saja, tidak ada alasan bagi kami berdua untuk menghalangi kalian. Kamu sudah dewasa dan berhak mengambil keputusan untuk hidupmu sendiri tapi perjanjian tetaplah perjanjian. Kamu menyetujui dan menandatanganinya tanpa paksaan jadi semuanya akan berjalan sesuai kesepakatan. Persiapkan dirimu untuk menanggung semua konsekuensinya.”

Daddy Robert mengajak istrinya pulang karena keputusan Edward sudah bulat dan tidak bisa digoyahkan sedikit pun.

“Hhmm, mommy lupa memberitahumu, Ed, apartemen ini adalah milik Elsa, pemberian dari opa saat ia berulangtahun ke-18. Sayangnya opa tidak bisa memberikan langsung pada Elsa, jadi jangan coba-coba mengotori tempat ini dengan perbuatan zina atau membawa perempuan lain untuk tidur di sini.”

Edward tampak terkejut, dengan mata membola ia menatap kedua orangtuanya bergantian untuk meyakinkan ucapan mommy Silvia.

“Sebaiknya kamu segera mencari tempat tinggal baru, Ed. Daddy sudah berjanji pada Elsa akan mengosongkannya akhir bulan ini.”

Pasangan suami istri itu berjalan ke arah pintu tanpa berpamitan pada Lily maupun Edward.

“Dad, aku mau bicara dengan Elsa.” Edward menyusul ayahnya yang sudah memegang gagang pintu.

“Untuk apa ?” tanya mommy dengan nada tidak suka.

“Tidak usah,” daddy Robert menggeleng. “Apakah kamu pernah berpikir kalau perbuatanmu terlalu menyakiti hatinya sampai akhirnya Elsa menyerah ? Kamu pikir selama 8 bulan ini siapa yang membuatmu bertahan di posisimu sekarang ? Elsa lah yang menutupi semua perselingkuhan kalian yang terekam CCTV termasuk aksi gila perempuan itu di ruang kerjamu sebelum Elsa memutuskan untuk bercerai. Asal kamu tahu Ed, Elsa tidak pernah mengadu apapun pada kami berdua bahkan melarang Fahmi dan Joko untuk melaporkan rekaman CCTV itu pada daddy.”

“Mommy sedih sekaligus kecewa padamu Ed. Kamu menuduh kami membela dan menyayangi Elsa secara membabi buta padahal semua itu kami lakukan karena terlalu malu akan perbuatanmu dengan wanita itu dan Elsa selalu tahu bagaimana cara mengatasinya. Kamu sendiri yang mengotori namamu bukan Elsa.”

Edward bergeming, menatap orangtuanya yang pergi tanpa mau diantar.

***

“Ed, biarkan aku ikut denganmu ke rumah sakit. Apa kamu tidak menangkap kalau kedua orangtuamu hanya mencoba mempengaruhi bahkan meracuni pikiranmu dengan gadis kampung itu ?”

Edward memejamkan mata sejenak untuk meredakan emosinya yang sedang campur aduk sementara Lily terus mengoceh, membuat kepalanya tambah pusing.

“Mulai sekarang belajarlah bersabar dan biarkan aku yang mengambil keputusan. Aku sudah kecolongan dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.”

“Selama ini aku menyerahkan semuanya padamu, tapi apa hasilnya ? Keadaan malah semakin kacau. Kamu terlalu baik sampai perempuan licik itu berhasil membuatmu hancur dan kehilangan segalanya ya pekerjaan, posisimu di rumah sakit bahkan dia mengambil semua hak warismu !”

Edward menghela nafas saat mendengar suara Lily makin meninggi. Untung saja mereka sudah tiba di depan rumah kost Lily.

“Cobalah untuk mencari pekerjaan di rumah sakit atau klinik manapun, aku pun akan melakukan yang sama. Daddy tidak pernah main-main dengan ucapannya.”

“Ed…”

“Tolong turun dulu, Lily, biarkan aku memastikan semuanya.”

Dengan berat hati Lily turun dari mobil dan baru saja ia menutup pintu, Edward sudah melajukan mobilnya menuju rumah sakit dimana Fahmi sudah menunggunya.

“Dasar wanita brengsek ! Berani-beraninya kamu merebut Edward dan membuatnya jatuh miskin. Rasakan pembalasanku saat kita bertemu, aku tidak akan membiarkan hidupmu tenang setelah mengacaukan rencanaku !” geram Lily sambil mengepalkan kedua tangannya.

Sementara Edward yang baru saja tiba di parkiran rumah sakit bergegas turun dan masuk lift menuju lantai 9. Ia yakin kalau semua omongan daddy-nya bukan asal gertak untuk membuat Edward menurut dan sudah tidak ada harapan untuk memohon agar perjanjian itu dibatalkan.

Kalau di dalam lift tidak ada CCTV, rasanya Edward ingin berteriak, memaki dan memukul untuk melampiaskan rasa marahnya. Hidupnya mulai berantakan sejak Elsa hadir dan ia berpikir semuanya akan kembali seperti semula setelah perempuan itu pergi, ternyata malah semakin kacau.

Fahmi sudah menunggunya di depan ruangan saat Edward tiba.

“Ini perjanjian yang anda minta, dokter.”

“Bawa masuk ke dalam !”

Fahmi mengikuti Edward yang masuk dengan langkah tergesa dan duduk berhadapan di sofa.

“Apa kamu sudah membaca isi perjanjian ini, Fam ?”

Fahmi menggeleng. “Saya tidak berani dokter, perjanjian ini sifatnya pribadi antara anda dan nona Elsa. Saya juga tidak mengijinkan Rini atau siapapun membacanya.”

Edward menghela nafas dan menopang kepalanya yang bertambah sakit saat menemukan pasal yang sesuai dengan ucapan daddy Robert.

“Sebentar lagi kamu akan mendapat bos baru, Fam. Aku tinggal menunggu kapan surat pemecatanku keluar,” gumam Edward dengan wajah sendu.

“Apa maksud dokter ?”

Edward menyodorkan lembar perjanjian yang ada di tangannya. “Bacalah sendiri, aku sangat percaya kamu bisa menyimpan rahasiaku.”

Wajah Fahmi tampak kaget saat membaca poin-poin yang dimaksud oleh dokter Robert.

“Apakah semuanya bisa kembali seperti semula kalau anda rujuk lagi dengan nona Elsa ?”

“Tidak akan pernah, Fam ! Aku tidak mau bersama perempuan itu lagi. Dia hanya membawa kesialan dalam hidupku dan sekarang sepertinya dia sedang mengutukku karena tidak mau peduli padanya.”

“Bukan kutukan dokter tapi mungkin saja pelajaran dari Tuhan.” Edward tertawa getir mendengar nasehat asistennya.

Terpopuler

Comments

murni l.toruan

murni l.toruan

Syukurlah ortunya memiskinkan anaknya sendiri, aku berharap impoten seumur hidup..... hehehe jahattt banget kutukan para netizen

2025-03-19

1

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

syukurin miskin loo edward dikasih berlian pikih batu kali

2025-02-01

1

Ziat30juz hifzul

Ziat30juz hifzul

knp tulisan di akhir seperti trpotong 2

2024-08-18

1

lihat semua
Episodes
1 Tugas Seorang Istri
2 Teman Selingkuh
3 Tindakan Nekad Si Pelakor
4 Selembar Surat Cerai
5 Rencana Gila
6 Jejak yang Hilang
7 Gejala Menakutkan
8 Uji Coba
9 Pelakor Diselingkuhi
10 Di Balik Permintaan Maaf
11 Kedatangan Penjaga Hartawan
12 Siap Menerima Tantangan
13 Perjanjian yang Terlewatkan
14 Saputangan dan Wanita Penuntut
15 Pertanggungjawaban
16 Berandai-andai
17 Pengakuan Lily
18 Kedatangan yang Tiba-tiba
19 Sentuhan Maut
20 Awal Pencarian
21 Bocah yang Sudah Dewasa
22 Pria Sombong dan Menyebalkan
23 Marah, Kecewa dan Sakit
24 Pengakuan dan Kebohongan
25 Usaha Awal
26 Kemarahan Elsa dan Pendukungnya
27 Setengah Hari Bersama Gilang
28 Perbincangan dari Hati ke Hati
29 Pelajaran Tentang Kecewa
30 Percakapan Kakak Adik
31 Melepas dengan Ikhlas
32 Harus Bagaimana ?
33 Arti Sebuah Nama
34 Tamu yang Tiba-tiba
35 Skenario Baru
36 Permohonan dan Penyesalan
37 Cerita Lama dari Kinan
38 Kebodohan Edward
39 Ijin Tinggal
40 Meluruskan Kesalahpahaman
41 Pelajaran Pertama
42 Pelajaran Kedua
43 Kejujuran yang Beresiko
44 Kamar yang Terkunci
45 Pria Paling Beruntung
46 Pembelaan Elsa
47 Kebahagiaan dan Kebimbangan
48 Pesan Sponsor ?
49 Keruwetan Kinan
50 Kegalauan Edward
51 Kedatangan Kinan
52 Pertimbangan Erwin
53 Pertengkaran Sahabat
54 Kelulusan Elsa
55 Erwin yang Berbeda
56 Keputusan Erwin
57 De javu
58 Kembali ke Rumah Sakit
59 Menghalau Pelakor
60 Berita Mengejutkan
61 Obrolan Siang
62 Penyesalan dan Penyesalan
63 Ketegasan Elsa
64 Pria Bertanggungjawab
65 Cinta dan Pengorbanan
66 Cinta yang Belum Habis
67 Pertemuan Kinan dan Erwin
68 Pertanyaan Bodoh
69 Pengakuan
70 Permintaan Gilang
71 Menerima Takdir
72 Tidak Bisa dan Tidak Mau
73 Alasannya : Aku Takut
74 Aku Tahu dan Cemburu
75 Keresahan Gilang
76 Kegalauan Erwin
77 Pria Terbodoh
78 Kecemasan Elsa
79 Dinginnya Elsa
80 Protes Hilda
81 Teguran Keras
82 I love you Elsa
83 Kejutan
84 Penjelasan Gilang
85 Wani Piro, Mas ?
86 Dan Elsa pun…..
87 Cinta dan Keikhlasan
88 Kepergian Lily
89 Cintamu Selamanya
90 Terima Kasih
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Tugas Seorang Istri
2
Teman Selingkuh
3
Tindakan Nekad Si Pelakor
4
Selembar Surat Cerai
5
Rencana Gila
6
Jejak yang Hilang
7
Gejala Menakutkan
8
Uji Coba
9
Pelakor Diselingkuhi
10
Di Balik Permintaan Maaf
11
Kedatangan Penjaga Hartawan
12
Siap Menerima Tantangan
13
Perjanjian yang Terlewatkan
14
Saputangan dan Wanita Penuntut
15
Pertanggungjawaban
16
Berandai-andai
17
Pengakuan Lily
18
Kedatangan yang Tiba-tiba
19
Sentuhan Maut
20
Awal Pencarian
21
Bocah yang Sudah Dewasa
22
Pria Sombong dan Menyebalkan
23
Marah, Kecewa dan Sakit
24
Pengakuan dan Kebohongan
25
Usaha Awal
26
Kemarahan Elsa dan Pendukungnya
27
Setengah Hari Bersama Gilang
28
Perbincangan dari Hati ke Hati
29
Pelajaran Tentang Kecewa
30
Percakapan Kakak Adik
31
Melepas dengan Ikhlas
32
Harus Bagaimana ?
33
Arti Sebuah Nama
34
Tamu yang Tiba-tiba
35
Skenario Baru
36
Permohonan dan Penyesalan
37
Cerita Lama dari Kinan
38
Kebodohan Edward
39
Ijin Tinggal
40
Meluruskan Kesalahpahaman
41
Pelajaran Pertama
42
Pelajaran Kedua
43
Kejujuran yang Beresiko
44
Kamar yang Terkunci
45
Pria Paling Beruntung
46
Pembelaan Elsa
47
Kebahagiaan dan Kebimbangan
48
Pesan Sponsor ?
49
Keruwetan Kinan
50
Kegalauan Edward
51
Kedatangan Kinan
52
Pertimbangan Erwin
53
Pertengkaran Sahabat
54
Kelulusan Elsa
55
Erwin yang Berbeda
56
Keputusan Erwin
57
De javu
58
Kembali ke Rumah Sakit
59
Menghalau Pelakor
60
Berita Mengejutkan
61
Obrolan Siang
62
Penyesalan dan Penyesalan
63
Ketegasan Elsa
64
Pria Bertanggungjawab
65
Cinta dan Pengorbanan
66
Cinta yang Belum Habis
67
Pertemuan Kinan dan Erwin
68
Pertanyaan Bodoh
69
Pengakuan
70
Permintaan Gilang
71
Menerima Takdir
72
Tidak Bisa dan Tidak Mau
73
Alasannya : Aku Takut
74
Aku Tahu dan Cemburu
75
Keresahan Gilang
76
Kegalauan Erwin
77
Pria Terbodoh
78
Kecemasan Elsa
79
Dinginnya Elsa
80
Protes Hilda
81
Teguran Keras
82
I love you Elsa
83
Kejutan
84
Penjelasan Gilang
85
Wani Piro, Mas ?
86
Dan Elsa pun…..
87
Cinta dan Keikhlasan
88
Kepergian Lily
89
Cintamu Selamanya
90
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!