Siap Menerima Tantangan

Minggu pagi usai menggunakan fasilitas olahraga yang ada di situ, Edward mecuci pakaian kotor yang sudah menumpuk sekaligus membersihkan apartemennya.

Selama tinggal bersama Elsa, setiap hari Minggu Edward memilih pergi dari pagi dan baru kembali malam hari, tidak pernah memikirkan hal-hal semacam ini, apalagi Elsa tidak pernah mengeluh.

Baru selesai mengganti seprei, handphonenya berbunyi dan nama Lily terpampang di layar. Belum sempat Edward menjawab, panggilan sudah dimatikan. Ternyata hanya isyarat supaya Edward membaca pesan yang dikirim oleh Lily.

(LILY) Aku sudah di bawah. Ijinkan aku naik atau kamu akan menyesal ! Buktikan kalau kamu memang tidak selingkuh !

Edward menghela nafas. Entah mengapa akhir-akhir ini ia merasa Lily sangat egois, selalu memaksakan Edward untuk memenuhi permintaannya.

Edward berpikir Lily masih kesal gara-gara masalah rumah karena selama 3 hari kemarin, pesan Edward hanya dibaca dan panggilan teleponnya tidak dijawab, tapi siang ini wanita itu tiba-tiba sudah ada di apartemen Edward.

Membayangkan aksi nekad Lily yang bisa membuat malu akhirnya dengan terpaksa Edward menghubungi resepsionis untuk mengijinkan Lily naik ke apartemennya.

“Apa kabar sayang ?” sapa Lily sambil mengerling nakal begitu Edward membukakan pintu.

“Sudah nggak ngambek ?” ledek Edward sambil tersenyum. Hatinya kesal tapi tidak bisa benar-benar marah pada Lily.

“Sepertinya kamu harus cepat-cepat menikahiku supaya aku nggak gampang marah karena selalu dipenuhi rasa khawatir kamu akan meninggalkan aku setelah dipecat oleh daddy-mu.”

Lily memeluk Edward dari belakang dan menyandarkan kepalanya di punggung pria itu.

“Apalagi sekarang kamu betah lama-lama membiarkan aku ngambek. Biasanya kamu pasti langsung datang ke tempat kost dan kalau perlu menunggu semalam suntuk sampai aku keluar.”

Edward tertawa, melepaskan tangan Lily dan membalikkan badannya.

“Rumah sakit sedang sibuk dengan urusan dinas kesehatan, rapat tahunan dan sepertinya pasien penderita jantung juga sedang meningkat.”

“Alasan,” cebik Lily sambil berjalan mencari kamar Edward.

“Kamu mau kemana ?”

“Melihat kamarmu. Orang bilang penataan kamar seseorang adalah gambaran kepribadiannya.”

Edward ingin mencegahnya karena belum siap membiarkan Lily masuk ke ranah pribadinya.

“Apa gadis kampung itu pernah tidur di sini ? Apa kalian …” Lily sengaja menggantung kalimatnya.

“Pertanyaanmu sama saja tidak percaya padaku.” Lily tertawa dan membuat Edward terkejut saat ia langsung melompat ke dalam pelukan Edward.

Keduanya tangannya langsung melingkar di leher dan kakinya menjepit pinggang Edward.

“Sekarang jangan coba-coba lagi menghindar dariku dengan setumpuk agendamu.”

“Aku memang masih ada kerjaan karena belum selesai membersihkan bagian luar, lalu…hhmmmm”

Lily melumat bibir Edward dengan tidak sabaran membuat pria itu kewalahan. Tidak sedetik pun Lily membiarkan Edward melepaskan ciumannya dan sudah bertekad membuat pria itu tidak menunda-nunda niatnya untuk menikahi Lily.

Edward yang merasa tidak nyaman dengan perlakuan Lily membawa wanita itu ke sofa yang ada di kamar dan melepaskan ciumannya.

“Maaf, aku benar-benar tidak bisa, Ly. Bersabarlah sampai kita resmi menikah.”

“Kapan ? Sudah sebulan ini kamu malah menghindariku dan rasanya semakin jauh. Aku mencintaimu, Ed, aku tidak ingin kehilanganmu.”

“Sudah aku katakan tadi kalau….” Mata Edward melotot dan kalimatnya terputus karena tidak menyangka Lily akan melepaskan dress yang dikenakannya, menyisakan pakaian dalam yang berwarna hitam.

“Aku rela melakukannya bahkan sebelum kita menikah. Mari kita punya anak bersama hingga tidak perlu ada nikah siri tapi pernikahan yang sesungguhnya.”

Edward malah bergerak mundur saat Lily berjalan mendekatinya dan mulai membuka penutup gunung kembarnya lalu mulai melepaskan penutup daerah sensitifnya.

“Tolong jangan seperti ini Lily. Aku benar-benar tidak siap saat ini.”

“Aku mencintaimu, Ed. Aku tidak keberatan memberikannya padamu sebelum kita menikah.”

Edward melirik miliknya yang tidak bereaksi. Meski tubuh Lily yang sudah polos bisa menggoda laki-laki manapun termasuk dirinya, bagi Edward semuanya terlihat biasa-biasa saja.

Seperti yang Edward pernah bilang pada Fahmi, tubuh wanita seseksi apapun, saat ini bagi Edward hanya seperti seorang pasien di atas meja operasi.

Lily kembali mendorong tubuh Edward yang sudah terbentur ranjang hingga keduanya terjembab ke atas kasur empuk yang baru saja dipasang seprei baru.

Dengan liar, Lily yang berada di atas tubuh Edward melancarkan gerakan nakal dan ciuman yang bisa membangkitkan gairah bahkan tangannya sudah berhasil melepaskan kaos pria itu.

“Lily stop ! Aku tidak ingin melakukannya sekarang.”

Edward berhasil mencegah tangan Lily menyentuh miliknya yang tidak juga bereaksi sedikit pun. Sekuat tenaga Edward mendorong tubuh Lily yang mengukung dirinya hingga posisi mereka terbalik.

“Aku juga mencintaimu dan tidak perlu pembuktian semacam ini untuk menunjukkan rasa cintamu. Percayalah aku akan segera menikahimu setelah urusanku beres.”

“Tapi Ed..”

“Edward !” Pekikan di pintu kamarnya membuat Edward menoleh dan betapa terkejutnya melihat mommy Silvia dan daddy Robert berdiri di sana.

Buru-buru Edward menarik selimut untuk menutupi tubuh polos Lily dan ia pun turun dari ranjang, mengambil kaosnya dan menyusul orangtuanya yang sudah duduk di sofa ruang tengah.

“Mom, Dad, bagaimana…”

Plak ! Plak !

“Belum sampai 2 bulan Elsa keluar dari sini, kamu sudah berani membawa perempuan lain kemari ? Apa kamu lupa kalau statusmu masih suami sah Elsa ?”

Mata mommy Silvia berkaca-kaca usai menampar pipi anak sulungnya yang sudah dibutakan oleh cinta.

“Aku tidak membawanya kemari, Mom. Lily datang kemari untuk membahas soal pekerjaannya setelah diberhentikan dari rumah sakit.” Hati Edward sedikit tercubit karena harus berbohong pada mommynya.

“Pantas saja Elsa sampai besimpuh 3 hari berturut-turut, memohon pada mommy dan daddy untuk mengijinkannya pergi darimu. Dia tidak pernah bilang alasannya dan sekarang mommy mengerti apa yang membuat Elsa akhirnya menyerah.”

Wajah Edward terkejut saat mendengar cerita mommy Silvia tentang Elsa.

“Seharusnya Elsa tahu kalau sejak awal dia adalah perusak hubunganku dengan Lily, Mom. Kebaikannya tidak bisa menghapus rasa cintaku pada Lily. Apa yang mommy dan daddy lihat barusan tidak seperti apa yang kalian pikirkan karena aku belum pernah melakuannya dengan Lily. Meskipun begitu aku sudah memutuskan dengan atau tanpa restu dari mommy dan daddy, aku akan menikahi Lily secepatnya.”

Lily yang sudah kembali berpakaian lengkap keluar dari kamar, mendekati orangtua Edward dan bersimpuh dengan wajah berlinangan air mata.

“Maafkan saya Om, Tante. Saya terlalu cinta pada Edward sampai rela memberikan milik saya yang paling berharga untuknya. Saya tidak mau kehilangan Edward. Saat dia menikah dengan Elsa…”

“Tidak usah dijelaskan, kami sudah tahu semuanya,” potong daddy Robert dengan suara tegas dan tatapan yang membuat Lily bergedik.

“Jadi kapan kalian akan menikah ?”

“Dad !” pekik mommy Silvia dengan mata membola.

“Jadi daddy akan memberikan restu padaku dan Lily ?”

“Daddy hanya bertanya kapan bukan mengijinkan apalagi memberikan restu.”

Lily sudah beranjak dan duduk dil sebelah Edward.

“Saya terserah Edward, Om,” Lily menatap pria itu sambil menggenggam tangannya.

Ditantang seperti itu Edward malah balik bertanya-tanya dan curiga apalagi saat bertatapan dengan daddy Robert yang tersenyum miring.

Terpopuler

Comments

kriwil

kriwil

heran sama si elsa mau mau nya mencintai laki laki bekas si lily yang menjijikan 😀

2025-03-28

1

stela aza

stela aza

menjijikkan bgt sie Lily , perempuan kegatelan di pertahankan,, ujung2nya menyesal belakangan ,, udh basi 😅

2024-08-21

1

Ma Em

Ma Em

Biar saja Edward menikah dgn Lily dan Erwin dgn Elsa biarkan si Edward nanti menyesal karena melihat Erwin dan Elsa wanita baik baik yg tdk matre seperti istri pilihan Edward si Lily

2024-08-13

2

lihat semua
Episodes
1 Tugas Seorang Istri
2 Teman Selingkuh
3 Tindakan Nekad Si Pelakor
4 Selembar Surat Cerai
5 Rencana Gila
6 Jejak yang Hilang
7 Gejala Menakutkan
8 Uji Coba
9 Pelakor Diselingkuhi
10 Di Balik Permintaan Maaf
11 Kedatangan Penjaga Hartawan
12 Siap Menerima Tantangan
13 Perjanjian yang Terlewatkan
14 Saputangan dan Wanita Penuntut
15 Pertanggungjawaban
16 Berandai-andai
17 Pengakuan Lily
18 Kedatangan yang Tiba-tiba
19 Sentuhan Maut
20 Awal Pencarian
21 Bocah yang Sudah Dewasa
22 Pria Sombong dan Menyebalkan
23 Marah, Kecewa dan Sakit
24 Pengakuan dan Kebohongan
25 Usaha Awal
26 Kemarahan Elsa dan Pendukungnya
27 Setengah Hari Bersama Gilang
28 Perbincangan dari Hati ke Hati
29 Pelajaran Tentang Kecewa
30 Percakapan Kakak Adik
31 Melepas dengan Ikhlas
32 Harus Bagaimana ?
33 Arti Sebuah Nama
34 Tamu yang Tiba-tiba
35 Skenario Baru
36 Permohonan dan Penyesalan
37 Cerita Lama dari Kinan
38 Kebodohan Edward
39 Ijin Tinggal
40 Meluruskan Kesalahpahaman
41 Pelajaran Pertama
42 Pelajaran Kedua
43 Kejujuran yang Beresiko
44 Kamar yang Terkunci
45 Pria Paling Beruntung
46 Pembelaan Elsa
47 Kebahagiaan dan Kebimbangan
48 Pesan Sponsor ?
49 Keruwetan Kinan
50 Kegalauan Edward
51 Kedatangan Kinan
52 Pertimbangan Erwin
53 Pertengkaran Sahabat
54 Kelulusan Elsa
55 Erwin yang Berbeda
56 Keputusan Erwin
57 De javu
58 Kembali ke Rumah Sakit
59 Menghalau Pelakor
60 Berita Mengejutkan
61 Obrolan Siang
62 Penyesalan dan Penyesalan
63 Ketegasan Elsa
64 Pria Bertanggungjawab
65 Cinta dan Pengorbanan
66 Cinta yang Belum Habis
67 Pertemuan Kinan dan Erwin
68 Pertanyaan Bodoh
69 Pengakuan
70 Permintaan Gilang
71 Menerima Takdir
72 Tidak Bisa dan Tidak Mau
73 Alasannya : Aku Takut
74 Aku Tahu dan Cemburu
75 Keresahan Gilang
76 Kegalauan Erwin
77 Pria Terbodoh
78 Kecemasan Elsa
79 Dinginnya Elsa
80 Protes Hilda
81 Teguran Keras
82 I love you Elsa
83 Kejutan
84 Penjelasan Gilang
85 Wani Piro, Mas ?
86 Dan Elsa pun…..
87 Cinta dan Keikhlasan
88 Kepergian Lily
89 Cintamu Selamanya
90 Terima Kasih
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Tugas Seorang Istri
2
Teman Selingkuh
3
Tindakan Nekad Si Pelakor
4
Selembar Surat Cerai
5
Rencana Gila
6
Jejak yang Hilang
7
Gejala Menakutkan
8
Uji Coba
9
Pelakor Diselingkuhi
10
Di Balik Permintaan Maaf
11
Kedatangan Penjaga Hartawan
12
Siap Menerima Tantangan
13
Perjanjian yang Terlewatkan
14
Saputangan dan Wanita Penuntut
15
Pertanggungjawaban
16
Berandai-andai
17
Pengakuan Lily
18
Kedatangan yang Tiba-tiba
19
Sentuhan Maut
20
Awal Pencarian
21
Bocah yang Sudah Dewasa
22
Pria Sombong dan Menyebalkan
23
Marah, Kecewa dan Sakit
24
Pengakuan dan Kebohongan
25
Usaha Awal
26
Kemarahan Elsa dan Pendukungnya
27
Setengah Hari Bersama Gilang
28
Perbincangan dari Hati ke Hati
29
Pelajaran Tentang Kecewa
30
Percakapan Kakak Adik
31
Melepas dengan Ikhlas
32
Harus Bagaimana ?
33
Arti Sebuah Nama
34
Tamu yang Tiba-tiba
35
Skenario Baru
36
Permohonan dan Penyesalan
37
Cerita Lama dari Kinan
38
Kebodohan Edward
39
Ijin Tinggal
40
Meluruskan Kesalahpahaman
41
Pelajaran Pertama
42
Pelajaran Kedua
43
Kejujuran yang Beresiko
44
Kamar yang Terkunci
45
Pria Paling Beruntung
46
Pembelaan Elsa
47
Kebahagiaan dan Kebimbangan
48
Pesan Sponsor ?
49
Keruwetan Kinan
50
Kegalauan Edward
51
Kedatangan Kinan
52
Pertimbangan Erwin
53
Pertengkaran Sahabat
54
Kelulusan Elsa
55
Erwin yang Berbeda
56
Keputusan Erwin
57
De javu
58
Kembali ke Rumah Sakit
59
Menghalau Pelakor
60
Berita Mengejutkan
61
Obrolan Siang
62
Penyesalan dan Penyesalan
63
Ketegasan Elsa
64
Pria Bertanggungjawab
65
Cinta dan Pengorbanan
66
Cinta yang Belum Habis
67
Pertemuan Kinan dan Erwin
68
Pertanyaan Bodoh
69
Pengakuan
70
Permintaan Gilang
71
Menerima Takdir
72
Tidak Bisa dan Tidak Mau
73
Alasannya : Aku Takut
74
Aku Tahu dan Cemburu
75
Keresahan Gilang
76
Kegalauan Erwin
77
Pria Terbodoh
78
Kecemasan Elsa
79
Dinginnya Elsa
80
Protes Hilda
81
Teguran Keras
82
I love you Elsa
83
Kejutan
84
Penjelasan Gilang
85
Wani Piro, Mas ?
86
Dan Elsa pun…..
87
Cinta dan Keikhlasan
88
Kepergian Lily
89
Cintamu Selamanya
90
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!