Bab 2. Dipaksa Menikah

Arnav dibuat frustasi dengan keadaannya saat ini. Dia benar-benar hancur berkeping-keping. Rumah tangganya hancur, bisnisnya hancur, dan anaknya yang tidak tahu apa-apa harus menjadi jaminan hutang.

Dia tidak memiliki pilihan lain untuk menyelesaikan masalahnya. Rumah yang dimilikinya saja akan dijual untuk membayar kerugian pada orang-orang yang rukonya ikut terbakar bersama ruko miliknya.

"Papa, Viona pulang."

Viona memasuki rumah dan melihat Ayahnya duduk di sofa ruang tamu sendirian dengan wajah menunduk dan kedua tangan menyangga kepalanya.

Tak mendapati jawaban, Viona melangkahkan kakinya masuk dan menghampiri Ayahnya dan memutuskan untuk duduk di sebelahnya.

"Papa, Papa kenapa? Apakah Papa lagi sakit?"

Viona khawatir Ayahnya sedang sakit, karena sedari pagi Ayahnya mengeluh kepalanya sedang pusing.

Arnav mendongak dan menatap putri kecilnya yang masih duduk di bangku SMA.

Sangatlah tidak tega jika menyerahkan Viona sebagai jaminan hutangnya pada Dirgantara, tapi apa yang bisa diperbuatnya? Dia sudah tak memiliki apa-apa kecuali rumah yang ditempatinya, dan rumah itu akan dijadikan jaminan untuk mengganti kerugian ruko yang ikut terbakar bersama ruko miliknya.

"Vio, Papa ..., bagaimana dengan ujianmu hari ini? Apakah kamu bisa melewatinya dengan baik?"

Arnav hampir saja mengatakan bahwa dirinya diambang kehancuran, tapi melihat putrinya seketika lidahnya kelu, tak sanggup untuk bercerita.

"Ujianku tadi agak sulit, tapi aku bisa melewatinya dengan baik. Semoga saja nilaiku bagus Pa, aku ingin melanjutkan kuliahku di Belanda, di sana aku bisa berkumpul dengan kakak."

Harapan yang begitu besar ingin meneruskan kuliahnya di luar negeri.

Viona ingin menjadi pengusaha yang sukses agar tidak ada lagi orang yang meremehkannya. Ia belajar mati-matian agar bisa mewujudkan cita-citanya kuliah di luar negeri.

"Tapi sayangnya Papa nggak bisa mewujudkan keinginanmu."

Deg,

Detak jantung Viona berasa terhenti, kata-kata yang keluar dari mulut Ayahnya begitu menohok hatinya.

Di saat ia berharap agar bisa kuliah di luar negeri, tiba-tiba angan-angannya dibuyarkan oleh Ayahnya. Entah apa yang ada di pikiran orang tuanya, hingga tega mengatakan semua itu.

"Nggak bisa apa Pa? Papa nggak ngizinin aku kuliah di luar negeri? Kenapa?"

Banyak pertanyaan yang ingin diajukan, tapi hanya dijawab dengan gelengan kepala.

Lidah Arnav terasa kelu untuk menjelaskan permasalahannya pada Viona. Ia tak tega melihat Viona sedih, tapi ia tak sanggup lagi membiayai pendidikannya.

"Pa! Jawab Vio dong! Apa permasalahannya? Kenapa Papa nggak mau kuliahin aku ke luar negeri. Kak Rena di Belanda, Bang Erlan di Jepang, terus aku ...?"

Viona tak kuasa menahan kesedihannya. Ia merasa orang tuanya tak bisa bersikap adil padanya.

Kedua kakaknya bisa mendapatkan fasilitas hingga kuliah di luar negeri, tapi dia ...? Dia hanya bisa gigit jari.

"Viona, dengerin Papa. Hari ini ada kabar buruk yang menimpa Papa. Papa benar-benar dibuat stress oleh masalah ini. Maafin Papa yang udah bikin kamu kecewa, tapi Papa mohon, mengertilah."

Viona diam, dia pun malas mendengar apapun yang keluar dari mulut Ayahnya. Ia tak peduli dengan alasan Ayahnya, hatinya sudah terlanjur kecewa.

"Vi, ruko kita kebakaran. Barang dagangannya habis ludes terbakar. Bukan hanya itu, ruko yang ada di sebelah milik kita juga ludes terbakar, dan pemiliknya meminta ganti rugi. Papa dikasih waktu sampai besok, jika tidak ... Jika tidak Papa akan dipenjarakan."

Bola mata Viona seketika melebar. Ia terkejut mendengar penjelasan Ayahnya. Ia pikir permasalahnya tak seberat itu, ternyata permasalahannya lumayan besar, taruhannya penjara.

"Apa Pa? Rukonya terbakar? Jadi kita bangkrut lagi? Bagaimana ini bisa terjadi Pa? Kenapa bisa terbakar?"

Lemas sudah Viona mendengarnya. Bukan hanya ingin kuliah di luar negeri saja yang gagal, bisa jadi ia juga tidak bisa melanjutkan kuliahnya di sini.

Nasibnya selalu malang, ditinggalkan oleh ibunya dikala ia membutuhkan perhatian, Ayahnya bangkrut setelah dibohongi ibunya, dan saat ingin merintis usaha baru, kembali lagi bermasalah, dan kali ini masalahnya lumayan besar, karena untuk merintis usaha baru membutuhkan dana yang lumayan besar, dan dana itu diperoleh dari hasil pinjaman.

"Papa masih kurang tau kronologinya, dan petugas masih melakukan penyelidikan. Mungkin terjadi konsleting listrik, atau ada orang iseng yang sengaja membakarnya. Papa bingung Vi. Papa dikasih waktu sampai besok untuk melunasi hutang-hutang Papa, ditambah lagi ada tiga ruko yang ikut terbakar, dan pemiliknya juga minta pertanggungjawaban. Papa sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Hanya rumah ini yang tersisa. Bagaimana Papa bisa membayar mereka semua?"

Viona bisa merasakan apa yang tengah dirasakan oleh Ayahnya, sedih itu pasti, tapi dia tak bisa membantunya. Sekolahnya saja baru selesai ujian nasional, dan masih harus menunggu kelulusan.

Viona menghela nafas dan membuangnya. Ditatapnya wajah sedih Ayahnya yang nampak begitu pucat. Pasti Ayahnya mengalami stres berat.

"Apa yang harus kita lakukan Pa? Apakah Papa akan menjual rumah ini? Kalau rumah ini sampai dijual, kita mau tinggal di mana? Apakah kita akan tinggal dikolong jembatan?"

Di saat mereka berkecamuk dalam pikiran yang kalut, tiba-tiba handphone Arnav kembali bergetar.

Nampak tertera nama Dirgantara tengah menghubunginya. Arnav yakin Dirgantara kembali menyerangnya dan meminta untuk segera mengembalikan uangnya.

"Bagaimana Tuan Arnav? Apakah anda sudah memiliki jawaban?"

Dengan suaranya yang dingin Dirgantara membuat Arnav gugup untuk memberikan penjelasan.

Anak dari almarhum sahabatnya itu memiliki sifat yang jauh berbeda dengan Ayahnya, bisa dibilang Dirgantara seorang pria yang angkuh dan juga arogan.

"Maaf Tuan Dirgantara, ini kan perjanjiannya masih sampai besok, apakah nggak sebaik-baiknya kita bahas besok saja?"

Arnav mengingatkan Dirgantara untuk menepati janjinya sesuai dengan ketentuan. Walaupun ia tak yakin bisa mencari uang secara kilat, setidaknya Dirgantara masih bisa menghormatinya.

"Apa bedanya sekarang dengan besok, hanya terjeda satu malam saja. Saya hanya ingin tahu kepastiannya, apakah anda mampu melunasi hutang hutang anda pada saya! Saya tidak ingin dibodohi dengan berbagai alasan, karena apapun alasannya, saya tidak peduli!"

Viona meminta Ayahnya untuk melospeeker agar dia mendengar apa saja yang dikatakan oleh Dirgantara.

Arnav dengan matanya berkaca-kaca menatap sendu putrinya, tak ikhlas menjadikan putrinya sebagai jaminan hutang.

"Tuan Arnav, kenapa anda diam. Bisakah anda memberikan jawaban?"

Dirgantara selalu saja mendesaknya hingga ia tak bisa membuat alasan yang tepat. Apapun alasannya ia tetap tidak bisa mendapatkan uang dalam waktu singkat.

"Maaf Tuan, saya tidak sanggup untuk membayarnya. Saya sudah berupaya untuk mendapatkan pinjaman, tapi ..."

"Sudah kuduga! Anda tidak bisa lagi dipercaya untuk mendapatkan pinjaman. Di sini anda sudah bangkrut, dan anda kebingungan. Begini saja Tuan Arnav, saya akan sedikit meringankan beban anda. Jika anda ingin terbebas dari jeratan saya, maka serahkan putri anda untuk menjadi pengantin saya, dengan begitu hutang anda saya anggap lunas. Pikirkan baik-baik, dan segera berikan keputusan."

Seketika sambungan terputus sepihak, menyisakan kepedihan yang mendalam.

Viona menggelengkan kepalanya. Dia tak sudi menikah dengan pria sombong yang tak memiliki sopan santun. Dia tak mau menjadi korban kecerobohan orang tuanya, dia masih ingin hidup bebas mengejar cita-citanya.

"Tidak Papa! Aku tidak mau menikah dengannya. Aku masih ingin mengejar cita-citaku!"

Dengan helaan napas berat, Arnav mengambil keputusan. Walaupun berat, ia tak mau kehidupannya lebih buruk lagi.

"Persiapkan dirimu! Besok kau harus menikah dengan Dirgantara. Ini sudah menjadi keputusan Papa!"

Halo reader, bagaimana ya? Jika kita ada di posisi Viona? Sakit nggak? Dipaksa menikah untuk dijadikan jaminan hutang?

Ikuti terus kelanjutannya, jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote, like, dan komennya ya? Thanks you 😘😘

Terpopuler

Comments

Qodri Kiflie Kiflie

Qodri Kiflie Kiflie

nikah paksa jd jaminan utang sakit bgt sumpah

2024-09-21

1

4U2C

4U2C

ya kalau real pasti sangat buntu tiada sudah harapan,dibuang mati mak,,ditelan mati bapak.kasihan😭😭😭😭

2024-08-05

1

Aerik_chan

Aerik_chan

kalo di real life, nyeseknya sampai relung kalbu

2024-07-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Sebagai Jaminan
2 Bab 2. Dipaksa Menikah
3 Bab 3. Sah Menjadi Istri
4 Bab 4. Pria Jorok
5 Bab 5. Kecewa
6 Bab 6. Dituduh Maling
7 Bab 7. KDRT
8 Bab 8. Jangan Menggali Kuburanmu Sendiri
9 Bab 9. Rubah Betina
10 Bab 10. Viona Pingsan
11 Bab 11. Berbohong
12 Bab 12. Ceraikan Saya!
13 Bab 13. Sebegitu Bencikah Dia?
14 Bab 14. Keganjengan
15 Bab 15. Tersudutkan
16 Bab 16. Diam-diam Perhatian
17 Bab 17. Gengsi Gede-gedean
18 Bab 18. Gengsi Kok Dipelihara
19 Bab 19. Seperti Pungguk Merindukan Rembulan
20 Bab 20. Masih Perawan
21 Bab 21. Bertepuk Sebelah Tangan
22 Bab 22. Ada Apa Dengan Dokter Farhat?
23 Bab 23. Ipar yang Kompak
24 Bab 24. Puasin Saya
25 Bab 25. Ada Apa Dengan Viona?
26 Bab 26. Positif Hamil
27 Bab 27. Aku Tidak Ingin Berpisah Dengan Bayiku
28 Bab 28. Di Mana Hati Nuranimu?
29 Bab 29. Atau Kau Cemburu?
30 Bab 30. Menanti Kehadiran Si Kecil
31 Bab 31. Morning Sick
32 Bab 32. Orang Tua Kejam
33 Bab 33. Sebatas Kuli Bangunan
34 Bab 34. Aku Bukan Majikanmu!
35 Bab 35. Baperan
36 Bab 36. Tamu Tak Diundang
37 Bab 37. Baku Hantam
38 Bab 38. Bertemu Kakek Di Pemakaman
39 Bab 39. Dirga Jatuh Sakit
40 Bab 40. Dilema
41 Bab 41. Insecure
42 Bab 42. Jengkel
43 Bab 43. Udang Dibalik Batu
44 Bab 44. Siapa Perempuan Itu?
45 Bab 45. Mantan Adalah Maut
46 Bab 46. Sebatas Badut
47 Bab 47. Pergi
48 Bab 48. Kehidupan Baru Viona
49 Bab 49. Bertemu Kembali
50 Bab 50. Jangan Egois
51 Bab 51. Kau Masih Istriku
52 Bab 52. Pengakuan
53 Bab 53. Merasa Digantung
54 Bab 54. Terpaksa Bertemu
55 Bab 55. Jangan Pernah Pegang Angel
56 Bab 56. Dermaga
57 Bab 57
58 Bab 58. Jangan Egois
59 Bab 59. Pergi ke Pesta
60 Bab 60. Kau Harus Bertanggungjawab!
61 Bab 61. Izinkan Aku Untuk Memilikimu Kembali
62 Bab 62. Apa Tujuan Dia Mendekatiku?
63 Bab 63. Kau Ingin Menjualku?
64 Bab 64. Bimbang
65 Bab 65. Kecewa Berat
66 Bab 66. Menyingkirlah Dari Kehidupanku
67 Bab 67. Bertengkar di Mall
68 Bab 68. Perawan Tua
69 Bab 69. Akhir Bahagia
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1. Sebagai Jaminan
2
Bab 2. Dipaksa Menikah
3
Bab 3. Sah Menjadi Istri
4
Bab 4. Pria Jorok
5
Bab 5. Kecewa
6
Bab 6. Dituduh Maling
7
Bab 7. KDRT
8
Bab 8. Jangan Menggali Kuburanmu Sendiri
9
Bab 9. Rubah Betina
10
Bab 10. Viona Pingsan
11
Bab 11. Berbohong
12
Bab 12. Ceraikan Saya!
13
Bab 13. Sebegitu Bencikah Dia?
14
Bab 14. Keganjengan
15
Bab 15. Tersudutkan
16
Bab 16. Diam-diam Perhatian
17
Bab 17. Gengsi Gede-gedean
18
Bab 18. Gengsi Kok Dipelihara
19
Bab 19. Seperti Pungguk Merindukan Rembulan
20
Bab 20. Masih Perawan
21
Bab 21. Bertepuk Sebelah Tangan
22
Bab 22. Ada Apa Dengan Dokter Farhat?
23
Bab 23. Ipar yang Kompak
24
Bab 24. Puasin Saya
25
Bab 25. Ada Apa Dengan Viona?
26
Bab 26. Positif Hamil
27
Bab 27. Aku Tidak Ingin Berpisah Dengan Bayiku
28
Bab 28. Di Mana Hati Nuranimu?
29
Bab 29. Atau Kau Cemburu?
30
Bab 30. Menanti Kehadiran Si Kecil
31
Bab 31. Morning Sick
32
Bab 32. Orang Tua Kejam
33
Bab 33. Sebatas Kuli Bangunan
34
Bab 34. Aku Bukan Majikanmu!
35
Bab 35. Baperan
36
Bab 36. Tamu Tak Diundang
37
Bab 37. Baku Hantam
38
Bab 38. Bertemu Kakek Di Pemakaman
39
Bab 39. Dirga Jatuh Sakit
40
Bab 40. Dilema
41
Bab 41. Insecure
42
Bab 42. Jengkel
43
Bab 43. Udang Dibalik Batu
44
Bab 44. Siapa Perempuan Itu?
45
Bab 45. Mantan Adalah Maut
46
Bab 46. Sebatas Badut
47
Bab 47. Pergi
48
Bab 48. Kehidupan Baru Viona
49
Bab 49. Bertemu Kembali
50
Bab 50. Jangan Egois
51
Bab 51. Kau Masih Istriku
52
Bab 52. Pengakuan
53
Bab 53. Merasa Digantung
54
Bab 54. Terpaksa Bertemu
55
Bab 55. Jangan Pernah Pegang Angel
56
Bab 56. Dermaga
57
Bab 57
58
Bab 58. Jangan Egois
59
Bab 59. Pergi ke Pesta
60
Bab 60. Kau Harus Bertanggungjawab!
61
Bab 61. Izinkan Aku Untuk Memilikimu Kembali
62
Bab 62. Apa Tujuan Dia Mendekatiku?
63
Bab 63. Kau Ingin Menjualku?
64
Bab 64. Bimbang
65
Bab 65. Kecewa Berat
66
Bab 66. Menyingkirlah Dari Kehidupanku
67
Bab 67. Bertengkar di Mall
68
Bab 68. Perawan Tua
69
Bab 69. Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!