Steve sejak pagi sudah pergi berangkat kerja karena hari ini ia memiliki janji temu dengan klien dan memiliki beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan.
Sejak pagi ia sudah di sibukkan dengan pertemuan bersama klien, meeting dan ia juga menyelesaikan kerja yang sempat tertunda hari ini dia benar-benar disibukkan dengan banyaknya pekerjaan.
Saat jam makan siang Steve baru bisa lepas dari pekerjaannya ia memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya di waktu jeda makan siang ini.
Ia mengeluarkan ponsel dari sakunya saat ia meletakkan ponselnya di meja terlihat lampu kecil di atas ponselnya berkelip tanda bahwa ada sesuatu yang masuk di ponselnya.
Ia kembali mengambil ponselnya dan mengecek notifikasi itu, matanya terbelalak melihat ada beberapa panggilan dari Sterna ibunya.
"Mama? Ngga biasanya nelpon sampe berkali-kali gini?" gumam Steve dan menghubungi kembali mamanya.
"Assalamualaikum Ma" ucap Steve saat panggilan itu tersambung
"Waalaikumsalam. Kamu di mana nak?" tanya Sterna di seberang sana.
"Steve ada di kantor ma. Kenapa ma? Ngga biasanya ngubungin sampe berkali-kali gitu" ucap Steve pada Sterna
"Kamu bisa ngga ngubungin Aletta? Mama daritadi coba ngubungin tapi ngga tersambung" ucap Sterna
"Sibuk kali dia ma" ucap Steve cuek saat tau mamanya menghubunginya karena Aletta.
"Dia udah janji mau nemenin mama buat kue"
"Kamu pulang gih cek dia, sekalian anterin dia ke rumah" sambung Sterna
"Aku sibuk mah" ucap Steve dingin
"Ini jam makan siang Steve lagian kamu kan bosnya. Udah ah buruan!" perintah Sterna
"Yaudah" ucap Steve menghela nafas malas
Dari tadi pagi memang ada yang sedikit aneh dari Aletta dia tidak keluar dari kamarnya biasa pagi-pagi dia sudah ada nangkring di dapur.
Karena Steve acuh tak acuh pada Aletta jadi dia tidak memperdulikan ketidakbiasaan itu dia bahkan tidak tahu bagaimana kondisi gadis itu setelah kehujanan semalam.
Kehujanan? Bukankah dia semalam menggigil kedinginan? Apa dia sakit karena kehujanan? Itu mungkin saja terjadi.
Steve beranjak dari duduknya dan bergegas menuju parkiran di mana tempat mobilnya berada setelahnya Steve melajukan mobilnya menuju rumahnya.
Sesampainya di rumah, Steve melihat pagar yang tidak terkunci hanya sedikit tertutup, pintu depan tak terkunci, tirai jendela yang masih terurai ke bawah, piring dan gelas kotor yang masih ada di atas meja makan bahkan ada beberapa piring kotor menumpuk di tempat pencuci piring.
Steve menaiki tangga untuk memeriksa kamar Aletta perlahan Steve menaiki tangga demi anak tangga hingga Steve berada di depan pintu kamar Aletta.
"Aletta" panggil Steve sambil mengetuk pintu kamarnya tapi tidak mendapat tanggapan apapun dari dalam.
Bisa di bilang ini pertama kalinya Steve memanggil nama Aletta karena ia tidak pernah mengajak Aletta berbicara terlebih dulu.
Saat memanggil nama Aletta terasa ada getaran aneh yang menjalar di hatinya getaran aneh seperti saat Aletta mencium tangannya.
Ah lupakan tentang getaran itu sekarang yang terpenting adalah keadaan Aletta "Aku masuk" ucap Steve
'Ceklek' Steve membuka pintu kamar Aletta.
Terlihat di sana Aletta terbaring meringkuk dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya dan ruangan pun terasa panas karena pemanas ruangan yang menyala belum lagi panas karena siang hari.
Meski cuaca panas di tambah panas yang luar biasa dari kamar Aletta tetap saja tubuh gadis yang tertutup selimut itu tetap bergetar seakan menggigil kedinginan.
Melihat itu Steve pun langsung mendekat dan mendudukkan tubuhnya di samping ranjang Aletta saat ia mendekat terdengar rintihan kecil yang keluar dari mulut Aletta.
"Ayah Ibuk, Aletta di sini" racau Aletta dalam tidurnya.
Mendengar itu Steve pun menarik membuka selimut yang menutupi tubuh Aletta terlihat di sana bahwa gadis itu benar-benar menggigil kedinginan, wajahnya pucat, dahinya dipenuhi dengan butiran keringat dingin.
Melihat Aletta yang sangat pucat Steve reflek mengarahkan tangannya ke kening Aletta mengecek suhu tubuh Aletta.
Panas? Ya tubuh Aletta terasa sangat panas panas yang luar biasa meskipun begitu gadis itu tetap menggigil kedinginan.
"Kamu demam" ucap Steve saat menyentuh kening Aletta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Taz
Steve, mau saja diaduk-aduk sama Clara. Ada perempuan yang memperhatikan dirimu, bahkan kamu cuekin, kalo mamamu tidak telepon, mungkin istrimu akan meninggal kali.
2022-02-16
1
Taz
Steve, mau saja diaduk-aduk sama Clara. Ada perempuan yang memperhatikan dirimu, bahkan kamu cuekin, kalo mamamu tidak telepon, mungkin istrimu akan meninggal kali.
2022-02-16
0
Taz
Steve, mau saja diaduk-aduk sama Clara. Ada perempuan yang memperhatikan dirimu, bahkan kamu cuekin, kalo mamamu tidak telepon, mungkin istrimu akan meninggal kali.
2022-02-16
0