"Aku mau kok mbak" ucap Aletta membuat Resty terperanjat kaget
"Kamu yakin Lea?" tanya Resty
"Iya mbak aku yakin tapi mbak.." ucap Aletta
"Kenapa Lea? Kamu boleh mikir dulu kok ngga perlu buru-buru" ucap Resty
"Bukan itu mbak, soal Ibu biar Lea yang urus ya mbak. Lea ngga mau sampai Ibu tau kalo Lea jadi pengganti" ucap Aletta menundukkan kepalanya
Resty yang mendengar ucapan Aletta pun kembali duduk di sampingnya dan memeluk tubuh Aletta yang terasa dingin.
"Kamu ngga perlu lakuin ini semua kalo karena omongan mbak" ucap Resty yang merasakan dingin tubuh Aletta
"Ngga kok mbak" ucap Aletta
Setelah sekitar satu jam berada di rumah Aletta Resty pun pamit pulang dan kini Aletta tengah merenungkan perkataannya tadi dia sudah menerima tawaran itu ia memikirkan apakah pilihannya itu sudah benar atau tidak.
Aletta tadi berniat pergi ke Rumah Sakit untuk mengunjungi Ibunya saat ia ingin mengambil ponselnya ia melihat kartu nama Steve yang ada di meja riasnya tepat di samping ponselnya.
Aletta pun mengambil kartu nama itu dan ponselnya Aletta mengetikkan nomor Steve yang ada di kartu nama itu ke ponselnya dan Aletta pun mengirim pesan kepada Steve.
'Maaf mengganggu pak. Ini saya Aletta, tentang tawaran tadi siang jika masih berlaku saya akan menerimanya'
Setelah mengirimkan pesan itu Aletta menghela nafasnya dan memasukkan ponsel beserta kartu nama Steve ke dalam tasnya ia pun pergi menuju ke Rumah Sakit.
Aletta kini berada di Rumah Sakit saat ingin berjalan menuju ruangan Ibunya di rawat Aletta tidak sengaja bertemu orang yang sangat Aletta hindari saat ini dia adalah dokter yang merawat Ibunya.
"Ah Aletta, wali Ibu Nisa kan?" tanya Dokter
"Iyaa dok, mari ikut saya ke ruangan saya"
"B-baik dok" ucap Aletta
Aletta mengikuti dokter yang merawat ibunya dari belakang saat sampai di ruangannya Aletta di buat kaget dengan perkataan dokter itu.
"Tentang operasi ibu kamu" belum selesai dokter bicara Aletta langsung memotong pembicaraan dokter itu
"Maaf dok, saya janji akan secepatnya melunaskan biayanya sebentar lagi saja dok" ucap Aletta menundukkan kepalanya
"Biaya operasinya sudah selesai di urus saya ingin membahas operasi yang akan saya lakukan" ucap Dokter itu.
Aletta kaget mendengar hal itu sudah di bayar? Siapa yang membayarnya? Apa Pak Rizwan yang membayarnya?
Aletta mendengarkan penjelasan dokter dengan seksama operasi akan di lakukan dua hari lagi tepat satu hari sebelum pernikahannya dilakukan.
Setelah selesai berdiskusi dengan dokter Aletta berjalan dengan terburu-buru menuju meja administrasi menanyakan siapa yang membayar biaya operasi ibunya tapi petugas administrasi itu tidak memberitahukan siapa pembayarnya.
Siapapun yang membayar biaya itu Aletta sangat berterima kasih Aletta melangkahkan kakinya menuju ruangan ibunya tapi sekali lagi dia di buat kaget melihat siapa yang ada di dalam ruangan itu sedang tertawa bersama ibunya.
"Pak Steve" ucap Aletta kaget melihat sosok Steve disana.
"Aku pikir kamu ngga jadi kesini jadi aku kesini sendiri" ucap Steve merapatkan giginya melihat kearah Aletta
"Kemarilah nak" ucap Nisa pada anaknya
"I-iya buk" ucap Aletta yang masih tidak mengerti keadaan saat ini
"Kamu harus bahagia ya nak, jangan terlalu mikirin ibuk" ucap Nisa sambil mengelus pipi Aletta yang kini tengah duduk di sisi ranjangnya
"Ibuk ngerestuin kalian kok, kalau ibuk ngga bisa hadir kamu kan bisa minta tolong sama Pak Rizwan dan Buk Ratih" sambung Nisa
Aletta tak dapat menahan tangisnya mendengar perkataan ibunya ia pun menumpahkan air matanya detik itu juga.
"Ibuk tau kamu nerima nak Steve karena biaya operasi Ibuk" ucap Nisa
'deeeg' Aletta memeluk ibunya merasa bersalah atas sikapnya
"Biarpun seperti itu ibuk yakin nak Steve bisa buat Alea lebih bahagia dari pada sekarang, walaupun sulit diawal ibuk yakin kalian bisa menghadapinya" sambung Nisa sambil memeluk anaknya itu.
"Maafin Alea buk" ucap Aletta merasa bersalah karena sebelumnya ia berniat untuk membohongi ibunya.
Melihat itu pun Aletta hanya bisa tersenyum bodoh kini ia tau siapa yang membayar biaya operasi ibunya dan alasan kedatangan Steve mengunjungi ibunya kini ia tidak perlu susah payah mencari alasan apa yang perlu ia katakan pada ibunya karena Steve sudah mengurus semuanya.
Yaa kejujuran jauh lebih baik dari pada harus mencari alasan untuk membohongi ibunya terlebih lagi orangtua yang tinggal satu-satunya itu.
Aletta merasa sangat berterima kasih kepada Steve berkat Steve ibunya bisa menjalani operasi secepatnya dan berkat Steve juga Aletta tidak perlu membohongi ibunya.
Aletta dan Steve menemani ibunya hingga Bu Nisa tertidur lelap merekapun pergi keluar meninggalkan ruangan ibu Aletta.
"Apa kamu tidak membaca pesan saya" tanya Steve saat keluar dari ruangan
"Ah ponsel saya" ucap Aletta terpotong
"Kak Resty ngabarin saya kalau kamu mau jadi penggantinya karena itu saya menghubungi Viona untuk menanyakan tentang ibumu" Steve menjelaskan tentang kedatangannya.
"Terima kasih pak" ucap Aletta membungkukkan sedikit badannya
"Sepertinya besok Kak Resty bakal ngajak kamu ke rumah mama" ucap Steve
"Baik pak, tapi pak tentang ibu" lagi-lagi Steve memotong omongan Aletta.
"Tentang ibu kamu saya tidak akan mengatakannya pada siapa-siapa, ada lagi? Jika tidak ada, saya ingin pulang" ucap Steve.
"Te-terima kasih pak" ucap Aletta terharu menatap punggung Steve yang berlalu meninggalkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Susi Yani
reyhan patah hati krn tdk jujur perasanya pd alleta
2022-09-18
1
Fae
Sy lbh suka baca novel yg sm atasan manggilnya 'pak' 'atau 'ibu' gini, lbh realistis. Ketimbang 'Tuan', 'Nyonya', Nona', kecuali klo novel saduran/terjemahan novel asing
2022-01-18
0
Fitrah Fitrah
Reihan 😭😭😭😭😭😭😭😭
2021-12-18
0