EPISODE 10

"Maafin ibu ya nak" ucap Nisa tak sadar air matanya ikut mengalir saat mengatakan hal itu.

Aletta yang mendengar suara tangisan Ibunya pun kembali memeluk Ibunya dan ikut menangis di dalam pelukan ibunya

"Tidak buk, Aletta sangat senang karena itu benar-benar seperti pernikahan impian Aletta" ucapnya sendu sembari menggeleng kan kepalanya di dalam pelukan Nisa.

Kini Ibu dan Anak itu tengah tertawa sambil menonton televisi Aletta membukakan buah untuk ibunya tapi saat asik dengan kegiatannya mereka di buat kaget dengan kehadiran keluarga Pak Rizwan bahkan keluarga Steve juga hadir di sana.

"Ibu Bapak" ucap Aletta berdiri dari duduknya menyalami kedua mertuanya dan juga Pak Rizwan dan Bu Ratih.

"Kamu kenapa ngga bilang sama kita Lea kalo ibumu di rawat?" tanya Pak Rizwan dengan raut wajah kecewanya

"Maafin Aletta Pak, Aletta cuma ngga mau ngerepotin bapak terus" ucapnya menunduk tak berani menatap kearah Pak Rizwan.

"Lain kali kamu ngga boleh seperti ini ya nak" ucap Bu Ratih sambil menggenggam tangan Aletta

"Maafin Aletta Pak Buk" ucap Aletta menatap wajah Pak Rizwan dan Bu Ratih bergantian.

Bu Sterna dan Pak Alvin kedua orang tua Steve yang kini telah menjadi mertua Aletta terlihat berbincang-bincang bersama ibunya.

Mereka menghabiskan waktu di sana sekitar tiga puluh menitan setelahnya mereka semua pamit pulang kecuali Steve yang di suruh orangtuanya untuk menunggu Aletta.

Setelah kepulangan keluarga Pak Rizwan dan keluarga Steve ibunya dipindahkan ke kamar VIP yang dipesankan oleh Bu Sterna.bKini Aletta dan Steve menemani ibunya untuk dipindahkan keruang VIP.

"Tidak perlu keruangan seperti ini nak Steve di sana juga sudah nyaman" ucap Nisa pada Steve, ia dibuat kaget melihat ruangan VIP yang sangat bagus dan mewah.

"Tidak apa buk" ucap Steve tersenyum kearah Nisa dan menggenggam tangan ibu mertuanya itu.

Aletta yang melihat itu berdecak tak percaya bagaimana bisa orang yang selalu memotong omongannya orang yang tak pernah menatapnya bisa tersenyum ramah seperti itu terhadap ibunya.

Steve bahkan tidak mengeluarkan banyak suara saat bersama Aletta. Walaupun pengganti setidaknya Aletta berharap bisa berkomunikasi dengan lancar tapi semua itu mustahil baginya.

Aletta dan Steve berada di sana menemani Nisa hingga Nisa tertidur lelap setelahnya mereka pun meninggalkan Rumah Sakit dan kembali menuju kediaman Steve.

Steve mengendari mobilnya berbeda dari arah menuju hotel matanya sibuk melihat kiri kanan memperhatikan jalan yang berbeda dari dia pergi tadi pagi dari hotel ke Rumah Sakit.

"Kita mau ke mana pak?" tanya Aletta yang masih memastikan jalan itu bahkan jalan yang ia lewati sekarang bukan lagi jalan menuju hotel

"Pulang" jawab Steve singkat.

"Pulang? Kemana pak? Kita tidak kembali ke hotel?" tanya Aletta mengkedip-kedipkan matanya kebingungan karena kopernya yang berisi baju-bajunya berada di kamar hotel.

Steve tidak menanggapi pertanyaan Aletta ia hanya diam fokus menyetir mobil Aletta yang tidak mendapatkan tanggapan apapun itu melirik kearah Steve.

Raut wajah Steve dingin dengan rahang yang mengeras membuat Aletta bergidik ngeri dan memutuskan untuk tidak bertanya apapun lagi dan hanya mengikutinya saja.

Mereka berdua kembali terdiam sepanjang perjalanan. Perjalanan selama dua puluh menit itu pun menjadi perjalanan yang membosankan bagi Aletta karena suasananya yang benar-benar hening.

Mobil Steve memasuki gerbang sebuah kompleks perumahan, seorang petugas keamanan tampak keluar dari pos penjagaan.

"Selamat malam pak Steve" ucap pak hartono si petugas keamanan kompleks itu.

"Malam pak" ucap Steve membuka kaca mobilnya dan tersenyum kearah pak hartono

Setelah beberapa menit kemudian merekapun sampai di sebuah rumah yang tidak terlalu besar berukuran sedang berpagar putih rumah itu terlihat sangat asri dan indah.

Aletta sangat kagum dengan desain rumah Steve di sudut halaman terdapat tanaman berukuran mungil dan rumput bahkan kolam yang juga berukuran mungil dan di teras rumah juga terdapat beberapa tanaman gantung.

"Keluar lah" ucap Steve menyadarkan Aletta dari keterkagumannya

Aletta turun dari mobilnya dia tak berharap bahwa Steve akan membukakannya pintu mobil bahkan sekarang saja Steve melenggang melangkah menuju rumah meninggalkan Aletta di belakangnya.

"Pak Steve" panggil Aletta yang teringat akan sesuatu Steve hanya berbalik melirik Aletta

"Koper saya masih ada di hotel pak" ucap Aletta takut-takut Steve mendengus kesal mendengar hal itu.

Steve melempar kunci mobilnya kearah Aletta kunci itu jatuh ke tanah karena Aletta tidak dapat menangkapnya

"Kopermu ada di bagasi" ucap Steve berlalu pergi masuk ke dalam rumah meninggalkan Aletta sendiri mengambil kopernya.

"Ah kupikir ngasih kunci bakal nyuruh ngambil sendiri ke hotel" gumam Aletta pelan mengambil kunci yang ada di tanah dan segera mengambil kopernya yang ada di bagasi mobil.

Terpopuler

Comments

Leew

Leew

same mind mbak, kirain bakal nyuruh ngambil sendiri wkwkw

2025-01-12

1

Dwi Werdani Solo

Dwi Werdani Solo

dingin àmat pak... ntar nyesel lho...

2023-06-20

0

Susi Yani

Susi Yani

aletta hrs sabar meghadapi suaminya yg dingin, ayo....aletta bikin suaminya bertekuk lutut ya

2022-09-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!