"Ada satu cara yang bisa kamu lakukan jika kamu benar-benar membutuhkan uang itu" ucap Steve
"A-apa itu pak? Saya akan berusaha keras untuk itu pak" ucap Aletta
"Jadilah pengantin pengganti saya di pernikahan saya nanti" ucap Steve
"Ma-maksud bapak apa?" tanya Aletta
"Saya tidak bisa menjelaskan detailnya tapi jika kamu bersedia saya akan menjelaskan semuanya dan saya akan memberikan kamu delapan belas juta itu" ucap Steve.
"Tidak, jika kamu bersedia saya akan membantu pengobatan Ibu kamu sampai selesai" sambung Steve
Aletta sangat senang mendengar bahwa Steve akan membantu pengobatan Ibunya sampai selesai tapi disisi lain ia harus menjadi pengantin pengganti apa itu tidak akan menjadi masalah besar nantinya terlebih lagi Ceonya adalah adik ipar Mbak Resty.
"S-saya butuh waktu untuk memikirkannya pak" jawab Aletta menunduk dan memainkan jarinya gelisah
"Saya butuh jawaban kamu secepatnya saya tidak punya banyak waktu jika harus menunggu lama, malam ini tolong segera kabari saya apa keputusanmu" ucap Steve
"Baik saya permisi pak" ucap Aletta meninggalkan ruangannya.
Aletta duduk termenung di kursinya ia perkataan Steve tadi sangat berpengaruh untuknya karena Ibunya benar-benar harus segera di operasi sebelum kondisinya semakin memburuk.
Aletta tidak ingin gegabah menghadapi ini ia harus memikirkannya baik-baik karena walaupun hanya sekedar pengantin pengganti itu tetap menjadi pengaruh besar untuk kehidupannya kedepannya, ia punya waktu sampai malam ini ia harus memutuskan baik-baik.
Kini jam kantor telah selesai Steve meminta Aletta untuk ke ruangannya sebelum pulang saat Viona pamit terlebih dulu Aletta pun bersiap-siap merapikan mejanya lalu masuk ke ruangan bosnya itu.
'toktoktok' Aletta mengetuk pintu ruangan Steve
"Masuk saja" ucap Steve
"Permisi pak" ucap Aletta
"Ini hubungi saya kesini, malam ini juga beri saya jawaban jika kamu tidak bersedia maka aku akan mencari pengganti lainnya" ucap Steve tanpa basa-basi sembari memberi Rachel kartu nama yang berisikan kontak pribadi Steve
"Ah baik pak" ucap Aletta mengambil kartu nama itu "Kalau begitu saya permisi pak" ucapnya lagi.
"Perlu tumpangan?" tawar Steve
"T-tidak pak, saya baik-baik saja" ucap Aletta
"Ah baiklah" ucap Steve memakai jasnya
Aletta meninggalkan ruangan Steve pergi berjalan menuju lift saat ingin menutup lift Aletta dibuat kaget di karenakan Steve yang ikut naik di lift yang sama dengannya.
Selama di dalam lift tidak ada percakapan, entah kenapa Aletta merasa sangat canggung berada di dekatnya hanya keheningan dan deheman dari Steve saja yang sesekali terdengar bukan hanya Aletta Steve pun juga dapat merasakan kecanggungan tersebut.
Saat berada di luar kantor Aletta yang berniat berjalan lebih ke depan sedikit diberhentikan oleh seseorang yang memanggil namanya.
"Alea" panggil seseorang di depan sana yang sudah menunggunya daritadi
"Kak Rey" ucapnya pelan sambil melambaikan tangan ke arah Reyhan Aletta berjalan menuju arahnya.
"Kak Rey kok ngga ngabarin dulu mau jemput, tau gitu aku kan keluar lebih cepat" ucap Aletta terkekeh
"Sengaja pengen buat kejutan" ucap Reyhan tertawa
"Kakak ada-ada aja" ucap Aletta memukul pelan tangan Reyhan
"Ayo naik mau di traktir ngga?" tanya Reyhan
"Kalo gratisan sih aku mau-mau aja" ucap Aletta kembali terkekeh
"Kamu ini bener-bener yaa" ucap Reyhan
Di sisi lain Steve yang kini berada di dalam mobilnya menjalankan mobilnya untuk pulang tiba-tiba memberhentikan mobilnya saat melihat Aletta yang tengah tertawa bersama seorang pria.
Steve tidak mengetahui siapa pria itu karena Steve berada di belakang mereka.
"Sepertinya dia tidak akan menyetujuinya" ucap Steve menghela nafas kasar "Dimana lagi aku harus mencari penggantinya?" gumamnya lirih.
Steve memutuskan untuk meminta bantuan kakaknya untuk mencarikannya pengantin pengganti. Ia menghubungi kakaknya untuk bertemu dan sangat kebetulan kakaknya dan kakak iparnya berada di sebuah toko kue yang tidak jauh dari kantornya Steve pun meminta kakaknya untuk menunggunya.
Tidak butuh waktu lama untuknya sampai di toko kue tersebut Steve langsung masuk dan duduk di tempat kakak dan kakak iparnya berada.
"Kamu kenapa lagi dek?" tanya Andrew
"Aku benar-benar tidak tau bagaimana mencari pengantin pengganti itu kak" ucap Steve menghela nafas kasar "Aku pikir daripada harus mencari pengganti membatalkannya jauh lebih mudah" sambungnya.
"Tapi aku bahkan tidak bisa membantah Mama" ucap Steve lagi
"Clara tidak ingin kembali?" tanya Andrew
"Dia tidak bisa dihubungi kak, aku benar-benar lost contact dengannya" jelas Steve
"Kakak tau siapa orangnya tapi kakak ngga yakin kamu bakal setuju" ucap Resty yang membuat keduanya memandang kearahnya.
"Siapa yang kamu maksud?" tanya Andrew yang merasa tak nyaman dengan gelagat sang istri
"Sekretaris kamu, Alea" ucap Resty "Aletta maksud kakak" sambungnya kembali saat melihat wajah Steve yang nampak kebingungan.
"Yang, kamu jangan ngaco deh" ucap Andrew yang mengingat bagaimana mertuanya sangat menyayangi Aletta.
"Tapi kan ngga ada salahnya kalo kita coba dulu mas" ucap Resty pada Andrew
"Ya sudah kamu gimana?" tanya Andrew pada Steve
"Aku ngga tau kak terserah aja, aku benar-benar ngga habis pikir dengan mama" ucap Steve kembali menghela nafas.
Di malam harinya Resty melajukan mobilnya menuju ke rumah Aletta untuk membahas hal yang tadi sore sempat ia suami dan iparnya bahas. Setelah dua puluh lima menit berkendara kini Resty sudah berada di depan rumah Aletta ia pun turun dari mobilnya dan melangkahkan kakinya menuju pintu rumah Aletta
'toktoktok' Resty mengetuk pintu rumah Aletta
"Iyaa sebentar" ucap Aletta dari dalam "Siapa ya?" ucap Aletta sambil membuka pintu rumahnya
"Mbak Resty" ucap Aletta girang langsung memeluk kakak angkatnya itu.
"Mbak sehat?" tanya Aletta
"Sehat kok, kamu gimana? Ibu dimana Ibu sehatkan?" tanya Resty
"Alhamdulillah Mbak, Ibu juga sehat-sehat aja kok Mbak" jawab Aletta menyembunyikan tentang penyakit Ibunya
"Ibu mana kok ngga keliatan" tanya Resty
"Ibu? Ibu pulang telat Mbak" ucap Aletta
Resty hanya menganggukkan kepalanya ia tidak menaruh kecurigaan pada adik angkatnya itu dan tak ingin berbasa-basi lagi Resty pun mengatakan maksud tujuannya menemui Aletta malam ini.
"Hmm Mbak pengen minta tolong sama kamu, Mbak hanya bisa mikirin kamu" ucap Resty
"Tolong apa Mbak, kalo bisa pasti di bantu kok Mbak" ucap Aletta
"Kamu tau kan Steve atasan kamu bakal nikah tiga hari lagi tapi pernikahannya harus batal karena mempelai wanitanya pergi ke Paris untuk jadi model" ucap Resty
Aletta yang mengetahui kemana arah cerita ini pada akhirnya ia pun memutuskan untuk menenangkan Resty yang terlihat ikut kusut karena masalah ini.
"Pelan-pelan aja Mbak aku bakal dengerin kok" ucap Aletta
"Mertua Mbak ngga pengen pernikahan ini dibatalin karena seribu undangan udah disebar ke kerabat dan rekan kerja mertua Mbak, kalo batal itu udah pasti akan malu banget karena itu" ucap Resty terpotong lalu menatap sendu Aletta
Aletta memutuskan untuk pura-pura tidak tau mengenai masalah ini ia pun menatap Resty dengan raut wajah penuh kebingungan.
"Mbak pengen kamu jadi pengantin pengganti buat Steve" ucap Resty lagi
"Mbak ngga bakal maksa kamu, kalo kamu ngga mau juga ngga apa tapi Mbak harap Alea mau mempertimbangkannya dulu" sambung Resty
Ketika melihat raut wajah Aletta yang tidak nyaman Resty pun sadar dengan apa yang barusan dia lakukan.
"Ah maafkan Mbak, seharusnya Mbak ngga boleh gini ke Alea" ucapnya tiba-tiba merasa bersalah "Maaf ya dek ngga usah di pikirin omongan Mbak yang tadi" sambungnya
Aletta tak menanggapi perkataan Resty kini pikirannya di penuhi dengan keputusannya untuk menerima tawaran itu atau tidak.
"Kamu mau pergi? Ayo Mbak anter sekalian Mbak pengen pulang" ucap Resty mengalihkan pembicaraan ia merasa sangat tidak enak hati terhadap Aletta setelah mengatakan hal itu.
"Mbak aku" ucap Aletta menahan tangan Resty yang sudah berdiri dari duduknya.
"Aku mau kok mbak" ucap Aletta menundukkan kepalanya
"Enggak dek, kamu gak harus ngelakuin itu kok. Udah ya gak usah dipikirin Mbak cuma ngasal aja"
Aletta menggelengkan kepalanya "Ngga mbak, aku mau kok mbak" ucapnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Susi Yani
pengorbanan seorang anak utk.ibu nya apapun pasti di lakukan.yg ptg ibu nya,sehat
2022-09-18
0
novi 99
Resty belum lihat si kakaknya menangis nantinya.
2021-11-28
0
Seflin Tandaju
jodoh ada ditangan Thor😁
2021-05-03
0