EPISODE 19

Aletta kini berada di teras kantor lama tempat ia berkerja kantor milik suaminya sebelumnya Aletta berada di halte bus di seberang kantor ini tapi karena hujan yang deras dan ban motor yang bocor Aletta pun tanpa pikir panjang memilih untuk mengunjungi kantor Steve berpikir Steve akan membawanya pulang bersamanya.

Saat berada di teras depan kantornya Aletta pun menghubungi Steve suaminya saat sambungan teleponnya terhubung yang ia dengar justru suara ketus Steve.

Saat bertanya dengan ragu tanggapan yang ia dapatkan justru sebuah bentakan, jujur Aletta sangat sedih mendengar bentakan itu hatinya seperti teriris sebilah pisau.

Karena itu Aletta membatalkan niatnya untuk ikut bersama Steve dan memutuskan untuk mematikan sambungan teleponnya.

Tubuh basah Aletta membuat dirinya menjadi kedinginan belum lagi ia masih harus berada di sana karena tidak ada satu pun taksi yang terlihat melewati kawasan itu Aletta pun menunggu dengan raut wajah sedihnya belum lagi tubuhnya yang bergetar karena kedinginan.

Steve kini masih di dalam ruangannya ia masih memikirkan nasibnya masalah yang kini ia hadapi membuatnya menjadi orang yang berbeda.

Steve adalah orang yang rasional ketika menghadapi masalah tapi kini sejak saat Clara meninggalkannya ia selalu terbawa perasaan bahkan terkadang meluapkannya dengan amarah.

'kringkringkring' lamunan Steve buyar saat mendapat telepon dari meja resepsionisnya.

"Pak diluar sepertinya ada istri bapak lagi menunggu, apa sebaiknya saya suruh naik saja?" tanya resepsionis setelah sesaat Steve mengangkat teleponnya

"Istri? Apa itu Aletta? Kenapa dia di luar?" pikir Steve

"Saya masih banyak kerjaan. Suruh tunggu sebentar lagi saja" ucap Steve dingin.

"Tapi pak, maaf sebelumnya. Mbak Alea terlihat kedinginan. Saya sudah tawarin air hangat tapi kata Mbak Alea dia baik-baik saja, dia hanya numpang berteduh nungguin taksi" resepsionis menjelaskan dengan ragu-ragu ia adalah Intan teman Aletta selain Viona selama kerja di perusahan itu.

"Hmm" Steve hanya berdehem menanggapi perkataan si resepsionis itu.

Steve melangkahkan kakinya menuju lobby langkahnya terasa berat ia enggan menemui Aletta saat tiba di lobby benar saja ada seorang gadis di teras kantor tampak basah dan tubuh bergetar kedinginan wajahnya pucat melawan hawa dingin.

"Darimana kamu?" tanya Steve dengan nada dingin yang sontak membuat Aletta kaget

"Ah mas, Assalamualaikum" ucap Aletta sambil mengulur tangannya

Tapi kali ini Steve tidak menerima uluran tangan Aletta dia hanya menatap ke arah depan.

Karyawan yang ada di lobby memandang kearah mereka mulai saat pertama kali Steve menghampiri Aletta, bukan rahasia lagi bagi karyawan kantor jika Steve tidak menyukai Aletta sebagai istrinya dan semua karyawan kantor pun tau jika Aletta adalah pengantin pengganti.

"Kenapa bisa disini? Bukannya tadi di rumah mama?" tanya Steve dingin terdengar sedikit nada kesal saat ia berbicara.

"Aku baru diizinin pulang sama mama tadi, pas naik ojek bannya malah bocor udah jauh ngedorong ngga ketemu bengkel terus keujanan pas di sana dorong lagi sampe halte depan berteduh" jelas Aletta sambil menunduk menatap air yang masih menetes dari pakaiannya.

"Aku numpang bentar ya sampe taksi lewat mau ke depan lagi hujannya udah lebat banget" ucap Aletta takut Steve menanyakan alasannya bisa sampai di depan sini.

Aletta tak berani menatap Steve ia hanya menunduk menatap ke bawah hatinya sangat sakit entah kenapa air matanya seperti ingin keluar ia menahannya dengan sangat agar tidak jatuh berderai.

"Ayo ke ruanganku" ajak Steve masih dengan nada dinginnya

"Tidak apa mas aku disini aja, bentar lagi hujannya bakal reda kok. Lagian aku basah banget" ucap Aletta dengan suara bergetar.

"Buruan" ucap Steve singkat.

Kini Aletta berada di dalam ruangan Steve tidak ada pembicaraan Aletta kini tengah meminum air teh hangat yang tadi di buatkan oleh Viona atas perintah Steve.

"Aku udah hidupin pemanas. Kamu masih ke dinginan?" tanya Steve sambil melirik Aletta sekilas

Aletta hanya bisa mengangguk pelan sebagai tanggapan giginya beradu menahan dingin yang keluar dari tubuhnya, wajahnya pucat, bibirnya semakin membiru.

"Ayo pulang" ucap Steve setelah melihat kondisi Aletta yang sangat khawatirkan itu.

"Terima kasih" ucap Aletta saat Steve mendekatinya dan memakaikan jasnya pada Aletta.

Aletta hanya duduk diam di dalam mobil. Hujan kini mulai reda dan berganti dengan rintik gerimis yang kini membasahi jalanan.

"Kamu masih kedinginan?" tanya Steve

Aletta hanya menggelengkan kepalanya lemah, wajahnya yang semakin pucat bibirnya yang masih membiru serta tangannya yang tak henti-henti bergetar sambil menggenggam erat jas Steve yang menyelimuti tubuhnya.

Steve tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada Aletta, kini hujan sudah reda bahkan ac mobil sudah ia matikan dan juga saat di kantor dua gelas teh panas sudah habis ia minum bahkan pemanas ruanganpun sudah Steve nyalakan seharusnya itu sudah cukup untuk menghilangkan rasa dinginnya.

Tapi entah kenapa walaupun ia menggeleng saat di tanya kedinginan tetap saja ia terlihat seperti orang yang sangat kedinginan.

Steve melajukan mobilnya dengan kencang bagaimana pun kini Aletta adalah tanggung jawabnya melihat Aletta dalam kondisi seperti ini membuat Steve khawatir terhadapnya.

Saat tiba di halaman rumah Aletta segera turun dari mobil dan berlalu menuju kamarnya Aletta terlihat berbeda tidak ramah seperri biasanya tidak ada pembicaraan Aletta meninggalkan Steve pergi begitu saja.

Steve hanya mengedikkan bahunya tak perduli dan berjalan menuju kamarnya juga. Mereka menghabiskan waktu malam mereka seperti biasanya sibuk dengan dunia masing-masing.

Terpopuler

Comments

Nia Khoerunnisa

Nia Khoerunnisa

😭 Steve laki laki TDK tau terimaksih . bukan keinginan aletta menikah dgn Steve ,itu kan pilihan Steve juga krna mama nya .. hellow tar udh pergi baru nyesel 😣

2021-06-24

1

Keisha Ananda Putri

Keisha Ananda Putri

😭😭😭

2021-04-15

0

Sulati Cus

Sulati Cus

nah cuekin aja klu perlu pasang perisai dinding yg tinggi jgn biarkan suamimu menengok hatimu

2021-03-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!