Setelah kedatangan Steve ke rumahnya, kini isi kepala Andrew di penuhi dengan masalah yang tengah di hadapi adiknya itu, saat malam hari Andrew dan Resty memutuskan untuk ke rumah orangtuanya untuk membicarakan hal ini.
Sebelum itu Andrew menelepon sang adik Steve untuk memberitahukan bahwa ia akan pergi ke rumah orang tua mereka malam ini.
"Halo Kak" ucap Steve di sebarang sana
"Steve, kakak dan Resty akan pergi ke rumah mama sebentar lagi" ucap Andrew
"Apa harus sekarang kak?" tanya Steve terdengar ragu.
"Tentu saja pernikahan kalian tinggal sebentar lagi jika di tunda lebih lama lagi itu akan bertambah rumit" ucap Andrew
"Baiklah, aku juga akan segera ke sana" ucap Steve sedikit menghela nafas
"Hmm" Andrew berdehem menanggapi ucapan Steve dan mengakhiri sambungan panggilan itu.
Andrew dan Resty kini sedang dalam perjalanan menuju rumah orangtuanya begitu pula dengan Steve.
Steve sepanjang jalan merasa gelisah terus-terusan menghela nafas kasar ia kembali ter ingat percakapan nya dengan kedua orangtuanya sebelum akhirnya melamar Clara.
-Flashback On-
Satu hari sebelum Steve melakukan acara lamaran kepada Clara Steve bertemu kedua orangtuanya memberitahukan tentang hal itu
"Ma, Pa besok Steve berencana untuk melamar Clara" ucap Steve
"Kamu udah yakin nak?" tanya Sterna
"Iya ma, Steve udah yakin Steve juga udah mampu" ucap Steve percaya diri
"Apa tidak terlalu buru-buru jika melamar besok?" tanya Mama Sterna lagi
Steve hanya menggelengkan kepalanya "Steve sudah menyiapkan semuanya ma, kan Steve sama Clara udah bersama hampir lima tahun ma, jadi Steve udah yakin banget kalo Clara pilihan yang tepat buat Steve" jelasnya kepada kedua orangtuanya itu.
Mendengar hal itu Mama Sterna hanya tersenyum mendukung keputusan sang anak begitu pula dengan Papanya yang percaya-percaya saja karena Steve orang yang bisa di andalkan mereka berdua menyetujui hal itu dan lagi pula mereka tidak ingin terlalu mencampuri kehidupan percintaan anaknya, jika menurut Steve Clara adalah pilihan yang terbaik maka tidak ada alasan untuk mereka melarangnya.
-Flashback Off-
Bagaimana ini Steve rasanya tidak akan sanggup jika harus mengatakan semuanya dia takut orangtuanya akan kecewa padanya Steve benar-benar hilang arah. Steve sampai di depan rumah kedua orangtuanya di sana terlihat mobil kakaknya Andrew yang sudah terlebih dulu tiba dari pada dirinya.
Steve bingung harus mengatakan apa jika sudah di dalam Steve berharap kakaknya mengatakan terlebih dulu nanti jika dia masuk ia hanya perlu mendengar omelan sang ibu saja ia tidak sanggup jika harus mengatakan hal itu dengan mulutnya sendiri.
Saat melangkahkan lakinya bukan omelan yang ia dapatkan melainkan sambutan hangat dari sang ibu dan saat itu juga ia merasa sedikit gelisah.
"Oh Steve juga di sini. Ada apa ini rindu mama papa?" sambut Mama Sterna dengan nada gembira melihat anak dan menantunya datang berkunjung menemuinya
"Steve sendiri? Dimana Clara?" tanya mama Sterna yang membuat Steve menjadi serba salah.
Melihat Steve yang menjadi salah tingkah dan gelisah karena pertanyaan yang di ajukan Mama Sterna, Andrew pun membantu Steve untuk memulai pembicaraan.
"Ma Pa, sebenarnya kita semua kesini karena ada hal penting yang pengen kita bicarakan" ucap Andrew
"Hmm kalian ada masalah?" tanya Papa
"Kita pengen bahas masalah pernikahan Steve dan Clara, Pa" ucap Andrew
"Kenapa? Apa masih ada yang kurang? Kamu kekurangan dana Steve?" tanya Mama Sterna
"Bukan seperti itu ma" ucap Andrew.
Andrew pun mulai menjelaskan semuanya dari awal sampai akhir seperti yang sebelumnya di jelaskan oleh Steve dan tentu saja itu membuat Sterna dan Alvin kaget mendengar kabar itu.
"Bagaimana mungkin nak?" ucap Sterna tak menyangka bahkan ia iba melihat wajah putranya yang murung.
"Apa kamu berniat buat batalin pernikahannya?" sambungnya
"Iya mah" ucap Steve melemah
Steve merasa sangat bersalah kepada kedua orang tua tapi perkataan Mama Sterna sukses membuatnya kaget tak percaya dengan ucapannya.
"Tidak Steve, Mama tidak mau tau pernikahan itu tidak bisa dibatalkan Steve" tolak Sterna bukannya ia tidak mengerti situasi anaknya tapi pernikahan itu tidak mungkin dibatalkan disaat seperti ini.
"Kita udah nyebar seribu undangan dan semua juga udah selesai direncanakan, tidak pokoknya pernikahan itu harus tetap dilakukan" ucap Mama Sterna kekeh ingin pernikahan itu di lanjutkan.
"Tapi ma" ucap Steve terpotong
"Pokoknya mama nggak mau tau gimana caranya pernikahan itu harus di laksanakan"
"Suruh Clara kembali jika tidak cari penggantinya" ucap Mama Sterna spontan
Bukan hanya Steve yang kaget mendengar perkataan Sterna yang lainnya yang berada di sana juga kaget mendengar perkataan itu. Sterna menuju masuk ke kamarnya meninggalkan anak, suami dan menantunya yang masih berada di ruang keluarga.
Setelah berdiam kurang lebih tiga puluh menit Steve Andrew dan Resty pamit untuk pulang karena sepertinya keputusan sang Mama sudah bulat.
"Nak, ayah tau kamu pasti bisa dan cobalah untuk memintanya kembali. Ucapan Mamamu itu benar kita tidak mungkin membatalkannya karena seribu undangan sudah disebar semua persiapan sudah selesai. Jika dibatalkan itu hanya membuat malu bukan hanya tentang Mama dan Papa tapi juga kau nak. Kau hanya akan menjadi buah bibir orang-orang sepanjang karirmu" ucap Alvin pada anaknya sebelum Steve meninggalkan rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Yanti Jela
perempuan mikirin kepentingan diri sendri
2022-05-08
0
Taz
Perempuan yang hanya memikirkan hanya karirnya adalah Perempuan yang egois
2022-02-16
1
novi 99
klo pengantin pengganti pun nama mempelai wanitanya beda dengan undangan yang sudah di sebar.
2021-11-28
0