EPISODE 9

Pertemuan dengan keluarga Steve berjalan dengan lancar kedua orangtuanya juga menyukai Aletta dan operasi Ibunya berjalan lancar tetapi Ibunya tidak bisa menghadiri pernikahan Aletta.

Sedikit terjadi perselisihan antara keluarga Pak Rizwan dengan mbak Resty karena mengusulkan agar Aletta menjadi pengantin penggantinya tapi Aletta berhasil menenangkan dan memberikan penjelasan pada Pak Rizwan terlebih lagi Reyhan yang amat sangat menentang pernikahan ini

Pak Rizwan luluh karena perkataan Aletta tapi tidak dengan Reyhan yang sampai hari ini hari di mana akan menjadi penentu kehidupan Aletta kedepannya.

"Kamu yakin Lea? Kamu bisa katakan kalau kamu ngga yakin, aku akan bawa kamu pergi dari sini sebelum semuanya terlambat" ucap Reyhan

"Aku yakin kak, kak Rey ngga usah khawatir" ucap Aletta tersenyum kearah Reyhan

"Tapi kamu ngga bakal bahagia Lea, kamu kan tau sendiri gimana boss kamu itu sama pacarnya dia benar-benar menyayangi kekasihnya Lea" ucap Reyhan dengan nada sedikit tinggi

"Kak Rey" ucap Aletta memperingatkan Rey agar tidak berteriak seperti itu.

"Terserah kamu" Reyhan berlalu pergi meninggalkan Aletta sendiri di ruang tunggu pengantin.

Pernikahan berjalan dengan lancar hanya saja ada omongan tak sedap yang di dengar dari para tamu undangan karena pengantin wanitanya berbeda meskipun begitu tidak ada hal besar yang menghambat acara resepsi mereka.

Kedua orang tua Steve merasa sangat senang atas pernikahannya dengan Steve kedua orang tua Steve terlihat sangat menyukai Aletta terlebih ibunya Steve.

Saat acara pernikahan sudah selesai mereka pun pergi ke hotel untuk bermalam tidak ada yang istimewa Aletta kini berada di kamar pengantin seorang diri sedangkan Steve memesan kamar terpisah untuk dirinya. Yaa apa yang bisa diharapkan dengan pernikahan yang tidak diinginkannya terlebih lagi bersama pengganti yang sama sekali tidak ia sukai.

Begitu juga dengan Aletta apa yang bisa ia harapkan dari pernikahan ini ia hanya perlu menahannya bagaimana pun perlakuan Steve kepadanya tapi walaupun statusnya hanya sebagai pengganti ia tetap harus melakukan Steve layaknya suaminya karena kini mereka sudah resmi menikah baik secara agama dan hukum.

Aletta tidak bisa protes akan Steve yang lebih memilih menyewa kamar lain dari pada harus tidur bersamanya dan Aletta juga tidak mengharapkan akan tidur bersama dengan Steve.

Setelah selesai membersihkan riasannya dan membersihkan dirinya kini Aletta membaringkan tubuhnya di kasur king size yang sudah dihiasi ala-ala pengantin baru seorang diri, ia memikirkan ibunya hingga tertidur lelap.

Keesokan harinya karena ia mengambil cuti Aletta pagi-pagi sekali sudah bersiap untuk mengunjungi ibunya karena semalam seharian ia tidak mengunjungi ibunya karena acara pernikahan. Aletta akan pergi mengunjungi Ibunya untuk menunjukkan photo pernikahannya yang tadi malam di kirim oleh Mbak Resty .

Saat keluar dari kamarnya ia dikejutkan dengan Steve yang juga baru juga keluar dari kamarnya tapi Steve hanya menatapnya sekilas dan berlalu pergi meninggalkannya.

Apa yang bisa diharapkan dari pernikahan ini hanya itu kata-kata yang pas untuk situasi pernikahan ini.

Aletta melangkahkan kakinya meninggalkan hotel tersebut dan segera pergi ke rumah sakit untuk menemui ibunya. Tak butuh waktu lama ia pun sampai disana dan segera melangkah menuju ruangan dimana Ibunya berada.

Ia bersorak senang melihat ibunya yang juga menatap senang kearahnya.

"Ibuu" panggil Aletta dengan raut wajah yang gembira berlari kecil menuju ibunya dan memeluk ibunya.

"Kok pagi-pagi udah kemari nak" ucap Nisa juga memeluk Aletta

"Aletta rindu ibuk semalam seharian ngga bisa jenguk ibuk" ucap Aletta

"Kan kamu resepsi nak gimana mau datang, gimana perasaan kamu nak?" tanya Nisa sedikit khawatir

"Alea baik-baik aja kok buk, keluarganya pak Steve juga baik banget sama Aletta hanya saja ada sedikit konflik antara Mbak Resty sama Pak Rizwan tapi sekarang udah baik-baik aja kok buk" ujarnya

"Ibuk tau ngga pelaminannya itu kayak yang Aletta idam-idamkan banget buk, tamu undangan yang dateng rame banget buk. Terus hidangannya juga enak-enak buk" ucapnya lagi.

"Ibuk pengen liat poto Aletta ngga?" tanya Aletta

"Mbak Resty tadi malem ngirimin aku potonya buk" ucap Aletta sambil mengeluarkan ponselnya "Tapi sayang ngga ada ibuk kalau ada ibuk pasti lebih bagus" ucap Aletta sedikit sedih.

Aletta tak henti-hentinya berbicara mengenai pernikahannya yang mana hal itu membuat Ibunya tersenyum haru mendengarnya walaupun sudah tua Nisa juga tau bagaimana rasanya jika menikah tanpa rasa saling suka terlebih lagi pria masih memiliki seseorang di hatinya.

Meskipun begitu Nisa dengan egoisnya memberi restu atas pernikahan Aletta yang ia mengerti apa maksud dari pengganti itu.

"Maafin ibu ya nak" ucap Nisa tak sadar air matanya ikut mengalir saat mengatakan hal itu.

Ia sangat bersalah karena sudah menempatkan putri satu-satunya ke dalam permasalahan yang rumit itu.

Terpopuler

Comments

Irma Idayanniee

Irma Idayanniee

kalau di awal ceritax kyk gini biasax lama² bkin pembaca baper👏👏

2022-10-03

1

novi 99

novi 99

Sabar Aletta.
Bersakit dahulu senang kemudian.

2021-11-29

1

꧁ 🇨 🇭 🇾 🇾 🇾 🇷 🇦 🇦 🇦 ꧂

꧁ 🇨 🇭 🇾 🇾 🇾 🇷 🇦 🇦 🇦 ꧂

masih bagus Steve nyewa kamar sendiri drpd aletta disuruh tidur dilantai

2021-07-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!