Dengan keadaan yang masih kaget tidak percaya ia pun membuka pesan singkat itu.
[+33...] 'Gimana kabar kamu, honey?'
[+33...] 'Aku sangat kesulitan di sini, maaf aku baru menghubungi mu'
[+33...] 'Aku tau kamu masih marah denganku tapi aku disini sangat merindukanmu karena itu aku mengirimimu pesan ini'
[+33...] 'Aku baik-baik saja di sini, kamu juga disana harus baik-baik saja dan tunggu aku kembali ya'
[+33...] 'Aku menyayangi mu, honey'
Tubuh Steve menegang matanya terbelalak sempurna menatap tak percaya pesan yang baru saja ia terima.
Setelah satu bulan lebih Clara kembali menghubunginya saat ia sudah bersama wanita lain wanita yang kini sudah lebih dari satu bulan resmi menjadi istrinya.
Jujur saja di dalam hari Steve masih ada Clara tentu saja tidak mungkin lima tahun kebersamaan mereka akan hilang setelah satu bulan lebih berpisah Clara sudah terlalu lama berada di hidupnya sulit baginya untuk melupakan Clara begitu saja.
Pernikahannya dan Aletta belun kelar kini Clara kembali lagi ke dalam kehidupannya meski tidak bertemu tetap saja itu menggangu pikiran Steve.
Steve merasa letih matanya terasa berat dan rasa kantuk tiba-tiba menyerangnya ia pun terlelap masih mengenakan kemeja kerjanya dan kaos kaki yang masih ada di kakinya.
Di pagi hari, Steve bangun dari tidurnya dengan kepala yang berdenyut rasa sakit menyerang kepalanya ia berusaha keras untuk mendudukkan dirinya di tepi ranjang ia baru sadar jika tadi malam ia tidak mengganti pakaiannya sebelum tidur.
Ia melihat jam di meja samping tempat tidurnya yang sudah menunjukkan pukul enam pagi biasanya ia sudah pergi kerja di jam ini ia pun bangun dari duduknya dan segera menuju kamar mandi untuk menyegarkan dirinya.
Setelah selesai merapikan dirinya ia berniat untuk pergi ke kantor tapi ketika menuruni tangga ia mencium bau harum dari arah dapur sepertinya Aletta tengah memasak sesuatu ia pun turun menuju dapur.
"Kamu udah mau berangkat kerja mas" tanya Aletta dengan bibir yang sedikit cemberut melihat Steve yang sudah rapi dengan pakaian kerjanya.
"Lucu sekali dia" ucap Steve dalam hati me-lihat Aletta yang cemberut menatapnya
"Mas ngga mau makan dulu nih?" tanya Aletta menatap Steve dengan tatapan putus asa
Bau masakkan Aletta masuk ke indra penciuman Steve yang membuat perut Steve keroncongan karena baunya Steve baru ingat jika semalam ia tidak makan malam karena itu pagi ini perutnya terasa sangat lapar belum lagi bau ikan nila goreng itu.
"Boleh deh" ucap Steve yang tak tahan lagi untuk menahan rasa laparnya itu.
Saat itu juga wajah cemberut Aletta berubah menjadi senyum termanis yang pernah di lihat oleh Steve dalam satu bulanan ini.
Aletta sangat senang tak sia-sia dia berusaha keras untuk membuat nasi lemak mulai dari sebelum sholat subuh, selain nasi lemak juga ada sambal udang, sambal teri, ikan nila goreng serta oseng-oseng keladi campur tempe dan ada juga sambal dower di mangkuk kecil yang juga buatan Aletta.
"Kamu masak sebanyak ini?" tanya Steve tak percaya melihat porsi yang ada di mejanya.
"Iyaa mas, sekalian mau anterin ibu bapak" ucap Aletta sambil menyendokkan nasi untuk Steve
"Ibu Bapak?" tanya Steve mengerutkan keningnya
"Iya, ibu bapak nya mas" ucap Aletta sambil menaruh piring ke hadapan Steve
"Tidak perlu" ucap Steve yang membuat Aletta terdiam di tempatnya.
"Kamu tidak makan sekalian?" tanya Steve
"dak mas saja yang makan" ucap Aletta suaranya bergetar bahkan di awal suaranya tidak terdengar oleh Steve.
Steve yang merasa ada yang janggal dari sikap Aletta pun mengoreksi perkataannya "Kamu tidak perlu repot-repot membawakan Mama Papa lagian rumah mereka dari sinikan jauh" ucap Steve mencoba menjelaskan.
"Iya" ucap Aletta tidak menatap ke arah Steve
"Buruan siapin, aku bakal anterin kamu ke rumah mama" ucap Steve sedikit merasa bersalah.
Merasa mendapat izin dari Steve Aletta pun kembali bersemangat dan mulai mengemas masakannya ke dalam rantang sebanyak 3 rantang.
"Rantang sebanyak itu buat mama semua?" tanya Steve di sela makannya
"Ngga mas, ini untuk ibu mas, mbak Resty, terus ini buat Pak Rizwan" ucap Aletta, Steve hanya mendengus kesal mendengarnya.
"Kalo ngga bisa anterin juga ngga kenapa-napa kok mas aku bisa sendiri" ucap Aletta
"Udah di bolehin bawain ini untuk ibu aja udah syukur" sambung Aletta
Kini Aletta sedang berada di dalam mobil Steve, yaa pada akhirnya Steve menawarkan Aletta untuk membantunya Aletta pun berterima kasih untuk itu.
Mereka kini tengah berada di jalan menuju ke rumah orang tua Steve ibu mertuanya Aletta Bu Sterna dan Pak Alvin.
Setelah lima belas menit perjalanan akhirnya mereka pun sampai di rumah orang tua Steve Aletta turun dari mobil Steve tapi tidak dengan Steve karena jika ia ikut turun Mamanya pasti akan menahan Aletta dan dia lebih lama.
Aletta mengetuk kaca mobil Steve dan ia pun membukanya Aletta mengulurkan tangannya untuk bersalaman Steve pun memberikan tangannya dan Aletta tak lupa mencium tangan Steve. Detik itu juga lagi-lagi Steve merasakan getaran aneh itu yang terus-terusan menjalar di hatinya setiap Aletta mencium tangannya.
"Mas ngga ikut turun?" ucap Aletta membuyar kan lamunan Steve
"Nggak, kamu buruan" ucap Steve menarik tangannya dari tangan Aletta
"Aku bisa sendiri kok mas, mas ke kantor aja dulu ntar aku pake ojek aja" ucap Aletta tersenyum manis kearah Steve
"Hati-hati ya mas" sambung Aletta melangkah mundur menjauh dari mobil Steve.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Trisnawati Ilyas
Mulai ada rasa tp eh mulai ada pelakor jg nih kayaknya🙃🙃
2021-12-07
0
💞Biim 💞
ada pepatah cinta itu buta, hais kayak steve selalu buta ampe gk liat kalo ada soaok istri yg baik tapi masih mengharapkan cinta wanita egois, cinta buta sih boleh kalo pada tempatnya kalo serong ya nyesel tau2 nya nanti
2021-11-19
0
Agus Sugiarto
istri impian
2021-06-26
1