Kini Aletta berada di kantin ia tidak terlalu bersemangat untuk menyantap makanannya kini sudah masuk tiga hari ia mengajukan permohonan pinjaman tapi belum juga ada kabar.
Terlintas di pikiran Aletta untuk meminta bantuan kepada keluarga Pak Rizwan yang sudah pasti akan dibantu Aletta segera menggelengkan kepalanya untuk tidak memikirkan hal itu, sampai kapan ia akan bergantung terus kepada keluarga itu.
Ia tidak boleh merepotkan keluarga Pak Rizwan lebih banyak lagi, alasan ia dan Ibunya keluar dari rumah Pak Rizwan karena tidak ingin merepotkan lebih banyak lagi tapi jika meminta tolong lagi maka itu akan sama saja.
"Tidak, itu tidak boleh" ucap Aletta pelan membuyarkan pikirannya.
Aletta tak makan terlalu banyak karena selera makannya tidak sebesar biasanya pikirannya sedang kacau selesai makan Aletta melangkahkan kakinya kembali menuju ruang atas lantai empat.
Saat tibanya di meja kerjanya belum sempat mendudukkan dirinya Viona mengatakan sesuatu yang membuatnya sedikit takut.
"Bapak nyuruh kamu ke ruangannya" ucap Viona
"Kenapa mbak?" tanya Aletta gelisah
"Ngga tau, bapak cuma pesan buat bilangin ke kamu untuk ke ruangannya kalo udah dateng" jelas Viona.
"Yaudah deh mbak, aku masuk ya" ucap Aletta.
Aletta melangkahkan kakinya menuju ruangan Ceo saat di depan pintu ia membalikkan wajahnya menatap kearah Viona dengan raut wajah takutnya hal itu membuat Viona tertawa pelan.
'toktoktok' Aletta mengetuk pintu ruangan
"Masuk" ucap seseorang dari dalam sana.
Mendengar perintah dari dalam Aletta pun membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan.
"Permisi pak" ucap Aletta saat melangkah masuk ke dalam
Saat Aletta melangkahkan kakinya maju mendekati meja kerjanya, ia pun meminta Aletta untuk duduk di sofa tamu.
"Tunggu dan duduklah di sana" ucapnya sambil menunjuk sofa
"Ah baik pak" ucap Aletta memutar haluannya
Aletta duduk di sofa menunggu bosnya untuk mengajaknya bicara tapi suasana ruangan itu hening hanya terdengar suara ketikkan keyboard komputernya yang berasal dari bosnya itu.
"M-maaf pak, apa sebaiknya saya tunggu dilu-" ucapan Aletta lagi-lagi di potong olehnya
"Tunggu sebentar lagi" ucapnya.
Aletta hanya mengangguk-anggukkan pelan kepalanya menyetujui perintah yang diberi bosnya itu, sekitar lima belas menit kemudian Steve beranjak berjalan mendekati Aletta ia duduk bersebrangan dengannya.
"Kamu sudah berapa lama kerja disini?" tanyanya
"Sudah sekitar tiga bulanan pak" jawab Aletta
"Saya dengar kamu mengajukan permohonan pinjaman?"
"Iya pak"
"Delapan belas juta itu bukan uang yang sedikit dan kamu juga baru kerja tiga bulan disini, bahkan kamu belum pernah melakukan apapun" ucapnya yang membuat Aletta menundukkan kepalanya merasa bersalah.
"M-maaf pak, s-saya mengajukan pinjaman karena membutuhkan uang" ucap Aletta
"Untuk apa kamu uang sebanyak itu?" tanyanya lagi
"Un-untuk berobat ibu saya pak" jelas Aletta
"Permohonan pinjaman kamu saya tolak karena kinerja kamu saya ngga tau bagus tidaknya jadi saya tidak bisa menyetujui permohonan itu, meskipun kamu sekretaris saya tapi tidak ada yang bisa menjamin pinjaman itu terlebih delapan belas juta itu bukan uang yang kecil" jelasnya lagi
Aletta sebenarnya sudah menduga hal ini sejak saat kepala bagian keuangan mengatakan kemungkinan yang kecil untuk mendapatkan pinjaman tersebut tapi tetap saja ia tak bisa biasa-biasa saja mendengar hal itu.
Aletta tidak bisa mengangkat wajahnya ia takut bosnya melihat raut wajah kecewanya Aletta sangat berharap pinjamannya disetujui karena hanya itu yang bisa ia lakukan ia tak mungkin meminjam ke keluarga Pak Rizwan.
Tapi sekarang ia tidak ada pilihan mau tidak mau ia harus meminta tolong pada keluarga Pak Rizwan untuk yang terakhir kalinya Aletta berjanji bahwa ini yang terakhir kalinya.
Kini Aletta hanya memiliki dua pilihan meminta bantuan kepada keluarga Pak Rizwan atau melihat Ibunya sakit terus-terusan, hanya memikirkan fakta bahwa Ibunya akan terus bolak-balik rumah sakit membuat Aletta menjadi sedih bibirnya bergetar ia ingin sekali menangis.
Hingga akhirnya tangisannya dapat ia tahan karena ucapan yang di lontarkan Steve padanya.
"Ada satu cara untuk kamu dapatkan uang itu" ucapnya.
Flashback On
Saat Aletta sedang berada di kantin kepala bagian keuangan datang ke ruangan Steve untuk memberitahukan jika Aletta sekretaris barunya mengajukan permohonan pinjaman.
"Sekretarismu mengajukan pinjaman sebanyak delapan belas juta sepertinya ia sangat membutuhkan uang" ucap Fendy kepada Steve
"Viona? Untuk apa dia uang sebanyak itu" tanya Steve pada Fendy
"Bukan Viona tapi Aletta, aku tidak tau apa kegunaannya tapi yang jelas dia terlihat seperti sangat membutuhkannya" jelasnya.
"Aletta? Ah wanita kecil itu" ucap Steve acuh tak acuh
"Sudah berapa lama dia kerja disini?" tanya Steve
"Katanya sekitar tiga bulanan" ucap Fendy mendengar hal itu membuat Steve membulatkan matanya
"Yang benar saja, tidak tolak saja itu" ucap Steve pada Fendy
Setelah obrolan panjang itu Fendy pun pergi meninggalkan ruangannya Steve menghela nafasnya mendengar hal yang tidak masuk akal itu tapi ketika kembali menyibukkan dirinya dengan komputernya seketika pikirannya untuk menjadikan Aletta pengantin pengganti pun terlintas.
Mengingat hal yang dikatakan Fendy kalau Aletta adalah orang yang di rekomendasikan Kak Resty kakak iparnya itu pun membuat Steve memutar kembali kenangan saat-saat kumpul keluarga kak Resty terkadang menyebutkan nama Aletta.
Steve jadi memikirkan tentang pengantin pengganti karena ucapan Papa nya terakhir kali sebelum ia meninggalkan rumah tadi malam hal itu terus terngiang-ngiang di pikirannya karena itu ia mencoba memanfaatkan situasi Aletta untuk itu ya walaupun ia tidak tau apa wanita itu akan menerimanya atau tidak.
Setelah memikirkan banyak tentang hal itu Steve pun menghubungi meja Sekretarisnya untuk meminta Aletta menemuinya ke ruangan.
"Halo Pak, Ada yang bisa saya bantu" ucap Viona
"Dimana gadis itu?" tanya Steve
"Maksud bapak Aletta? Aletta sedang makan siang pak" jawab Viona
"Ah, suruh dia ke ruanganku saat sudah kembali" ucap Steve baru sadar jika sekarang sudah masuk jam makan siang.
"Baik pak" ucap Viona sebelum Steve mematikan sambungannya
Tak lama kemudian wanita bernama Aletta itu pun kini berada di ruangannya ia menyuruh Aletta untuk menunggunya ia kini tengah memikirkan apa keputusannya ini benar atau tidak.
Setelah lama memikirkannya Steve pun meyakinkan dirinya kalau mungkin saja ini yang terbaik pernikahannya hanya tinggal beberapa hari lagi setidaknya dia harus mencobanya terlepas bagaimana tanggapan wanita itu.
Flashback Off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Susi Yani
pinjam 18 jt krn butuh utk memgobati ibu nya yg sdg sakit
2022-09-18
0
Anita EndLs
kirain 100jta ato brpa gitu Kan buat operasi pasti gede lah.
2021-06-06
0
Titis Setiyowatiu7
ya elah Bru 18 juta gaji skretaris kn gede 50 kta gtu
2021-03-12
0