Aletta bersusah payah membuka pintu bagasi bahkan saat pertama kali ia mencoba membuka bagasinya alarm peringatannya berbunyi yang otomatis membuat Aletta panik kebingungan.
Steve yang mendengar suara alarm mobilnya berbunyi keluar dari rumahnya menuju arah mobilnya Aletta yang kebingungan harus bagaimana pun tidak menyadari bahwa Steve menyusul kearahnya.
Ia menghembus nafas lega saat mobilnya sudah tidak berbunyi lagi ia pun membuka bagasi mobilnya dia mengeluarkan kopernya dengan susah payah.
Saat Aletta ingin menutup pintu bagasinya tiba-tiba Steve sudah berada di belakangnya dada bidang Steve terasa menyentuh punggung Aletta ketika ia mengulurkan tangannya untuk menutup pintu bagasinya.
Tanpa sadar tubuh Aletta dan Steve berada di jarak yang sangat dekat bahkan aroma tubuh Steve tercium menyeruak masuk ke dalam indra penciuman Aletta.
Aletta merasakan getaran aneh saat bersentuhan dengan bosnya yang kini menjadi suaminya itu, hatinya tiba-tiba berdesir dan jantungnya berdegup kencang diikuti dengan wajah memanas dan sedikit memerah di bagian pipinya.
"Maaf" ucap Aletta menarik tubuhnya menjauh dari Steve dengan wajah yang memerah.
Berbeda dengan Aletta, Steve malah tidak memperdulikan hal yang baru saja terjadi ia bersikap biasa-biasa saja dan tetap setia dengan wajah dinginnya.
Setelah menutup pintu bagasi Steve berjalan tanpa ekspresi apa-apa Steve kembali berjalan masuk menuju rumahnya tanpa memperdulikan Aletta yang masih terpaku di samping mobil dengan wajah yang merona.
Saat sampai di depan pintu rumah ia sadar bahwa wanita yang kini menjadi istrinya masih terpaku di samping mobilnya "Apa kau ingin tetap di sana" ucap Steve
"Ah maaf pak" ucap Aletta berlari kecil menuju Steve yang kini berada di depan pintu
Aletta berjalan di belakang Steve memasuki rumah saat memasuki rumahnya dari depan sampai sekarang di ruang tengah Aletta tak henti-hentinya terkagum dengan desain rumah Steve.
"Rumah bapak sangat indah" puji Aletta yang tak bisa berhenti mengagumi rumah Steve
"Tentu saja, saya dan Clar.." Steve tersadar dan tidak melanjutkan kalimatnya.
Rumah yang kini akan di tempati Steve dan Aletta adalah gambaran rumah impian Steve dan Clara mereka memilih desainnya dan mendekorasi nya bersama.
"Kamarmu ada di sana" ucap Steve mengalihkan pembicaraan sambil menunjuk kamar yang ada di depan mereka.
Aletta tersadar di mana posisinya ia menundukkan kepalanya nafasnya terasa sesak di dadanya baru satu hari menikah tapi nama wanita itu sudah disebut oleh suaminya dan kedepannya tidak bisa dibayangkan berapa banyak ia akan mendengar nama gadis itu.
Aletta mengangguk memasuki kamar yang ada di depan mereka itu kamar yang bercat putih tidak ada yang istimewa hanya ada sedikit dekorasi di bagian pintu terdapat hiasan bunga kecil berwarna pink.
"Kamar mu? Kamar tamu?" Aletta bergumam pelan saat menutup pintu kamarnya.
"Ah apa yang kupikirkan tidak mungkin kami tidur bersama dalam satu kamar bahkan di hotel saat malam pertama saja dia memesan kamar lain" ucap Aletta dalam hati.
Aletta merebahkan tubuhnya di ranjang dan kasur putih dengan spreinya yang berwarna pink pastel ia menarik nafas panjang dan menghembuskan dengan kasar inilah yang kedepannya akan dia rasakan.
Aletta beranjak dari baringnya menuju kopernya dan mengganti bajunya mengenakan baju tidurnya saat ia ingin merebahkan tubuhnya tiba-tiba saja ia merasa ingin buang air kecil.
Dia pun keluar dari kamarnya tapi setelahnya Aletta merasa bingung tidak tau harus menuju ke mana sebelumnya ia tidak menanyakan letak kamar mandi di rumah itu.
"Pak Steve" panggil Aletta sambil mengetuk pintu kamar Steve.
"Apa lagi?" ucap Steve seraya membuka pintu kamarnya
"Maaf pak, kamar mandinya" belum sempat menyelesaikan pertanyaannya Steve memotong ucapannya.
"Dibawah di sebelah dapur" jawab Steve singkat dan langsung menutup pintu kembali pintu kamarnya.
Aletta kembali menuju kamarnya ia mengistirahatkan dirinya terlebih dulu ia pun terlelap cukup lama saat ia bangun kini sudah lewat waktu sholat isya.
Aletta buru-buru turun ke bawah membawa mukenanya dan sholat di tempat sholat yang sudah disediakan di bawah.
Setelah selesai sholat Aletta kembali menuju lantai atas ia melihat kamar Steve yang kini sudah gelap tidak bayangan cahaya di bawah pintu.
"Mungkin pak Steve sudah tidur" pikir Aletta
Aletta kembali melangkahkan kakinya menuju kamarnya ia pun membongkar isi kopernya menatanya ke dalam lemari dan menata sedikit kamarnya.
Setelah selesai menata kamarnya Aletta pun merebahkan tubuhnya di atas kasurnya ia menatap kosong arah langit-langit kamarnya hingga kantuk kembali menyerangnya dan ia pun mengubah posisi tidurnya lalu kembali terlelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Saodah
kamar tidur qo gk ada kmar mandi nya thoor
2022-09-23
0
Tri Janatun
pegel....
2021-12-14
0
Trisnawati Ilyas
Katanya kawasan perumahan yg wah tp kok toiletnya ngga ada di dalam kamarnya....
Jangan - jangan kamar dan toiletnya lagi jaga jarak aman gegara Covid-19🤣🤣🤣
2021-12-07
2