Pamit

Nathali keluar dari rumahnya dengan membawa rasa luka yang begitu menyesakkan. wanita itu terus melangkahkan kakinya menuju tempat pemakaman umum yang hanya berjarak kurang lebih 100m dari kediaman Jonathan, hanya memerlukan waktu sekitar 5 menit, Nathali sudah sampai di makam sang bunda.

Nathali menatap nisan bundanya dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca. "Assalamualaikum, Bun. maafin Nana ya Bun, Nana pagi-pagi datang kesini hanya untuk menangis. maafkan Nana yang tidak bisa menepati janji Nana untuk tidak menangis dalam hal apapun. kali ini terlalu sakit, bunda. sakit sekali," Nathali duduk dan menyandarkan kepalanya pada nisan sang bunda. membiarkan air matanya kembali jatuh membasahi kedua pipinya.

"Kenapa harus Nana yang merasakan hal seperti bunda? kenapa harus Nana yang selalu dipaksa untuk mengalah? apa memang Nana tidak pantas bahagia? Bunda.. Nana tidak sekuat bunda yang dengan ikhlas membagi papa dengan mama Indri, kakak bunda sendiri" kata Nathali dengan suara seraknya.

Memang mama Indri dengan bunda nya Nathali adalah saudara kandung. beberapa tahun yang lalu, papa Jonathan terpaksa menikahi kakak iparnya karna merasa bersalah sudah membuat suami dari Indri tewas ketika sedang mengerjakan proyek yang diberikan oleh Jonathan. sehingga Ema atau bundanya Nathali meminta sang suami untuk menikahi kakaknya karna merasa kasihan pada nasib Jesika yang saat itu masih dalam kandungan. Namun, siapa sangka setelah Indri resmi menjadi istri dari Jonathan, wanita itu justru membuat Ema tersingkir. gagal dengan memisahkan, Indri nekat membunuh adiknya sendiri 5 tahun setelah pernikahan antara Indri dengan Jonathan. sayangnya tidak ada yang tentang kejadian itu, baik Jonathan ataupun kedua orang tua Ema.

Cukup lama Nathali hanya diam menangis di makam bundanya. selama ini Nathali memang selalu dipaksa untuk mengalah. bahkan Jonathan lebih besar memberikan kasih sayangnya pada Jesika dari pada pada Nathali yang anak kandungnya sendiri. Dimata Jonathan, Jesika yang lebih baik dan lebih membanggakan. sedangkan Nathalie hanyalah anak yang selalu membuatnya kecewa. padahal semua itu tak luput dari ulah Jesika dan juga mama nya yang sengaja membuat citra baik Nathali rusak didepan papanya. karna Jonathan terlalu sibuk bekerja sehingga laki-laki itu sangat jarang dirumah. tidak pernah tau apa yang sebenarnya selama ini terjadi.

Sinar mentari yang mulai naik membuat Nathali menghapus air matanya lalu beranjak pergi dari sana. beruntung karna dia mendapat ojek online yang bisa segera mengantarnya ke kantor tempatnya bekerja.

"Nat, kamu baik-baik saja?" sapa Dian ketika melihat Nathali duduk di meja kerjanya.

Nathali tidak menjawab. wanita itu hanya mengangguk pelan dengan kedua sudut bibir yang terpaksa diangkat. kedua matanya sembab, bahkan tatapannya terlihat sangat tidak samangat. tidak seperti Nathali di hari-hari biasanya.

"Nat, jangan bohong. aku mengenalmu bukan hanya sehari dua hari, kita berteman sudah sejak jaman SMA. ini bukan kamu, kamu kenapa, Nat? ada masalah? kamu bisa cerita sama aku. apa Jesika dan mamanya menyakiti kamu lagi, hmm?" tanya Dian sambil terus menatap Nathali yang langsung memeluk Dian.

"Sakiit, Di. sakit sekali" lirih Nathali dalam pelukan Dian.

Akhirnya Nathali menceritakan semuanya pada Dian tentang apa yang sudah terjadi tadi malam dirumahnya. tentu saja hal itu membuat Dia terkejut, bahkan Dian sendiri tidak habis pikir begitu mudahnya mama Indri membuat keputusan yang kurang masuk diakal.

Dian menatap iba pada Nathali. karna Dian sudah tau pasti seperti apa kehidupan yang Nathali jalanin selama 23 tahun ini. 23 tahun yang tidak mudah untuk seorang Nathalia Khumairah Jonathan.

selama ini hidup Nathali penuh dengan penderitaan yang disebabkan oleh Jesika dan mama indri tentunya. Namun, setelah pernikahannya dengan Riko hidup Nathali sedikit berwarna. pertemuannya dengan Riko bagaikan pelangi yang datang setelah hujan. biarpun keindahannya hanya sementara. dan kini badai pun kembali menerjang ketenangan hidup Nathali.

"Sabar ya, Nat. gue tau ini berat, tapi gue yakin kamu pasti bisa melewati semua ini. percayalah takdir Allah itu baik, walaupun terkadang penuh air mata untuk menerimanya" ujar Dian sambil menggenggam tangan Nathali. memberikan kekuatan untuk Nathali yang saat ini benar-benar rapuh.

"Iya aku tau, tapi" Nathali tidak melanjutkan perkataannya ketika dengan tiba-tiba teringat akan wajah Abian yang dingin dan datar. benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana nanti kehidupannya setelah menikah dengan pria sepertinya.

Abian dan Riko sangatlah berbeda. Riko memiliki kriteria yang lembut, dan penuh kasih sayang. sedangkan Abian dingin dan cuek. mereka berdua memiliki perbedaan bagaikan langit dan bumi.

3 BULAN KEMUDIAN

Hari ini adalah hari dimana yang sudah ditunggu-tunggu. hari pernikahan antara Nathali dengan Abian, serta Jesika dengan Riko.

Aura kebahagiaan terpancar jelas dari wajah Jesika. sangat berbeda dengan wajah Nathali yang dingin tak menunjukkan ekspresi apapun.

Diam-diam Riko memperhatikan Nathali yang terlihat begitu cantik dan anggun dengan balutan gaun berwarna putih. sekalipun wajahnya datar, Namun wanita itu tetap terlihat cantik seperti biasanya. membuat Riko teringat dengan pernikahannya dengan Nathali yang digelar sederhana tanpa tamu undangan yang menghadiri acara mereka saat itu. hanya penghulu dan kerabat terdekat yang datang. tanpa resepsi.

Riko memejamkan kedua matanya yang panas, dia kembali teringat jika ini adalah keputusannya untuk melepaskan Nathali dan merelakannya untuk laki-laki lain.

bukan hanya pernikahan Riko dan Nathali yang digelar sederhana, saat itu pernikahan Jesika dan Abian juga hanya dihadiri orang-orang terdekat karna Abian menolak adanya resepsi.

Sehingga banyak orang yang tidak tau jika Nathali dan Jesika selama ini sudah menikah.

"Nat, kamu cantik sekali. tapi sayangnya bukan aku lagi yang bisa bersanding denganmu disana." batin Riko lirih dengan kedua mata yang terasa panas.

Satu jam sudah berlalu. acara pun kini sudah usai. bahkan semua tamu undangan sudah berpulangan.

"Besok pagi kita akan pindah dari rumah ini" kata Abian sambil merebahkan tubuhnya di ranjang

"Kemana?"

"Belum tau, tapi tidak mungkin jika kita harus tinggal satu rumah bersama dengan mereka."

"Baiklah, aku ikut kemanapun kamu pergi" balas Nathali seraya ikut merebahkan tubuhnya disamping Abian. harinya terlalu melelahkan sehingga dengan mudahnya wanita itu terlelap.

Tidak ada malam pengantin seperti pengantin pada umumnya. Nathali dan Abian tidur saling membelakangi satu sama lain hingga pagi menyapa.

Seperti yang sudah dikatakan oleh Abian, setelah selesai sarapan mereka berdua kini langsung pamit pada Indri dan juga Jonathan untuk tinggal di tempat lain.

"Pa... Nana pamit ya, Nana dan mas Bian sudah memutuskan untuk tidak tinggal disini. papa jaga diri baik-baik ya, pa. maafin Nana jika selama ini Nana sering membuat papa kecewa. tapi satu hal yang harus papa tau, Nana sangat mencintai papa." Nathali mencium lalu memeluk sang papa erat. namun Jonathan hanya diam saja tanpa membalas sepatah katapun.

"Sekali lagi maafin Nana ya pa,"

"Pa, saya ijin membawa Nathali.." ujar Abian seraya mencium punggung tangan Jonathan.

"Bawalah.. tapi kamu harus pastikan dia selalu baik-baik saja" balas Jonathan pelan dan hanya didengar oleh Abian.

"Baik, pa. saya janji akan menjaga Nathali semampu saya"

Terpopuler

Comments

Ning Suswati

Ning Suswati

laki2 mana yg isterinya rela dibuat menderita alasan tuk kebaikan dan kebahagiaan. sompret

2024-11-12

0

Rismawati Damhoeri

Rismawati Damhoeri

memang boleh dalam Islam kayak gini?

2025-03-21

0

☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳҽ𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ♋

☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳҽ𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ♋

awas pak Jonas nti menyesal

2024-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Permintaan konyol
2 Terpaksa melepasmu
3 Pamit
4 tinggal di kontrakan
5 Cafe
6 Rasa kesal Jesika
7 Fakta Abian
8 Abian Arcelio
9 penyesalan Alexander
10 Riko tidak pulang
11 hujan membawa berkah
12 Jesika berulah
13 Mempermalukan diri sendiri
14 Viral
15 Telpon dari rumah sakit
16 Surat perjanjian
17 Keputusan
18 Jakarta
19 sama-sama merindukan
20 Terjebak
21 positif
22 Dianggap adik
23 Malapetaka
24 Mommy Wulan
25 Mencari Nathali
26 Abian versi mini
27 Ancaman untuk mama Indri
28 Kecewa
29 Riko yang serba tau
30 Salah paham
31 Saudara sepupu
32 Terbongkar
33 Flashback
34 Mengakui
35 Rumah sakit
36 Rumah sakit 2
37 Seperti ada ikatan
38 Saran dari Vano
39 Chapter 39
40 Ancaman dari Abian
41 Cinta tak harus memiliki
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 chapter 44
45 Flashback
46 Mimpi Buruk
47 Bertemu Nathali
48 Pengakuan Alexander
49 Selamanya bersamamu
50 kabar dari vemas
51 Surat dari pengadilan
52 Pelaku kebakaran
53 Perang Saudara
54 20 tahun berlalu
55 Cinta pada Pandangan pertama
56 Rencana Alvin
57 Terciduk
58 Dugaan Alvin
59 Pria tengil
60 Kembali ke Jakarta
61 Istri?
62 Apartemen
63 Hasil tes DNA
64 Luka masalalu
65 Benci dan cinta beda tipis
66 Sekolah baru
67 Saudara sepupu?
68 geng curut
69 Tantangan?
70 Tantangan dari Alvin
71 Nasib malang Nadine
72 Kenangan bersama Nadine
73 Rumah sakit
74 Alasan Alvin
75 kemarahan Aliya
76 Agatha Dirgantara
77 siapa mereka?
78 Panik
79 Restoran
80 Kabar perjodohan
81 pesan mama
82 Masakan pertama untuk suami
83 Maaf
84 berangkat bersama
85 rasa marah Daren
86 Salah paham
87 Rooftop
88 Siapa pelakunya?
89 Perasaan Farel
90 Apartemen
91 bukan mereka yang salah!
92 Aliya dan Nadine
93 Rasa takut Alvin
94 Rumah sakit
95 Rumah sakit 2
96 Promise?
97 Biantara Alexa
98 mengubah rencana( POV Alvin )
99 Mulai mengingat
100 Menjalankan rencana 1
101 Peringatan untuk Agatha
102 Cemburu
103 Sekolah
104 Keputusan
105 Keanu
106 Takdir
107 Bangun, Ma..pa. jangan pergi
108 Klinik ( Revisi )
109 Chapter 109 Revisi
110 Psikiater pilihan Bintang
111 Konsultasi
112 Perasaan Aliya
113 Dokter Ryu
114 Sekolah
115 Kisah cinta yang Rumit
116 Talak?
117 Asing
118 badboy kesayangan
119 Hujan dan semua kenangannya
120 Bioskop
121 PILIHAN
122 Rahasia Erdin
123 Mengetahui
124 Siapa Dia sebenarnya?
125 Insiden
126 Meja makan
127 Kediaman Marquez
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Permintaan konyol
2
Terpaksa melepasmu
3
Pamit
4
tinggal di kontrakan
5
Cafe
6
Rasa kesal Jesika
7
Fakta Abian
8
Abian Arcelio
9
penyesalan Alexander
10
Riko tidak pulang
11
hujan membawa berkah
12
Jesika berulah
13
Mempermalukan diri sendiri
14
Viral
15
Telpon dari rumah sakit
16
Surat perjanjian
17
Keputusan
18
Jakarta
19
sama-sama merindukan
20
Terjebak
21
positif
22
Dianggap adik
23
Malapetaka
24
Mommy Wulan
25
Mencari Nathali
26
Abian versi mini
27
Ancaman untuk mama Indri
28
Kecewa
29
Riko yang serba tau
30
Salah paham
31
Saudara sepupu
32
Terbongkar
33
Flashback
34
Mengakui
35
Rumah sakit
36
Rumah sakit 2
37
Seperti ada ikatan
38
Saran dari Vano
39
Chapter 39
40
Ancaman dari Abian
41
Cinta tak harus memiliki
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
chapter 44
45
Flashback
46
Mimpi Buruk
47
Bertemu Nathali
48
Pengakuan Alexander
49
Selamanya bersamamu
50
kabar dari vemas
51
Surat dari pengadilan
52
Pelaku kebakaran
53
Perang Saudara
54
20 tahun berlalu
55
Cinta pada Pandangan pertama
56
Rencana Alvin
57
Terciduk
58
Dugaan Alvin
59
Pria tengil
60
Kembali ke Jakarta
61
Istri?
62
Apartemen
63
Hasil tes DNA
64
Luka masalalu
65
Benci dan cinta beda tipis
66
Sekolah baru
67
Saudara sepupu?
68
geng curut
69
Tantangan?
70
Tantangan dari Alvin
71
Nasib malang Nadine
72
Kenangan bersama Nadine
73
Rumah sakit
74
Alasan Alvin
75
kemarahan Aliya
76
Agatha Dirgantara
77
siapa mereka?
78
Panik
79
Restoran
80
Kabar perjodohan
81
pesan mama
82
Masakan pertama untuk suami
83
Maaf
84
berangkat bersama
85
rasa marah Daren
86
Salah paham
87
Rooftop
88
Siapa pelakunya?
89
Perasaan Farel
90
Apartemen
91
bukan mereka yang salah!
92
Aliya dan Nadine
93
Rasa takut Alvin
94
Rumah sakit
95
Rumah sakit 2
96
Promise?
97
Biantara Alexa
98
mengubah rencana( POV Alvin )
99
Mulai mengingat
100
Menjalankan rencana 1
101
Peringatan untuk Agatha
102
Cemburu
103
Sekolah
104
Keputusan
105
Keanu
106
Takdir
107
Bangun, Ma..pa. jangan pergi
108
Klinik ( Revisi )
109
Chapter 109 Revisi
110
Psikiater pilihan Bintang
111
Konsultasi
112
Perasaan Aliya
113
Dokter Ryu
114
Sekolah
115
Kisah cinta yang Rumit
116
Talak?
117
Asing
118
badboy kesayangan
119
Hujan dan semua kenangannya
120
Bioskop
121
PILIHAN
122
Rahasia Erdin
123
Mengetahui
124
Siapa Dia sebenarnya?
125
Insiden
126
Meja makan
127
Kediaman Marquez

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!