Jakarta

Disepanjang perjalanan perjalanan menuju Jakarta, Alexander terus menceritakan bagaimana dia berusaha mencari Abian selama delapan tahun ini. Bahkan pria paruh baya itupun mengatakan penyesalannya yang begitu dalam karna sudah mengusir Abian malam itu. Namun, Abian sama sekali tidak memberikan respon apapun dari setiap ucapan yang keluar dari mulut sang ayah hingga mereka tiba di kediaman Alexander.

"Mommy sangat menunggu kepulangan mu, Ar. Tolong jangan kecewakan dia dengan sikap kamu" kata Alexander sebelum akhirnya mereka turun dari mobil.

"Aku tau apa yang harus aku lakukan, dad. Daddy tenang saja!" Balas Abian yang sejak tadi hanya diam membisu. Pikiran pria itu kacau karna memikirkan Nathali. bahkan Abian berusaha mengingat apakah dirinya membuat kesalahan yang melukai hati sang istri sehingga wanita yang dia kenal dan dia cintai begitu dalam melakukan hal yang sangat menyakitkan.

Kursi roda Abian di dorong oleh Alexander menuju kamar pria tersebut yang ada di lantai 3. Alexander membawa Abian lewat lift agar sampai di kamar itu.

Dari depan pintu, Abian bisa melihat sosok perempuan cantik yang sudah tidak muda lagi terdiam mematung dengan tatapan kosong mengarah keluar jendela. Menyebutkan nama Arcelio berulang kali.

 Melihat itu membuat air mata Abian terjatuh.

"Mommy, lihatlah. Daddy membawa Arcelio kembali untuk mommy" kata Alexander yang terdengar begitu nyaring namun tidak di respon oleh wanita itu.

Wulan masih terus fokus menatap keluar jendela dengan menyebut nama Arcelio berulang-ulang seperti biasanya.

"Arcelio....Arcelio...Arcelio.." panggil wanita paruh baya itu lirih. Tatapannya kosong. Harinya hanya terus dia habiskan di dalam kamar itu.

"Ar disini, mommy,"

"Ar kembali demi mommy" suara yang sangat wulan rindukan membuatnya mengalihkan pandangannya, dia seakan mematung menatap sosok putra yang begitu dia rindukan.

"Mommy...Ar sangat merindukan mommy" kedua mata Wulan berkaca-kaca menatap pada sosok yang saat ini duduk di kursi roda. Pria tampan yang memiliki wajah dominan sama seperti dirinya itu tersenyum"Mom. Arcelio kembali untuk mommy" ulang Abian seraya menggenggam tangan Wulan. Membuat wanita itu menepuk sebelah pipinya memastikan jika kali ini bukan hanya halusinasi apalagi mimpi .

"Arcelio... Ini kamu, nak? Ini benar-benar kamu?" Wulan menatap Abian lalu memeluk erat sosok itu, menumpahkan segala kerinduan yang begitu mendalam. Kerinduan yang sudah dia tahan selama delapan tahun lamanya.

Dengan air mata yang terus mengalir, Wulan semakin mengeratkan pelukannya, tidak ingin kejadian itu terulang kembali, tidak ingin Arcelio nya kembali menghilang meninggalkan dirinya untuk yang kedua kalinya.

"Jangan pernah pergi lagi meninggalkan mommy, Ar. Mommy seperti terbunuh tapi tidak mati jika harus hidup tanpa kamu" ujar perempuan tua yang berparas cantik lembut itu.

"Mommy jangan khawatir, Arcelio tidak akan pernah kemana-mana lagi. Ar akan selalu disini, menemani mommy selama nya. Maafkan Ar yang sudah membuat mommy kehilangan hidup mommy selama delapan tahun ini" balas Arcelio sambil terus memeluk sosok Wulan.

Wulan melepas pelukannya,"Kamu baik-baik saja, Ar? Tinggal dimana kamu selama ini? Kamu makan apa? Siapa yang menjaga kamu?" Tanya Wulan yang mulai mendapatkan kesadaran. Benar apa kata dokter, ternyata Wulan bisa semudah itu sembuh tanpa penanganan. Obatnya hanyalah Abian, anaknya.

"Arcelio baik, ma. Selama enam tahun ada orang baik yang menjaga dan merawat Ar. Mereka menyayangi Ar seperti anak kandung sendiri. Mereka juga memberikan yang terbaik buat Ar sebelum akhirnya Arcelio harus kehilangan mereka untuk selamanya. Mereka meninggal dua tahun yang lalu" terangnya

"Berjanjilah untuk selalu ada disamping mommy, Ar. Mommy kehilangan arah tanpa kamu" Wulan kembali memeluk Arcelio begitu erat. bahkan keadaan wanita itu seketika membaik dengan kedatangan anak satu-satunya yang paling dia cintai.

"Arcelio janji, mom." Balas Abian menggenggam erat tangan sang mommy.

Alexander membayar dokter untuk merawat Abian dirumahnya. Bukan dokter perempuan melainkan dokter laki-laki yang tak lain teman sepupu Abian sendiri. Karna Abian yang menolak ketika sang papa membayar dokter perempuan untuk merawatnya.

"Ar, akhirnya kamu kembali. Kemana saja kamu Ar? selama delapan tahun ini aku berusaha mencari kamu keberbagai tempat. Bahkan aku juga mendatangi rumah teman-temanmu, tapi tidak ada satupun dari mereka yang mengetahui dimana keberadaanmu setelah kejadian balapan malam itu" kata Vano- sepupu Abian

Abian mulai menceritakan kejadian malam dimana Alexander sudah mengusirnya. Yang dia ingat malam itu dirinya keluar rumah dengan membawa luka hingga terjadilah kecelakaan yang kemungkinan besar sudah membuat Abian bilang sebagian ingatannya.

"Jadi, selama ini kamu tinggal di bogor?"tanya Vano menatap pada Abian.

"Iya, selama ini aku tinggal di bogor. Tolong kamu batu aku untuk segera sembuh dari lumpuh ini, ada hal yang harus aku selesaikan disana"

"Kondisi kaki mu tidak begitu parah, mungkin butuh waktu sekitar satu tahun untuk penyembuhan total" terang Vano setelah melihat kondisi kaki Abian.

"Tolong ambilkan ponselku, Van. aku harus menghubungi teman-temanku di Bogor. Mereka pasti mencariku karna sudah lebih satu munggu aku tidak memberikan kabar"

Vano mengambilkan ponsel Abian yang ada di atas nakas. Setelah kejadian kecelakaan, Abian memang belum sempat menghubungi Bima dan juga Vemas. pria itu lupa mengatakan jika dirinya mengalami kecelakaan.

Tak butuh waktu lama, panggilan Abian diterima. Karena ponselnya yang hilang ketika kecelakaan, Abian tidak memiliki nomor siapapun termasuk Bima dan Vemas. Sehingga pria itu memutuskan untuk menghubungi telpon cafe.

"Halo, dengan cafe Alaska. Ada yang bisa saya bantu?"

"Halo, Riski. Tolong kamu panggilan Bima, ini saya Abian"

"Baik, pak. Tunggu sebentar"

Riski menghampiri Bima yang terlihat pusing menghadapi Nadira, karna setelah rencana yang Vemas berikan membuat wanita itu selalu nempel pada Bima.

"Halo, Bian. Elu kemana aja? sudah satu Minggu lebih elu gak ada kabar"

"Halo, Bim. Maaf seminggu yang lalu gue kecelakaan."

"Buset, elu kecelakaan kagak ngabarin gue. Tega bener lu Bi. Tapi elu masih hidup kan?"

"Kalo gue udah koit mana bisa telpon elu goblok"

"Eh iya juga ya. Btw lu dimana, Bi? Biar gue nanti sama Vemas meluncur. Kasih tau alamat kontrakan yang elu tempati sama Nana"

Senyap..ketika mendengar Bima menyebut nama Nana hatinya tergores sakit teringat akan surat yang wanita itu meninggalkan untuknya.

"Bian..halo..masih disana kan?"

"Ah iya, gue sekarang ada di jakarta. Dirumah kedua orang tua kandung gue. nanti gue kirim alamatnya kalau kalian mau kesini. Oh ya, untuk sementara gue titip cafe, bengkel sama mall ya, kalian urus dulu. Karna kemungkinan gue bakal balik lagi kesana gak tau kapan. Gue percayakan semuanya sama elu berdua"

"Aman..selama ada kita berdua lu gak perlu khawatir. Gimana keadaan elu, Bi?"

"Gue lumpuh, tapi kata dokter hanya sementara"

"Inalillahi, kecelakaannya parah?"

"Cukup parah."

"Cepet sembuh ya, Bi. Tapi Nana ikut elu ke Jakarta kan?"

Tut.....tut...tut..

Tanpa menjawab pertanyaan Bima, Abian langsung memutuskan sambungan telponnya begitu saja, membuat pria itu merasa sedikit ada yang aneh dari Abian.

"Aneh, kenapa dari tadi si Bian gak nanggepin pas gue sebut nama Nana" ujarnya

Terpopuler

Comments

Ning Suswati

Ning Suswati

semoga sahabat2 bima peduli dg kejadian yg menimpa abian dan mencari tau apa sebenarnya yg terjadi dg abian sehingga nana pergi tanpa alasannyg jelas

2024-11-12

0

lizah meon

lizah meon

knp Abian tak terfikir dr mana biaya hospitalnya . Abian juga kan tahu kelakuan daddynya.

2024-11-13

0

❤️⃟WᵃfRahma

❤️⃟WᵃfRahma

Bima semoga kamu bisa membantu sahabat mu dari masalah yang di timpannya

2024-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 Permintaan konyol
2 Terpaksa melepasmu
3 Pamit
4 tinggal di kontrakan
5 Cafe
6 Rasa kesal Jesika
7 Fakta Abian
8 Abian Arcelio
9 penyesalan Alexander
10 Riko tidak pulang
11 hujan membawa berkah
12 Jesika berulah
13 Mempermalukan diri sendiri
14 Viral
15 Telpon dari rumah sakit
16 Surat perjanjian
17 Keputusan
18 Jakarta
19 sama-sama merindukan
20 Terjebak
21 positif
22 Dianggap adik
23 Malapetaka
24 Mommy Wulan
25 Mencari Nathali
26 Abian versi mini
27 Ancaman untuk mama Indri
28 Kecewa
29 Riko yang serba tau
30 Salah paham
31 Saudara sepupu
32 Terbongkar
33 Flashback
34 Mengakui
35 Rumah sakit
36 Rumah sakit 2
37 Seperti ada ikatan
38 Saran dari Vano
39 Chapter 39
40 Ancaman dari Abian
41 Cinta tak harus memiliki
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 chapter 44
45 Flashback
46 Mimpi Buruk
47 Bertemu Nathali
48 Pengakuan Alexander
49 Selamanya bersamamu
50 kabar dari vemas
51 Surat dari pengadilan
52 Pelaku kebakaran
53 Perang Saudara
54 20 tahun berlalu
55 Cinta pada Pandangan pertama
56 Rencana Alvin
57 Terciduk
58 Dugaan Alvin
59 Pria tengil
60 Kembali ke Jakarta
61 Istri?
62 Apartemen
63 Hasil tes DNA
64 Luka masalalu
65 Benci dan cinta beda tipis
66 Sekolah baru
67 Saudara sepupu?
68 geng curut
69 Tantangan?
70 Tantangan dari Alvin
71 Nasib malang Nadine
72 Kenangan bersama Nadine
73 Rumah sakit
74 Alasan Alvin
75 kemarahan Aliya
76 Agatha Dirgantara
77 siapa mereka?
78 Panik
79 Restoran
80 Kabar perjodohan
81 pesan mama
82 Masakan pertama untuk suami
83 Maaf
84 berangkat bersama
85 rasa marah Daren
86 Salah paham
87 Rooftop
88 Siapa pelakunya?
89 Perasaan Farel
90 Apartemen
91 bukan mereka yang salah!
92 Aliya dan Nadine
93 Rasa takut Alvin
94 Rumah sakit
95 Rumah sakit 2
96 Promise?
97 Biantara Alexa
98 mengubah rencana( POV Alvin )
99 Mulai mengingat
100 Menjalankan rencana 1
101 Peringatan untuk Agatha
102 Cemburu
103 Sekolah
104 Keputusan
105 Keanu
106 Takdir
107 Bangun, Ma..pa. jangan pergi
108 Klinik ( Revisi )
109 Chapter 109 Revisi
110 Psikiater pilihan Bintang
111 Konsultasi
112 Perasaan Aliya
113 Dokter Ryu
114 Sekolah
115 Kisah cinta yang Rumit
116 Talak?
117 Asing
118 badboy kesayangan
119 Hujan dan semua kenangannya
120 Bioskop
121 PILIHAN
122 Rahasia Erdin
123 Mengetahui
124 Siapa Dia sebenarnya?
125 Insiden
126 Meja makan
127 Kediaman Marquez
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Permintaan konyol
2
Terpaksa melepasmu
3
Pamit
4
tinggal di kontrakan
5
Cafe
6
Rasa kesal Jesika
7
Fakta Abian
8
Abian Arcelio
9
penyesalan Alexander
10
Riko tidak pulang
11
hujan membawa berkah
12
Jesika berulah
13
Mempermalukan diri sendiri
14
Viral
15
Telpon dari rumah sakit
16
Surat perjanjian
17
Keputusan
18
Jakarta
19
sama-sama merindukan
20
Terjebak
21
positif
22
Dianggap adik
23
Malapetaka
24
Mommy Wulan
25
Mencari Nathali
26
Abian versi mini
27
Ancaman untuk mama Indri
28
Kecewa
29
Riko yang serba tau
30
Salah paham
31
Saudara sepupu
32
Terbongkar
33
Flashback
34
Mengakui
35
Rumah sakit
36
Rumah sakit 2
37
Seperti ada ikatan
38
Saran dari Vano
39
Chapter 39
40
Ancaman dari Abian
41
Cinta tak harus memiliki
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
chapter 44
45
Flashback
46
Mimpi Buruk
47
Bertemu Nathali
48
Pengakuan Alexander
49
Selamanya bersamamu
50
kabar dari vemas
51
Surat dari pengadilan
52
Pelaku kebakaran
53
Perang Saudara
54
20 tahun berlalu
55
Cinta pada Pandangan pertama
56
Rencana Alvin
57
Terciduk
58
Dugaan Alvin
59
Pria tengil
60
Kembali ke Jakarta
61
Istri?
62
Apartemen
63
Hasil tes DNA
64
Luka masalalu
65
Benci dan cinta beda tipis
66
Sekolah baru
67
Saudara sepupu?
68
geng curut
69
Tantangan?
70
Tantangan dari Alvin
71
Nasib malang Nadine
72
Kenangan bersama Nadine
73
Rumah sakit
74
Alasan Alvin
75
kemarahan Aliya
76
Agatha Dirgantara
77
siapa mereka?
78
Panik
79
Restoran
80
Kabar perjodohan
81
pesan mama
82
Masakan pertama untuk suami
83
Maaf
84
berangkat bersama
85
rasa marah Daren
86
Salah paham
87
Rooftop
88
Siapa pelakunya?
89
Perasaan Farel
90
Apartemen
91
bukan mereka yang salah!
92
Aliya dan Nadine
93
Rasa takut Alvin
94
Rumah sakit
95
Rumah sakit 2
96
Promise?
97
Biantara Alexa
98
mengubah rencana( POV Alvin )
99
Mulai mengingat
100
Menjalankan rencana 1
101
Peringatan untuk Agatha
102
Cemburu
103
Sekolah
104
Keputusan
105
Keanu
106
Takdir
107
Bangun, Ma..pa. jangan pergi
108
Klinik ( Revisi )
109
Chapter 109 Revisi
110
Psikiater pilihan Bintang
111
Konsultasi
112
Perasaan Aliya
113
Dokter Ryu
114
Sekolah
115
Kisah cinta yang Rumit
116
Talak?
117
Asing
118
badboy kesayangan
119
Hujan dan semua kenangannya
120
Bioskop
121
PILIHAN
122
Rahasia Erdin
123
Mengetahui
124
Siapa Dia sebenarnya?
125
Insiden
126
Meja makan
127
Kediaman Marquez

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!