Mempermalukan diri sendiri

Disaat Dian dan Nathali sudah bersiap untuk menikmati makanan yang sudah mereka pesan tadi, tiba-tiba saja Jesika datang dan langsung menyiram Nathali dengan jus alpukat milik Nathali. hal itu tentu saja membuat Nathali menjadi pusat perhatian semua pengunjung cafe tersebut.

"Dasar jalang pelakor gak tau diri!" kata Jesika dengan penuh esmosi. Jesika menyiramkan jus alpukat yang belum sempat Nathali minum tadi.

Nathali yang mendapatkan perlakuan seperti itu tentu saja merasa begitu terkejut, apalagi kalimat Jesika yang mengatakannya sebagai jalang pelakor gak tau diri.

"Heh! kamu itu siapa? datang-datang malah ngatain temen gue jalang pelakor gak tau diri" ucap Dian yang begitu tidak terima ketika melihat Nathali mendapat perlakuan seperti itu.

"Gak usah ikut campur! ini gak ada urusannya sama Lo" balas Jesika dengan menatap tidak suka pada Dian.

"Gak waras ini orang. Na, kamu kenal siapa dia?" Tanya Dian pada Nathali yang masih terdiam dan membersihkan wajahnya dari jus yang Jesika siram tadi.

"Dia kakak ku, Di"

Mendengar itu, Dian menatap semakin tidak suka pada Jesika. Karna memang selama ini Nathali selalu bercerita perihal sikap kakak serta mama tirinya yang begitu seenaknya. Bahkan karna mereka berdua juga Nathali sampai harus diasingkan oleh ayahnya sendiri.

"Oh, jadi wanita ini kakak kamu? Pantas saja dia selalu ingin merebut apa yang menjadi milikmu, dari tampangnya saja sudah terlihat jelas kalau dia ini orang yang tidak pernah bersyukur" Dian menatap pada Jesika yang terlihat menahan rasa kesal

"Diem lo ya, lo itu bukan siapa-siapa dan jangan ikut campur. Membela seorang pelakor tidak tau diri seperti dia!" Jesika mengatakan hal tersebut sambil menunjuk wajah Nathali.

"Hahahahah. Hellow Jesika. Apa gue tidak salah dengar? Elo bilang Nathali pelakor gak tau diri? Elo lagi ngatain diri sendiri? bukannya elo yang sudah menghalalkan segala cara demi merebut hak milik Nathali. Menjijikkan sekali. Jalang teriak jalang. Malu lah" dengan santainya dengan mengatakan hal tersebut. Membuat Jesika semakin merasa kesal dengan emosi yang semakin meledak-meledak.

"Diem mulut kamu ya, orang luar mana paham" Jesika masih tidak mau kalah

"Kalian semua yang ada di cafe ini harus tau, dia ini adik gak tau diri, suka merebut hak milik kakaknya sendiri." Ucap Jesika dengan lantang sembari menunjuk pada Nathali.

Nathali masih diam, dia ingin mendengar apa yang akan wanita itu katakan didepan semua orang.

"Kalian bisa lihat sendiri kan, dia hanya diam saja tidak berusaha melakukan pembelaan. Dan itu kalian tau artinya apa? Itu artinya dia membenarkan semua ucapan aku tadi" nafas Jesika naik turun dan semakin merasa kesal karna sejak tadi Nathali hanya diam tak menanggapi kalimatnya.

"Sudah? Apa boleh aku ngomong?" Kata Nathali yang masih berusaha santai

"Halah... Tidak perlu bicara apapun. Kamu itu memang jalang pelakor tidak tau diri. Belum puas kah kamu merebut kasih sayangnya papa? Hah? Sekarang kamu malah merebut cinta suamiku"

Mendengar kata papa membuat Nathali tersenyum getir" Hahaha. Apa kamu bilang? Bisa diulang sekali lagi." Nathali yang sejak tadi bersikap santai mendadak emosi ketika Jesika menyangkut pautkan dengan papa Jonathan.

"Belum puas kamu mengambil kasih sayang papa? Sehingga sekarang kamu juga ingin merebut cinta suamiku" ulang Jesika

Nathali mendekat lalu menatap tajam pada wanita itu. "Apa kamu tidak salah bicara? Bukankah kamu yang sudah membuat ayah kandungku membenciku? Dan bukan kah kamu yang sudah merebut suamiku. Bahkan kamu dan mama kamu yang sudah membuat permintaan konyol agar kita bertukar suami. Jadi wajar saja jika suamimu masih mencintaiku, karna mungkin saja dia tidak pernah mencintaimu. Dia menerima permintaan konyol itu hanya karna hal lain yang mungkin aku tidak tau"

"Halah... Tetap saja kamu itu tidak ada bedanya dengan jalang yang tidak tau diri. sudah tau kan kalau mas Riko sudah menjadi suamiku, kenapa kamu masih saja menggodanya"

Nathali kembali tertawa mendengar perkataan Jesika"hahaha. Apa? Aku menggoda mas Riko? sorry aku tidak ada waktu untuk menggoda suami orang. karna saat ini aku sudah sangat bahagia dengan mas Bian. Lagian aku tidak minat merebut apa yang sudah menjadi milikmu. tidak seperti kamu yang selalu ingin memiliki apa yang aku miliki" balas Nathali sambil menatap Jesika.

Jesika menjadi terdiam dibuatnya. Karna ini pertama kalinya seorang Nathali melawan.

"Itu tandanya iru, na. Dan kamu tau kalau itu itu tandanya orang tak mampu. ups" timpal diam yang merasa senang mendengar semua kalimat yang Nathali berikan. Santai namun berhasil membuat Jesika semakin marah.

Keduanya saat ini menjadi pusat perhatian semua pengunjung cafe. Bahkan salah satu dari mereka ada yang diam-diam mereka kejadian tersebut.

Plakkkkk

"Berani sekali kamu mengatakan itu" satu tamparan keras mendarat sempurna pada pipi kanan Nathali. bahkan bekas tangan Jesika terlihat jelas di kulit pipinya yang putih bersih.

Plakkkk

tidak mau kalah, Nathali juga memberikan tamparan yang tak kalah keras pada wanita itu"jangan pernah berpikir gue takut sama Lo, selama ini gue diam karna gue menghargai Lo sebagai kakak!" Balaa Nathali

"Kurang ajar adek sialan" Jesika mendekat lalu menarik rambut Nathali. Begitu juga Nathali yang ikut menarik kasar rambut panjang Jesika.

"Astaga, ada apa ini?" Suara berat Abian berhasil memisahkan keduanya. Nathali dan Jesika menoleh pada Abian yang sudah ada di tengah-tengah mereka.

Bukan hanya Abian, pada saat yang bersamaan juga Riko datang dan menarik kasar tangan Jesika"kamu ini bikin malu saja kerjaannya." Riko melirik pada Nathali yang sudah ada dalam dekapan Abian.

"Huuuuu..emang malu-maluin dia itu" timpal Dian

Riko terus menarik tangan Jesika hingga masuk kedalam mobil. setelah sampai di dalam mobil, Riko menatap tajam dan dingin pada Jesika.

"Kamu pikir apa yang kamu lakukan itu hebat? Iya? Kamu pikir kamu bisa mempermalukan Nathali di depan umum, begitu? tidak, Jesika. jangan pernah berpikir jika Nana itu lemah, dia akan melawan jika dia sakit hati" kata Riko pada Jesika.

"Aku peringatkan sama kamu, jangan sampai hal seperti tadi terulang lagi, karna kalau sampai kamu berusaha mempermalukan Nathali lagi, kamu akan tau apa akibatnya!" ancam Riko dan langsung melajukan cepat mobilnya keluar dari cafe tersebut.

beberapa saat yang lalu ketika Riko sedang melakukan meeting, Riko mendapat kabar dari Abian bahwa Nathali dan Jesika bertengkar di cafe miliknya. setelah mendapat kabar tersebut, Riko segera pergi setelah meetingnya selesai. kedua tangannya mengepal ketika mengetahui bahwa Jesika yang sudah mencari gara-gara dan berniat untuk mempermalukan Nathali didepan banyak orang.

Terpopuler

Comments

❤️⃟WᵃfRahma

❤️⃟WᵃfRahma

dasar perempuan pelakor kamu Jesika bisanya menuduh saja tapi tak introspeksi diri sungguh memalukan dirimu

2024-09-01

0

❤️⃟WᵃfRahma

❤️⃟WᵃfRahma

Sukuuriiin enak di marahin lagi kamu Jesika

2024-09-01

0

🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪

🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪

untung pada segera datang 🙊

2024-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 Permintaan konyol
2 Terpaksa melepasmu
3 Pamit
4 tinggal di kontrakan
5 Cafe
6 Rasa kesal Jesika
7 Fakta Abian
8 Abian Arcelio
9 penyesalan Alexander
10 Riko tidak pulang
11 hujan membawa berkah
12 Jesika berulah
13 Mempermalukan diri sendiri
14 Viral
15 Telpon dari rumah sakit
16 Surat perjanjian
17 Keputusan
18 Jakarta
19 sama-sama merindukan
20 Terjebak
21 positif
22 Dianggap adik
23 Malapetaka
24 Mommy Wulan
25 Mencari Nathali
26 Abian versi mini
27 Ancaman untuk mama Indri
28 Kecewa
29 Riko yang serba tau
30 Salah paham
31 Saudara sepupu
32 Terbongkar
33 Flashback
34 Mengakui
35 Rumah sakit
36 Rumah sakit 2
37 Seperti ada ikatan
38 Saran dari Vano
39 Chapter 39
40 Ancaman dari Abian
41 Cinta tak harus memiliki
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 chapter 44
45 Flashback
46 Mimpi Buruk
47 Bertemu Nathali
48 Pengakuan Alexander
49 Selamanya bersamamu
50 kabar dari vemas
51 Surat dari pengadilan
52 Pelaku kebakaran
53 Perang Saudara
54 20 tahun berlalu
55 Cinta pada Pandangan pertama
56 Rencana Alvin
57 Terciduk
58 Dugaan Alvin
59 Pria tengil
60 Kembali ke Jakarta
61 Istri?
62 Apartemen
63 Hasil tes DNA
64 Luka masalalu
65 Benci dan cinta beda tipis
66 Sekolah baru
67 Saudara sepupu?
68 geng curut
69 Tantangan?
70 Tantangan dari Alvin
71 Nasib malang Nadine
72 Kenangan bersama Nadine
73 Rumah sakit
74 Alasan Alvin
75 kemarahan Aliya
76 Agatha Dirgantara
77 siapa mereka?
78 Panik
79 Restoran
80 Kabar perjodohan
81 pesan mama
82 Masakan pertama untuk suami
83 Maaf
84 berangkat bersama
85 rasa marah Daren
86 Salah paham
87 Rooftop
88 Siapa pelakunya?
89 Perasaan Farel
90 Apartemen
91 bukan mereka yang salah!
92 Aliya dan Nadine
93 Rasa takut Alvin
94 Rumah sakit
95 Rumah sakit 2
96 Promise?
97 Biantara Alexa
98 mengubah rencana( POV Alvin )
99 Mulai mengingat
100 Menjalankan rencana 1
101 Peringatan untuk Agatha
102 Cemburu
103 Sekolah
104 Keputusan
105 Keanu
106 Takdir
107 Bangun, Ma..pa. jangan pergi
108 Klinik ( Revisi )
109 Chapter 109 Revisi
110 Psikiater pilihan Bintang
111 Konsultasi
112 Perasaan Aliya
113 Dokter Ryu
114 Sekolah
115 Kisah cinta yang Rumit
116 Talak?
117 Asing
118 badboy kesayangan
119 Hujan dan semua kenangannya
120 Bioskop
121 PILIHAN
122 Rahasia Erdin
123 Mengetahui
124 Siapa Dia sebenarnya?
125 Insiden
126 Meja makan
127 Kediaman Marquez
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Permintaan konyol
2
Terpaksa melepasmu
3
Pamit
4
tinggal di kontrakan
5
Cafe
6
Rasa kesal Jesika
7
Fakta Abian
8
Abian Arcelio
9
penyesalan Alexander
10
Riko tidak pulang
11
hujan membawa berkah
12
Jesika berulah
13
Mempermalukan diri sendiri
14
Viral
15
Telpon dari rumah sakit
16
Surat perjanjian
17
Keputusan
18
Jakarta
19
sama-sama merindukan
20
Terjebak
21
positif
22
Dianggap adik
23
Malapetaka
24
Mommy Wulan
25
Mencari Nathali
26
Abian versi mini
27
Ancaman untuk mama Indri
28
Kecewa
29
Riko yang serba tau
30
Salah paham
31
Saudara sepupu
32
Terbongkar
33
Flashback
34
Mengakui
35
Rumah sakit
36
Rumah sakit 2
37
Seperti ada ikatan
38
Saran dari Vano
39
Chapter 39
40
Ancaman dari Abian
41
Cinta tak harus memiliki
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
chapter 44
45
Flashback
46
Mimpi Buruk
47
Bertemu Nathali
48
Pengakuan Alexander
49
Selamanya bersamamu
50
kabar dari vemas
51
Surat dari pengadilan
52
Pelaku kebakaran
53
Perang Saudara
54
20 tahun berlalu
55
Cinta pada Pandangan pertama
56
Rencana Alvin
57
Terciduk
58
Dugaan Alvin
59
Pria tengil
60
Kembali ke Jakarta
61
Istri?
62
Apartemen
63
Hasil tes DNA
64
Luka masalalu
65
Benci dan cinta beda tipis
66
Sekolah baru
67
Saudara sepupu?
68
geng curut
69
Tantangan?
70
Tantangan dari Alvin
71
Nasib malang Nadine
72
Kenangan bersama Nadine
73
Rumah sakit
74
Alasan Alvin
75
kemarahan Aliya
76
Agatha Dirgantara
77
siapa mereka?
78
Panik
79
Restoran
80
Kabar perjodohan
81
pesan mama
82
Masakan pertama untuk suami
83
Maaf
84
berangkat bersama
85
rasa marah Daren
86
Salah paham
87
Rooftop
88
Siapa pelakunya?
89
Perasaan Farel
90
Apartemen
91
bukan mereka yang salah!
92
Aliya dan Nadine
93
Rasa takut Alvin
94
Rumah sakit
95
Rumah sakit 2
96
Promise?
97
Biantara Alexa
98
mengubah rencana( POV Alvin )
99
Mulai mengingat
100
Menjalankan rencana 1
101
Peringatan untuk Agatha
102
Cemburu
103
Sekolah
104
Keputusan
105
Keanu
106
Takdir
107
Bangun, Ma..pa. jangan pergi
108
Klinik ( Revisi )
109
Chapter 109 Revisi
110
Psikiater pilihan Bintang
111
Konsultasi
112
Perasaan Aliya
113
Dokter Ryu
114
Sekolah
115
Kisah cinta yang Rumit
116
Talak?
117
Asing
118
badboy kesayangan
119
Hujan dan semua kenangannya
120
Bioskop
121
PILIHAN
122
Rahasia Erdin
123
Mengetahui
124
Siapa Dia sebenarnya?
125
Insiden
126
Meja makan
127
Kediaman Marquez

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!