Fakta Abian

Jesika mengacak rambutnya sambil menghentakkan kakinya menahan rasa marah dan kesal yang menyatu.

"Arrrgggghhhh.... ini semua pasti gara-gara Nathali yang tidak berguna itu! sudah tidak ada disini tapi masih saja dia yang menjadi penghalang kebahagiaanku." ucap Jesika sambil mengacak tempat tidurnya.

"Lihat saja, Nathali, aku tidak akan pernah membiarkan kamu bahagia. dasar tidak berguna!" umpat Jesika sambil terus mengacak kamarnya.

Mama Indri yang mendengar suara benda jatuh dari kamar Jesika langsung menghampiri kamar tersebut. tanpa mengetuk mama Indri langsung masuk begitu saja.

"Jes...ada apa? kenapa kamu buat kamarmu berantakan seperti kapal pecah seperti ini" Mama Indri memperhatikan kamar Jesika yang sudah sangat berantakan akibat ulah Jesika sendiri.

Namun Jesika tidak menghiraukan perkataan sang mama, wanita itu masih terus menjatuhkan barang-barang lainnya.

"Jesika.. astaga kamu ini kenapa? tidak jelas sekali jatuh-jatuhin barang." ujarnya seraya mengambil barang-barang yang Jesika jatuhkan.

"Tau ah ma, Jesika itu kesal sekali."

Mama Indri masih terus mengambil barang-barang yang berserakan di lantai itu"Kesal kenapa? pagi-pagi begini kamu itu sudah seperti orang kesurupan. ada apa?" tanya mama Indri penasaran karna melihat tingkah Jesika yang seperti orang tidak waras.

"Semua ini gara-gara anak tidak berguna itu, ma. semua ini gara-gara dia!"

Mama Indri yang tidak begitu paham duduk disamping Jesika lalu mengerutkan kecil keningnya"Maksud kamu siapa?" tanya nya pelan"Ih mama itu bagaimana sih, kok masih tanya siapa yang aku maksud! sudah pasti dia itu si Nathali tak berguna. ada atau tanpa dia dirumah ini tetap saja dia selalu menjadi penghalang terbesar kebahagiaanku" terang Jesika dengan nafas naik turun. sungguh Jesika benar-benar merasa panas ketika teringat ucapan Riko tadi malam ketika pria itu sedang tertidur.

"Aku sangat mencintaimu, Nathali. Bahkan samapi kapanpun rasa ini tidak akan pernah berubah. kamu akan tetap menjadi pemilik hati sekarang, esok, lusa dan selamanya. tidak akan pernah ada satu wanita manapun yang akan menggeser posisi kamu dalam hati aku" kalimat itu kembari teringat dan terdengar begitu nyaring pada Indra pendengaran Jesika.

"Coba mama bayangin bagaimana perasaan aku ketika mendengar suami yang aku cintai mencintai wanita lain. aku harus bagaimana, ma? bahkan setelah dia resmi menjadi suamiku saja Riko seperti tidak sudi menyentuhku. dia malah lebih memilih tidur di sofa dari pada tidur satu ranjang denganku"

Mama Neni terdiam. disini kasus Jesika seperti mirip dengan kisahnya dulu ketika awal pernikahannya dengan Jonathan. bahkan awal pernikahan Indri dengan Jonathan lebih menyedihkan dan menyakitkan buat Indri. cerita paling pahit dalam sejarah hidup wanita itu. sehingga semuanya berubah setelah Indri berhasil menyingkirkan Ema untuk selamanya.

"Kita harus lakukan sesuatu" kata mama Indri sembari berpikir rencana apa yang harus mereka lakukan setelahnya. hingga tak lama kemudian wanita tua itu tersenyum licik ketika satu akal jahat muncul begitu saja.

Mama Indri langsung membisikkan apa yang ada dalam pikirannya pada Jesika. dan hal itu tentu saja langsung diterima Jesika dengan anggukan cepat"Mama cerdas juga." gumam Jesika dengan kedua sudut bibir terangkat.

Sedangkan Riko setelah keluar dari rumah Jonathan, pria itu melajukan cepat mobilnya menuju tempat kerjanya yang baru. Ya, beberapa hari yang lalu Riko sudah di naik jabatan dan di angkat menjadi CEO di perusahaan cabang di kota itu. karna kinerja Riko yang baik serta royalitas pria itu dalam bekerja, pihak perusahaan sudah mempercayakan perusahaan cabang untuk dipimpin oleh Riko. selain orangnya ramah Riko juga jujur dalam bekerja.

disepanjang perjalanan pria itu selalu membuang nafas panjang. "Bahkan disaat aku sudah hampir memiliki segalanya, bukan kamu yang akan menikmati semua hasil dari usahaku selama ini, Na. padahal apa yang sedang aku dapatkan saat ini semuanya karna kamu. kamu yang sudah membuat aku berhasil menjadi laki-laki. namun sayangnya cerita kita harus terpaksa selesai karna Jesika sialan!" Riko memukul setir mobilnya karna merasa marah setiap kali teringat akan ancaman Jesika lima bulan yang lalu.

"Jika seandainya malam itu aku mendengarkan kamu untuk tidak hadir dalam acara reuni SMA, mungkin saat ini kita masih bersama dengan cerita yang sempat aku tulis dalam pikiranku"

"Skenario yang belum sempat aku perankan akhirnya harus selesai karna dia. Kita lihat saja Jesika, aku akan membuatmu terluka seumur hidup"

Sebelum melanjutkan perjalannya, Riko masih menghentikan mobilnya ketika melewati kantor tempat Nathali bekerja. dari dalam mobilnya pria itu bisa melihat Nathali dengan Abian disebrang jalan. Ya, mulai hari ini Abian yang akan mengantar jemput Nathali bekerja.

Melihat pemandangan disana seketika langsung mampu membuat hatinya berdenyut nyeri, padahal sudah keputusannya untuk merelakan Nathali, namun kenapa begitu sulit hanya sekedar mengikhlaskan.

"Semoga kamu selalu bahagia bersama dengan mas Abi, Na." ucapnya dan langsung kembali melajukan mobilnya cepat, membelah jalanan pagi yang sudah cukup ramai dengan orang berlalu lalang di sekitarnya

"Terimakasih sudah mau mengantarku, Mas" kata Nathali seraya mencium tangan Abian.

"Tidak perlu berterimakasih, sudah kewajiban saya untuk memastikan kamu baik-baik saja. Oh ya, sini ponselmu"

"Nanti kalau jam kerjamu hampir selesai, kamu hubungi saya segera biar kamu tidak terlalu lama menunggu saya" kata Abian seraya mengembalikan ponsel Nathali setelah mencatat dan menyimpan nomornya disana.

"Iya, mas. hati-hati dijalan"

Setelah itu Nathali masuk kedalam kantor dan masih di perhatikan oleh Abian. entah kenapa dia merasa sangat bahagia ketika Nathali mencium punggung tangannya seperti tadi.

"Semoga nanti aku bisa menggeser posisi Riko dihati kamu, Na" kata Abian sambil tersenyum lalu beranjak pergi dari sana.

Mulai hari ini dan seterusnya Abian sudah memutuskan untuk jadwalnya datang ke cafe setelah mengantar Nathali, sedangkan ke bengkel dan ke toko hanya pada saat-saat tertentu saja. karna Abian sudah mempercayakan semuanya pada sahabat-sahabatnya yang memang bisa dipercaya sejak awal Abian merintis semua bisnisnya.

Dulu Abian adalah anak yang susah diatur dan selalu mengecewakan kedua orang tuanya. dunia malam adalah kehidupan Abian sejak jaman SMA. bahkan pria itu sampai memiliki hubungan tidak baik dengan sang Daddy karna perlakuannya yang minus dan bikin malu keluarga. namun semua itu berubah ketika Abian jatuh hati pada Nathali beberapa tahun yang lalu. Apalagi setelah Abian sakit hati setelah menerima kenyataan pahit bahwa wanita yang dia cintai sudah dimiliki pria lain.

Abian fokus kuliah sambil bekerja karna orang tua kandungnya tak lagi mau memberikan biasa sepeserpun untuknya sejak Abian masuk kelas 3 SMA. bahkan Abian diusir oleh sang Daddy hingga akhirnya Abian tinggal bersama dengan kedua orang tua angkat yang menyayanginya selayaknya orang tua kandung. hanya saja mereka tidak sekaya keluarga asli Abian.