Chapter 5.Rencana Firman

Di meja makan sudah ada Mira dengan Firman, Mama Ratih dan juga Pak Handoko. Muka Amira nampak tidak bersahabat. Belum sempat Senja dan Arkan duduk, Amira langsung berkata.

"Udah miskin belagu. Merasa dirinya seperti Raja, mau makan aja harus tunggu Raja dan tuan Putri dulu, baru boleh makan." Sindir Amira lebih mirip hinaan. Senja dan Arkan hanya diam saja, keduanya malas menanggapi. Kemudian Arkan menarik kursi untuk istrinya, Setelah Senja duduk barulah Arkan duduk diantara Amira dan istrinya.

"Hei, sana duduk jangan dekat-dekat dengan Istri ku, udah bau, dekil lagi, bikin aku hilang nafsu makan, Firman begitu membenci Arkan, apa lagi sekarang Arkan sudah menikahi gadis yang diam-diam dia suka. Senja yang mendengar suaminya di hina dia ingin membalas, namun tangannya di pegang oleh suaminya,Arkan menggeleng pelan.

"Biarkan saja," bisik Arkan pada Senja. Mau tidak mau Senja pun diam. Kemudian Mama Ratih yang bersuara.

"Sudah, sudah jangan ribut, sekarang kita makan." Suara Mama Ratih sukses membuat semuanya diam. Kina hanya yang terdengar suara dentingan sendok dan garpu saja.

Selesai makan malam semua bersantai di ruang tv, Kecuali Amira dan Firman. Firman malas berada bersama dengan Arkan. Firman begitu tidak menyukai Arkan karena di kira Arkan itu orang miskin.

Di dalam kamar Firman bertanya pada istrinya karena dia merasa dirinya tidak di perhatikan lagi oleh kedua mertuanya.

"Aku merasa Papa dan Mama lebih perhatian kepada Arkan sekarang dari pada ke aku. dan Mama lebih membela si miskin itu dari pada kamu yang Anaknya sendiri apa lagi aku, aku enggak suka." Firman memprovokasi Amira lagi agar Amira semakin membenci Arkan dan Senja.

"Kamu harus membuat mereka di usir, kalau tidak mereka akan menguasai rumah ini, dan kita yang akan di usir." Tambah Firman lagi. Dia sebenarnya hanya ingin memiliki rumah ini.

"Iya mas, aku juga tidak suka dan sudah muak lihat si miskin dekil itu." Amira sangat setuju dengan usulan dari suaminya.

"Kalau lama-lama dia disini,aku takut papa dan mama lebih perhatian lagi sama mereka.

Sayang, kita harus cari cara untuk mengusir si miskin itu dari sini,aku udah benar muak lihat mukanya." Firman terus saja menghasut, agar Amira semakin membenci Arkan dan Senja.

Firman sudah tidak bisa bersabar lagi untuk menguasai rumah dan juga tanah milik Pak Handoko. Namun ada yang tidak Firman tau tentang rumah yang sekarang mereka duduk.

"Mas harus bantu aku memikirkan cara untuk mengusir si dekil itu." Amira sudah tidak tau cara agar Senja dan Arkan tidak tinggal di rumah ini lagi. Amira yang dulu, yang selalu melindungi Senja dari Bullyan, kini sudah sangat jauh berbeda, kini malah dirinya yang memusuhi adiknya.

"Begini aja, gimana kalau kamu jebak aja mereka?" ucap Firman sudah mendapatkan ide dan rencana. Amira diam sesaat, kemudian dia bertanya.

"Jebak bagai mana?" tanya Amira tidak paham,

"Sini Aku bisikin!" kemudian Amira mendekatkan telinganya ke suaminya. Lalu Firman pun membisikan idenya itu di telinga Amira

Nampak Amira manggut-manggut, tanda mengerti dan setuju dengan apa yang di bisikin oleh suaminya.

"Wah mas pintar, itu ide yang bagus." Ucap Amira setelah mendengarkan bisikkan dari suaminya.

Karena besok ada acara pernikahan di sebelah rumah pak RT, yaitu dirumahnya Pak Yudi. Jadi Firman pikir semua orang besok akan pergi ke acara itu. Firman menyuruh Amira menjebak Senja setelah semua pergi kesana. Karena suasana rumah akan sepi jadi inilah kesempatan untuk Amira menjalankan ide dari Firman.

Amira juga sangat setuju dengan usul suaminya, karena dia yakin kalau Senja dan Arkan akan di usir.

"Tunggu aja kamu Arkan miskin sebentar lagi kamu akan benar-benar jadi gembel," gumam Firman dalam hati sembari senyum licik.

Matahari sudah mulai menampakkan dirinya di ufuk timur, embun yang jatuh di rerumputan juga sudah mengering. Di depan rumah terlihat Pak Handoko mengecup kening istrinya, Setelah itu Pak Handoko pamit Pada Mama Ratih, dia langsung menuju ke tempat nya mengais rezeki.

Setelah motor Pak Handoko menghilang dari pandangan, Mama Ratih segera masuk lagi ke dalam rumahnya lagi.

Mama Ratih melihat Anak bungsunya yaitu Senja, masih dengan pakaian santainya. Mama Ratih menghampiri Putrinya itu dan bertanya pada nya.

"Nak apa kamu tidak pergi bekerja hari ini?" tanya Mama Ratih karena melihat Putri bungsunya masih malas-malasan di sofa.

"Tidak Ma ,Senja kurang enak badan hari ini." Jawab Senja memberi tau Mamanya kalau dia sedang tidak sehat.

"Apa kamu sakit, apa kamu sudah minum obat, atau kamu mau Mama buatkan jahe hangat?" tanya Mama ratih lagi siapa tau Anaknya itu masuk angin.

"Kalau obat tadi udah Senja minum Ma." Sahut Senja masih merebahkan tubuhnya di sofa.

"Tapi kalau mama mau buatkan Senja jahe hangat, dengan senang hati Senja terima, hehehe." terus Senja lagi manja pada Mamanya.

Mama Ratih tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat kelakuan manja Anaknya.

"Ya udah tunggu sebentar Mama buatkan dulu!" ujar Mama Ratih sambil berlalu ke dapur.

"Siap komandan." jawab Senja dengan tangan seperti bawahan menghormati komandannya.

Mama Ratih jadi tergelak sendiri dengan tingkah Anaknya.

Di tempat lain yaitu di cafe opera, Arkan melangkah masuk kedalam cafe, semua pelayan menundukkan kepalanya.menyambut kedatangan sang pemilik cafe.

"Selamat datang tuan Arga." ucap semua karyawan cafe atau restoran secara bersamaan. Yang di maksud tuan Arga adalah Arkan, karena nama lengkap Arakan yaitu Arkan Argantara. Semua karyawan atau rekan bisnisnya selalu menyebut Arakan dengan nama Arga. Nama Arkan adalah nama penyamaran saja ketika menjadi tukang ojek demi mencari wanita yang tulus mencintainya bukan mencintai hartanya.

Arga menyamar menjadi tukang ojek hanya untuk mencari seorang wanita yang mencintainya, mencintai dirinya apa adanya bukan mencintainya karena ada apanya.

Penyamaran Arga ternyata tidak sia-sia, hanya karena menolong seorang gadis dan mengantarnya kerumah, lalu saling mengenal dan bertukar nomor ponsel, sehingga pada akhirnya keduanya saling jatuh cinta. Gadis yang di tolong oleh Arkan atau Arga tidak lain adalah Senja.

flashback on.

Pada suatu sore Senja pulang kerja, kebetulan pada waktu itu hujan turun dengan begitu derasnya, karena menunggu hujan reda, Senja di ganggu oleh beberapa preman karena sudah malam. Arkan yang kebetulan lewat, dia melihat ada seorang gadis di ganggu oleh preman, Arkan langsung menghentikan motornya dan menolong gadis itu.

Selesai mengusir preman, Arkan menghampiri Senja dan berkenalan, lalu Arkan mengantar Senja sampai kerumah, hari-hari berlalu kedua insan itu sudah mulai akrab dan saling jatuh cinta.

Flashback off.

 Arga hanya mengangguk kecil saat karyawannya memberi ucapan selamat datang kepadanya. Kemudian dia berjalan ke ruangan yaitu ruangan Dinda.

Sementara Dinda yang sudah tau Arkan datang, dia langsung menyambutnya.

"Selamat datang tuan Arga," sapa Dinda pada bosnya itu.

Lagi-lagi Arkan hanya mengangguk kecil saja. Lalu Arkan duduk di kursi yang setiap hari di duduki oleh Dinda.

"Oh ya, bagaimana perkembangan cafe apa lancar?" tanya arkan pada Dinda orang kepercayaannya.

"Laporan keuangan yang saya terima sepertinya sangat lancar, apa benar itu?" Arkan lanjut bertanya.

"Benar tuan,cafe semakin ramai pengunjung  sudah beberapa bulan ini, selama ada pelayan baru yang bekerja di sini." Jawab Dinda bangga dengan cafe yang semakin ramai pengunjung.

Arkan mengernyitkan alisnya, dia bingung dengan pelayan baru yang di maksud dinda.

"Pelayan baru?" ulang Arkan matanya menatap Dinda seperti menginginkan penjelasan.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Nailott

Nailott

pelayan baru itu senja
istrimu yg cantik itu tuan arkan

2025-01-28

1

Diah Susanti

Diah Susanti

bukan nama penyamaran, tapi pake nama depan panggilannya

2025-03-11

1

niktut ugis

niktut ugis

si firman ini numpang juga kan d rmh mertua tp kok tidak pny etika bgt d hadapan mertuanya

2025-02-22

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1.Hinaan
2 Chapter 2.Kesedihan Senja
3 Chapter 3.Sah
4 Chapter 4.Curiga
5 Chapter 5.Rencana Firman
6 Chapter 6. Di Jebak
7 Chapter 7.Di usir
8 Chapter 8. Menyesal
9 Chapter 9. Mobil Mewah
10 Chapter 10. Rumah Arkan
11 Chapter 11. Kebenaran Arkan
12 Chapter 12. Kenyataan
13 Chapter 13. Penyesalan.
14 Chapter 14. Senja Di Pecat
15 Chapter 15.Menangis
16 Chapter 16.Amira
17 Chapter 17. Kecelakaan
18 Chapter 18. Di Rumah Sakit
19 Chapter 19. Bertemu Arsen
20 Chapter 20. Pertemuan
21 Chapter 21. Posesif
22 Chapter 22.Arsen Mulai Curiga
23 Chapter 23. Keterkejutan Arsen
24 Chapter 24. Rumah Sakit
25 Chapter 25. Ingat Mbak Mira
26 Chapter 26. Firman Dan Melly
27 Chapter 27. Rencana Senja
28 Chapter 28. Rencana Jalan-jalan
29 Chapter 29. Tamparan
30 Chapter 30. Sintia
31 Chapter 31. Di Pecat
32 Chapter 32. Rumah Senja
33 Chapter 33. Cerita
34 Chapter 34. Di Rumah Sakit
35 Chapter 35. Kembali Akur
36 Chapter 36. Pengakuan Amira
37 Chapter 37. Rencana Lina
38 Chapter 38. Posisi untuk Amira
39 Chapter 39. Amira Pergi Dengan Ferdy
40 Chapter 40. Ingin Ice Cream
41 Chapter 41.Sandiwara
42 Chapter 42. Pulang
43 Chapter 43. Drama Di Pagi Hari
44 Chapter 44. Ketakutan Senja
45 Chapter 45. Arkan Khawatir
46 Chapter 46. Liontin
47 Chapter 47. Senja Menangis
48 Chapter 48. Arkan Emosi
49 Chapter 49.Lina Dan Sintia
50 Chapter 50. Senja Baik-baik Saja
51 Chapter 51. Humaira
52 Chapter 52. Ungkapan Ferdy
53 Chapter 53. Diterima
54 Chapter 54. Om Heri
55 Chapter 55. Kekecewaan Firman
56 Chapter 56. Kedatangan Vika
57 Chapter 57. Hinaan dari Firman.
58 Chapter 58. Firman Di Tangkap.
59 Chapter 59. Senja Ke Perusahaan Arkan.
60 Chapter 60. Senja Pingsan
61 Chapter 61. Mila Di Pecat
62 Chapter 62. Bahagia
63 Chapter 63. Pernikahan
64 Chapter 64. Berkelahi
65 Chapter 65. Kemarahan Ferdy
66 Chapter 66.Menyelamatkan Amira
67 Chapter 67. Tertembak
68 Chapter 68. Menarik Laporan
69 Chapter 69. NADIA PUTRI ARGANTARA
70 Bab Pengemuma.
71 Pengemuman
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Chapter 1.Hinaan
2
Chapter 2.Kesedihan Senja
3
Chapter 3.Sah
4
Chapter 4.Curiga
5
Chapter 5.Rencana Firman
6
Chapter 6. Di Jebak
7
Chapter 7.Di usir
8
Chapter 8. Menyesal
9
Chapter 9. Mobil Mewah
10
Chapter 10. Rumah Arkan
11
Chapter 11. Kebenaran Arkan
12
Chapter 12. Kenyataan
13
Chapter 13. Penyesalan.
14
Chapter 14. Senja Di Pecat
15
Chapter 15.Menangis
16
Chapter 16.Amira
17
Chapter 17. Kecelakaan
18
Chapter 18. Di Rumah Sakit
19
Chapter 19. Bertemu Arsen
20
Chapter 20. Pertemuan
21
Chapter 21. Posesif
22
Chapter 22.Arsen Mulai Curiga
23
Chapter 23. Keterkejutan Arsen
24
Chapter 24. Rumah Sakit
25
Chapter 25. Ingat Mbak Mira
26
Chapter 26. Firman Dan Melly
27
Chapter 27. Rencana Senja
28
Chapter 28. Rencana Jalan-jalan
29
Chapter 29. Tamparan
30
Chapter 30. Sintia
31
Chapter 31. Di Pecat
32
Chapter 32. Rumah Senja
33
Chapter 33. Cerita
34
Chapter 34. Di Rumah Sakit
35
Chapter 35. Kembali Akur
36
Chapter 36. Pengakuan Amira
37
Chapter 37. Rencana Lina
38
Chapter 38. Posisi untuk Amira
39
Chapter 39. Amira Pergi Dengan Ferdy
40
Chapter 40. Ingin Ice Cream
41
Chapter 41.Sandiwara
42
Chapter 42. Pulang
43
Chapter 43. Drama Di Pagi Hari
44
Chapter 44. Ketakutan Senja
45
Chapter 45. Arkan Khawatir
46
Chapter 46. Liontin
47
Chapter 47. Senja Menangis
48
Chapter 48. Arkan Emosi
49
Chapter 49.Lina Dan Sintia
50
Chapter 50. Senja Baik-baik Saja
51
Chapter 51. Humaira
52
Chapter 52. Ungkapan Ferdy
53
Chapter 53. Diterima
54
Chapter 54. Om Heri
55
Chapter 55. Kekecewaan Firman
56
Chapter 56. Kedatangan Vika
57
Chapter 57. Hinaan dari Firman.
58
Chapter 58. Firman Di Tangkap.
59
Chapter 59. Senja Ke Perusahaan Arkan.
60
Chapter 60. Senja Pingsan
61
Chapter 61. Mila Di Pecat
62
Chapter 62. Bahagia
63
Chapter 63. Pernikahan
64
Chapter 64. Berkelahi
65
Chapter 65. Kemarahan Ferdy
66
Chapter 66.Menyelamatkan Amira
67
Chapter 67. Tertembak
68
Chapter 68. Menarik Laporan
69
Chapter 69. NADIA PUTRI ARGANTARA
70
Bab Pengemuma.
71
Pengemuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!