Chapter 10. Rumah Arkan

Tidak lama kemudian mobil yang di kemudikan oleh Ferdy sudah memasuki perumahan elit. Perumahan yang di tempati oleh orang-orang dari kalangan atas, seperti par pengusaha.

Mobil yang membawa Senja dan keluarnya kini berhenti tepat di depan gerbang rumah mewah dan besar, sesaat kemudian pintu gerbang yang menjulang tinggi itu terbuka.Nampak dua orang yang berbaju security mempersilakan mobil yang di kemudian oleh Ferdi.

Ferdy segera menjalankan mobilnya dan berhenti tepat di depan pintu utama rumah besar itu.

Senja dan kedua orang tua nya terperangah saat melihat bangunan mewah dan besar yang ada di depan matanya sekarang.Senja menatap kagum pada bangunan itu, mata nya menyapu ke seluruh halaman yang begitu luar.

Tiba-tiba raut wajah Senja berubah seperti sedang kesal. Senja menatap serius pada lelaki yang sedang merangkul tangannya sekarang.

"Mas, apa ada yang ingin kamu jelaskan?" tanya Senja menatap suaminya horor. Arkan tersenyum manis pada istri cantiknya itu, sedikitpun tidak ada raut wajah ketakutan. Istrinya itu walaupun sedang dalam mode marah tetap cantik dan sedap untuk di pandang.

"Kenapa senyum-senyum, Aku serius, jelaskan padaku, ini rumah siapa, dan mobil yang tadi bukan taksi online 'kan?" Senja sudah tidak tahan lagi dengan pikiran dan kebingungannya, dia semakin curiga dengan suaminya ini. Senja sudah ada firasat kalau Arkan merahasiakan sesuatu pada dirinya dan keluarganya.

"Sekarang kita masuk dulu, nanti aku ceritakan semuanya." Jawab Arkan. Kemudian dia mengajak Senja dan kedua. mertuanya masuk kedalam rumah. Arkan akan menceritakan semuanya pada istrinya itu, mungkin sudah saatnya Arkan menceritakan dan membuka penyamaran dirinya pada istrinya itu.

Sebelum melangkah masuk ke rumah, Arkan memberi perintah pada asisten pribadinya yang tidak lain adalah Ferdy.

"Ferdy, ambilkan koper isti ku dan mertua ku!" titah Arkan.

"Baik tuan." Jawab Ferdy langsung membuka bagasi mobil untuk mengambil koper keluarga tuannya.

Pintu rumah mewah itu terbuka, nampak Bik Ijah dan Bik Yati sudah berdiri di samping pintu  menyambut kedatangan tuan mudanya.

"Bik, kenalkan, ini Senja istri ku. cantik 'kan?tanya Arkan memuji kecantikan istrinya. Bik Ijah dan Bii Yati hanya mengangguk dan tersenyum. Kedua paruh baya itu tidak bisa mengelak, karena memang itu kenyataannya.

Senja memang sudah cantik dari sono nya, walau wajah Senja tanpa make up, namun kecantikan nya tidak pernah pudar, semua akan terpana kalau kalau melihat Senja.

Setelah memperkenalkan istrinya, kemudian Arkan juga memperkenalkan kedua mertuanya pada Bik Ijah dan Bik Yati.

"Dan yang ini, kedua mertua ku namanya Mama Ratih, dan Bapak Andoko. Kedua nya adalah mertua yang baik." Arkan memuji kedua mertuanya,. Arkan juga sangat menghormati kedua mertuanya itu.

Bik Ijah dan Bik Yati langsung menyapa kedua mertua Arkan dan menyalami keduanya.

"Selamat datang tuan dan nyonya. Saya Ijah, dan ini Yati, kamu sudah bekerja disini sejak tuan muda masih kecil." Bik Ijah dan Bik Yati memang sudah bekerja di rumah utama sejak Arkan masih kecil, dan di saat Kakek Arkan meninggal, Bik Ijah dan Bik Yati di bawa ke rumah ini oleh Arkan.

"Saya Ratih Bik, dan ini suami saya namanya Handoko, tapi jangan panggil saya nyonya, Panggil saja Bu Ratih!" titah Mama Ratih tidak tidak enak Karena Bik Ijah nampaknya lebih tua dari nya.

Setelah drama kenal mengenal , semuanya memasuki rumah mewah dan besar itu, sementara Bik Ijah dan Yati kembali ke dapur. Untuk menyiapkan makan malam.

"Yati, menurut kamu gimana nona muda, dan keluarganya?" tanya Bik Ijah pada Bik Yati.

"Giman apanya Bik?" timpal Yati tidak mengerti.

"Ya nona Senja, kalau menurut kamu gimana, apa dia baik atau tidak?" tanya Bik Ijah lagi.

Bik Ijah takut kalau Senja dan keluarganya memanfaatkan tuan mudanya, karena Bik Ijah dan Bik Yati sudah pernah melihat mantan tunangan Arkan dulu, cerewet, angkuh, dan suka marah-marah.

"Tidak tau sih Bik, tapi kelihatannya nona Senja sangat polos, semoga aja dia baik dan ramah," timpal Yati berharap majikannya sekarang adalah orang baik.

Sementara Arkan sedang membawa kedua mertuanya menunjukkan kamar untuk mereka di lantai utama.

"Ini kamar Papa dan Mama, Arkan minta maaf kalau Kamar nya tidak sesuai dengan ke inginkan Mama dan Papa, kalau Mama mau merubah suasana kamar, besok Mama minta tolong aja sama Bik Ijah atau Bik Yati!" ucap Arkan. Arkan berharap kedua mertuanya betah tinggal di rumah nya, karena Arkan sangat senang mertuanya mau tinggal bersamanya, Arkan tidak akan kesepian lagi.

Arkan sudah sangat lama merindukan kasih sayang seorang ibu, setelah Mami dan Kakeknya meninggal Arkan sangat kesepian. Namun kini Arkan bisa merasakan kasih sayang itu dari mertuanya.

"Tidak Nak, ini juga sangat berlebihan, Mama dan Papa sangat berterimakasih karena kamu sudah menganggap kami seperti orang tua kamu sendiri." Mama Ratih dan Pak Handoko sangat terharu, dia tidak menyangka mendapatkan menantu seperti Arkan.

Mama Ratih tidak tau kalau menantunya orang kaya, hanya yang mereka tau menantunya ini orang yang sangat baik, sopan, penyayang, dan bertanggung jawab.

yang Mama Ratih tau Arkan adalah tukang ojek. Namun Mama Ratih sangat bersyukur kalau Putri kesayangannya bersuamikan Arkan, walau pun miskin tapi dia orang yang sangat mencintai istrinya.

"Mama jangan seperti itu, biasa aja, kami tinggal dulu ya, Mama dan Papa istirahat aja!" Arkan merangkul istrinya membawanya kelantai atas, lantai di mana kamar Arkan berada, dan sekarang menjadi kamar mereka berdua.

Sedangkan di rumah pak Handoko yang dulu, yang sekarang hanya di huni oleh Amira dan suaminya saja.

 "Kok sepi banget ya?" tanya Firman pada Amira istrinya. Di saat begini Firman baru merasakan sepi.

"Iya lah mas, namanya aja di rumah hanya kita berdua," jawab Amira.

Di dalam kamar di sebuah rumah mewah, Senja masih berdecak kagum dengan suasana dan kemewahan kamar yang mereka tempati saat ini.

Arkan yang melihat keceriaan istrinya, dia sangat senang.

"Sayang apa kamu senang, apa kamu bahagia?" Tanya Arkan pada istrinya yang masih terlihat senang dan bahagia.

Senja mengangguk, dia tetap senang dan bahagia walaupun suaminya tidak memiliki apa-apa. Senja tetap akan mencintainya dan setia pada suaminya.

Kemudian. Senja duduk di tepi tempat tidur, dia menatap suaminya dengan penuh tanda tanya Arkan yang merasa dirinya di tatap oleh istrinya hanya bisa menelan saliva, dia tau kalau istrinya itu menyimpan seribu pertanyaan untuk dirinya.

"Mas, mau dengar cerita tidak, aku punya satu cerita untuk mas?" tanya Senja pada suaminya, Senja punya cara lain untuk membuat suaminya itu bercerita dan jujur padanya.

Arkan tidak mengangguk, Arkan punya Firasat kalau istrinya itu hanya memancing dirinya agar berkata jujur tentang penyamarannya.

"Baik lah mas akan jujur sama istriku ini, sekarang aku akan cerita, tapi kamu harus janji dulu, kamu jangan marah dan jangan membenci mas, mas tidak mau kalau kamu marah." Arkan sangat takut kalau istrinya itu marah dan membencinya, Arkan sangat mencintai istrinya itu, Arkan sudah tidak bisa jauh-jauh dari istrinya itu.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Nailott

Nailott

ya sekiranya senja marah ,itu karena ssnha bodoh dn keliru

2025-01-28

2

Yunia Afida

Yunia Afida

Arkan otw jujur iki

2024-07-21

3

Yurniati

Yurniati

lanjut terus update nya thorr

2024-07-20

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1.Hinaan
2 Chapter 2.Kesedihan Senja
3 Chapter 3.Sah
4 Chapter 4.Curiga
5 Chapter 5.Rencana Firman
6 Chapter 6. Di Jebak
7 Chapter 7.Di usir
8 Chapter 8. Menyesal
9 Chapter 9. Mobil Mewah
10 Chapter 10. Rumah Arkan
11 Chapter 11. Kebenaran Arkan
12 Chapter 12. Kenyataan
13 Chapter 13. Penyesalan.
14 Chapter 14. Senja Di Pecat
15 Chapter 15.Menangis
16 Chapter 16.Amira
17 Chapter 17. Kecelakaan
18 Chapter 18. Di Rumah Sakit
19 Chapter 19. Bertemu Arsen
20 Chapter 20. Pertemuan
21 Chapter 21. Posesif
22 Chapter 22.Arsen Mulai Curiga
23 Chapter 23. Keterkejutan Arsen
24 Chapter 24. Rumah Sakit
25 Chapter 25. Ingat Mbak Mira
26 Chapter 26. Firman Dan Melly
27 Chapter 27. Rencana Senja
28 Chapter 28. Rencana Jalan-jalan
29 Chapter 29. Tamparan
30 Chapter 30. Sintia
31 Chapter 31. Di Pecat
32 Chapter 32. Rumah Senja
33 Chapter 33. Cerita
34 Chapter 34. Di Rumah Sakit
35 Chapter 35. Kembali Akur
36 Chapter 36. Pengakuan Amira
37 Chapter 37. Rencana Lina
38 Chapter 38. Posisi untuk Amira
39 Chapter 39. Amira Pergi Dengan Ferdy
40 Chapter 40. Ingin Ice Cream
41 Chapter 41.Sandiwara
42 Chapter 42. Pulang
43 Chapter 43. Drama Di Pagi Hari
44 Chapter 44. Ketakutan Senja
45 Chapter 45. Arkan Khawatir
46 Chapter 46. Liontin
47 Chapter 47. Senja Menangis
48 Chapter 48. Arkan Emosi
49 Chapter 49.Lina Dan Sintia
50 Chapter 50. Senja Baik-baik Saja
51 Chapter 51. Humaira
52 Chapter 52. Ungkapan Ferdy
53 Chapter 53. Diterima
54 Chapter 54. Om Heri
55 Chapter 55. Kekecewaan Firman
56 Chapter 56. Kedatangan Vika
57 Chapter 57. Hinaan dari Firman.
58 Chapter 58. Firman Di Tangkap.
59 Chapter 59. Senja Ke Perusahaan Arkan.
60 Chapter 60. Senja Pingsan
61 Chapter 61. Mila Di Pecat
62 Chapter 62. Bahagia
63 Chapter 63. Pernikahan
64 Chapter 64. Berkelahi
65 Chapter 65. Kemarahan Ferdy
66 Chapter 66.Menyelamatkan Amira
67 Chapter 67. Tertembak
68 Chapter 68. Menarik Laporan
69 Chapter 69. NADIA PUTRI ARGANTARA
70 Bab Pengemuma.
71 Pengemuman
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Chapter 1.Hinaan
2
Chapter 2.Kesedihan Senja
3
Chapter 3.Sah
4
Chapter 4.Curiga
5
Chapter 5.Rencana Firman
6
Chapter 6. Di Jebak
7
Chapter 7.Di usir
8
Chapter 8. Menyesal
9
Chapter 9. Mobil Mewah
10
Chapter 10. Rumah Arkan
11
Chapter 11. Kebenaran Arkan
12
Chapter 12. Kenyataan
13
Chapter 13. Penyesalan.
14
Chapter 14. Senja Di Pecat
15
Chapter 15.Menangis
16
Chapter 16.Amira
17
Chapter 17. Kecelakaan
18
Chapter 18. Di Rumah Sakit
19
Chapter 19. Bertemu Arsen
20
Chapter 20. Pertemuan
21
Chapter 21. Posesif
22
Chapter 22.Arsen Mulai Curiga
23
Chapter 23. Keterkejutan Arsen
24
Chapter 24. Rumah Sakit
25
Chapter 25. Ingat Mbak Mira
26
Chapter 26. Firman Dan Melly
27
Chapter 27. Rencana Senja
28
Chapter 28. Rencana Jalan-jalan
29
Chapter 29. Tamparan
30
Chapter 30. Sintia
31
Chapter 31. Di Pecat
32
Chapter 32. Rumah Senja
33
Chapter 33. Cerita
34
Chapter 34. Di Rumah Sakit
35
Chapter 35. Kembali Akur
36
Chapter 36. Pengakuan Amira
37
Chapter 37. Rencana Lina
38
Chapter 38. Posisi untuk Amira
39
Chapter 39. Amira Pergi Dengan Ferdy
40
Chapter 40. Ingin Ice Cream
41
Chapter 41.Sandiwara
42
Chapter 42. Pulang
43
Chapter 43. Drama Di Pagi Hari
44
Chapter 44. Ketakutan Senja
45
Chapter 45. Arkan Khawatir
46
Chapter 46. Liontin
47
Chapter 47. Senja Menangis
48
Chapter 48. Arkan Emosi
49
Chapter 49.Lina Dan Sintia
50
Chapter 50. Senja Baik-baik Saja
51
Chapter 51. Humaira
52
Chapter 52. Ungkapan Ferdy
53
Chapter 53. Diterima
54
Chapter 54. Om Heri
55
Chapter 55. Kekecewaan Firman
56
Chapter 56. Kedatangan Vika
57
Chapter 57. Hinaan dari Firman.
58
Chapter 58. Firman Di Tangkap.
59
Chapter 59. Senja Ke Perusahaan Arkan.
60
Chapter 60. Senja Pingsan
61
Chapter 61. Mila Di Pecat
62
Chapter 62. Bahagia
63
Chapter 63. Pernikahan
64
Chapter 64. Berkelahi
65
Chapter 65. Kemarahan Ferdy
66
Chapter 66.Menyelamatkan Amira
67
Chapter 67. Tertembak
68
Chapter 68. Menarik Laporan
69
Chapter 69. NADIA PUTRI ARGANTARA
70
Bab Pengemuma.
71
Pengemuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!