Chapter 19. Bertemu Arsen

Arsen mengendarai mobilnya mencari rumah makan, lelaki yang berstatus suami Senja itu sudah mencari rumah makan hingga sepuluh menit.

Kini mobil Arkan berhenti di sebuah restoran yang menjual makanan Minang. Arkan memarkirkan mobilnya di tempat parkir, lelaki itu turun dari mobil dan berjalan masukin restoran tersebut.

Sedangkan di sisi lain seorang lelaki tampan saat ini sudah lelah dan juga kelaparan, lelaki yang bernama Arsen itu juga berhenti di restoran yang sama dengan Arkan.

Arsen berencana mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum lanjut mencari kedua orang tuanya dan juga adik bungsunya.

Arsen duduk di meja paling sudut, dia memesankan makanan untuk mengisi perutnya yang sudah kelaparan.

Tidak lama kemudian pesanannya pun tiba, lelaki itu langsung menyantap makanan tersebut, terlebih lagi perutnya saat ini sangat lah lapar.

Sedangkan Arkan saat ini sedang berada di kasir, Arkan ingin membayar makanan yang di pesan nya tadi. Arkan tidak melihat ada Arsen sangat Kakak ipar di restoran itu.

"Semuanya dia ratus tiga puluh ribu," ucap kasir itu pada Arkan. Arkan segera membayar dengan uang cash.

Arsen yang sudah selesai makan, dia tidak sengaja matanya melihat seseorang yang sangat familiar bagi dirinya. Saat ini hati Arsen sangat senang karena dia sudah menemukan Arkan.

Arsen yang sudah tidak sabar ingin menanyakan kedua orang tuanya, dia langsung bangkit dan berjalan menuju kasir di mana Arkan sedang berada di sana.

Setelah membayar dan mengambil makanan yang di pesannya tadi, Arkan hendak pergi, namun langkahnya terhenti saat seseorang memanggil namanya dari arah belakang.

Arsen yang melihat Arkan hendak pergi, dia segera mempercepat langkahnya bahkan berlari kecil.

"Arkan, tunggu!" Arsen memanggil sang adik iparnya. Arsen segera menghampiri, dia takut kalau Arkan keburu pergi.

Arkan yang mendengar namanya di panggil, dia pun menoleh. Arkan sedikit tersentak saat melihat Kakak iparnya itu, Arkan tidak pernah menyangka kalau dia bertemu dengan Kakak iparnya di tempat ramai seperti ini.

Arkan bukannya takut pada Arsen, tapi Arkan tidak mau kalau nanti Kakak iparnya itu menghina dirinya di depan orang ramai.

"Kak Arsen," gumam Arkan dalam hatinya. Lelaki itu sedikit ragu bertemu dengan Kakak iparnya itu.

Arsen yang sudah berada di depan Arkan dia langsung meminta maaf pada adik iparnya itu.

"Arkan, aku minta maaf, maafkan aku." Kata pertama yang Arkan dengar dari mulut Arsen sang Kakak iparnya.

Arkan terpaku, dia masih mencerna ucapan Arsen, Arkan masih tidak mengerti dengan permintaan maaf Arsen, bagi Arkan tidak masuk akal kalau Kakak iparnya itu tiba-tiba minta maaf.

"Maaf untuk apa Kak?" tanya Arkan karena dia belum mengerti.

Mendengar dan melihat kebingungan adik iparnya itu, Arsen mengulang sekali lagi permintaan maaf nya.

"Maafkan aku karena telah berlaku kasar padamu, dan tanpa berpikir aku sudah mengusir Senja. Aku minta maaf, waktu itu aku tidak bisa mengontrol emosi ku, aku tidak bisa melihat Mama menangis, sekali lagi maafkan aku." Arsen sungguh-sungguh meminta maaf, dia benar-benar menyesal.

Melihat Arsen meminta maaf dengan setulus hati, Arkan tidak bisa menolak, apa lagi Arkan tidak pernah ada niat membalas dendam. Arkan juga tidak pernah menyalahkan Arsen, Arkan mengerti, setiap Kakak pasti ingin yang terbaik untuk adiknya.

"Kak Arsen tidak salah apa-apa, jadi tidak ada yang perlu di maafkan, aku mengerti kalau Kak Arsen menginginkan yang terbaik untuk adik Kakak." Arkan tidak pernah tersinggung atau sakit hati dengan perkataan Arsen.

"Aku tetap minta maaf pada mu, biar bagai mana pun aku pernah menghina mu, jadi disini aku mau minta maaf, tolong maafkan aku, aku benar-benar menyesal." Arsen tetap memohon agar Arkan memaafkannya, walaupun Arkan mengatakan tidak ada yang perlu di maafkan, namun Arsen tetap meminta maaf, Arsen ingin membina hubungannya dengan kedua arang tuanya dan adiknya dengan baik, tidak ada iri dan dengki lagi.

"Baiklah, kalau begitu aku sudah memaafkan Kak Arsen," Arkan kemudian hendak melangkah, lagi-lagi Arsen menahannya.

"Tunggu, itu apa, apa nasi itu untuk Mama,Papa dan Senja?" tanya Arsen ingin tau untuk apa nasi yang di beli oleh Arkan.

Arkan mengangkat sedikit bungkusan dalam kantong kresek seperti menunjukkan pada Arsen. "Oh, ini, ini makan siang." Jawab Arkan singkat.

Arsen sudah mulai khawatir pada kedua orang tuanya dan juga adik kesayangannya, Arsen berpikir kalau mereka semua setiap hari hanya makan makanan yang di beli. Arsen pikir semuanya kekurangan makanan, karena kalau di beli tidak mungkin setiap mau makan harus beli. Begitu pikir Arsen.

"Sekarang kamu mau kemana, dan sekarang kamu tinggal di mana, apa Papa dengan Mama bersama mu, bagaimana kabarnya?mereka semua sehat aja kan?" begitu banyak pertanyaan yang Arsen lemparkan pada adik iparnya itu.

Arkan tidak tau harus menjawab yang mana, Arsen benar-benar bingung dengan pertanyaan Kakak iparnya itu.

"Aku ingin bertemu dengan mereka, tolong kasih tau aku, dimana mereka sekarang?" Arsen memohon pada Arkan agar Arkan mau kasih tau dirinya di mana kedua orang tuanya sekarang.

"Kak arsen tidak usah cemas, Mama sama Papa tinggal dengan kami berdua. Sekarang kami tinggal di jalan xx, komplek AZ." jelas Arkan pada Kakak iparnya itu.

Arsen terdiam mendengar tempat tinggal Arkan dan Senja, Arsen tau tempat itu. Tempat itu tempat perumahan mewah, dan yang tinggal di sana semua para pengusaha, atau orang kalangan atas, begitu pikir Arsen.

Arsen tidak tau kalau adik iparnya itu orang kaya, Arsen mengira Arkan hanya kerja aja disana, di komplek perumahan itu.

Arkan yang hendak menjawab dia urungkan,dia dilanda ragu untuk memberi tahu Arsen tentang Pak Handoko.

Arkan berpikir untuk beberapa menit, dan pada akhirnya dia memutuskan untuk jujur pada Arsen kalau Pak Handoko sedang berada di rumah sakit sekarang ini.

"Kalau kabar kami semua sehat dan baik-baik saja, tapi kalau Papa." Arkan tidak berani memberi tahu Arsen tentang Pak Handoko.

"Papa, kenapa dengan Papa?" tanya Arsen penasaran.

"Kenapa kamu diam? tolong kasih tau aku, Papa kenapa?" desak arsen yang sudah ingin tau kenapa dengan Papa nya.

"Papa kecelakaan, dan sekarang berada di rumah sakit, aku disini untuk membeli makan siang." Jawab Arkan sembari memperlihatkan makanan yang ada di tangannya.

"Tunggu dulu disini, aku mau bayar dulu, Setelah ini kamu bawa aku untuk bertemu, dengan Mama dan Papa." Arsen segera ke kasir untuk membayar makanan yang sudah di makannya tadi.

"Kok lama banget mas Arkan membeli makanan, aku sudah sangat lapar." Senja sudah tidak tahan lagi, dia sudah lama menunggu Arkan kembali membawa makanan.

Mama Ratih geleng -geleng kepala mendengar ocehan Putrinya yang tidak bisa menahan lapar sedikitpun.

"Kamu sabar dulu, mungkin jalan nya macet, sebentar lagi Arkan pasti datang." sahut Mama Ratih meminta Senja bersabar sebentar lagi.

Setelah membayar, Arkan dan Arsen keluar dari restoran itu, mereka menuju ke parkiran. "Kamu kesini tadi pakai apa?" tanya arsen, dia tidak tau kalau Arkan membawa mobil.

"Aku bawa mobil sendiri Kak." Jawab arkan singkat.

"Kamu parkir di mana?" tanya Arsen lagi.

"Itu, tunjuk Arkan ke arah mobil sport yang terparkir bersebelahan, dengan mobil lain.

Arsen lagi-lagi, tercengang ,matanya membulat, melihat mobil mewah keluaran terbaru, yang di tunjuk oleh Arkan.

Arkan berjalan duluan, dia masuk ke mobil nya.

Arsen juga sama, tapi Arsen pikiran nya tidak karuan. Dia berpikir bagaimana bisa Arkan punya mobil semewah itu. apa Mungkin- tidak.

"Tidak mungkin." Arsen menepis pikirannya mungkin mobil itu punya temannya. begitu pikir Arsen.

Mobil Arkan sudah berjalan duluan untuk kembali lagi ke rumah sakit " sedangkan Arsen mengikuti mobil itu Dari belakang.

Bersambung.

Jangan lupa like dan komen, berikan vote nya juga ya.

Terpopuler

Comments

Sasha nayla

Sasha nayla

ceritamu sebetulnya bagus tpi sayangnya bnyak typonya dn ada terselip kata yg gk nyambung sayang aja klo cerita sebagus ini bikin pembacanya kadang gk nyaman sedih thor sumpahh

2025-01-25

1

Nailott

Nailott

arsen2 kasihan kamu .ya, arkan pemilik perusahasn tempatmu .bekerha kok heran punya mobil newah ,sedang kn kamumyg cuma karyawan saja mampu beli mobil

2025-01-31

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kamau bakal shock saat tau kalau Arkan itu CEO di kantor kamu Arsen..

2024-12-02

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1.Hinaan
2 Chapter 2.Kesedihan Senja
3 Chapter 3.Sah
4 Chapter 4.Curiga
5 Chapter 5.Rencana Firman
6 Chapter 6. Di Jebak
7 Chapter 7.Di usir
8 Chapter 8. Menyesal
9 Chapter 9. Mobil Mewah
10 Chapter 10. Rumah Arkan
11 Chapter 11. Kebenaran Arkan
12 Chapter 12. Kenyataan
13 Chapter 13. Penyesalan.
14 Chapter 14. Senja Di Pecat
15 Chapter 15.Menangis
16 Chapter 16.Amira
17 Chapter 17. Kecelakaan
18 Chapter 18. Di Rumah Sakit
19 Chapter 19. Bertemu Arsen
20 Chapter 20. Pertemuan
21 Chapter 21. Posesif
22 Chapter 22.Arsen Mulai Curiga
23 Chapter 23. Keterkejutan Arsen
24 Chapter 24. Rumah Sakit
25 Chapter 25. Ingat Mbak Mira
26 Chapter 26. Firman Dan Melly
27 Chapter 27. Rencana Senja
28 Chapter 28. Rencana Jalan-jalan
29 Chapter 29. Tamparan
30 Chapter 30. Sintia
31 Chapter 31. Di Pecat
32 Chapter 32. Rumah Senja
33 Chapter 33. Cerita
34 Chapter 34. Di Rumah Sakit
35 Chapter 35. Kembali Akur
36 Chapter 36. Pengakuan Amira
37 Chapter 37. Rencana Lina
38 Chapter 38. Posisi untuk Amira
39 Chapter 39. Amira Pergi Dengan Ferdy
40 Chapter 40. Ingin Ice Cream
41 Chapter 41.Sandiwara
42 Chapter 42. Pulang
43 Chapter 43. Drama Di Pagi Hari
44 Chapter 44. Ketakutan Senja
45 Chapter 45. Arkan Khawatir
46 Chapter 46. Liontin
47 Chapter 47. Senja Menangis
48 Chapter 48. Arkan Emosi
49 Chapter 49.Lina Dan Sintia
50 Chapter 50. Senja Baik-baik Saja
51 Chapter 51. Humaira
52 Chapter 52. Ungkapan Ferdy
53 Chapter 53. Diterima
54 Chapter 54. Om Heri
55 Chapter 55. Kekecewaan Firman
56 Chapter 56. Kedatangan Vika
57 Chapter 57. Hinaan dari Firman.
58 Chapter 58. Firman Di Tangkap.
59 Chapter 59. Senja Ke Perusahaan Arkan.
60 Chapter 60. Senja Pingsan
61 Chapter 61. Mila Di Pecat
62 Chapter 62. Bahagia
63 Chapter 63. Pernikahan
64 Chapter 64. Berkelahi
65 Chapter 65. Kemarahan Ferdy
66 Chapter 66.Menyelamatkan Amira
67 Chapter 67. Tertembak
68 Chapter 68. Menarik Laporan
69 Chapter 69. NADIA PUTRI ARGANTARA
70 Bab Pengemuma.
71 Pengemuman
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Chapter 1.Hinaan
2
Chapter 2.Kesedihan Senja
3
Chapter 3.Sah
4
Chapter 4.Curiga
5
Chapter 5.Rencana Firman
6
Chapter 6. Di Jebak
7
Chapter 7.Di usir
8
Chapter 8. Menyesal
9
Chapter 9. Mobil Mewah
10
Chapter 10. Rumah Arkan
11
Chapter 11. Kebenaran Arkan
12
Chapter 12. Kenyataan
13
Chapter 13. Penyesalan.
14
Chapter 14. Senja Di Pecat
15
Chapter 15.Menangis
16
Chapter 16.Amira
17
Chapter 17. Kecelakaan
18
Chapter 18. Di Rumah Sakit
19
Chapter 19. Bertemu Arsen
20
Chapter 20. Pertemuan
21
Chapter 21. Posesif
22
Chapter 22.Arsen Mulai Curiga
23
Chapter 23. Keterkejutan Arsen
24
Chapter 24. Rumah Sakit
25
Chapter 25. Ingat Mbak Mira
26
Chapter 26. Firman Dan Melly
27
Chapter 27. Rencana Senja
28
Chapter 28. Rencana Jalan-jalan
29
Chapter 29. Tamparan
30
Chapter 30. Sintia
31
Chapter 31. Di Pecat
32
Chapter 32. Rumah Senja
33
Chapter 33. Cerita
34
Chapter 34. Di Rumah Sakit
35
Chapter 35. Kembali Akur
36
Chapter 36. Pengakuan Amira
37
Chapter 37. Rencana Lina
38
Chapter 38. Posisi untuk Amira
39
Chapter 39. Amira Pergi Dengan Ferdy
40
Chapter 40. Ingin Ice Cream
41
Chapter 41.Sandiwara
42
Chapter 42. Pulang
43
Chapter 43. Drama Di Pagi Hari
44
Chapter 44. Ketakutan Senja
45
Chapter 45. Arkan Khawatir
46
Chapter 46. Liontin
47
Chapter 47. Senja Menangis
48
Chapter 48. Arkan Emosi
49
Chapter 49.Lina Dan Sintia
50
Chapter 50. Senja Baik-baik Saja
51
Chapter 51. Humaira
52
Chapter 52. Ungkapan Ferdy
53
Chapter 53. Diterima
54
Chapter 54. Om Heri
55
Chapter 55. Kekecewaan Firman
56
Chapter 56. Kedatangan Vika
57
Chapter 57. Hinaan dari Firman.
58
Chapter 58. Firman Di Tangkap.
59
Chapter 59. Senja Ke Perusahaan Arkan.
60
Chapter 60. Senja Pingsan
61
Chapter 61. Mila Di Pecat
62
Chapter 62. Bahagia
63
Chapter 63. Pernikahan
64
Chapter 64. Berkelahi
65
Chapter 65. Kemarahan Ferdy
66
Chapter 66.Menyelamatkan Amira
67
Chapter 67. Tertembak
68
Chapter 68. Menarik Laporan
69
Chapter 69. NADIA PUTRI ARGANTARA
70
Bab Pengemuma.
71
Pengemuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!