Chapter 13. Penyesalan.

"Mas, aku ngantuk, tidur yok!" Ajak Senja yang sudah mulai sayu dan menyandarkan kepalanya ke pundak Arkan.

Melihat manja Putrinya pada Arkan, Mama Ratih dan Pak Handoko geleng kepala. Dalam hati kedua paruh baya itu sangat bahagia melihat Arkan memperlakukan Putrinya dengan sangat baik.

"Ma, Pa, kami ke kamar dulu ya, Senja sudah mengantuk." Arkan sebenarnya merasa tidak enak karena lagi mengobrol sama mertuanya namun harus di tinggalin begitu saja.

"Ya Nak, ajak istrimu mungkin dia kelelahan." Arkan langsung menggendong Senja yang sudah ngantuk di pundaknya tadi. Sesampainya di kamar Arkan membaringkan Senja dengan pelan, lalu dia juga ikut berbaring di sisi Senja dan memeluk istri tercinta nya itu.

Senja juga menenggelamkan kepalanya di dada bidang Arkan. Sedangkan Mama Ratih dan Pak Handoko, keduanya juga mengistirahatkan tubuhnya di kamar mereka.

Jika di rumah Arkan semua orang sedang bahagia, maka lain halnya di rumah mini malis yang tak besar tapi kelihatan sangat bagus.

Di rumah itu nampak seorang lelaki sedang gelisah, dia mondar mandir tak bisa tidur. Lelaki yang bernama Arsen putra sulung dari pasangan suami istri Handoko dan Ratih.

 Malam ini hati Arsen tidak tenang, dia merasa bersalah kerena telah mengusir adiknya, dan parahnya lagi Mama dan Papanya pun ikut serta bersama adik nya,

Desi yang melihat suaminya mondar mandir seperti memikirkan sesuatu, wanita cantik yang masih belum punya momongan itu bertanya pada suaminya yang mondar mandir tidak jelas.

"Kenapa mas terlihat seperti orang gelisah, apa yang sedang mas pikirkan?" tanya Desi pada suaminya.

Arsen tidak menjawab, dia terus saja mondar mandir dari tempat tidur ke pintu, dari pintu ke tempat tidur. Desi yang tidak mendapat jawaban dari suaminya, dia pun bangkit dari ranjang nya, Desi menghampiri dan merangkul lengan suaminya, lalu membawanya ke sofa yang ada di kamar mereka.

Setelah keduanya duduk, Desi mulai bertanya lagi. "Mas kenapa? cerita sama aku." Desi heran kenapa suaminya seperti frustasi.

Arsen menatap istrinya, dia bingung harus bagai mana menceritakannya. Namun Arsen harus menceritakan semua yang terjadi di rumah Mamanya tadi.

"Mama kehilangan uang, dan yang mengambilnya Senja," Arsen terus menceritakan kejadian tadi hingga dia mengusir Senja dan suaminya. Arsen juga tidak lupa menceritakan kalau Papa dan Mamanya juga ikut dengan Senja. Dan yang membuatnya gelisah dan risau dia takut kedua orang tuanya tidak ada tempat tinggal dan harus tidur di kaki lima orang.

Desi yang mendengar cerita suaminya tersentak kaget, dia tak habis pikir dengan suaminya. Kok tega -teganya dia mengusir adiknya sendiri.

"Sekarang mas tenangkan diri dulu, jangan panik. Besok pagi sebelum pergi kerja, mas ke rumah Mama, mas minta maaf  sama mereka, ajak mereka bicara baik- baik jangan pakai emosi!" Desi memberi usul pada suaminya agar dia tenang dan tidak mondar mandir lagi.

" Yang jadi masalah kemana mas harus minta maaf sedangkan Mama sama Papa sudah tidak di rumah, keduanya ikut Senja dan suaminya." Arsen sangat frustasi, Arsen sangat takut durhaka kepada kedua orang tuanya.

"Sekarang begini saja, nanti hari libur kita cari mereka sama-sama, sekarang mas tenang jangan panik, lagian kenapa mas langsung memvonis Senja yang mengambil uang Mama, kenapa mas tidak cari bukti terlebih dulu, kenapa langsung main usir?" Sebenarnya Desi juga bingung kenapa suaminya ini gegabah, mengambil keputusan tanpa berpikir terlebih dahulu.

"Amira ada bukti, dia merekam Senja saat Senja masuk ke kamar Mama." Jelas Arsen lagi. Sebenarnya saat ini Arsen juga sedang berpikir, seharusnya dia cek dulu kebenaran video itu, jangan langsung memvonis.

Tapi dia sudah terlanjur, dan sekarang lah baru menyesalinya.

Desi yang sudah beberapa tahun menjadi istri Arsen dan pernah tinggal bersama keluarga Arsen, jadi Desi sudah sangat mengenal semua keluarga Arsen, Amira, Senja, kedua adik Arsen itu bukan cewek matre, dia tau betul kedua adik suaminya itu, apa lagi Senja, dia gadis yang polos, sopan dan juga lembut sangat berbeda dengan Amira yang keras dan suka berkelahi, Tapi Amira sebenarnya juga sangat baik, dia berkelahi juga karena membela adiknya yaitu Senja.

Desi sangat tidak yakin kalau Senja yang mengambil uang Mama mertuanya itu.Desi merasa ada yang tidak beres.

"Mas, ayo tidur, lusa kita cari mereka, jangan khawatir mereka pasti baik-baik saja, ada Arkan bersama mereka, Arkan lelaki bertanggung jawab, dia tidak akan membiarkan mereka kelaparan dan tidur di jalanan." Desi bisa melihat kalau Arkan orang lelaki yang baik.

Arsen menghela nafas, kemudian dia merebahkan dirinya di samping istrinya tanpa berkata apa-apa lagi.

Di sisi lain, yaitu di rumah yang pernah di huni oleh Pak Handoko dan keluarganya. Di rumah sederhana itu terdengar suara riuh pertengkaran.

Amira tidak mau memberikan uang pada Firman karena uang itu uangnya Mama Ratih. Apa lagi uang itu sudah habis dia beli perawatan tubuhnya, agar selalu tampil cantik.

Amira yang tetap tidak mau memberikan uang itu kepada Firman, hal itu membuat Firman marah dan memukul istrinya itu.

Amira tidak terima di pukul oleh Firman, dia melawan, hingga terjadi pertengkaran hebat.

Amira juga merebut kartu ATM yang berisi uang tabungan untuk membeli mobil. Namun Firman merampasnya lagi dari tangan Amira.

Firman takut kartu ATM di pegang oleh Amira, karena Kartu itu sudah tidak ada uang lagi, Firman menggunakan uang tabungan itu untuk bersenang-senang dengan wanita lain, dan membelikan barang-barang mewah untuk selingkuhannya itu.

Amira tidak pernah tau kalau suaminya bermain perempuan di belakangnya. Sejak Firman mengatakan ingin menabung untuk membeli mobil, sejak itu Amira tidak pernah di berikan uang lagi.

Amira tidak masalah tidak di berikan uang, asalkan uang itu di tabung untuk mereka berdua, Firman juga meminta istrinya berhenti bekerja dan fokus di rumah aja menunggu sumi.

Amira yang sangat mencintai Firman, dia menurut seperti ke inginkan suaminya.

"Kamu tidak boleh pegang ATM ini, aku takut kamu juga menghabiskan uang tabungan kita." Padahal Firman takut ketahuan kalau ATM itu sudah tidak ada isinya.

"Sudah lah, aku malas bertengkar sama kamu, aku ngantuk mau tidur, kamu tidur di luar." Amira sudah tidak mengizinkan Firman tidur di kamarnya lagi.

Firman yang masih marah dan emosi, dia langsung keluar, dan pergi dengan motornya untuk menenangkan pikirannya.

Pagi menyapa, sebentar lagi matahari akan menunjuk kan dirinya di ufuk timur. Seorang lelaki yang masih tertidur di bawah selimut terasa sulit membuka matanya. lelaki yang bernama Arkan itu meraba  kesamping tapi sudah tidak ada istrinya.

Arkan membuka mata dan melihat di tempat istrinya tidur semalam sudah kosong, tak ada penghuni lagi di sana, tempatnya pun sudah dingin tidak hangat lagi, itu pertanda istrinya sudah lama bangun.

Mau tidak mau Arkan bangkit dari pembaringannya, Arkan langsung berjalan ke kamar mandi, dia mengutuk pintu kamar mandi beberapa kali namun tak ada sahutan dari dalam.

Lalu Arkan masuk ke kamar mandi, dia bergegas membasuh mukanya, Setelah itu dia keluar dan berjalan dengan tergesa-gesa untuk mencari istrinya .

Di saat Arkan keluar dari lif, dia berpapasan dengan Mama Ratih.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Nailott

Nailott

dasar sikacung firman ,bisanya msin perempuan kapan ya ,firnan ketahuan selingkuhnya dg wanita lain,,sedangkan arkan sangat bahagia hidupnya dg senja,semoga langgeng , ya,!!!

2025-01-31

1

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Lanjut Thorrr.....☕☕☕3 cangkir kopi biar Authornya rajin Up...💪💪💪💪

2024-07-23

4

Baki Wahi

Baki Wahi

Lanjutkan

2024-07-23

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1.Hinaan
2 Chapter 2.Kesedihan Senja
3 Chapter 3.Sah
4 Chapter 4.Curiga
5 Chapter 5.Rencana Firman
6 Chapter 6. Di Jebak
7 Chapter 7.Di usir
8 Chapter 8. Menyesal
9 Chapter 9. Mobil Mewah
10 Chapter 10. Rumah Arkan
11 Chapter 11. Kebenaran Arkan
12 Chapter 12. Kenyataan
13 Chapter 13. Penyesalan.
14 Chapter 14. Senja Di Pecat
15 Chapter 15.Menangis
16 Chapter 16.Amira
17 Chapter 17. Kecelakaan
18 Chapter 18. Di Rumah Sakit
19 Chapter 19. Bertemu Arsen
20 Chapter 20. Pertemuan
21 Chapter 21. Posesif
22 Chapter 22.Arsen Mulai Curiga
23 Chapter 23. Keterkejutan Arsen
24 Chapter 24. Rumah Sakit
25 Chapter 25. Ingat Mbak Mira
26 Chapter 26. Firman Dan Melly
27 Chapter 27. Rencana Senja
28 Chapter 28. Rencana Jalan-jalan
29 Chapter 29. Tamparan
30 Chapter 30. Sintia
31 Chapter 31. Di Pecat
32 Chapter 32. Rumah Senja
33 Chapter 33. Cerita
34 Chapter 34. Di Rumah Sakit
35 Chapter 35. Kembali Akur
36 Chapter 36. Pengakuan Amira
37 Chapter 37. Rencana Lina
38 Chapter 38. Posisi untuk Amira
39 Chapter 39. Amira Pergi Dengan Ferdy
40 Chapter 40. Ingin Ice Cream
41 Chapter 41.Sandiwara
42 Chapter 42. Pulang
43 Chapter 43. Drama Di Pagi Hari
44 Chapter 44. Ketakutan Senja
45 Chapter 45. Arkan Khawatir
46 Chapter 46. Liontin
47 Chapter 47. Senja Menangis
48 Chapter 48. Arkan Emosi
49 Chapter 49.Lina Dan Sintia
50 Chapter 50. Senja Baik-baik Saja
51 Chapter 51. Humaira
52 Chapter 52. Ungkapan Ferdy
53 Chapter 53. Diterima
54 Chapter 54. Om Heri
55 Chapter 55. Kekecewaan Firman
56 Chapter 56. Kedatangan Vika
57 Chapter 57. Hinaan dari Firman.
58 Chapter 58. Firman Di Tangkap.
59 Chapter 59. Senja Ke Perusahaan Arkan.
60 Chapter 60. Senja Pingsan
61 Chapter 61. Mila Di Pecat
62 Chapter 62. Bahagia
63 Chapter 63. Pernikahan
64 Chapter 64. Berkelahi
65 Chapter 65. Kemarahan Ferdy
66 Chapter 66.Menyelamatkan Amira
67 Chapter 67. Tertembak
68 Chapter 68. Menarik Laporan
69 Chapter 69. NADIA PUTRI ARGANTARA
70 Bab Pengemuma.
71 Pengemuman
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Chapter 1.Hinaan
2
Chapter 2.Kesedihan Senja
3
Chapter 3.Sah
4
Chapter 4.Curiga
5
Chapter 5.Rencana Firman
6
Chapter 6. Di Jebak
7
Chapter 7.Di usir
8
Chapter 8. Menyesal
9
Chapter 9. Mobil Mewah
10
Chapter 10. Rumah Arkan
11
Chapter 11. Kebenaran Arkan
12
Chapter 12. Kenyataan
13
Chapter 13. Penyesalan.
14
Chapter 14. Senja Di Pecat
15
Chapter 15.Menangis
16
Chapter 16.Amira
17
Chapter 17. Kecelakaan
18
Chapter 18. Di Rumah Sakit
19
Chapter 19. Bertemu Arsen
20
Chapter 20. Pertemuan
21
Chapter 21. Posesif
22
Chapter 22.Arsen Mulai Curiga
23
Chapter 23. Keterkejutan Arsen
24
Chapter 24. Rumah Sakit
25
Chapter 25. Ingat Mbak Mira
26
Chapter 26. Firman Dan Melly
27
Chapter 27. Rencana Senja
28
Chapter 28. Rencana Jalan-jalan
29
Chapter 29. Tamparan
30
Chapter 30. Sintia
31
Chapter 31. Di Pecat
32
Chapter 32. Rumah Senja
33
Chapter 33. Cerita
34
Chapter 34. Di Rumah Sakit
35
Chapter 35. Kembali Akur
36
Chapter 36. Pengakuan Amira
37
Chapter 37. Rencana Lina
38
Chapter 38. Posisi untuk Amira
39
Chapter 39. Amira Pergi Dengan Ferdy
40
Chapter 40. Ingin Ice Cream
41
Chapter 41.Sandiwara
42
Chapter 42. Pulang
43
Chapter 43. Drama Di Pagi Hari
44
Chapter 44. Ketakutan Senja
45
Chapter 45. Arkan Khawatir
46
Chapter 46. Liontin
47
Chapter 47. Senja Menangis
48
Chapter 48. Arkan Emosi
49
Chapter 49.Lina Dan Sintia
50
Chapter 50. Senja Baik-baik Saja
51
Chapter 51. Humaira
52
Chapter 52. Ungkapan Ferdy
53
Chapter 53. Diterima
54
Chapter 54. Om Heri
55
Chapter 55. Kekecewaan Firman
56
Chapter 56. Kedatangan Vika
57
Chapter 57. Hinaan dari Firman.
58
Chapter 58. Firman Di Tangkap.
59
Chapter 59. Senja Ke Perusahaan Arkan.
60
Chapter 60. Senja Pingsan
61
Chapter 61. Mila Di Pecat
62
Chapter 62. Bahagia
63
Chapter 63. Pernikahan
64
Chapter 64. Berkelahi
65
Chapter 65. Kemarahan Ferdy
66
Chapter 66.Menyelamatkan Amira
67
Chapter 67. Tertembak
68
Chapter 68. Menarik Laporan
69
Chapter 69. NADIA PUTRI ARGANTARA
70
Bab Pengemuma.
71
Pengemuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!